Anda di halaman 1dari 3

192153069

IKBAL SAEPULOH
PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR
PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS SILIWANGI

DEFINISI STEM
Program integrasi STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dalam
pembelajaran merupakan program pembelajaran yang menggabungkan dua atau lebih bidang ilmu
yang termuat dalam STEM yaitu Sains, Teknologi, Teknik atau rekayasa, dan Matematika
(Laboy-Rush, 2010). Pusat dari berbagai aktivitas dalam program ini yaitu untuk melibatkan siswa
dalam mendefinisikan dan merumuskan sebuah solusi terhadap masalah dalam dunia nyata.
Berikut uraian dari definisi literasi STEM menurut National Governor’s Association Center
for Best Practices (Asmuniv, 2015), yaitu:
1. Science
Literasi Ilmiah: Kemampuan dalam menggunakan pengetahuan ilmiah dan proses
untuk memahami dunia serta alam serta kemampuan untuk berpartisipasi dalam mengambil
keputusan untuk mempengaruhinya.
2. Technology
Literasi Teknologi: Pengetahuan bagaimana menggunakan teknologi baru, memahami
bagaimana teknologi baru dikembangkan, dan memiliki kemampuan untuk menganalisis
bagaimana teknologi baru mempengaruhi individu, masyarakat, bangsa, dan dunia.
3. Engineering
Literasi Desain: Pemahaman tentang bagaimana teknologi dapat dikembangkan
melalui proses rekayasa/desain menggunkaan tema pelajaran berbasis proyek dengan cara
mengintegrasikan beberapa mata pelajaran berbeda (interdisipliner).
4. Mathematics
Literasi Matematika: Kumpulan dalam menganalisis, alasan, dan
mengkomunikasikan ide secara efektif dan dari cara bersikap, merumuskan, memecahkan,
dan menafsirkan solusi untuk masalah matematika dalam menerapkan berbagai situasi
berbeda.

PENTINGNYA PEMBELAJARAN BERBASIS STEM


Secara umum, penerapan STEM dalam perkuliahan/pembelajaran dapat mendorong
peserta didik untuk mendesain, mengembangkan dan memanfaatkan teknologi, mengasah
kognitif, manipulatif dan afektif, serta mengaplikasikan pengetahuan. Oleh karena itu, penerapan
STEM cocok digunakan pada pembelajaran sains. Pembelajaran berbasis STEM dapat melatih
siswa dalam menerapkan pengetahuannya untuk membuat desain sebagai bentuk pemecahan
masalah terkait lingkungan dengan memanfaatkan teknologi.
STEM telah banyak diterapkan dalam pembelajaran. Keadaan ini ditunjukkan dari hasil
penelitian yang mengungkap bahwa penerapan STEM dapat meningkatkan prestasi akademik dan
non-akademik peserta didik. Oleh sebab itu, penerapan STEM yang awalnya hanya bertujuan
untuk meningkatkan minat peserta didik terhadap bidang STEM menjadi lebih luas. Keadaan ini
muncul karena setelah diterapkan dalam pembelajaran, tenyata STEM mampu meningkatkan
penguasaan pengetahuan, mengaplikasikan pengetahuan untuk memecahkan masalah, serta
mendorong peserta didik untuk mencipta sesuatu yang baru.
PBL, PjBL, dan pembelajaran kooperatif dapat mendukung penerapan STEM pada
pembelajaran sains. Bahkan perpaduan penerapan STEM dengan PjBL dapat mendorong terjalin
kerja sama antara lembaga pendidikan dengan industri. Dari paparan ini terlihat bahwa semua
capaian pembelajaran yang diakomodasi oleh mata pelajaran sains diperkirakan dapat
teraktualisasi melalui penerapan STEM yang didukung oleh PBL, PjBL, dan pembelajaran
kooperatif. Karena capaian pembelajaran tersebut beririsan dengan literasi sains dan kreativitas,
maka dapat dikatakan pula bahwa pembelajaran berbasis STEM yang didukung oleh PBL, PjBL,
dan pembelajaran kooperatif diperkirakan dapat mengaktualisasi kedua kompetensi tersebut.
Beberapa penelitian di Indonesia yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pembelajaran STEM
dapat meningkatkan literasi sains, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah.
192153069
IKBAL SAEPULOH
PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR
PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS SILIWANGI

