Diare
Diare
Antidiare
Delia Nursiska (18197016)
Fatimah Nurul Janah (18197025)
Reni Rolina (18197061)
Anna Fitriyana (18197087)
Deby Cintya Herdayanti (18197088)
Tujuan
05 01
04 02
penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam
rongga usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare)
Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin didinding usus, sehingga sekresi air dan
elektrolit meningkat kemudian menjadi diare
Gangguan motilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan
air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolik
dan hypokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah
Asdorbensia
Adsorben memiliki daya serap yang cukup baik. Khasiat obat ini adalah mengikat
atau menyerap toksin bakteri dan hasil-hasil metabolisme serta melapisi permukaan
03
03 mukosa usus sehingga toksin dan mikroorganisme tidak dapat merusak serta
menembus mukosa usus. Obat-obat yang termasuk kedalam golongan ini adalah
karbon, musilage, kaolin, pektin, garam-garam bismut, dan garam-garam alumunium )
(Departemen Farmakologi dan Terapi UI, 2007).
Alat dan Bahan
Alat Bahan
• Suntik sonde oral • Oleum ricini
• Timbangan mencit • Loperamid tab 2 mg
• Timbangan analiktik • Aquadest
• Stopwatch (Hp) • PGS
• Wadah dan kertas
saring
• Gunting
• Disp 1 cc terumo
Preparasi Sampel
Tiap mencit
Siapkan alat dan Pada kelompok dimasukan kedalam
bahan kemudian kedua, (kontrol toples pengamatan
Mencit dibagi menjadi negatif), mencit yang sebelumnya
empat kelompok dan diberi suspensi PGS telah diberi alas
masing-masing per oral 30 menit, dimana kertas saring
kelompok terdiri dari amati yang sudah
lima ekor mencit ditimbang beratnya
2 4 6
1 3 5
Catat waktu
Pada kelompok Pada kelompok ketiga timbulnya diare
pertama (kontrol dan ke empat , frekuensi waktu
positif), mencit diberi mencit masing- defikasi ,skor
suspensi PGS masing diberi konsistensi feases
diamkan 30 menit loperamid dosis I dan Selamaa 1 jam 30
kemudian diberi II (oral) dan 30 menit menit selang waktu
ol.Ricini 1 ml, amati kemudian diberi 5 menit dan terakhir
oleum ricini / parafin Timbang kertas
cair (oral) 1 ml, amati saring (W=1)
sehingga didapatkan
Perhitungan Anti diare
1. Kontrol Positif 2. Kontrol Negatif
Pembuatan Sediaan Suspensi PGS peroral 1 ml pada mencit
PGS 2% Volume pemberian
Air untuk pgs Mencit 1
Volume pemberian Mencit 2
Mencit 1 Mencit 3
Mencit 2 Mencit 4
Mencit 3 Mencit 5
Mencit 4
Mencit 5
Loperamid 2 mg
Perhitungan Dosis
Dosis absolut untuk manusia (70 Kg)
Dosis absolut untuk mencit (20 g)
1 6 1 1 0
2 0 2 0 1
3 0 2 - 0
4 3 0 1 1
5 0 3 0 1 Ntotal = 19
Jumlah 9 8 2 3 Σx = 22
Perhitungan I
1. Kontrol Positif = 62 + 32
= 36 + 9 = 45
2. Kontrol Negatif = 12 + 22 + 22 + 33
= 1 + 4 + 4 + 9 = 18
3. Loperamid 2mg = 12 + 12
=1+1=2
4. Loperamid 4mg = 12 + 12 + 12
=1+1+1=3
Σx2T = 45 +18 + 2 + 3 = 68
Perhitungan II
Σx2 = (9 + 8 + 2 + 3)2
= 222 = 484
Perhitungan III
Rumus : Σx2T
= 68
= 42.5
Perhitungan IV
Rumus
31,8 – 25,5
Perhitungan V
Rumus = perhitungan kuadrat total (per III) perhitungan prilaku (per IV)
= 42,5 6,3
= 36,2
Tabel Anava
Varian Jumlah kuadrat Derajat kesalahan Kuadrat rata-rata
Per IV
Kelompok 6,3 Dk = df1 = K – 1
Prilaku Per IV =4–1
Kelompok
6,3 Dk = df1 == K3 – 1
Prilaku
=4–1
=3
Galat Per V
36,2 Dk = df2 = N – K
= 19 – 4
Galat Per V = 15
36,2 Dk = df2 = N – K
= 19 – 4
= 15
Perhitungan I
1. Kontrol Positif = 32 + 22
= 9 + 4 = 13
2. Kontrol Negatif = 12 + 12 + 12 + 3
=1+1+1+1=4
3. Loperamid 2mg = 12 + 12
=1+1=2
4. Loperamid 4mg = 12 + 12 + 12
=1+1+1=3
Σx2T = 13 + 4 + 2 +3 = 22
Perhitungan II
Σx2 = (5 + 4 + 2 + 3)2
= 142 = 196
Perhitungan III
Rumus : Σx2T
= 22
= 11,68
Perhitungan IV
Rumus
11 – 10,32
Perhitungan V
Rumus = perhitungan kuadrat total (per III) perhitungan prilaku (per
IV)
= 11,68 0,68
= 11
Tabel Anava
Varian Jumlah kuadrat Derajat kesalahan Kuadrat rata-rata
Per
Per IVIV
Kelompok
Kelompok 0,68
0,68 Dk
Dk == df
df11 == KK –– 1
1
Prilaku
Prilaku == 44 –– 1
1
== 3
3
Galat Per V
11 Dk
Galat Per V = df2 = N – K
11 Dk = df2 == 19
N ––K4
== 15
19 – 4
= 15
Penyebab diare dibagi menjadi dua yakni diare sekresi disebabkan Infeksi virus, kuman-
kuman patogen dan apatogen, comperastaltik usus halus yang disebabkan bahan-bahan kimia
makanan (misalnya keracunan makanan, makanan yang pedas, terlalau asam), gangguan psikis
(ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa dingin, dan Defisiensi imum terutama SIGA (secretory
imonol globulin A) yang mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya bakteri/flata usus dan jamur
terutama canalida. Diare osmotik disebabkan kurangnya asupan makanan seperti karbohidrat,
lemak, protein, vitamin dan mineral.
