Anda di halaman 1dari 56

Askep Pasien dengan

Ventilator

Kuliah STIKes Pertamedika


Ns. Kartini, SKp,.MKep, Sp.Kep.MB
Tujuan Pembelajaran
• Definisi
• Pentingnya Perawat Memahami indikasi
dan kontraindikasi ventilasi mekanik
• Perawatan Klien dengan Ventilasi Mekanik
• Dasar Pengaturan Ventilator bagi perawat
• Hemodinamik monitoring pada klien dengan
ventilasi mekanik
PENDAHULUAN
 Pernafasan merupakan proses pengambilan oksigen untuk
metabolisme tubuh dan pengeluaran karbondioksida sisa
proses metabolisme melalui alat pernafasan.
 Proses pernafasan terdiri dari
PROSES MEKANIK, KELUAR
 Eksternal VENTILASI PARU MASUKNYA UDARA DARI LUAR KE
DALAM PARU DAN SEBALIKNYA 
YAITU BERNAFAS

TERJADI ANTARA UDARA DALAM


PERTUKARAN GAS ALVEOLUS DENGAN DARAH DALAM
KAPILER, PROSESNYA DISEBUT DIFUSI

PERTUKARAN GAS ANTARA DARAH

 Internal PERTUKARAN GAS DENGAN SEL JARINGAN/TISUE

PEMAKAIAN OKSIGEN DALAM SEL


UTILISASI O2 PADA REAKSI PELEPASAN ENERGI
Ventilasi Paru

 Ventilasi merupakan proses keluar masuknya udara


(gas) dari dan ke dalam paru.
 Tidal Volume (VT) :
 merupakan jumlah gas ekspirasi per kali nafas
  500 ml (5-10 ml/kgBB)
 Minute Volume/minute ventilation (VE):
Merupakan volume gas yang diinhalasi atau
diekshalasi dari paru dalam 1 menit --> RR x Volume
Tidal
VENTILASI PARU
INSPIRASI
INSPIRASI EKSPIRASI
EKSPIRASI

KONTRAKSI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA  RELAKSASI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA


IGA TERANGKAT  IGA KE POSISI SEMULA

KONTRAKSI DIAFRAGMA DIAFRAGMA RELAKSASI DIAFRAGMA  DIAFRAGMA


BERGERAK INFERIOR BERGERAK KE POSISI SEMULA

INSERT

VOLUME VOLUME
INTRATORAK PRESSURE
PRESSURE
Pendahuluan
• Gagal Nafas merupakan ketidakmampuan sistem
pernafasan untuk memasukkan oksigen dan atau
mengeluarkan karbondioksida yang dapat mengancam
kehidupan
• Ventilator mekanik merupakan suatu alat yang mampu
membantu (sebagian) atau mengambil alih (seluruh)
fungsi pertukaran gas paru untuk mempertahankan hidup.
Ventilator
• Ventilator digunakan untuk memfasilitasi ventilasi
mekanis pada pasien dengan gagal nafas (tidak dapat
nafas spontan)
• Digunakan untuk menurunkan konsumsi gas miokard
• Menurunkan tekanan intrakranial
• Menjaga stabilisasi dinding dada setelah trauma aytau
pembedahan
• Memfasilitasi pernafasan pasien dengan sedasi atau
paralisis otot pernafasan.
Indikasi Pemasangan Ventilator
• Gangguan Ventilasi Mekanis :
– Gangguan Neuromuskular (disfungsi otot nafas)
• kelelahan otot nafas
• kelainan dinding torax
• penyakit neuromusculer (GBS, poliomyelitis, myastenia)
– Peningkatan tahanan jalan nafas (COPD, obstruksi mekanis,
infeksi)
– Gangguan kendali nafas (intoxikasi obat / overdosis, trauma
capitis )
– Depresi Pernafasan

8
Indikasi Pemasangan Ventilator
• Gangguan Oksigenasi :
– Hipoksik hipoksia
• Oksigen yang masuk tidak adekuat (menghirup CO2,
pneumonia, contusio paru)
– Stagnan hipoksia
• Gangguan jantung (edema paru)
– Anemia hipoksia akibat perdarahan hebat
– Histotoksik hipoksia akibat pemakaian oksigen yang tinggi
pada pasien dengan sepsis.

9
Indikasi Pemasangan Ventilator
• Pemberian sedasi berat / obat pelumpuh otot pada pasien
paska operasi/trauma
• Menurunkan kebutuhan oksigen
• Mencegah atelektasis
• Menurunkan TIK
• Stabilisasi dinding dada
• Penurunan Compliance Paru (ARDS/Atelektasis/Tension
penumothorax/Obesitas)

10
Kriteria Klinik untuk bantuan ventilasi mekanik

PARAMETER INDIKASI VENTILASI NORMAL RANGE

Mekanik (RR) > 35x/m 10-20x/m


TV (cc/kg) <5 5-7
Oksigenasi < 60 dg FiO2 0,6 75-100 (air)
(PaO2- mmHg)
P(A-a DO2) mmHg > 450 25-65(FiO2 1.0)

Ventilasi > 60 35-45


(PaCO2-mmHg)
Klasifikasi Ventilasi Mekanik

Ventilator Ventilator
Tekanan Negatif Tekanan Positif

Prinsip: mengeluarkan tekanan negatif ●
Tekanan yang menyebabkan gas masuk
pada dada eksternal ke dalam paru hingga napas ventilator

Digunakan terutama pada gagal napas dihentikan kemudian dilanjutkan oleh rekoil
kronik yang berhubungan dengan kondisi elastik paru  ekshalasi pasif, volume
neurovaskular tidal didorong keluar

Tidak sesuai untuk pasien yang tidak stabil ●
Terdapat 3 jenis: ventilator tekanan
atau pasien yang membutuhkan bersiklus, ventilator waktu bersiklus, dan
perubahan ventilasi sering. ventilator volume bersiklus.
Tipe Ventilator

Hand-controlled Ventilator
ventilation mekanik

Bag valve mask ●
Ventilator transpor

Continous flow ●
Ventilator ICU dan
atau kantung NICU
anestesi ●
Ventilator PAP
Dzulfikar DLH, Ismawaty N. Karakteristik Penderita yang Mendapatkan Tindakan Ventilasi Mekanik yang Dirawat di Ruang Perawatan
Intensif Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Diunduh dari: http://isid.pdii/lipi.go.id/admin/jurnal/392077579.pdf. Diakses pada 21
Januari 2013, pukul 14.00 WIB.
Mode Ventilator
1. Control Mode
2. Assist Control Mode
3. Syncronized Intermitten
Mandatory Ventilation
(SIMV)
4. Pressure Support/Spontan
Flow

14
Control Mode
• Volume Control Mode
• Pressure Control Mode
• Karakteristik:
– Start/trigger berdasarkan waktu
– Target/limit bisa volume atau pressure
– Volume/Pressure serta RR dikontrol oleh ventilator
– Jika ada usaha nafas pasien tidak akan dibantu oleh ventilator
– Sering digunakan untuk pasien yang fighting terhap ventilator
terutama awal pwmsangan, tetanus/kejang, tidak ada trigger
nafas(cedera kepala berat), trauma dada
• Komplikasi:
– Pasien tergantung penuh
pada ventilator
– Potensial apneu (malas
nafas)
Assisted Mode
• Assisted Volume Mode
• Assisted Pressure Mode
• Karatteristik:
– Start/trigger oleh usaha nafas pasien (penurunan tekanan jalan
nafas)
– Cycled oleh pressure atau volume
– RR lebih dari yang diatur karena setiap usaha nafas dibantu
oleh ventilator
– Tidal volume sesuai yang diatur
• Indikasi:
– Proses weaning
• Komplikasi:
– Hiperventilasi
– Respiratori alkalosis
– Pada cidera kepala sering menyebabkan hiperventilasi (segera
ganti mode)
Syncronized Intermitten Mandatory Ventilation (SIMV)
• Ventilator memberikan nafas control (mandatory) namun
tetap memberikan kesempatan pasien untuk usaha nafas
diantara nafas control
• Karakteristik:
– Start/trigger oleh pasien
– Target/limit oleh volume
Pressure Support/Spontan Flow
• Karakteristik
– Start/trigger berdasarkan usaha nafas pasien
– target/limit berdasarkan pressure level yang diatur
• Indikasi:
– Untuk pasien yang sdh dapat bernafas spontan
• Kontraindikasi:
– Pasien yang belum ada trigger nafas
– Pasien yang menggunakan obat pelumpuh
Pengaturan ventilator inisial
Mode assist-control
1. Volume tidal diatur tergantung pada status paru:
• Normal 12 mL/kgBB
• PPOK 10 mL/kgBB
• ARDS 6-8 mL/kgBB
2. Kecepatan napas 10-12 x/menit
3. FIO2 100%
4. Napas dalam tidak terlalu diperlukan
5. PEEP hanya diindikasikan setelah penentuan analisis gas darah
pertama, yaitu pada shunt >25%
6. Ketidakmampuan mengoksigenasi dengan FIO2 <60%

Byrd RP. Mechanical ventilation [serial on Internet]. Medscape. [update 26 April 2012; cited 20 Januari 2013]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/304068-overview#showall.
Post Initial Settings
• Lakukan pemeriksaan analisa gas darah 30 menit
setelah pasien dihubungkan dengan ventilator
• Nilai AGD merupakan representatif kondisi atau
status pernafasan/oksigenasi pasien yang menjadi
dasar untuk terapi selanjutnya/pengaturan mode
ventilator selanjutnya
• Nilai AGD :
• pH 7.35 – 7.45
• PCO2 35-45 mmHg
• PO2 80-100 mmHg
Trouble shooting alarm ventilator
Display Message Possible Cause Intervention
High continous pressure Airway higher • Cek pasien
• Cek sirkuit terhadap tekukan
atau sumbatan
• Cek setting ventilator dan
alarm
Check Tubing Terlepas, ada penumpukan air di • Cek ventilator
sirkuit, HME basah • Ganti filter (HME)
• Evakuasi cairan pada sirkuit
• Cek hitter wire
Airway pressure too high Kinking, penumpukan mukus • Cek Pasien
pada ETT, pasien batuk atau • Cek seting ventilator dan alarm
figting setting
Limited Pressure Kinking, penumpukan mukus • Cek Pasien
pada ETT, pasien batuk atau • Cek seting ventilator dan alarm
figting setting
Trouble shoting alarm ventilator
Display Message Possible Cause Intervention
Expried Minute Volume Too High Pasien gelisah/aktivitas • Cek pasien
meningkat • Cek trigger sensitivity dan
seting alarm
• Keringkan tranduse
Expried Minute volume too low Nafas spontan pasien menurun, • Cek cuff ETT
cuff bocor, masalah alarm setting
Pemantauan dan Perawatan

1. Faktor Mekanik
2. Pemasangan
Ventilator
3. Pemantauan dan
Perawatan Pasien

26
Pemantauan Faktor Mekanik
• Kabel sumber tenaga (PLN)
• Tekanan gas sentral
• Humidifier baik dan terisi air
• Perawatan ET
• Sirkuit : kebocoran, tertekuk

27
KOMPLIKASI
• Jalan Nafas
• Mechanical Komplikasi
• Pulmonary Komplikasi
• Cardiovascular Komplikasi
• Gastrointestinal dan
Nutrisi
• Renal Komplikasi
• Neuromuskular Komplikasi
• Gangguan asam basa
Jalan Nafas
• Edema Laring
• Trauma mukosa trakea
• Kontaminasi saluran nafas bawah --> infeksi
• Kehilangan kemampuan melembabkan udara pada
saluran nafas atas

29
Mekanikal Komplikasi
• Terlepasnya sirkuit ventilator
• Kebocoran sirkuit ventilator
• Terputusnya sumber listrik
• Perubahan tekanan gas diruangan
Komplikasi Ventilasi Mekanik

Komplikasi Cardiac • Komplikasi GI dan Nutrisi


• Penurunan Venous Return – Perdarahan saluran cerna
• Perubahan hemodinamik – Malnutrisi
pasien
• Disritmias • Komplikasi Ginjal
• DVT – Penurunan urin output
– Peningkatan ADH
Komplikasi Pulmonal
1. Barotrauma ( Penurunan suara paru dan pergerakan dada,
Cyanosis)
2. Atelektasis
3. Kerusakan trakea
4. Oksigen toxicity
5. Gangguan weaning (penyapihan)
6. Hypercapnia
7. Hypocapnia
8. Nosokomial penumonia (VAP)
9. Inflamasi
32
Komplikasi Pulmonal
• Atelektasis
– Kolaps parenkim paru karena sumbatan aliran udara
– Karena kurangnya periode inflasi yang dalam
• Kerusakan Trakhea
– Tekanan cuff ETT yang berlebihan dan penurunan suplay
darah
– Pencegahan : monitor tekanan cuff dan mencegah manipulasi
terlalu sering.