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS STEM DI FINLANDIA


Ritz dan Fan (2014) mengungkap bahwa penerapan STEM education telah berlangsung di
beberapa negara, dan masing-masing memiliki bentuk beragam dalam hal penerapannya. Adapun
penerapan STEM di Finanlinda yaitu sebagai berikut. Pentingnya STEM di Finlandia, anak
terlahir dengan rasa ingin tahu yang alami. Kegiatan yang melibatkan eksperimen, penemuan,
membangun, atau mengumpulkan benda adalah cara yang bagus untuk mengajar anak-anak yang
lebih muda dalam mata pelajaran STEM. Mendidik anak-anak di STEM mempersiapkan anak-
anak untuk hidup, apa pun profesi yang mereka pilih untuk diikuti. Mata pelajaran tersebut
mengajari anak cara berpikir kritis dan cara memecahkan masalah. Pentingnya pendidikan STEM
terkait erat dengan kemajuan teknologi dan ilmiah masyarakat. Mmempunyai ciri khas sebagi
berikut.
1. Bereksperimen dengan tangan.
Fokus pada setiap pelajaran adalah langsung bereksperimen dan bekerja. Anak-anak
didorong untuk menemukan solusi sendiri melalui trial and error. Keseluruhan proses ini
meningkatkan kreativitas dan keterampilan pemecahan masalah. Anak-anak menganggap
kegiatan langsung sering kali seperti bermain karena kegembiraannya. Ini melibatkan
pembelajaran yang lebih dalam.
2. Berorientasi pada target dan berjangka panjang.
Finlandia telah mengembangkan kurikulum berbasis tema di bidang ilmu alam,
robotika, dan pemrograman. Anak-anak dapat mulai pada usia 4 tahun. Finlandia memiliki 7
tahun sekolah yang tersedia untuk pelajaran Robotika, 5 tahun sekolah Pemrograman dan 2
tahun sekolah Sains. Selama jalur pembelajaran ini, anak-anak memperoleh pengetahuan dan
keterampilan sains, robotika, dan pemrograman yang sangat mendalam.
3. Imajinasi dan kreativitas.
Guru STEM School Finland mempraktikkan pendekatan inklusif yang berpusat pada
peserta didik yang mendukung dan menantang setiap anak. Anak-anak mengejar minat
mereka melalui pekerjaan individu dan merefleksikan pembelajaran mereka. Menyadari
bahwa pengembangan identitas dan pertumbuhan pribadi terjadi dalam konteks kolaborasi,
sekolah kami membina hubungan kepercayaan, kepedulian, dan saling menghormati di antara
siswa dan orang dewasa melalui elemen desain kursus seperti kelompok kecil, kerja
kolaboratif siswa, dan tujuan pembelajaran individu.
4. Kurikulum
Kurikulum telah diuji dan dikembangkan selama 6 tahun di lebih dari 40 lokasi.
Ilmuwan, peneliti, insinyur, dan pemrogram telah terlibat dalam proses ini. Kurikulum
didasarkan pada tema dengan fokus pada percobaan langsung. Setiap tema mendorong anak
untuk berpikir kreatif, mengamati, menganalisis, dan memecahkan masalah.
5. Keterampilan masa depan.
Inspirasi kami adalah model CDIO yang telah dikembangkan dalam pendidikan
teknik di MIT. CDIO adalah singkatan dari conceive-design-implement-Operasikan. Setiap
pelajaran dimulai dengan teori subjek, kemudian anak-anak merancang kreasi mereka sendiri,
menerapkannya dan kemudian menguji dan mengoperasikannya. Model ini berlaku untuk
sains, robotika, dan pemrograman. Kreativitas, pemecahan masalah melalui trial and error,
main-main dan imajinasi adalah aspek kunci di sini untuk mendapatkan pembelajaran yang
lebih dalam.
6. Kompetensi.
Kurikulum dan rencana pelajaran selaras dengan kurikulum utama IT-, sains, dan ilmu
komputer. Kami fokus pada pembelajaran jangka panjang dan berorientasi pada target.
Finlandia memiliki semua rencana pelajaran 16 tahun akademik yang tersedia untuk
pendidikan sains dan teknologi. Banyak sekolah dan taman kanak-kanak telah
menerapkannya karena sangat konkret, menyenangkan bagi anak-anak dan juga dipermudah
bagi guru.
192153069
IKBAL SAEPULOH
PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR
PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS SILIWANGI

DAFTAR PUSTAKA

Defara Maulida Alifa, F. A. (2018). PENERAPAN METODE STEM (SCIENCE,


TECHNOLOGY, ENGINEERING,MATHEMATIC) BERBASIS PROYEK UNTUK
MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI GAS
IDEAL.

Anda mungkin juga menyukai