Anda di halaman 1dari 18

XI ANALISIS DATA BERKALA

(Time Series Analysis)


 Mempelajari pola gerakan nilai-nilai variabel pada interval
waktu yang teratur, misalnya setiap minggu, setiap bulan,
setiap semester, setiap tahun dan sebagainya sedemikian
rupa sehingga diperoleh ukuran-ukuran yang dapat
digunakan untuk membuat keputusan untuk saat ini,
untuk memprediksi dan merencanakan masa depan
berdasarkan pengulangan pola pergerakan data berkala
sebelumnya

Asumsi ;
 apa yang terjadi di masa lalu akan terus terjadi di masa
depan
 menghubungkan variabel hanya dengan faktor waktu
Contoh data berkala ;

Laba perusahaan
Tahun
(dalam jutaan rp.)
2009 20
2010 22
2011 25
2012 23
2013 30
2014 28
Sumber data : fiktif
2015 32
4 komponen data berkala :

1. Trend (T), yaitu gerak data berkala dalam jangka


waktu yang panjang dan memiliki sifat kontinuitas,
oleh karena itu dianggap sebagai gerak yang stabil

2. Gerak siklis (C), yaitu gerak naik turun di sekitar garis


trend.

3. Gerak musiman (S), yaitu gerak data berkala yang


dipengaruhi iklim dan kebiasaan

4. Gerak iregular (I), yaitu gerak data berkala yang


sangat tidak teratur dan sulit dikendalikan

Dari keempat komponen data berkala tsb. yang akan


dibahas adalah Trend.
TREND : (Trend linier)

Bentuk umum : Yt = a + bX

di mana Yt = nilai trend untuk periode tertentu


a = nilai trend pada waktu dasar (x=0)
b = perubahan nilai trend setiap waktu
X = periode waktu (tahun, bulan, dsb)

Cara menggambar garis trend :


• Jika persamaan trend sudah diketahui, misalnya Yt = 10 +
2X maka gambarkan garis trend tsb seperti menggambar
fungsi linier
• Jika persamaan trend belum diketahui, maka gunakan
metoda tangan bebas (free hand methode)
Cara menentukan persamaan trend :

• Cara penyelesaian titik (Selected point method)

•Cara setengah rata-rata (Semi average method)

•Cara kuadrat terkecil (Least square method)

Perhatikan persamaan normal berikut ;

∑Y = an + b∑X
∑XY = a∑X + b ∑X2

Selesaikan persamaan di atas misalnya dengan cara


Cramer, eliminasi, eliminasi Gauss/Gauss- Jordan, dsb
 Berikut
ini cara menentukan persamaan trend dengan metoda
kuadrat terkecil :

Langkah yang perlu diperhatikan :


1. Notasikan data berkala denganY dan tahun dengan X
2. Pilih tahun/waktu dasar, di mana X=0
 menggunakan tahun/waktu paling awal (cara panjang),
sehingga tahun/waktu lainnya diberi nilai X = 1, 2, 3, …
Pengkodean seperti ini tidak berbeda baik untuk jumlah
observasi ganjil maupun genap
 menggunakan tahun/waktu paling tengah (cara
pendek), sehingga pengkodean pada jumlah observasi
ganjil berbeda dengan pengkodean pada jumlah
observasi genap
3. Jika semua tahun/waktu sudah diberi kode, hitung
komponen-komponen yang dibutuhkan pada persamaan
normal seperti ∑Y, ∑X, ∑XY dan ∑
Dari contoh data berkala sebelumnya (lihat slide 2), akan
ditentukan persamaan trend untuk jumlah observasi ganjil :
 Cara panjang (X=0 ditempatkan di tahun paling awal) :

TAHUN LABA (Y ; juta rp. ) KODING TAHUN (X) XY


2009 20 0 0 0
2010 22 1 22 1
2011 25 2 50 4
2012 23 3 69 9
2013 30 4 120 16
2014 28 5 140 25
2015 32 6 192 36
JUMLAH ∑ Y = 180 ∑ X = 21 ∑ XY = 593 ∑ = 91

