Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

TUMOR ATAU KANKER


REPRODUKSI ( KANKER
SERVIKS)
A.Definisi
Kanker serviks adalah keganasan yang
terjadi pada serviks (leher rahim) yang
merupakan bagian terendah dari rahim
yang menonjol ke puncak liang
senggama atau vagina (Depkes RI,
2009).
B.Etiologi
Ada beberapa faktor resiko dan
predisposisi yang menonjol dan
Menyebabkan kanker serviks , antara lain:
1. Umur
2. Jumlah kehamilan dan partus
3. Jumlah perkawinan
4. Infeksi virus
C.Patofisiologi
Serviks timbul dibatas antara epitel yang melapisi
ektoserviks (portio) dan endoserviks kanalisis
serviks yang dibuat sebagai squamo-columnar
junction (SCJ). Pada wanita muda SCJ ini berada
diluar OUE, sedang pada wanita berumur >35 th,
SCJ berada didalam kanalis servikalis pada awal
perkembangannya kanker serviks tidak memberi tanda
tanda dan keluhan ada pemeriksaan dengan speculum,
tampak parsio yang erosive (metaplasia skuamosa)
Yang fisiologik atau patologik.
D.Manifestasi Klinik

Tand

Keputihan

Ada perdarahan tidak
normal
a dan ●
Perdarahan yang dialami
segera setelah berhubungan

gejala Nyeri dibagian daerah


panggul

Pemeriksaan sitologi
pap smear

Kolposkopi
IVA (Inspeksi Visual
Pemeriksaa

Asam Asetat)
n penunjang ●
Serviksografi

Gineskopi

Pemeriksaan Penanda
Tumor (PT)
E. Penatalaksanaan
1. Radiasi
Dapat dipakai untuk semua stadium
Dapat dipakai untuk wanita gemuk dan tua
2. Operasi
Operasi limfadektomi untuk stadium I dan II
Operasi histerektomi vagina
3. Kombinasi ( radiasi dan pembedahan )
F. Pencegahan
cara terbaik yang bisa dilakukan untuk
mencegah kanker ini adalah bentuk skrining
yang dinamakan Pap Smear, dan skrining. Protokol
skrining yang bisa ditetapkan sebagai salah satu
upaya deteksi dini terhadap perkembangan kanker
serviks, beberapa di antaranya :

 Skrining awal
 Pemeriksaan DNA HPV
 Skrining dengan Thinrep / liquid-base method
G. Komplikasi

Pendarahan Gagal ginjal Pembekuan Fistula


KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
2. Riwayat kesehatan
 Keluhan utama
pasien biasanya datang dengan keluhan intra servikal dan
disertai keputihan menyerupai air.
 Riwayat kesehatan sekarang
pada stadium awal klien tidak merasakan keluhan yang
mengganggu, baru pada stadium akhir yaitu stadium 3 dan 4
timbul keluhan seperti : perdarahan, keputihan dan rasa nyeri
intra servikal
 Riwayat kesehatan dahulu
Data yang perlu dikaji adalah : Riwayat abortus, infeksi
pasca abortus, infeksi masa nifas, riwayat ooperasi
kandungan, serta adanya tumor
 Riwayat keluarga
Adanya keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien.

3. Pemeriksaan fisik
a) Kepala
Rambut : bersih, tidak ada ketombe, dan tidak rontok
Wajah: tidak ada odema
Mata : konjunctiva tidak anemis
Hidung : simetris, tidak ada sputum
Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen
Mulut : bibir tidak kering, tidak sianosis, mukosa bibir
lembab, tidak terdapat lesi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjer tiroid dan tidak ada
pembesaran kelenjer getah bening
b)Dada
Inspeksi : Simetris
Perkusi : Sonor seluruh lap paru
Palpasi : vocal fremitus simetri kana dan kiri
Auskultasi: vesikuler
c) Cardiac
-          Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
-          Palpasi : ictus cordis teraba
-          Perkusi : pekak
-          Auskultasi : tidak ada bising
d) Abdomen
-          Inspeksi : simetris, tidak ascites
-          Palapasi : tidak ada nyeri tekan
-          Perkusi : tympani
-          Auskultasi : bising usus normal
e) Genetalia
-          Ada lesi, adanya pengeluaran pervaginam, berbau
f) Ekstremitas
-          Tidak odema
4. Analisa Data

No Data Penunjang Etiologi Masalah


Keperawatan
1 Ds : mengungkapkan secara verbal atau -     Agen-agen cidera Gangguan rasa nyaman: nyeri
isyarat

Do :

