Anda di halaman 1dari 6

Dinamika Netral

Hubungan spesies-area (SAR) adalah sebuah


Sementara hubungan kanonik
konsep sentral dalam ekologi dan telah
Preston belum dibuktikan dengan
memperoleh status hukum ekologi Lomolino
pengukuran empiris, nilai-nilai z agak
dan Rosenzweig dalam (Campos, 2013).Hal ini

telah menjadi aksioma bahwa jumlah spesies S konservatif, dan sebagian besar dari

tumbuh sekitar dengan daerah sampel SEBUAH nilai yang dilaporkan berada dalam
sebagai S * A z, dimana z menunjukkan kisaran 0: 1 {0: 5 Rosenzweig dalam
eksponen spesies-daerah.Jika spesies relatif (Campos, 2013). Dari perspektif yang
kelimpahan mengikuti distribusi lognormal, dan
berbeda, MacArthur dan Wilson telah
masing-masing daerah adalah sampel acak dari
mengusulkan bahwa jumlah spesies di
populasi yang lebih besar, maka menurut
suatu wilayah timbul dari
Preston S * A 00:25, yaitu, z ~ 00:25 Preston

dalam (Campos, 2013).


keseimbangan antara imigrasi dan

kepunahan lokal MacArthur dalam

(Campos, 2013).
Perhatikan bahwa segera sebagai individu dihilangkan, lokasinya segera diisi.Oleh karena itu,
setiap kali langkah berkorespondensi dengan peristiwa kematian, dan parameter n adalah
tingkat spesiasi dalam satuan angka kematian.Dalam lanskap terfragmentasi, seperti belajar di
sini, hanya habitat yang cocok di lingkungan berkontribusi pada recolonization dari lokasi yang
kosong.

Gambar 5.Pengukuran dimensi fraktal D r dari distribusi spasial spesies yang paling umum. N ( E) melawan E.
Nilai parameter yang L ~ 1024, tingkat spesiasi n ~ 1 | 10 { 4 ( panel kiri), n ~ 1 | 10 { 5 ( panel tengah), n ~ 1
| 10 { 6 ( panel kanan). Di panel atas fraksi habitat yang cocok adalah set di p ~ 0: 3, sedangkan di panel
bawah p ~ 0: 7. Simbol-simbol menunjukkan nilai yang berbeda dari H: H ~ 0: 1 ( lingkaran), H ~ 0: 5
(Diamond) dan H ~ 0: 9 ( segitiga). Titik data mewakili lebih rata 20 berjalan independen.
Bentang Alam Kuarter Daerah Cirebon
Berdasarkan Genesanya
Perubahan bentang alam (landform
deformations) baik yang disebabkan
oleh proses yang terjadi di permukaan
seperti erosi, denudasi, dan
pengendapan sangat terkait dengan
gaya eksogen. Berubahnya bentang
alam dapat pula diakibatkan oleh
proses yang berasal dari dalam bumi
(gaya endogen). Kedua proses
tersebut mengakibatkan terjadinya
evolusi bentangalam. Oleh karena itu
produk dari peristiwa itu harus dipelajari
sehingga dinamika kejadiannya dapat
dipahami.
Bentang Alam Karst
Karst adalah suatu bentang alam yang khas dari muka bumi maupun bawah permukaan,
yang terutama dibentuk oleh pelarutan pengendapan batuan karbonat oleh aliran air tanah.

Fenomena Karst terutama terjadi pada daerah yang terbentuk dan tersusun dari endapan
batuan karbonat (linestone) dengan mineral utama kalsit (CaCO3), aragonit (CaCO3) dan
dolomit (CaMg(CO3)2 tetapi dapat juga terjadi pada batuan lain yang terbentuk dari
mineral-mineral mudah larut oleh air lainnya seperti gipsum (Ca2SO4. 2H2O), anhidrit
(CaSO4), halit (NaCl), batuan sedimen kalsit dengan semen yang mudah larut, maupun
batuan lain dimana proses pelarutan mineral bisa dan mudah terjadi

Proses utama pembentukan bentangan alam Karst adalah pelarutan. Batugamping dan
dolomit mudah terlarutkan oleh air. Pelarutan yang terjadi secara terus menerus, pada
akhirnya menciptakan bentukan alam yang sangat beragam (Hanang Samodra, 2010
Tipe karst ditentukan menggunakan
klasifikasi Balazs
Klasifikasi bukit karst dibagi oleh Balazs berdasarkan kepada rasio antara

diameter (d) dengan tinggi (a) bukit karst. Dari hasil pembagian itu, Balazs

membagi atas empat tipe yaitu:

Tipe Yangzhou d/a <1,5 dikenal Tipe Organos d/a 1,5 – 3 dikenal
sebagai kars mogote atau kars sebagai cockpit karst, bukit
menara. Di Indonesia contoh paling berbentuk kerucut dengan sinkhole
baik adalah pada kawasan kars membintang. Di Indonesia contoh
Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan paling baik adalah di Pegunungan
dan sebagian di Lintau-Buo- Kars Karangbolong, Gombong
Sawahlunto, SumateraBarat. Selatan, JawaTengah.

Tipe Tual d/a >8 bukit kars umumnya


Tipe Gunungsewu d/a 3 – 8 dikenal sangat landai sehingga secara
sebagai bukit pepino, umumnya pengamatan sekilas tidak
berbentuk kubah yang membulat. memperlihatkan sebagai bukit kars.
Sesuai dengan penciri tipenya, Selain di Tual, Maluku, contoh lain dapat
contoh terbaik di Indonesia adalah dikenali sebagian di Jampang Tengah,
di plateau kars Gunungsewu, Jawa Barat. diperlihatkan dengan
Yogyajarta-Jawa Tengah, atau di pembentukan menara-menara
Pangandaran, JawaBarat. karskarena proses karstifikasi berjalan
relatif cepat secaravertikal

Anda mungkin juga menyukai