Terdiri dari :
Jantung
Pembuluh darah
Darah
Paru-paru
SISTEM SIRKULASI
Jantung
• Terletak di bagian tengah rongga toraks
• Ukurannya sedikit lebih besar dari kepalan tangan
• Bobotnya 200 -425 gram, berfungsi memompakan darah
• Bagian dalamnya ada 2 rongga (kiri dan kanan), terpisah oleh
septum
• Bagian atas rongga kiri dan kanan disebut atrium,
dan bagian bawah disebut ventrikel
• Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari paru-paru,
atrium kanan menerima darah yang rendah oksigen kembali dari
seluruh tubuh.
• Ventrikel kiri menerima aliran darah dari atrium kiri dan
memompakannya ke seluruh tubuh, ventrikel kanan menerima
aliran darah dari atrium kanan dan memompakannya ke paru-paru.
Jantung (lanjutan)
Kormposisi darah:
1. Sel-sel darah: eritrosit, leukosit, trombosit (keping darah)
2. Plasma darah: darah keseluruhan dikurangi sel-sel darah
Plasma darah terdiri dari:
-air (90-92)%
-zat padat (7-9)%, al.protein plasma (albumin, globulin,
fibrinogen)
-zat anaerob (0,9%), al.K, Na, Ca, Mg, P, I, Fe, Cu, Mg, dll.
3. zat lain: urea, as. urat, posfolipid, kolesterol, lemak netral,
glukosa, enzim, dll.
Darah (lanjutan)
• Protein plasma: protein yang terdapat dalam plasma
darah. Berfungsi:
-mempertahankan tekanan osmotik koloid dalam darah
(25 mm Hg)
-mempertahankan pH darah 7,2 (sebagai buffer)
-mempertahankan keseimbangan elektrolit
-traspor ion logam, lemak, steroid, hormon, obat-obatan,
air
-mempertahankan tubuh terhadap infeksi (antibodi
→globulin)
Darah (lanjutan)
• Volume total darah ±8 % bb.
-55% dari darah adalah plasma darah
-Bobot jenis darah: 1,04 – 1,06
-pH: 7,20 – 7,35
Sel darah merah (eritrosit)
-Jumlah: laki-laki 4,5 – 5,5 juta/mmᶾ
wanita 4,0 – 5,0 juta/mmᶾ
-Pembentukan eritrosit dapat diberbagai tempat tergantung kondisi dan
umur.
Janin (foetus) : sumsum tulang, hepar, lien
Bayi/anak : sumsum tulamg dan seluruh tulang
Dewasa : sumsum tulang tengkorak, tulang belakang, pelvis
(tulang panggul), sternum, ujung proximal tualang panjang
Darah (lanjutan)
• Proses pembentukan eritrosit:
-antara lain dibutuhkan vitamin B₁₂, Cu, Fe, asam folat,
eritropoetin
-pembentukan terjadi dari zat awal chemocitoblast di daerah
merah jaringan Nycloid yang berubah menjadi basofil eritroblas
→polikromatofil eritroblas →normoblast →retikulosit →eritrosit
-Polikromatofil eritroblas warnanya senantiasa berubah (biru,
ungu, abu-abu). Ukurannya ½ dari eritrosit dewasa. Pada tahap
ini terbentuk hemoglobin.
-tahap normoblas terlihat nukleus semakin kecil dan akhirnya
hilang.
Darah (lanjutan)
-Kecepatan pembentukan eritrosit ±3 juta sel per detik
-Rata umur 120 hari kecuali leukemia, limfoma dan
kanker lain
-Peningkatan transpor O₂ dapat meningkatkan
pembentukan eritrosit, sebaliknya jika terjadi hipoksia
pembentukannya menurun. Jika hipoksia berlangsung
lama dapat terjadi anemia
-Anemia dapat pula terjadi karena: pendarahan
berlebihan, produksi Hb rendah, kelainan lain
(leukemia, limfoma, thlasemia dll.)
Darah (lanjutan)
• Proses penghancuran eritrosit
-Jika eritrosit sudah tua (120 hari) maka Hb akan keluar dan
masuk ke sel endotikulo (sel pembentuk sel darah merah di
jaringan nycloid). Disini Hb berubah menjadi biliverdin
→berubah kembali menjadi bilirubin, kemudian Fe dan Feritin
(sejenis protein) dilepaskan.
-Bilirubin dikeluarkan melalui hati dan dikumpulkan di kantong
empedu. Akhirnya melalui usus dikeluarkan bersama feses, dan
sebagian lagi dikeluarkan bersama urin melalui ginjal.
- Fe dan Feritin yang dilepas dari sel endotikulo oleh sumsum
digunakan kembali untuk pembentukan eritrosit baru.
-Eritrosit yang sudah dihancurkan , di limfa dicerna oleh lisosom
secara fagosit
Darah (lanjutan)
Sel darah putih (leukosit)
-Terdiri dari:
1. Granulosit = berwarna (yaitu netrofil, basofil, eosinofil),
2. Agranulosit = tidak berwarna (yaitu monosit, limfosit)
-Jumlah: 5.000 – 10.000 per mmᶾ
-Leukosit dibentuk dari kemositoblas pada sumsum tulang, dan juga pada
jaringan limfe.
-Pembentukan leukosit al. dipengaruhi
1. Glukokortikoid hormon: meningkatkan jumlah granulosit dan monosit, tapi
menurunkan jumlah eosinofil dan basofil
2. Kondisi tubuh: pembentukan meningkat karena depresi, kerja berat,
pendarahan, dan kerusakan jaringan
3. Obat-obatan: ump. Sulfa dapat menurunkan jumlah leukosit
-Leukosit bersifat amuboid dan fagosit
Darah (lanjutan)
• Neutrofil, mempunyai sifat
-Kemotaksis: kemampuan bergerak ke sumber zat kimia
(Chemotaxin) yang dikeluarkan oleh benda asing atau oleh jaringan
yang rusak.
-Fagositosis: terutama oleh peran sel monosit
• Eosinofil,
-Sel ini banyak terdapat pada cairan jaringan dari pada cairan darah
-Meningkat jumlahnya jika tubuh kemasukan protein asing atau jika
terjadi dekomposisi protein dalam tubuh
-Jumlahnya meningkat pada reaksi alergi
• Basofil, berikatan dengan heparin dan histamin jadi bersifat
pengaturan pada alergi dan pembekuan darah
Darah (lanjutan)
Trombosit
-Merupakan faktor pembekuan darah
-200.000 – 500.000 per mmᶾ
• Fungsi trombosit
1. Menutup luka dengan membentuk gumpalan trombosit
2. Membentuk faktor pembekuan
3. Mengeluarkan serotonin dan adrenalin
A A Anti B
B B Anti A
AB AB -
O O Anti A dan Anti B