Anda di halaman 1dari 4

Struktur morfologi daun pada setiap jenis tumbuhan berbeda-beda.

Oleh karena itu, struktur morfologi


daun dapat digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis tumbuhan. Struktur daun dapat dilihat dari
bentuk tulang daun (menyirip, menjari, jorong, memanjang, perisai, jantung dan bulat telur) ; tepi daun
(bergerigi, beringgit, berombak, bergiri dan rata) ; bentuk ujung daun (runcing-runcing, meruncing,
tumpul, membulat, rompang/terbelah dan berduri) ; bentuk pangkal daun (runcing, meruncing, tumpul,
membulat, rata dan berlekuk) dan permukaan (licin, kasap, berkerut, berbulu dan bersisik) (Solikhin,
2008).

Organ-organ tumbuhan meliputi akar (radix), batang (caulis), dan daun

(folium). Akar adalah organ tumbuhan yang berada di bawah permukaan tanah

yang dalam tumbuhan mempunyai peranan yang sangat penting. Batang

merupakan organ tanaman yang pada umumnya berdiri tegak yang menghasilkan

daun dan stuktur yang reproduktif yaitu bungan dan biji. Meristematis batang

berkembang selama diferensiasi embrio cabang lateral akan muncul akibat

perkembangan ujungbatang induknya. Daun berasal dari promeristem titik

tumbuh batang. Promeristem daum merupakan tonjolan pertama yang membulat

atau persegi pada sisi promeristem. Tonjolan tersebut diawali oleh pembelahan sel

secara anti klinal dan peri klinal pada lapisan luar dari apikal meristem

(Radiopoetra, 1997).

Pada dasarnya tumbuhan tersusun atas 3 pokok organ utama, yakni akar, daun

dan batang. Tumbuhan yang memiliki ketiga organ pokok tersebut digolongkan

sebagai tumbuhan kormofia, sedangkan bagian lain dari tumbuhan dianggap sebagai

devirat. (Taufik, 2008).

Seperti layaknya makhluk hidup yang lain, tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti
pada tumbuhan: batang, cabang, ranting daun, bunga dan buah. Akar: akar induk, akar lateral (cabang
akar). Pada proses pembelahan, pembesaran dan diferensiasi sel-sel terorganisasi menjadi jaringan dan
kumpulan organ-organ, selanjutnya kumpulan organ membentuk sistem organ dan menjadi tubuh
tumbuhan atau hewan bersel banyak (Brotowijoyo, 1994).

Beberapa macam jaringan akan membentuk suatu organ. Kumpulan bermacam-macam organ
membentuk suatu system organ. Akhirnya, beberapa macam sitem organ saling melengkapi dan bekerja
sama untuk membentuk suatu individu makhluk hidup. Namun, pada tumbuhan tidak terdapat system
organ. Pertumbuhan hanya sampai pada organ kemudian membentuk satu individu tumbuhan. Pada
praktikum kali ini kami mencoba mengamati jaringan epidermis dan organ pada tumbuhan. Kami ingin
mengetahui berbagai macam bentuk jaringan epidermis beserta modifikasinya dan bentuk organ pada
tumbuhan dikotil dan monokotil (Dealtry, 1992).

Sifat dari tumbuhan bersel banyak adalah adanya tingkatan koordinasi dan korelasi yang tinggi
antara komponen organ, jaringan dan sel-sel. Jaringan tumbuhan merupakan kumpulan sel-sel yang
mempunyai bentuk dan fungsi yang sama atau bentuk yang sama dan fungsi yang berbeda. Semua
jaringan tumbuhan umumnya dibagi menjadi 2 tipe yaitu jaringan meristematik dan jaringan permanen.
Jaringan meristematik (muda) dan jaringan permanen (dewasa) bersama-sama membentuk organ-organ
tumbuhan, yaitu akar, batang daun dan organ reproduksi (bunga, buah dan biji) yang keseluruhannnya
merupakan tumbuhan angiospermae (Parlan, 1995).

Meristem ujung selalu terdapat di ujung tiap akar dan batang, disebut juga dengan meristem apeks.
Aktivitas meristem ujung menghasilkan pemanjangan tubuh tumbuhan dan pada meristem di bagian
pucuk akan menghasilkan cabang samping, daun, dan bunga. Pertumbuhan yang diawali oleh meristem
ujung dikenal sebagai pertumbuhan primer dan semua jaringan yang terbentuk dari meristem ujung
disebut jaringan primer. Pada beberapa tumbuhan terutama rumput-rumputan, perpanjangan batang
juga disebabkan oleh pembelahan sel-sel meristem yang terletak pada pangkal tiap ruas daun dan
pelepah daunnya. Daerah meristem ini disebut meristem interkalar, karena meristem ini disisipkan di
antara jaringan meristem primer dewasa yang ada diatas dan dibawahnya. Meristem interkalar dapat
tetap aktif setelah sel-sel pada ruas diatasnya dewasa penuh. (Anshari, 1997).