Komponen-komponen tsb. kemudian masukkan pada


persamaan normal (slide 5) sehingga didapat :
∑Y = an + b∑X 180 = 7a + 21b
∑XY = a∑X + b ∑X2 593 = 21a + 91b
Selesaikan persamaan tersebut misalnya dengan cara
eliminasi atau cara lainnya untuk mendapatkan a dan b.
 Jika
diselesaikan dengan eliminasi maka :
(180 = 7a + 21b) x 3 540 = 21a + 63b
593 = 21a + 91b -
- 53 = - 28b b = - 53 / - 28
= 1,892857
Substitusi b pada 180 = 7a + 21(1,892857) sehingga didapat :

Jadi persamaan trend :


Y = 20,0357 + 1,8929 X, dengan tahun dasar 1 Juli (1/7- 2009)

Y = laba perusahaan pada tahun tertentu


20,0357 = laba perusahaan pada tahun dasar (1/7 – 2009)
1,8929 = pertambahan laba (karena bertanda +), setiap tahun
X = tahun, unit X= 1 tahun
Langkah menggunakan aplikasi pada kalkulator :
1. Masuk aplikasi dengan menekan tombol MODE, lalu
pilih 3:STAT, lalu pilih 2:A+BX.
2. Isikan 0, 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 pada kolom X serta 20. 22, 25,
23, 30, 28 dan 32 pada kolom Y.
3. Tekan tombol AC, lalu SHIFT, lalu tombol 1, lalu pilih
5:REG
4. Untuk mendapatkan a, pilih 1:A , kemudian tekan
tombol = , akan muncul di layar angka 20,03571429
(sama dengan yang diperoleh dengan cara manual)
5. Untuk mendapatkan b, lakukan langkah 3, kemudian
pilih 2:B lalu tekan tombol = , akan muncul di layar
angka 1,892857143 (sama dengan yang diperoleh dengan
cara manual)
  Cara pendek (X=0 ditempatkan di tahun paling tengah) :
TAHUN LABA (Y ; juta rp. ) KODING TAHUN (X) XY
2009 20 -3 -60 9
2010 22 -2 -44 4
2011 25 -1 -25 1
2012 23 0 0 0
2013 30 1 30 1
2014 28 2 56 4
2015 32 3 96 9
JUMLAH ∑ Y = 180 ∑X=0 ∑ XY = 53 ∑ = 28

Oleh karena ∑ X = 0 maka persamaan normal menjadi ;

∑Y = an , sehingga

∑XY = b ∑X2 , sehingga


 Jadi persamaan trend :
Y=
Y = laba perusahaan pada tahun tertentu
25,7143 = laba perusahaan pada tahun dasar (1/7 – 2012)
1,8929 = pertambahan laba (karena bertanda +), setiap
tahun
X = tahun, unit X= 1 tahun

Catatan :
1. Perbedaan nilai a yang diperoleh dengan cara panjang
(20,0357) dan cara pendek (25,7143) adalah akibat
perbedaan tahun dasar
2. Langkah menggunakan aplikasi pada kalkulator sama
dengan cara panjang hanya nilai X yang dimasukkan
bukan lagi 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 tetapi menjadi -3, -2, -1, 0, 1,
2 dan 3.
 
 Perkirakan laba perusahaan pada tahun 2018 !
Jawab :
 Jika menggunakan persamaan trend yang didapat
dengan cara panjang di mana Y = 20,0357 + 1,8929 X,
maka perkiraan laba perusahaan tahun 2018 adalah

adalah jumlah tahun sejak 1/7-2009 (tahun dasar) s/d


1/7- 2018 (tahun yang diingimkan nilai prediksinya)
 Jika menggunakan persamaan trend yang didapat
dengan cara pendek, di mana Y= maka perkiraan laba
perusahaan tahun 2018 adalah

adalah jumlah tahun sejak 1/7-2012 (tahun dasar) s/d


1/7- 2018 (tahun yang diinginkan prediksinya)
Kesimpulan :
Jadi perkiraan laba perusahaan tahun 2018 adalah sebesar
37,072 juta rupiah (setelah dibulatkan, perbedaan desimal
ke-4 semata-mata akibat pembulatan)
Selanjutnya akan dibahas bagaimana menentukan persamaan
trend apabila jumlah observasinya genap. Jika dari contoh
data berkala pada slide 2 observasinya dikurangi 1 - misalnya
observasi tahun 2009 - , maka jumlah observasi menjadi
genap (tinggal 6), yaitu dimulai dari tahun 2010.
Jika diselesaikan dengan cara panjang, maka :

TAHUN LABA (Y ; juta rp. ) KODING TAHUN (X) XY


2010 22 0 0 0
2011
2011 25
25 11 25
25 11
2012
2012 23
23 22 46
46 44
2013
2013 30
30 33 90
90 99
2014
2014 28
28 44 112
112 16
16
2015
2015 32
32 55 160
160 25
25
JUMLAH ∑ Y = 160 ∑ X = 15 ∑ XY = 433 ∑ = 225
JUMLAH ∑ Y = 160 ∑ X = 15 ∑ XY = 433

Dengan langkah yang sama seperti pada jumlah data ganjil


(dengan cara manual atau dengan aplikasi kalkulator) maka
akan diperoleh persamaan trend sebagai berikut :
Y = 21,9524 + 1,8857 X , dengan tahun dasar 1/7 – 2010

Y = laba perusahaan pada tahun tertentu


21,9524 = laba perusahaan pada tahun dasar (1/7 – 2010)
1,8857 = pertambahan laba (karena bertanda +), setiap
tahun
X = tahun, unit X= 1 tahun

Selanjutnya jika diselesaikan dengan cara pendek di mana


nilai koding tahun X = 0 ditempatkan pada tahun yang
paling tengah, maka tahun yang paling tengah tersebut
tidak nampak secara eksplisit. Meskipun demikian secara
implisit tahun yang paling tengah berada pada tengah2
antara 2 tahun yang paling tengah, yaitu antara tanggl 1/7-
2012 dan 1/7-2013 dan diasumsikan akan jatuh di tanggal
1/1-2013. Tanggal itulah yang kemudian dianggap sebagai
tahun dasar.
Perhatikan kembali contoh data berkala dengan jumlah
observasi genap. Untuk menentukan persamaan trend
dengan cara pendek, nilai koding tahunnya menjadi sbb. :
TAHUN LABA (Y ; juta rp. ) KODING TAHUN (X) XY
2010 22 -5 -110 25
2011 25 -3 -75 9
2012 23 -1 -23 1
2013 30 1 30 1
2014 28 3 84 9
2015 32 5 160 25
JUMLAH ∑ Y = 160 ∑X=0 ∑ XY = 66 ∑ = 70
 Tahun dasar jatuh pada tanggal 1/1-2013, meskipun X=0
tidak nampak secara eksplisit sehingga jumlah tahun sejak
tanggal 1/1-2013 sampai dengan tanggal 1/7-2013 adalah
½ tahun, untuk nilai koding tahun yang bertambah 1 dari
X=0 menjadi X=1.
 Sementara jumlah tahun dari tanggal 1/1-2013 sampai
1/1-2014 adalah 1 tahun, maka nilai koding tahun
bertambah 2 dari X=1 menjadi X=3, dan seterusnya.
 Dengan langkah sebagaimana menentukan persamaan trend
cara pendek untuk jumlah data ganjil, maka akan diperoleh :

∑Y = an , sehingga

∑XY = b ∑X2 , sehingga

Jadi persamaan trend nya adalah :


Y = 26,6667 + 0,94285 X , dengan tahun dasar 1/1 – 2013

Y = laba perusahaan pada tahun tertentu


26,6667 = laba perusahaan pada tahun dasar (1/1 – 2013)
0,94285 = pertambahan laba (karena bertanda +), setiap
½ tahun
X = tahun, unit X= ½ tahun
Catatan :

1. Perbedaan pada nilai a yang diperoleh dengan cara


panjang (21,9524) dan dengan cara pendek (26,6667)
adalah akibat perbedaan tahun dasar.

2. Perbedaan pada nilai b yang diperoleh dengan cara


panjang (1,8857) dan dengan cara pendek (0,94285)
adalah akibat perbedaan unit X, di mana angka 1,8857
diartikan sebagai pertambahan laba setiap tahun
sementara angka 0,94285 diartikan sebagai pertambahan
laba setiap ½ tahu. Ini menjadi logis karena 1,8857 = 2 x
0,94285 , analog dengan 1 tahun = 2 x ½ tahun. Dengan
kata lain pertambahan laba setiap tahun adalah 2 kali
pertambahan laba setiap ½ tahun.

Anda mungkin juga menyukai