33
Komplikasi Pulmonal
• Oxygen toxicity
– Disebabkan penggunaan oksigen (FiO2) tinggi dalam waktu
yang lama
– Pencegahan : monitor BGA dan titrasi penggunaan FiO 2 yeng
optimal
• Gangguan Penyapihan
– Pada pasien COPD, malnutrisi, gangguan musculosceletal.
– Pasien menjadi “malas”

34
Komplikasi Pulmonal
• Hypercapnea
• Hypocapnea
– Terjadi karena in adekuat (berlebih atau kurang) penggunaan
ventilasi
– Tindakan : setting frekuensi napas, tidal volume dan
mechanical dead space (leakage)

35
Kenapa Perawat perlu memahami Ventilator
• Many patients admitted onto the intensive care unit (ICU)
require airway maintenance and mechanical ventilator
support (Cook et al, 2011)
• Qualified nurses working in critical care environments
understand the indications for the use of mechanical
ventilation, the modes of ventilation delivery, and the most
common associated complications
• Nurses thoroughly understand the basics of ventilator
support, including ventilator modes, settings, and alarms
(Crit Care Nurse June 2011 vol. 31 no. 3 30-44 )
Kenapa Perawat perlu memahami Ventilator
• 24 jam ada disisi pasien
• Bertanggung jawab memonitor alarm dan status
pernafasan pasien
• Perawat mampu melakukan:
– Monitoring perubahan respon fisiologis pasien
– Mengenal kesiapan pasien untuk dilakukan penyapihan
ventilator
• Pengetahuan perawat yang kurang --> kesulitan pasien
untuk disapih, penggunaan ventilator memanjang, biaya
perawatan meningkat
Manajemen Pasien dengan Ventilator
Prinsip
• Mempertahankan fungsi pernafasan yang adekuat
• Monitoring komplikasi
• Mencehan Infeksi
• Memberikan Nutrisi yang adekuat
• Menjaga peresonal hygiene pasien
• Monitoring perdarahan
• Monitoring cidera selama pemakaian ventilator
• Monitoring Hemodinamik
• Edukasi
38
Mempertahankan fungsi pernafasan yang adekuat
• Monitor tanda vital secara kontinyu
• Auskultasi suara nafas secara rutin untuk melai
adanya abnormal suara nafas
• Perhatikan setting ventilator sesuai order
• Lakukan penghisapan sekret sesuai kebutuhan
• Lakukan perubahan posisi setiap 2 jam
• Pastikan posisi ETT tepat dan fiksasi aman
• Ganti ETT setiap 72 jam
• LAkukan monitoring nilai analisa gas darah
• Lakukan monitoring saturasi oksigen dengan oskimetri
Penghisapan Sekret Jalan Nafas
• Tujuan untuk mempertahankan adekuat jalan nafas
• Untuk meningkatkan pertukaran gas
• Aspirasi spesimen (Kultur sputum) --> monitoring indikasi
VAP
• Mencegah retensi sputum
• Berikan oksigenasi 100% sebelum dan setelah dilakukan
suction
Monitoring komplikasi
• Kaji tanda-tanda komplikasi sejak dini
– Alkalosis
– Perubahan suara nafas --> pneumonia
– Perubahan nilai elektrolit
– Hipotensi
• Monitor tanda distress pernafasan:
– Gelisah
– Heart rate meningkat, VAS meningkat
• Kaji tanda adanya barotrauma
– Dispnea meningkat, Agitasi, suara nafas menurun, PaCo2
menurun
• Mencehan Infeksi
– Perhatikan tehnik dan prinsip steril
– Monitor warna, jumlah, dan konsistensi sputum
– Lakukan chest fisioterapi
– Lakukan penerapan bundle VAP

• Memberikan Nutrisi yang adekuat


– Timbang BB dan ukur TB
– Berikan nutrisi dengan menggunakan selang NGT
– Perhatikan residu sebelum memberikan nutrisi
– Perhatikan pernafasan pasien selama pemebrian makanan
• Menjaga personal hygiene pasien
– Lakukan perawatan diri pasien (mandi, perawatan mulut,
perineal, rambut secara rutin)
• Monitoring perdarahan
– Monitor adanya perdarahan eksternal ataupun internal (GI
bleeding)
• Monitoring cidera selama pemakaian ventilator
– Perhatikan pemnggunaan alat medik yang dapat
menyebabkan cidera (ETT)
– Lakukan pebahan posisi pasien setiap 2 jam
– Lakukan perubahan posisi ETT setiap shift
• Elevasi kepala tempat tidur 30-45--> mencegah VAP
• Cek Alarm ventilator --> alarm membantu perawat dalam
mengenali masalah pasien selama menggunakan
ventulator
• Perhatikan cuff ETT/trakeostomy
• Cek tubing terhadap akumulasi air/sputum,
tekukan/kinking, kebocoran atau terlepas.
• Siapkan bag valve mask disisi pasien jika sewaktu
digunakan mudah dijangkau
• Edukasi pasien agar dapat mengontrol [pernafasannya
Monitoring Hmodinamik