Bagian-bagian dari suatu tumbuhan sebagai suatu individu biasanya terdiri dari kumpulan jaringan yang
kompleks kemudian bergabung membentuk organ dan organ-organ tersebut akan berkumpul
membentuk sistem yang disebut sistem organ yang pada akhirnya menjadi tubuh tumbuhan (Pratiwi,
2000).

Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang secara bersama-sama melakukan fungsi khusus. Organ
pokok tumbuhan ada 3 yaitu akar, batang, dan daun yang disebut juga organ vegetatif (alat-alat
pertumbuhan, atau alat hara). Ada alat lain pada tumbuhan yang bertugas untuk menghasilkan alat
perkembangbiakan atau reproduktif yaitu bunga, buah, dan biji. Organ tumbuhan biji yang penting ada
tiga yaitu akar, batang dan daun. Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya,
contoh umbi modifikasi akar, bunga modifikasi dari ranting dan daun (Parlan, 1995).

Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan
merupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun yang bentuk,
susunan dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakkan pada
tumbuhan. Jika kita memperhatikan bagian bunga dan tangkai bunga, bagian ini merupakan modifikasi
dari batang sedangkan kelopak dan mahkota bunga merupakan modifikasi dari batang sedangkan
kelopak dan mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah.
Sebagian masih tetap bersifat seperti daun sedangkan sebagian lagi akan mengalami metamorfosis
membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi (kamajaya, 1996). Fungsi batang pada
tanaman adalah menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke
seluruh bagian tubuh, sebagai tempat penimbunancadangan makanan, tmpat melekatnya daun untuk
mendapatkan cahaya, tempat melekatnya bunga agar mudah melakukan penyerbukan dan tempat
melekatnya buah yang mengandung biji agar tanaman terpencar (Tjitrosoepomo, 1989).

Daun berasal dari kata premoristem titik tumbuh batang primedia daun merupakan tonjolan tertama
tersebut diawali pembelahan secara antiklinal dan periklinal pada lapisan lunak dan pada apical
meristem serta helaian daun berkembang menurut pola tertentu. Daun (folium) merupakan suatu
bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.
Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain dari tubuh
tumbuhan bagian batang tempat duduknya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tepat
diatas daun yang merupakan sudut antara batang dengan daun yang sering disebut dengan ketiak daun
(Tjitrosoepomo, 1989).

Struktur morfologi daun pada setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Oleh karena itu, struktur
morfologi daun dapat digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis tumbuhan. Struktur daun dapat
dilihat dari bentuk tulang daun (menyirip, menjari, jorong, memanjang, perisai, jantung dan bulat telur) ;
tepi daun (bergerigi, beringgit, berombak, bergiri dan rata) ; bentuk ujung daun (runcing-runcing,
meruncing, tumpul, membulat, rompang/terbelah dan berduri) ; bentuk pangkal daun (runcing,
meruncing, tumpul, membulat, rata dan berlekuk) dan permukaan (licin, kasap, berkerut, berbulu dan
bersisik) (Solikhin, 2008).

Akar merupakan organ tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat pencengkeram pada
tanah/penguat dan sebagai alat penyerap air. Akar memiliki bagian pelindung berupa tudung akar yang
tidak dimiliki oleh organ lain. adventif. Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio dan dari
perisikel sedangkan akar adventif berkembang dari akar yang telah dewasa selain dari perisikel atau
keluar dari organ lain seperti dari daun dan batang (Brotowijoyo, 1994).

Daftar Pustaka :

Radiopoetra. 1997. Zoologi. Jakarta: Erlangga.

Solikhin. 2008. Panduan Belajar Biologi. Erlanga. Banjarmasin.

Taufik, 2008. Biologi Umum : Erlangga : Jakarta.

Brotowijoyo. 1994. Zoologi Dasar. Erlangga. Jakarta.

Dealtry, G. B. 1992. Bios Scientific. Publisher Limited: Oxford.

Parlan , V. F.1995. Panduan Belajar Biologi. Yudistira. Jakarta.

Anshari, S. 1997. Pengantar Biologi Reproduksi Tanaman. Bineka Cipta. Jakarta.


Pratiwi, A. D. 2000. Penuntun Biologi. Erlangga. Jakarta.

Tjitrosoepomo. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai