Anda di halaman 1dari 26

MATA KULIAH PROSES PERPINDAHAN

PANAS

Kode Mata Kuliah: TKM 363


3 SKS

Pengajar:
Dr. Ir. Azhari, M.Sc
Materi Kuliah
1. Tiori perpindahan panas
2. Mekanisme perpindahan panas
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Radiasi
3. Suhu
4. Aliran tak searah: Double pipe heat exchanger
5. Aliran searah 1-2 paralel: shell n tube heat exchanger
6. Aliran laminer dan konveksi paksa
7. Perhitungan untuk kondisi proses
8. Kondensasi untuk uap tunggal
9. Kondensasi untuk uap campuran
10. Evaporasi
11. Penyelesaian contoh-contoh soal
Referensi

 Kern, D. Q., (1987), ‘Process Heat Transfer’,


McGraw Hill, Ney York.
 Palen, J. W., (1989), ‘Handbook of Heat

Transfer’, McGraw Hill, New York.


 Linn hoff, B., et al., (1983), ‘A User on Process

Integration for the Efficient Use of Energy’,


The Institution of Chemical Engineers,
England.
Tiori Perpindahan Panas
 Ilmu yang mempelajari tentang laju
perpindahan panas antara benda yang panas
dengan benda yang dingin yang sering
disebut sebagai pemberi (source) dan
penerima (receiver) yang terjadi secara
konduksi, konveksi dan radiasi.
Mekanisme Perpindahan Panas
Gambar 1: aliran panas melalui sebuah dinding

Permukaan Permukaan
panas Wall dingin
Arah aliran
panas (-dt/dx)
Suhu bagian
panas Suhu bagian
dingin

dQ= kA(-dt/dx) Konduksi


dQ= hA dt Konveksi
dQ= σ ε dA T4 Radiasi

σ adalah konstanta dimensional, ε adalah emisivitas

x=0 x=X jarak


Perpindahan panas secara konduksi
 Menurut Hukum Fourier

Aliran α potensial/tahanan (1)

atau

Aliran α konduktan x potensial (2)

Q = Q’/θ = konduktan x ∆t (3)

Konduktan = k A/L dan


Q = k A/L x ∆t (4)
Pengaruh suhu dan tekanan terhadap k

kpadat> kliquid > kgas

K = k0 + ϒt (5)

dimana:
k0 = konduktifitas pada 0°F
ϒ = konstanta
3/2
(6)

dimana : Ck = konstanta Sutherland


T = temperatur absolut gas, °R
k32 = konduktifitas gas pada 32°F
Turunan sebuah persamaan konduksi umum
Z

dy

dz

dq’1 dq’2

dx
x x+dx
Y

(7)

(8)
dq’ = -
(9)

>

atau – (∂2t/∂x2)dx (10)

kemudian pada titik x, gradiennya adalah

dan pada titik x+dx, gradiennya adalah – (∂2t/∂x2)dx

Untuk yang keluar melalui sisi kanan kubus, persamaan yang sama dapat
diturunkan seperti berikut ini

dq’2/dt = kdydz {- ∂t/∂x –(∂2t/∂x2)dx} (11)

Pada kondisi steady state, persamaan menjadi sbb:

dQ = k dA dt/dx (12)
Aliran panas melewati sebuah dinding

Bila aliran panas dan suhu yang masuk dan


keluar dinding tersebut adalah konstan, maka
persamaan (4) dapat dipakai untuk
menghitung perpindahan panasnya.

