Anda di halaman 1dari 6

Nama kelompok:

Salwa rifka Yolanda


Mayrisa
Intan kumala ginting

KONSEP PENDIDIKAN STEM DI INDONESI0A

Pendekatan STEM merupakan pendekatan modern yang mengintegrasikan

aspek aspek STEM guna menciptakan peserta didik yang mampu menyelesaikan

masalah yang terjadi di kehidupan abad 21 (Firman, 2013).

Pendekatan STEM dapat membentuk peserta didik menjadi sumber daya

manusia yang mampu berpikir kritis dan kreatif, sistematis dan logis sehingga

mampu memenuhi standar sumber daya manusia abad 21 serta mampu

menghadapi tantangan global yang semakin kompleks ( septiani, 2016).

konsep STEM dan implementasi pendekatan STEM pada pembelajaran IPA

di jenjang sekolah menengah pertama. Metode yang digunakan dalam penulisan

ini adalah kajian literatur dengan menyeleksi beberapa artikel dan jurnal mengenai

pendekatan STEM dam implementasinya dalam jenjang pendidikan menengah

pertama. Selain itu dilakukan kajian kompetensi dasar kurikulum 2013 pada

jenjang sekolah menengah pertama yang dapat diintegrasikan dalam pendekatan

STEM. Hasil kajian menunjukkan bahwa beberapa kompetensi dasar pada jenjang

sekolah menengah pertama dalam pembelajaran IPA dapat diintegrasikan dengan

pendekatan STEM berupa aktifitas pembiasaan pendekatan STEM di dalam kelas

dan pemberian projek kepada peserta didik. Dengan demikian

pengimplementasian pendekatan STEM pada jenjang sekolah menengah pertama


dalam pembelajaran IPA dapat dilakukan di Indonesia dalam rangka

mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dalam menghadapi

kehidupan (Anggarini, 2017).

Peserta didik merupakan salah satu unsur penting dalam proses pendidikan.

Pendidik harus senantiasa mendidik sesuai keperluan peserta didik. Pendidikan

negara-negara maju di dunia seperti Amerika sudah mengembangkan

pembelajaran sesuai kebutuhan masyarakat yakni pembelajaran berbasis teknologi

(dewati, 2019).

Pembelajaran di Indonesia pun perlu ada inovasi untuk pembelajaran saat

ini agar Indonesia dapat menyesuaikan dengan keadaan zaman dan tidak

tertinggal. Pembelajaran di sekolah perlu ada kaitannya dengan tekonologi yang

relevan, agar pembelajaran dapat diterapkan di masyarakat. Pembelajaran di

sekolah pun perlu memasukan unsur budaya supaya peserta didik memiliki jiwa

nasional yang tinggi. Pengkajian tentang pembelajaran yang memadukan sains,

teknologi, mesin sederhana, matematika dengan permainan trasional, penjelajahan

yang dapat diterapkan di luar ruangan. Perpaduan pembelajaran STEM (Saintific,

Technology, Engineering and Mathematics) dengan pembelajaran Outbond

berbasis permainan tradisional yang diterapkan di outdoor menjadi suatu solusi

untuk mengembangkan pembelajaran efektif. Pembelajaran STEM berbasis

outbound permainan tradisional yang diimplementasikan di luar ruangan selaras

dengan perkembangan zaman yang sudah berbasis teknologi dan global.

Pembelajaran ini dapat berkembang dengan pesat apabila diimplementasikan di

sekolah terutama di Sekolah Dasar. Dengan demikian Pembelajaran STEM


berbasis Outbound Permainan Tradisional yang diterapkan di outdoor tepat

digunakan di Sekolah Dasar. Karena di pembelajaran ini di setiap pertemuan

belajar, mengajar akan menghasilkan produk atau karya dari peserta didik

(suryadi, 2021).

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ini menggabungkan STEM, outbond, dan

permainan tradisional. (Abrobatam, 2018)

Di banyak negara di seluruh dunia, ada peningkatan penekanan pada peningkatan

pembelajaran sains melalui pendidikan STEM. Literasi pendidikan STEM harus

lebih banyak dianalisa di Indonesia. Sebagai contoh, mengembangkan beberapa

metode atau pendekatan tentang pendidikan STEM masih dikembangkan oleh

banyak peneliti dapat meningkatkan pengetahuan tentang pendidikan STEM.

Namun, pra-penelitian tentang literasi siswa tentang pendidikan STEM harus

dilakukan untuk mengetahui karakteristik murid Indonesia. Tulisan ini

menyajikan fakta tentang pendidikan STEM di salah satu Sekolah Dasar di

Tangerang. Penelitian ini dilakukan dengan randomized control group pretest and

posttest. Hasil penelitian ini memberikan beberapa bukti indikator pendidikan

STEM yang dapat membantu peneliti lain untuk mengembangkan pendidikan

STEM di Indonesia. Ada kebutuhan untuk penelitian tentang pendidikan STEM

untuk memberikan para siswa dengan keterampilan abad 21. Namun, kami

menyarankan untuk mengembangkan STEM Education yang berfokus pada siswa

Indonesia dan kondisi fasilitas ( Nugroho, 2018).