Metode ini digunakan untuk mengetahui efektivitas obat antidiare tanpa hewan percobaan
diberi ransangan diare. Obat antidiare akan memperkecil rasio, sedangkan obat laksansia dan
obat antispasmodik akan memperbesar rasio. Metode ini untuk mengevaluasi obat yang
mekanisme kerjanya terhadap motilitas seperti loperamid HCL. Untuk obat yang bekerja
mempengaruhi osmotik, sekretorik, eksudatif, dan invasif bakteri maka tidak dapat digunakan
metode Peroral.
Hewan yang digunakan adalah mencit karena memiliki keuntungan mudah ditangani,
mudah dikembangbiakan kembali, siklus hidup sempit, terdapat sifat anatomis serta fisiologis
dan suhu normal badan 37,4 C menyerupai manusia. Disamping itu efek dosis yang diberikan
kepada mencit dapat diubah ke manusia dengan menggunakan tabel konversi dosis.
Prosedur pertama yang dilakukan adalah mengambil tiga ekor mencit tiap kelompok dan
menghitung massa mencit.
Dengan adanya massa hasil penimbangan bisa menentukan berapa banyak volume dosis yang
diberikan kepada mencit. Kelompok satu volume yang diberikan
Kontrol positif = 0,97 5ml, 0,975ml, 1,1ml,1,05ml, 0,95ml.
Kontrol negatif = 1,3ml, 1,1ml, 1,6ml, 1,2ml, 1,4ml.
Loperamid 2mg = 0,5ml, 0,5ml, 0,7ml, 0,6ml, 0,6ml.
Loperamid 4mg = 0,7ml, 0,6ml, 0,7ml, 0,7ml, 0,6ml.
Dari data kelompok juga dapat diambil kesimpulan dengan peningkatan dosis menyebabkan peningkatan motilitas
usus. Perlakuan yang di alami mencit
2. Dari data ini juga diambil kesimpulan dengan peningkatan dosis obat antidiare menyebabkan peningkatkan
motilitas usus.
Berdasarkan teori, pemberian loperamid HCL berlebih akan lebih menurunkan kecepatan motilitas usus
sehingga kandungan air yang berlebih pada zat yang masuk ke usus dapat diserap dengan lamanya zat tersebut
menempati usus. Adanya kesalahan data pengamatan disebabkan beberapa hal.
Pertama kematian mencit pada kelompok 1 Sehingga dengan kematian mencit, tidak diperoleh data sebaiknya.
Kematian ini disebabkan pemberian intraperoral yang tidak baik. Kedua, kurang tepatnya volume dosis yang diberikan
sesuai perhitungan terhadap massa mencit.
3. salah Teknik ketika sedang melakukan peroral. Lalu di lakukan pengolahan data berdasarkan tabel anava dan
perhitungannya.
Kesimpulan
Aktifitas obat antidiare dapat diketahui melalui pemberian loperamida pada mencit
dengan menggunakan metode Peroral. mencit tidak mengalami diare karena Di berikan
loperamid 2mg tetapi lebih efektif menggunakan loperamid 4mg
Daftar Pusataka
Anne, Ahira. 2011. Penyakit Diare Akut. http://www.anneahira.com/diare-akut.html. [Diakses tanggal 19
April 2020]
Daldiyono. 1990.
Diare, Gastroenterologi-Hepatologi
Interkasi Obat
Penerbit ITB. Bandung. National Digestive Diseases Information Clearinghouse. 2007. Diarrhea. Available online at
www.digestive.niddk.nih.gov . [Diakses tanggal 28 April 2014].
Thank you