Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

LUKA BAKAR
dr. Putri Sukma Dewi
Dokter Intership RSUD Aceh Singkil

Pembimbing:
dr. Hendrika
dr. Harlina
Pendahuluan
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan
oleh panas, arus listrik, bahan kimia, petir yang
mengenai kulit, mukosa dan jaringan jaringan
yang lebih dalam.

Dari laporan American Burn Association 2012 dikatakan bahwa angka


morbiditas 96,1% lebih banyak terjadi pada wanita. Berdasarkan tempat
kejadian, 69 % di rumah tangga
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI KULIT
FUNGSI KULIT
Fungsi proteksiFungsi fungsi absorpsi fungsi ekskresi
proteksi

fungsi persepsi Fungsi termoregulasi


Fungsi pembentukan
pigmen

Fungsi pembentukan
Fungsi keratinisasi
vitamin D
ETIOLOGI LUKA BAKAR

Luka Bakar Luka Bakar


Termal Zat Kimia
(Thermal (Chemical
Burns) Burns)

Luka Bakar Luka Bakar


Listrik Radiasi
(Electrical (Radiation
Burns) Exposure)
• Rule of Nines menurut Lund and
Browder
Penatalaksanaan

1. Prehospital : membebaskan pasien dari


pajanan atau sumber
2. Resusitasi jalan nafas :untuk mengupayakan
suplai oksigen yang adekuat
3. Resusitasi cairan :
Rumus Baxter:
Hari I: 3-4 ml x kgBB x % luas luka bakar
Pemberian cairan ½ volume pada 8 jam pertama dan
½ volume diberikan 16 jamberikutnya.
4. Perawatan luka : Tindakan meliputi
debridement secara alami, mekanik
(nekrotomi) atau tindakan bedah (eksisi),
pencucian luka, wound dressing dan
pemberian antibiotik topikal
5. lain lain: Pemberian antibiotik dan nutrisi
yang cukup
PEMERIKSAAN PASIEN
Anamnesis Awal
- Keluhan Utama
 Luka bakar terkena air panas sejak 20 menit SMRS

- Riwayat Penyakit Sekarang


 Pasien dibawa oleh kedua orang tua nya dengan keluhan

terdapat luka bakar terkena air panas, sebelumnya ibu os


memasak air untuk membuatkan minuman teh kepada
suaminya dan os dikarnakan terlalu aktif menyenggol
ibunya saat menuangkan air panas kegelas. os terkena air
panas dibagian badan nya dan kedua orang tua os
memberikan tepung SMRS. Riwayat muntah (-), pingsan (-).
 - Riwayat Penyakit Dahulu

 Pasien tidak pernah mengalami sakit seperti ini

sebelumnya.
 - Riwayat Penyakit Keluarga: -
Primary Survey
Airway : Bebas
Breathing : Spontan 24x/mnt, simetris kanan = kiri
Circulation : T: 140/90 mmHg, N: 83x/mnt, reguler, adequate
Disability : GCS 15 E4V5M6, pupil isokor
Environment : Suhu axilla 36.6oC
Secondary Survey
Kepala : Bentuk simetris
Mata : Konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, reflek cahaya +/+,
Jantung : dalam batas normal
Paru : dalam batas normal
Status lokalis
Regio Ekstermitas bawah dextra dan sinistra;
I : Tampak luka bakar luas 9%, Bulla (-) kulit tampak
kemerahan
P : Nyeri (+)
Regio ekxtremtas atas dextra :
I :Tampak luka bakar luas 5%, Bulla (+) ,edema
P : Nyeri (+)
Regio thorax :
I : Tampak luka bakar luas 6%, kulit tampak kemerahan
P : Nyeri (+)
 
Pemeriksaan laboratorium
12/02/20
Leukosit 13.000 GDS 157
Eritrosit 5.01 ureum 28
Hemoglobin 12.6 creatinin 0.9
Hematokrit 43 kalium 3.72
Trombosit 338.000 natrium 137
PCT 0,355 chlorida 103
Mcv 85.8
MCH 29.1
MCHC 34
RDW 14.4
MPV 10.5
PDW 16.6
Diagnosis
contusio grade I-II dengan luas luka bakar : 20%

Terapi
Terapi igd :
 Ivfd RL 1 liter 1000cc bila belum BAK cor lagi 1 fls (maks 2 liter)
 Jika sudah BAK meantenance 32gtt/i
 Inj. Ceftriaxone 120mg /12 jam
 Inj. Ranitidin 15 mg /12jam
 Drip paracetamol 225 mg /8jam

Planning
Rencana debridement besok, puasa mulai 08.00 pagi
Pantau urin output
Awasi tanda syok
Awasi tanda vital
Cek Darah Rutin
ANALISA KASUS

Pasien dibawa oleh kedua


 kepada pasien sesampainya
orang tua nya dengan keluhan
terdapat luka bakar terkena air diigd adalah terapi cairan.
panas, sebelumnya ibu os
memasak air untuk  Riwayat penyakit dahulu pada
membuatkan minuman teh
kepada suaminya dan os pasien seluruhnya disangkal,
dikarnakan terlalu aktif dapat menjadi faktor yang
menyenggol ibunya saat
menuangkan air panas baik untuk prognosis pasien,
kegelas. os terkena air panas
dibagian badan nya dan kedua mengingat dengan proses
orang tua os memberikan penyembuhan luka yang
tepung SMRS
dapat optimal tanpa penyakit
yang menyertainya.
Luka bakar Mengenai lapisan luar epidermis, tetapi tidak sampai
derajat 1 mengenai dermis. Eritema (+) nyeri dan tidak ada bula.
(superfisial)
Luka bakar Meliputi epidermis dan lapisan atas dermis, kemerahan,
derajat II edema , nyeri lebih berat dari derajat I, bula muncul
superficial partial bbrapa jam setelah terkena luka
thickness
Luka bakar Meliputi epidermis dan lapisan dlam dermis, bula(+),
derajat II deep permukaan bercak merah muda dan putih
partial thickness
Luka bakar Luka kehitaman dan kaku, kerusakan jaringan permanen.
derajat III
 Penatalaksanaan pasien pada fase akut (masuk IGD)
meliputi resusitasi dengan formula Parkland
memonitor urine output, heart rate, dan blood
pressure, merawat luka.
 Resusitasi cairan (ml) = 4 ml ringer’s x kgBB x
%TBSA
 4ml x 90 x 30
 10.800 ml
 Penatalaksanaan selanjutnya pada pasien meliputi
perawatan luka dengan memberikan kelembapan,
analgesik, perawatan luka dan pemberian antibiotik
untuk pencegahan infeksi. Pemberian antibiotik
pada kasus luka bakar bertujuan sebagai
profilaksis infeksi dan mengatasi infeksi yang
sudah terjadi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai