BARE
Incidens & Etiologi
A syndrome rather than a disease
Incidence: 2/100.000 per th
(Annual incidence: 0.4 – 1.7/ 100.000)
Jarang terjadi pada umur kurang dari 1 th
Laki-laki : wanita = 1.5:1
The most common cause of acute flaccid
paralysis in all ages
Sebab: tak jelas, 1-3 mg setelah infeksi virus,
bakteri, atau imunisasi, penyakit imuno
defisiensi, trauma, bedah, keganasan (jarang)
Digolongkan sbg penyakit demyelinisasi saraf
dan digolongkan juga sebagai penyakit
autoimun
Perubahan patologi
Infeksi – radang (inflamasi) – terbentuk antibodi - infiltrasi
sel limfosit dan makropag perivaskuler pada serabut saraf –
pelepasan cytotoxic substances – kerusakan pada sel
schwan - demyelinisasi (kerusakan selubung myelin) hingga
sekunder degenerasi saraf. Jika selubung myelin rusak ->
konduksi saraf terganggu bahkan terhenti
More severe inflammation at the junction of dorsal and
ventral roots at the site of the dural attachment.
Mekanisme autoimun
Terdiri dari 3 fase:
Fase progresif, bbrp hari-4 minggu & tak lebih dr 8 minggu
(days to weeks, max. 6 weeks. Period of major
complications)
Fase datar (plateau), 2 hari –3 minggu & tak lebih dr 7
minggu
Fase penyembuhan (rekonvalesen), bbrp minggu - bulan &
kurang dari 6 bulan
Tanda & Gejala
Gejala awal demam sub fibril, paraesthesia (glove stocking)
nyeri (ke pinggang, sendi-sendi, otot), mulai terjadi
kelumpuhan
Ggn Motorik:
Progresif: 50% pd 2 mg; 80% 3 mg; 90% 4 mg.
Simetris, jarang yang asimetris
Ascending progression – most common (distal ke
proksimal)
Hanya 5 – 10% upper >> lower dan 5-10% proximal >>
distal
Dpt ringan mengenai kedua tungkai, tp dpt pula
memberat hingga lumpuh keempat anggota dlm waktu 72
jam, bahkan n. cranialis ikut terkena (lesi n VII bilateral
50% kasus, n IX, n. XII) dan menjadi berbahaya jika otot-
otot pernapasan mengalami paralisis (n. X dan n spinalis
segmen cervical atas)
Ggn sensorik
40% nyeri atau paresthesias
Umumnya ringan dibanding dgn ggn motorik
Sensasi dalam tidak terpengaruh
Ggn sensasi pd kedua tangan & kaki (glove
stocking)
Hipotoni - atonia
Hiporefleksia - arefleksia
Ggn otonom jarang , tp bila ada dapat
mengancam nyawa, seperti: takikardi, tek
darah berfluktuasi, retensi urine
15-20% progresifitas dapat mengakibatkan
kegagalan respirasi
Gilroy & Meyer
Kriteria menurut Gilroy & Meyer (positif bila
terdapat 5 dr 6 kriteria di bawah ini)
A: kelumpuhan flaksid, timbul akut, bersifat
difus, simetris, bisa disertai lesi facial bilateral
B: Ggn sensoris subyektif & obyektif yg biasanya
lebih ringan drpd ggn motorisnya
C: Penyembuhan sempurna terjadi dalam 6 bln
D: Peningkatan protein dlm LCS yg tajam mulai
minggu 2, dengan/tanpa pleositosis ringan
(disosiasi sito albumin)
E: Deman subfibril/peningkatan suhu selama
kelumpuhan
F: Leukosit normal/lekositosis ringan, LED
normal
Mc Farland
Kriteria menurut Mc Farland (positif bila 5 kriteria
di bawah ini ada)
A: kelumpuhan setelah infeksi non spesifik, tp bukan
akibat infeksi/peny lain yg berhub dgn poliradikulopati
B: Tdp ggn sensasi, tp lebih ringan drpd ggn
motoriknya
C: kelumpuhan LMN yg cepat, simetris, mulai dr
tungkai ke lengan atau hanya proksimal, distal atau
keduanya
D: Lekosit pd LCS kurang dr 10 sel/mm3
E: Protein pd LCS lebih dr 60 mg%
Differential Diagnosis
Hypotonia,
Bilateral strokes pleocytosis
Cerebral
Acute cerebellar ataxia
Cerebellar Transverse myelitis
Compressive myelopathy
Spinal level
Khusus
Plasmapheresis atau Plasma exchange with
albumin 5%
Intravenous immuniglobulins (IVIG): 2 g/ Kg
over 2-4 days (Mean time to improve in 1 grade in GMDS was 20
days in the IVIG group vs 62 days in the control dan Walk unaided: mean 20
days vs 100 days)
Prognosis
Baik bila:
Usia lebih muda
Selama sakit tdk memerlukan pernapasan bantuan
Perjalanan penyakit lambat (fase progresif kurang dr 3
minggu), tak terjadi paralisis total (fungsi saraf perifer
relatif normal)
90% sembuh sempurna, 60-80 % tjd pd 6 bln pertama
(1-6 bln,hingga 12 bulan)
Buruk
Kematian 1,7-5% (2-3%) tu komplikasi sistem
pernapasan
Menimbulkan gejala sisa kecacatan pd 25-30% kasus
(20% cacat berat, 10% cacat sedang)
Kekambuhan 3 % (jarang)
Gejala sisa
Drop foot, tremor postural, parese
fasialis, kelumpuhan di ekstremitas,
ggn sensorik, hiporefleksia
Gejala sisa berlangsung lebih dr 1