-     gerakan menghindari nyeri


-     Perubahan nafsu makan dan makan
-     Perilaku ekspresif
-     Berfokus pada diri sendiri
2 Ds : - haus -     Perdarahan yang berulang Defisit volume cairan

Do :

-  perubahan TD
-  Penurunan haluaran urine
-  Penurunan turgor kulit
-  Penurunan BB yg tiba-tiba
B. Diagnosa
1. Nyeri berhubungan dengan infiltrasi saraf akibat infiltrasi metastase
neoplasma.
2.   Gangguan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan anoreksia pasca tindakan kemoterapi.
3.  Ketakutan/cemas berhubungan dengan ancaman perubahan status
kesehatan serta ancaman kematian.
C. Intervensi
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1.Nyeri b.d Setelah dilakukan Kaji tingkat nyeri. Untuk mengkaji
infiltrasi saraf tindakan keperawatan - Berikan rasa data dasar.
akibat infiltrasi pasien akan mampu nyaman pada - Mengalihkan
metastase mengurangi rasa nyeri pasien dengan fokus perhatian.
neoplasma. dengan kriteria hasil: pengaturan posisi - Meningkatkan
-    Pasien merasa dan aktivitas relaksasi untuk
nyaman. hiburan (musik). mengurangi
-    Nyeri berkurang -  Ajarkan teknik nyeri.
-    Mampu manajemen nyeri - Memungkinka
(relaksasi, n pasien
mendemonstrasikan visualisasi, berpartisipasi
keterampilam distraksi). aktif dalam
relaksasi - Kolaborasi kontrol nyeri.
pemberian - Kontrol nyeri
analgetik. maksimum.
2.Gangguan Setelah dilakukan Pantau intake dan Identifikasi
perubahan nutrisi tindakan output makanan defisiensi nutrisi.
kurang dari keperawatan tiap hari. - Memantau
kebutuhan b.d diharapkan - Ukur BB tiap peningkatan BB.
anoreksia pasca kebutuhan nutrisi hari. - Kebutuhan
tindakan dapat tercukupi - Dorong pasien jaringan metabolik
kemoterapi. dengan kriteria untuk diet tinggi adekuat oleh
hasil: protein. nutrisi.
- Pasien
mengungkapkan
pentingnya nutrisi.
- Peningkatan BB
progresif.
3.Ketakutan/ Setelah dilakukan Dorong pasien Memberikan
cemas tindakan untuk kesempatan untuk
berhubungan keperawatan mengungkapkan mengungkapkan
dengan ancaman ketakutan/ pikiran dan ketakutannya.
perubahan status kecemasan perasaan. - Membantu
kesehatan serta berkurang sampai -Berikan mengurangi
ancaman menghilang lingkungan yang kecemasan.
kematian dengan kriteria aman dan - Meningkatkan
hasil: nyaman. kepercayaan
- Pasien - Komunikasi pasien.
mendemonstrasik terapeutik dan - Meningkatkan
an koping efektif kontak sering kemampuan
dalam dengan pasien. kontrol cemas.
pengobatan. - Bantu
- Pasien tampak mengembang-kan
rileks dan koping
melaporkan menghadapi rasa
cemas berkurang. takutnya.
D. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan
(Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 1997).
E. Evaluasi
Hasil yang diharapkan dari tindakan keperawatan adalah :
1. Kebutuhan Nutrisi dan Kalori pasein tercukupi kebutuhan
tubuh
2. Tidak ada tanda-tanda infeksi
3. Pasien bebas dari perdarahan dan hipoksis jaringan
4. Pasien mampu mempertahankan tingkat aktifitas yang
optimal.
5. Ansietas, kekuatiran dan kelemahan menurun sampai dengan
pada tingkat dapat diatasi.
Kesimpulan
Kanker serviks (kanker leher rahim) adalah tumbuhnya sel-sel tidak normal pada
leher
rahim. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks
antara lain sebagai berikut:
 Seks pada usia muda atau pernikahan pada usia muda.
 Hubungan Berganti-ganti pasangan seksual.
 Defisiensi zat gizi
 Sering melahirkan.
 Trauma
 Kronis pada Servik seperti persalinan, infeksi dan iritasi menahun
Adapun gejala yang sering timbul pada stadium lanjut antara lain adalah:
Pendarahan sesudah melakukan hubungan intim.
Keluar keputihan atau cairan encer dari kelamin wanita.
Pendarahan sesudah mati haid (menopause).
Pada tahap lanjut dapat keluar cairan kekuning-kuningan, berbau atau bercampur
darah, nyeri panggul atau tidak dapat buang air kecil. Akan tetapi kanker serviks juga
dapat dicegah dan diobati.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai