Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 10

Gina Aulia Istiqomah 11194761920090


Maria Theresa 11194761920098
Nur Ayu Amelia 11194761920111
Nurfaizah Jaiyuprilia 11194761920114
Putri Aulia Safitri 11194761920116
Raudatul Jannah 11194761920117
WHOA! PERCOBAAN 1
VALIDASI
STERILISASI
METODE PRAKTIKUM
ALAT BAHAN

 Cawan Petri  Aqua Pro Injeksi (aqua steril)


 Inkubator  Nutrient Agar (NA)
 Laminar Flow (LAF)
 Lampu Spiritus
 Ose
 Oven
 Autoklaf
 Vial
 Penutup Kepala
 Masker
 Sarung Tangan
 Stopwatch
CARA KERJA
1. Validasi Autoklaf

Dibuat dua buah sediaan berupa aquadest dan vial

Masing-masing sediaan di autoklaf dengan suhu yang sama dengan waktu yang
berbeda

Dicek sterilitas aquadest dalam masing-masing wadah dengan media nutrien agar
(di prepasi dalam ruang aseptis)

Media nutrien agar yang sudah diisi sampel sediaan inkubasi selama 2x24 jam
CARA KERJA
2. Validasi Air Laminar Flow (LAF)
Laminar air flow dinyalakan, tekanan diatur

Setelah alat dinyalakan, ditunggu 30 menit

Cawan petri yang berisi media nutrien agar dimasukkan ke dalam laminar
air flow dengan posisi tutupnya terbuka

Stopwatch dihidupkan dan ditunggu selama 30 menit

Cawan dikeluarkan dan diinkubasi selam 2x24 jam


CARA KERJA
3. Validasi Oven

Wadah vial tanpa tutup dibungkus dengan alumunium foi dan disterilkan
dalam oven dengan suhu 70ͦ C dengan waktu 30 menit

Wadah dibilas dengan aqua steril pada bagian di dalamnya dan hasil bilasan
diinokulasi dalam media nutrien agar

Diinkubasi selama 2x24 jam


HASIL PRAKTIKUM
No Alat Keterangan Jumlah Steril atau Gambar
Bakteri Tidak Steril
1. Autoklaf 1 15 Menit 135 Tidak Steril

2. Autoklaf 2 15 Menit 147 Tidak Steril


HASIL PRAKTIKUM
No Alat Keterangan Jumlah Steril atau Gambar
Bakteri Tidak Steril
1. Autoklaf 3 15 Menit 160 Tidak Steril

2. Oven 1 70°C 164 Tidak Steril


HASIL PRAKTIKUM
No Alat Keterangan Jumlah Steril atau Gambar
Bakteri Tidak Steril
1. Oven 2 160°C 140 Tidak Steril
PEMBAHASAN
 Sterilisasi merupakan suatu proses untuk membunuh mikroorganisme sampai ke
spora-sporanya, yang terdapat di dalam bahan makanan. Proses ini dilakukan
dengan cara memanaskan makanan sampai temperature 121 ℃, selama waktu 15
menit. Salah satu contoh alat untuk melakukan sterilisasi adalah Autoklaf. Tujuan
sterilisasi untuk memproses validasi alat-alat sterilisasi mutlak tidak adanya
kontaminasi mikroba.
 Pada percobaan pembuatan talkum steril ini alat yang digunakan untuk
mensterilisasi adalah oven dan autoklaf, oven merupakan alat sterilisasi dengan
cara fisik yaitu panas kering sedangkan autoklaf merupakan alat sterilisasi dengan
cara fisik yaitu panas basah. Yang kami lakukan pada praktikum yang pertama
melakukan sterilisasi dengan membungkus alat-alat yang akan digunakan dengan
kertas dan memasukan ke dalam alat sterilisasi yaitu autoklaf selama 15 menit
dengan suhu 121 ℃ dan oven dengan suhu 70 ℃ dan 80 ℃ dengan waktu 30
menit.
LANJUTAN PEMBAHASAN…
 Buat nutrient agar 25 gram dalam 500 ml kemudian dituangkan ke cawan petri
secukupnya lalu diamkan sampai nutrien agar menjadi media bakteri yang baik.
Selanjutnya masukan 5 ml aquades injeksi kedalam vial yang sudah disterilkan
lalu di kocok-kocok diamkan lalu masukan 1 ml ke media nutrien agar pada
cawan petri dan masukkan ke dalam inkubator didiamkan 1× 24 jam. Setelah
selesai semua baru ambil cawan petri di inkubator ke counter coloni untuk
menghitung jumlah koloni bakteri yang ada dalam cawan petri yang sudah di isi
dengan nutrient agar. Pada praktikum kali mendapatkan hasil praktium sterilisasi
dari autoklaf pada suhu 121℃ selama 15 menit yaitu vial 1 hasilnya 135, vial 2
hasilnya 147, dan vial 3 hasilnya 160, sedangkan vial yang telah disterilisasi
menggunakan Oven dengan suhu 70 ℃ hasilnya 164 dan vial pada oven dengan
suhu 180 ℃ hasilnya 147.
LANJUTAN PEMBAHASAN…
 Hasil praktikum yang kami lakukan tidak steril semua karena beberapa factor
karena pada saat mengoven cawan petri listriknya mati dan oven nya juga mati
jadi cawan petri di dalam oven tidak steril, serta alat yang sudah disterilisasi
terbuka kertasnya jadi menyebabkan terkontaminasi , dan juga tutup vial tidak
disterilkan jadi mengakibatkan tutup vial sudah terkontaminasi, saat sudah
disterilkan kami lambat melakukan percobaan yang selanjutnya karena menunggu
nutriet agar yang di buat ulang, nutrient agar yang lama tidak berhasil karena
terlalu encer. Tidak memakai APD yang lengkap atau yang dipersyaratkan dan
ruangan yang kurang steril atau memadai untuk melakukan sterilisasi.
KESIMPULAN
 Berdasarkan hasil praktikum yang kami lakukan pada percobaan kali ini dengan
menggunakan alat oven, oven merupakan alat sterilisasi dengan cara fisik yaitu
panas kering. Sterilisasi dilakukan selama 15 menit dengan suhu 70℃ dan 160℃,
kemudian di dapatkan hasil dengan suhu 160℃ pada vial 1 hasilnya 135, vial 2
hasilnya 147, vial 3 hasilnya 160, sedangkan pada Oven dengan suhu 70℃ hasil
yang didapatkan 164 dan oven 2 hasilnya 147. Hasil praktikum yang kami lakukan
tidak steril semua dikarenakan beberapa factor yaitu pada saat mengoven cawan
petri listriknya mati dan oven nya juga mati jadi cawan petri di dalam oven tidak
steril, serta alat yang sudah disterilisasi terbuka kertasnya jadi menyebabkan
terkontaminasi , dan juga tutup vial tidak disterilkan jadi mengakibatkan tutup
ampul sudah terkontaminasi, selanjutnya karena saat sudah disterilkan kami
terlambat melakukan percobaan yang selanjutnya karena menunggu nutriet agar
yang di buat ulang , nutrient agar yang lama tidak berhasil karena terlalu encer.
SARAN
 Sebaiknya untuk uji selanjutnya dilakukan secara aseptis lagi misalnya
menggunakan APD saat masuk ruangan dan melakukan uji agar hasil
yang di dapatkan sesuai dengan keinginan dan literature.
“THANK YOU”



Anda mungkin juga menyukai