• Ketidakstabilan hemodinamik
(hipovolemia, gangguan fungsi
jantung dan tonus vascular) dapat
menyebabkan ketidaksesuain
konsumsi oksigen dengan kebutuhan
• Dampak kegagalan organ
Monitoring hemodinamik pasien dengan ventilator
• Heart Rate 60-100x/menit
– Takikardia dapat terjadi pada pasien hipoksemia, nyeri,
cemas, stres, demam, reaksi obat
– Bradikardia: HR , 60x/menit (saat suctioning)
• preoksigenasi sebelum dan sesudah suctioning --> mencegah
desaturasi (desat  5 detik --> hipoksia/gangguan jantung)
• Tekanan Darah
• Respiratory Rate
– Takipnoe --> disfungsi penafasan (Gravely and Weg, 1980)
Monitoring hemodinamik pasien dengan ventilator
• Temperature
• Pergerakan Dada - asimetris/simetris
• Suara Nafas
• Fluid Balance
– positif pressure vntilator --> VR dan CO menurun --> perfusi ke
ginjal menurun --> urin output menurun
– ↑ ADH --> fluid output ↓
• Analisa Gas Darah
Monitoring hemodinamik pasien dengan ventilator
• Saturasi Oksigen (SpO2)
• EtCO2
• EKG
• Mix Vein
– SV02 68-77% (75%), jika SV02 25% --> kematian sel
Masalah Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
4. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
5. Gangguan keseimbangan asam basa
6. Resiko injury (perdarahan GI)
7. Resiko infeksi
8. Gangguan komunikasi
9. Cemas
49
Pola Nafas tidak efektif
– Observasi perubahan frekuensi nafas, kedalaman, penggunaan
otot bantu nafas serta suara nafas
• Fatigue; atau patient fighting ventilator.
– Observasi misplacement tube, catat posisi dan nilai ujung bibir
tempat fiksasi ETT setiap 2 jam
• Posisi yang tepat --> ventilasi adekuat
– Cegah terjadinya ekstubasi spontan. monitor tape fiksasi setiap
2 jam
– Inspeksi pergerakan dinding dada terhadap kesimetrisannya
• Kaji tingkat nyeri
– Nyeri menyebabkan pasien tidak mau bernafas secara
opetimal, dan menghindari batuk atau nafas dalam
• Pertahankan setting ventilator sesuai order
– Adekuat ventilasi
• Monitor chest x-rays
– Melihat adanya infiltrat atau penumpukan cairan
• Elevate kepala tempat tidur 60-90 degrees.
– Meningkatkan ekspansi diafragma
Contoh dokumentasi Rencana Perawatan
Contoh dokumentasi Rencana Perawatan
Kesimpulan
• Perawat 24 jam berada disisi pasien
• Pentingnya pengenalan ventilasi mekanis bagi perawat
• Monitoring pasien selama menggunakan ventilator
menjadi tanggung jawab perawat
• Monitoring secara rutin dapat menurunkan komplikasi dan
lama rawat
Daftar Pustaka
• Amitai, A., Sinert, R. H., & Joyce, D. (2001). Ventilator management. eMedicine J, (8). Update Oct17,
2017
• Brochard, L., Martin, G. S., Blanch, L., Pelosi, P., Belda, F. J., Jubran, A., ... & Gommers, D. (2012).
Clinical review: Respiratory monitoring in the ICU-a consensus of 16. Critical Care, 16(2), 219.
• Chatburn, R. L. (2006). Overview of Mechanical Ventilation. Cuidados Respiratorios, 23.
• Clare, M., & Hopper, K. (2005). Mechanical ventilation: ventilator settings, patient management, and
nursing care. Compendium on Continuing Education for the Practicing Veterinarian, 27(4), 256-269.
• Grossbach, I., Chlan, L., & Tracy, M. F. (2011). Overview of mechanical ventilatory support and
management of patient-and ventilator-related responses. Critical care nurse, 31(3), 30-44.
• Higginson, R. (2011). The role of the nurse in mechanical ventilation. British journal of nursing (Mark
Allen Publishing), 20(21), 1341-1341.
• Qvist, J., Pontoppidan, H., Wilson, R. S., Lowenstein, E., & Laver, M. B. (1975). Hemodynamic
responses to mechanical ventilation with PEEP: the effect of hypervolemia. Anesthesiology, 42(1), 45-
55.
• dll

Anda mungkin juga menyukai