Q = kA/L x ∆t

Karena kA/L adalah konduktan


Contoh 1:
Aliran panas melewati sebuah dinding. Suatu
permukaan dinding yang lebarnya 6 in, ketebalan
dinding atau luas adalah 16 x 12 ft dan akan
dinding tersebut akan dipertahankan pada suhu
masing-masing 1500°F dan 300°F. Dinding terbuat
dari batu koalin yang diolasi. Berapa banyak panas
yang keluar melewati dinding tersebut?
Penyelesaian:

Suhu rata-rata pada dinding adalah 900°F


Konduktifitas termal batu koalin pada 932°F
adalah 0,15 Btu/jam ft2 (°F/ft), maka jumlah
panas yang melewati dinding tersebut adalah:

∆t = 1500-300 = 1200°F
A = 16 x 12 = 192 ft2
L = 6/12 = 0,5 ft

Q = 0,15 x (192/0,5) x 1200 = 69.200 Btu/jam


Aliran panas melewati sebuah dinding
komposit

Aliran panas seperti ini sering dijumpai pada


kontruksi sebuah boiler atau furnace

Q = ∆t/R (13)
Karena tahanannya dipasang secara seri,
maka persamaannya dapat ditulis sbb:

Q = ∆t/R = ∆ta/Ra = ∆tb/Rb = ∆tc/Rc (14)


Untuk sistem komposit yang menggunakan
suhu aktual, persamaannya dapat ditulis sbb:

Q = ∆t/R = t0-t1/Ra = t1-t2/Rb = t2-t3/Rc (15)

atau

Q = ∆t/R = {t0-t3/[(La/ka A)+(Lb/kb A)+(Lc/kc A)]} (16)


Contoh 2:
Aliran panas melalui sebuah dinding komposit.
Dinding sebuah pemanas (oven) terdiri dari tiga
lapisan batu. Bahagian dalam terbuat dari batu api
(firebrick) setebal 8 in, k=0,68 Btu/jam ft2 (°F/ft)
dikelilingi dengan 4 in batu isolasi dengan k=0,15,
dan lapisan bagian luar adalah batu gunung
setebal 6 in, k=0,40. pemanas beroperasi pada
suhu 1600°F serta diantisipasi supaya suhu dinding
luar pemanas dijaga pada 125°F melalui sirkulasi
udara. Berapa banyak panas yang hilang per ft2
luar area dan berapa suhu pada lapisan interfase?
Penyelesaian:
• Batu api, Ra = La/ka A = 8/12 x 0.68 x 1= 0,98 (jam °F/Btu)
• Batu isolasi, Rb = Lb/kb A = 4/12 x 0,15 x 1= 2,22

• Batu gunung, Rc = Lc/kc A = 6/12 x 0,40 x 1 = 1,25

R = 4,45
Panas hilang per ft2 luas dinding,

Q = ∆t/R = (1600-125)/4,45 = 332 Btu/jam

Untuk setiap lapisan individu:


∆t = Q R dan ∆ta = Q Ra dan seterusnya.

∆ta = 332 x 0,98 = 325°F t1 = 1600-325 = 1275°F


∆tb = 332 x 2,22 = 738°F t2 = 1275-738 = 537°F
Contoh 3:
Aliran panas melalui sebuah dinding komposit dengan celah udara.
Untuk menggambarkan kerendahan konduktifitas suatu gas,
misalkan suatu celah udara ¼ in berada diantara batu isolasi dan batu
api. Berapa banyak panas yang akan hilang melalui dinding jika suhu
bahagian luar dan dalam dijaga konstan?

Penyelesaian:
Dari Tabel 5 dalam Appendix pada suhu 572°F udara mempunyai
konduktifitas sebesar 0,0265 Btu/jam ft2 (°F/ft)
dan suhu ini berdekatan dengan range suhu dalam persoalan di atas.
Rair = 0,25/12 x 0,0265 = 0,79 jam °F/Btu
R = 4,45 + 0,79 = 5,24

Q = (1600-125)/5,24 = 281 Btu/jam


Aliran panas melalui sebuah dinding
pipa
Gradien suhu untuk perpanjangan r sebesar dr adalah dt/dr

Q = 2πrk (-dt/dr) Btu/jam lin ft (17)

diintegralkan menjadi

t = -q/2πrk lnr + C1 (18)

Bila r=ri ; t=ti, dan r=ro; t=to, dimana i dan o adalah mewakili
permukaan dalam dan luar. Kemudian,

q = 2πk(ti-to)/(2,3 log ro/ri) (19)


dan jika D adalah diameter
ro/ri = Do/Di (20)
Jika ada suatu tahanan silinder komposit, maka
persamaan menjadi:

t1=t2 + 2,3q log (D2/D1)/2πka (21)


t2 =t3 + 2,3q log (D3/D2)/2πkb (22)

atau

t1-t3= 2,3q log (D2/D1)/2πka + 2,3q log (D3/D2)/2πkb (23)


Contoh 4
Aliran panas melewati sebuah dinding pipa.
Sebuah pipa kaca mempunyai diameter luar 6
in dan diameter dalam 5 in. pipa tersebut
digunakan untuk mengalirkan suatu fluida
dengan menjaga suhu permukaan dalam
200°F. Diharapkan bahwa suhu bahagian luar
pipa dijaga pada 175°F. Berapa aliran panas
yang akan terjadi?.
Penyelesaian
Dari Appendik, Tabel 2 (Kern) diperoleh harga
k= 0,63 Btu/jam ft2 (°F/ft)

Q = 2πk(ti-to)/2,3 log(Do/Di)
= 2x3,14x0,63(200-175)/2,3 log 6,0/5,0
= 538 Btu/lin ft
Kehilangan panas melalui sebuah pipa
Kasus seperti ini biasanya terjadi pada sebuah pipa yang tidak diisolasi.

-kondensasi steam:
Q = hsπD’s(ts-t’s) (24)

-dinding pipa;

Q = 2πkb (t’s-t”s)/(2,3log(D”s/Ds) (25)

-isolasi;

Q = 2πkc (t”s-t1)/(2,3log(D1/D”s) (26)

-radiasi dan konveksi dengan udara;

Q = haπD1(t1-ta) (27)
Dengan mengkombinasi semua persamaan di atas
menjadi;

ts-ta= q{1/hsπD’s+2,3log(D”s/D’s)/2πkb+2,3log(D1/D”s)/2πkc+1/haπD1} (28)

Setelah disederhanakan persamaan di atas menjadi;

Q = π(ts-ta)/{2,3log(D1/D”s)/2kc+1/haD1} (29)
Contoh 5:
Kehilangan panas dari sebuah pipa ke udara.
Sebuah pipa baja 2 in mengalirkan uap pada
suhu 300°F, pipa dilapisi dengan ½ in kain
wool, k=0,033 dan suhu udara sekeliling
adalah 70°F. berapa panas akan hilang per
linier ft?
Penyelesaian:
Asumsi t1= 150°F, t1-70= 80°F, ha=2,33 Btu/jam ft2 °F

Q = 3,14(300-70)/[(2,3/2x0,033) log(3,375/2,375) + 1/(2,23x3,375/12)]


= 104,8 Btu/jam (lin ft)

Periksa antara ts dan t1, karena ∆t/R = ∆tc/Rc

Q = 104,8 = 2x3,14x0,033(300-t1)/2,3 log(3,375/2,375)


t1= 123,5°F (tidak sesuai)

Asumsi, t1=125°F, t1-70=55°F, ha= 2,10 Btu/jam ft2 °F

Q = 3,14(300-70)/[(2,3/2x0,033) log(3,375/2,375) + 1/(2,10x3,375/12)]


= 103,2 Btu/jam (lin ft)

periksa antara ts dan t1


Q = 103,2 = 2x3,14x0,033(300-t1)/2,3 log(3,375/2,375)
t1= 125,8°F (sesuai dengan t asumsi)
Kehilangan panas maksimum melalui isolasi pipa

Tahanan isolasi per linier ft pipa

Rb = 1/2πkb ln(r/r1) (30)

tahanan permukaan dan suhu udara


Ra = 1/ha2πr (31)

Bila jumlah tahanan R berhubungan dengan r yang ditetapkan sama dengan 0,


maka kehilangan panas maksimum adalah:
dR/dr = 0 = 1/2πkb[d ln(r/r1)]+[1/ha2πd(1/r) (32)
= (1/2πkbr) – (1/ha2πr2)

Kehilangan panas maksimum r = rc (radius kritikal)

rc = kb/ha (33)

Anda mungkin juga menyukai