Pendidikan di era globalisasi seperti sekarang ini menuntut sekolah untuk

dapat menciptakan siswa yang bukan hanya pintar secara kognitif, namun juga

secara keterampilan. Salah satu pendekatan yang mampu menciptakan tenaga ahli

yang profesional adalah pendekatan STEM. Pendekatan ini sudah banyak

digunakan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang. Pendekatan

STEM dalam pembelajaran mampu melatih siswa baik secara kognitif,

keterampilan, maupun afektif. Pada pendekatan STEM, model pembelajaran yang

digunakan serupa dengan model project based learning, namun perbedaannya

dalam pendekatan STEM terdapat tahap uji/evaluasi. Pada pendekatan STEM ini,

proyek yang dibuat oleh siswa akan diuji fungsinya, jika tidak sesuai dengan

seharusnya maka siswa akan mendesain ulang proyek tersebut. Saat ini

pendekatan STEM belum banyak dikenal di Indonesia, termasuk asesmen yang

dapat digunakan dalam pendekatan STEM tersebut. Berdasarkan keperluan dalam

proses penilaiannya, asesmen kinerja merupakan salah satu asesmen yang dapat

diterapkan pada pendekatan pembelajaran ini. Asesmen kinerja dirancang untuk

menilai selama proses pembelajaran dan asesmen kinerja yang menilai produk.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik

penerapan asesmen kinerja dalam menilai keterampilan proses sains (wiyono,

2019). sedangkan subyek penelitiannya adalah siswa SMK kelas X dengan

kompetensi keahlian agrobisnis pertanian dan kultur jaringan. Pemilihan sampel

pada penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling. Hasil dari

penelitian ini memperlihatkan bahwa asesmen kinerja yang diterapkan dalam

pendekatan STEM pada materi penyiapan media tanam mampu mengungkapkan


keterampilan proses sains siswa. Keterampilan proses sains ini diungkap melalui

observasi terhadap siswa secara individu mulai dari awal pembelajaran hingga

akhir pembelajaran. Asesmen kinerja ini dibuat untuk menilai diskusi siswa,

selama proses eksperimen, selama pengamatan (25 hari), dan saat pelaporan serta

presentasi (Septiani, 2016).

Memaparkan tentang pentingnya konsep pendidikan berbasis STEM dalam

kurikulum 2013. Pendidikan berbasis STEM salah satu konsep pendidikan yang

mengintegrasikan konsep pendidikan menjadi satu kesatuan antara Sains,

Teknologi, enggenering dan Matematika, konsep pendidikan STEM telah

dikembangkan diberbagai Negara-negara berkembang dan negara maju saat ini.

Pendidikan STEM tidak bermakna hanya pada penguatan praksis pendidikan

dalam bidang-bidang pendidikan secara terpisah, melainkan mengembangkan

pendekatan pendidikan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran seperti

sains, teknonogi, enggenering, dan matematika, dengan lebih memfokuskan

proses pendidikan pada pemecahan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari

dengan mengembangkan berbagai aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan

serta meningkatkan daya berfikir kritis dan dapat membentuk logika berfikir

diberbagai bidang pengetahuan berdasarkan kurikulum 2013 yang berlaku

(Sartika, 2019)
DAFTAR PUSTAKA
Wiyono,K.,&Zakiyah,S.(2019,March).Pendidikan fisika pada era revolusi industri
4.0 diindonesia.In Seminar nasional pendidikan program studi pendidikan
fisika (Vol.1,No.1,pp.1-14).
Suryadi,A.,&Kurniati,E.(2021).Teori dan Implementasi Pendidikan STEM. Bayfa
Cendekia Indonesia.
Dewati,M.,Bhakti,Y.B.,&Astuti,I.A.D.(2019).Peranan Microscope Smartphone
sebaga imedia pembelajaran Fisika berbasis STEM untuk meningkatkan
pemahaman konsep Optik. In Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisikadan
Aplikasinya) (Vol.4,pp.36-42).
Firman,H.(2016).Pendidikan STEM: apa, mengapa, bagaimana. Universitas
Pendidikan Indonesia, November, 1-9.
Syukri,M.,Halim,L.,Meerah,T.S.M.,&FKIP,U.(2013,March).Pendidikan STEM
dalam Entrepreneurial Science Thinking ‘ESciT’: Satu Perkongsian
Pengalaman dari UKM untuk ACEH .In Aceh Development International
Conference (pp.26-28).
Septiani, A. (2016) .Penerapan Asesmen Kinerja dalam Pendekatan Stem (Sains
Teknologi Engineering Matematika) untuk Mengungkap Keterampilan
Proses Sains.
Nugroho,O.F.,&Nurcahyo,M.A.
(2018).AnalisisLiterasiPendidikanSTEMpadaSiswadanPemahamanKonsepI
PAMelaluiPetaKonsepdiSDNPalasariII.THABIEA:JOURNALOFNATURA
LSCIENCETEACHING,1(2),121-124
Artobatama, I. (2018). Pembelajaran stem berbasis outbound permainan
tradisional. Indonesian Journalof Primary Education, 2 (2), 40-47
.Anggraini,F.I.,&Huzaifah,S.(2017,October).Implementasi STEM dalam
pembelajaran IPA disekolah menengah pertama In Seminar Nasional
Pendidikan IPA Tahun 2021 (Vol.1,No.1,pp.722-731).
Sartika,D.(2019).Pentingnya pendidikan berbasis STEM dalam kurikulum 2013.
JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan),3(3).

Anda mungkin juga menyukai