Penggunaan Antimikroba
Penggunaan Antimikroba
Penggunaan Antimikroba
Secara Klinik
Setia Budi M.Farm.,Apt
VISI & MISI PROGRAM STUDI S1 FARMASI
Visi
Menjadi program studi farmasi yang unggul di tahun 2025 dan mampu
menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang kefarmasian dengan keunggulan
pada pharmaceutical care dan berjiwa enterpreneur
MISI
• Menyelenggarakan pendidikan farmasi yang rasional dan inovatif dengan
berbasis bukti ilmiah yang berkarakter mandiri serta berjiwa enterpreneur
• Mengembangkan penelitian di bidang farmasi demi kemajuan ilmu farmasi
yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat
• Melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat terutama dalam
pelayanan kefarmasian sebagai bentuk tanggung jawab sosial demi
meningkatan kualitas kesehatan masyarakat
• Mengembangkan kerjasama dalam negeri maupun luar negeri guna
mendukung kegiatan tridharma perguruan tinggi.
Tahap Pertama
Penggunaan Antimikroba
a) Keamanan.
Setiap tindakan yang berkaitan dengan
pengelolaan spesimen harus mengikuti
pedoman kewaspadaan standar. Semua
spesimen dianggap sebagai bahan infeksius.
PRINSIP PENGAMBILAN SPESIMEN MIKROBIOLOGI
• 1. Pemeriksaan mikroskopis
• Pemeriksaan mikroskopis paling sedikit mencakup pengecatan
Gram, Ziehl Neelsen, dan KOH. Hasil pemeriksaan ini berguna
untuk mengarahkan diagnosis awal dan pemilihan antimikroba.
• 2. Pemeriksaan kultur
• Pemeriksaan kultur menurut metode yang baku dilakukan
untuk identifikasi bakteri atau jamur penyebab infeksi dan
kepekaannya terhadap antibiotik atau antijamur. Laboratorium
mikrobiologi hendaknya dapat melakukan pemeriksaan untuk
menumbuhkan mikroba yang sering ditemukan sebagai
penyebab infeksi (bakteri aerob non-fastidious dan jamur).
TAHAPAN PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI
1.Resistensi 2. Faktor
Mikroorganisme Farmakokinetik
Terhadap dan
Antibiotik Farmakodinamik
3. Faktor Interaksi
dan Efek Samping
Obat
Prinsip Penggunaan Antibiotik
Bijak (Prudent)
Pencegahan
Pencegahan
Demam Rematik
Endokarditis
Rekuren
Profilaksis Pada
Profilaksis Pada
Korban
Meningitis
Perkosaan