Anda di halaman 1dari 14

HERNIA NUKLEUS PULPOSUS (HNP)

KELOMPOK 9 :
SAWAL SUCI INRIANI AISYAH
 SRI ULFA PUTRI  TRIMURTI VIRJINIA
 SRI WAHYUNINGSIH SEGAR
PENGERTIAN

Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu penyakit, dimana


bantalan lunak diantara ruas-ruas tulang belakang (soft gel disc
atau Nukleus Pulposus) mengalami tekanan dan pecah, sehingga
terjadi penyempitan dan terjepitnya urat-urat saraf yang melalui
tulang belakang kita. Saraf terjepit lainnya di sebabkan oleh
keluarnya nukleus pulposus dari diskus melalui robekan annulus
fibrosus keluar menekan medullas spinalis atau mengarah ke
dorsolateral menekan saraf spinalis sehingga menimbulkan rasa
nyeri yang hebat.
ANATOMI DAN FISIOLOGI

Kolumna vertebralis tersusun atas seperangkat sendi antara


korpus vertebra yang berdekatan, sendi antara arkus vertebra,
sendi kostovertebralis dan sendi sakroiliaka. Ligamentum
longitudinal dan diskus intervertebralis menghubungkan
vertebra yang berdekatan. Ligamentum longitudinal anterior,
suatu pita tebal dan lebar, berjalan memanjang pada bagian
depan korpus vertebra dan diskus intervertebralis, dan bersatu
dengan periosteum dan annulus fibrosus.
Lanjutannya…
Ligamentum longitudinalis anterior berfungsi untuk
menahan gaya ekstensi, sedangkan dalam kanalis
vertebralis pada bagian posterior korpus vertebra dan
diskus intervertebralis terletak ligamentum longitudinal
posterior, ligamentum longitudinalis posterior berperan
dalam menahan gaya fleksi. Ligamentum anterior lebih
kuat dari pada posterior, sehingga prolaps diskus lebih
sering kearah posterior. Pada bagian posterior terdapat
struktur saraf yang sangat sensitif terhadap penekanan
yaitu radiks saraf spinalis, ganglion radiks dorsalis.
RIWAYAT PENYAKIT
Protrusi atau ruptur nukleus pulposus biasanya didahului dengan perubahan
degeneratif yang terjadi pada proses penuaan. Kehilangan protein
polisakarida dalam diskus menurunkan kandungan air nukleus pulposus.
Perkembangan pecahan yang menyebar di anulus melemahkan pertahanan
pada herniasi nukleus. Setelah trauma (jatuh, kecelakaan, dan stress minor
berulang seperti mengangkat) kartilago dapat cedera.
Pada kebanyakan pasien, gejala trauma segera bersifat khas dan singkat, dan
gejala ini disebabkan oleh cedera pada diskus yang tidak terlihat selama
beberapa bulan maupun tahun. Kemudian pada degenerasi pada diskus,
kapsulnya mendorong ke arah medula spinalis atau mungkin ruptur dan
memungkinkan nukleus pulposus terdorong terhadap sakus dural atau
terhadap saraf spinal saat muncul dari kolumna spinal.
Lanjutannya…
Hernia nukleus pulposus ke kanalis vertebralis berarti bahwa
nukleus pulposus menekan pada radiks yang bersama-sama
dengan arteria radikularis berada dalam bungkusan dura. Hal
ini terjadi kalau tempat herniasi di sisi lateral. Bilamana tempat
herniasinya ditengah-tengah tidak ada radiks yang terkena.
Lagipula pada tingkat L2 dan terus kebawah sudah tidak
terdapat medula spinalis lagi, maka herniasi di garis tengah
tidak akan menimbulkan kompresi pada kolumna anterior.
Setelah terjadi hernia nukleus pulposus sisa duktus
intervertebralis mengalami lisis sehingga dua korpora vertebra
bertumpang tindih tanpa ganjalan.
PENYEBAB

Di antara ruas tulang belakang terdapat bantalan, dengan bagian


tengah yang kenyal seperti jelly dan lapisan luar berupa selubung
yang kuat. Seiring bertambahnya usia atau akibat cedera, dapat
terjadi penurunan kekuatan dan elastisitas dari bantalan ini,
sehingga bagian dalam dari bantalan dapat menonjol keluar dan
menekan saraf. Kondisi tersebut mengakibatkan penderita
mengalami rasa nyeri hingga penurunan kemampuan gerak fisik.
Lanjutannya…
Berikut ini adalah faktor risiko yang meningkatkan seseorang
mengalami HNP :
 Usia
Usia merupakan faktor utama terjadinya HNP karena
annulus fibrosus lama kelamaan akan hilang elastisitasnya
sehingga menjadi kering dan keras, menyebabkan annulus
fibrosus mudah berubah bentuk dan ruptur.
 Trauma
Trauma yang memberikan stres terhadap columna
vertebralis, seperti jatuh
Lanjutannya…
 Pekerjaan
Pekerjaan terutama yang sering mengangkat barang berat
dan cara mengangkat barang yang salah, meningkatkan
risiko terjadinya HNP.
 Gender
Pria lebih sering terkena HNP dibandingkan wanita (2:1),
hal ini terkait pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan pada
pria cenderung ke aktifitas fisik yang melibatkan columna
vertebralis.
GEJALA

Tidak semua penderita HNP merasakan gejala tertentu dan


hanya mengetahuinya saat melakukan tes pemindaian. Akan
tetapi, sebagian besar penderita biasanya mengalami gejala,
yang berupa:
 Nyeri pada kaki atau bahu, dengan intensitas yang dapat
meningkat saat batuk, bersin, atau bergerak dalam posisi
tertentu.
Lanjutannya…
 Melemahnya fungsi otot sehingga menurunkan
kemampuan penderita dalam bergerak, membungkuk, atau
memindahkan barang.
 Beberapa titik anggota tubuh mengalami sensasi
kesemutan atau kaku. Biasanya di sekitar punggung, bahu,
tangan, tungkai, dan kaki.
 Gejala-gejala tersebut terkadang dirasakan juga oleh
penderita nyeri punggung ringan akibat keseleo atau
terpelintir.
Dianjurkan untuk menemui dokter apabila seseorang
merasakan gejala di atas agar bisa diketahui penyebabnya.
PROGNOSIS
HNP dapat menekan cauda equina yang terletak di punggung bawah dan
mengakibatkan komplikasi yang serius, seperti:
Disfungsi pengeluaran cairan dari kandung kemih, dimana penderita
akan kesulitan mengeluarkan urine atau tinja, hingga kemandulan secara
seksual.
Menurunnya kemampuan beraktivitas, dikarenakan kondisi ini dapat
memperburuk gejala, seperti nyeri hebat, otot melemah, atau kaku.
Anestesi sadel, dimana penderita kehilangan kemampuan merasa atau
sensasi di titik seperti paha bagian dalam, tungkai belakang, dan di
sekitar dubur.
Lanjutannya…
Disarankan bagi penderita HNP untuk segera
menemui dokter atau mendatangi rumah sakit
terdekat jika merasakan gejala yang mengarah
pada komplikasi agar dapat segera ditangani.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai