1. Pengertian
1. Riwayat kehamilan
2. Obesitas dan konsumsi
Changeable lemak tinggi
3. Penggunaan hormon dan
kontrasepsi oral
4. Konsumsi alkohol dan
rokok
5. Riwayat keterpaparan
radiasi
3. Klasifikasi
Medullary
carcinoma
Invasive
Ductal ductal
carsinom carsinoma Tubular
a in situ (IDC) carcinoma
(DCIS)
Invasive Sarcoma
lobular
Lobular carsinom Micropapillar
carsinom a (ILC) y carcinoma
a in situ
(LCIS)
4. Patofisiologi
Docetaxel Pembedahan
Paclitaxel Mastektomi Radikal
Agen Platinum Klasik (Classic Radical
(cisplatin, carboplatin) Mastectomy)
Vinorelbine Mastektomi dengan
(Navelbine) teknik onkoplasti
Mastektomi Simpel
Capecitabine (Xeloda)
Mastektomi Subkutan
Liposomal doxorubicin (Nipple-skin-sparing
(Doxil) mastectomy)
Gemcitabine (Gemzar) Breast Conserving
Mitoxantrone Therapy (BCT)
Ixabepilone (Ixempra) Salfingo Ovariektomi
Albumin-terikat Bilateral (SOB)
paclitaxel Metastasektomi
(menangkap-paclitaxel Radioterapi Kuratif
Ajuvan
atau Abraxane)
DESKRIPSI KASUS
Ny. S dengan umur 37 tahun datang ke RSWS
Makassar dengan keluhanSesak nafas di alami sejak
10 hari yang lalu dan kadang merasakan nyeri pada
bekas mastektomi, Riwayat penyakit yang pernah di
alami Pasien memiliki riwayat kanker payudara pada
tahun 2018 telah dilakukan kemoterapi dan radiasi,
dengan hasil pemeriksaan Tekanan Darah : 110/70
mmHg, Suhu: 36,5 °C, Nadi : 80x/menit, Pernapasan
frekuensi: 26x/menit, dengan terapi medis yang
diberikan Ceftazidime 1 gr/12 jam/IV line, Metamizole 1
gr/8 jam/IV line, Methyl prednisolone 125 mg/13
jam/iv, dan Bisolvon /8 jam/oral.
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif Data Objektif
1. Klien mengatakan nyeri pada 1. Klien tampak meringis dan sesekali
bagian dada riwayat kemoterapi memegangi area yang nyeri
dan radiasi tahun 2018 2. Klien tampak sesak
P : pada saat 3. Klien tampak menggunakan otot
mobilisasi Q : Nyeri bantu aksesoris
seperti tertusuk-tusuk 4. Klien menggunakan oksigen nasal
R : Pada daerah dada sinistra kanul
S : Skala nyeri 4 5. Kebutuhan oksigen klien 3
T : Hilang timbul liter/menit
2. Klien mengatakan sesak napas 6. Lingkaran sekitar mata tampak
sejak 10 hari yang lalu hitam
3. Klien mengatakan aktivitas terbatas 7. Pasien terlihat berbaring di tempat
dan dibantu keluarga karna nyeri tidur
pada bagian dada post mastektomi 8. Aktivitas dibantu oleh keluarga
sinistra. 9. Uji kekuatan otot
5 3
5 5
10. Terpasang infus RL 20 tpm
11. TTV
TD :110/70 mmHg
N : 80 x/menit
P : 26 x/menit
S : 36,5 °C
ANALISA DATA
no Data Diagnosa
Keperawatan
1. DS
1. Klien mengatakan sesak napas sejak 10 hari yang lalu
DO
2. Klien tampak sesak
3. Klien tampak menggunakan otot bantu aksesoris
4. Klien menggunakan oksigen nasal kanul Ketidakefektifan
5. Kebutuhan oksigen klien 3 liter/menit
6. TTV pola nafas
TD :110/70 mmHg berhubungan
N : 80 x/menit
P : 26 x/menit
dengan keletihan
S : 36,5 °C otot pernafasan
2. DS
1. Klien mengatakan nyeri pada bagian dada riwayat kemoterapi dan radiasi
tahun 2018
P : pada saat mobilisasi
Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk Nyeri akut
R : Pada daerah dada sinistra berhubungan
S : Skala nyeri 4
T : Hilang timbul
dengan agens
DO cedera biologis (Ca.
1. Klien tampak meringis dan sesekali memegangi area yang nyeri Mammae)
3. DS
1. Klien mengatakan aktivitas terbatas dan dibantu keluarga karna nyeri
pada bagian dada post mastektomi sinistra.
DO Hambatan mobilitas
1. Pasien terlihat berbaring di tempat tidur
2. Aktivitas dibantu oleh keluarga di tempat tidur
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
n Diagnosa NOC NIC
o keperawatan
1. Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas
nafas berhubungan keperawatan selama 3x8 1. Posisikan untuk merigankan
dengan keletihan otot jam diharapakn pasien sesak nafas
pernafasan mampu dengan indikator : 2. Monitor status pernafasan
Status pernafasan : sebagaimana mestinya
kepatenan jalan nafas
1. Dipsnea saat istrahat
dari deviasi berat dari
kisaran ringan menjadi
deviasi ringan dari
kisaran normal
2. Dispnea saat aktivitas
ringgan dari deviasi
berat dari kisaran ringan
menjadi deviasi ringan
dari kisaran normal
3. Penggunaan otot bantu
nafas dari deviasi berat
dari kisaran ringan
menjadi deviasi ringan
dari kisaran normal
Lanjutan…
2. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
berhubungan dengan keperawatan selama 3x8 jam 1. Ajarkan prinsip-prinsip
diharapakn pasien mampu
agens cedera manajemen nyeri
dengan indikator :
biologis (Ca. Kontrol nyeri 2. Gunakan tindakan
Mammae) 1. Mengenali kapan nyeri pengontrol nyeri sebelum
terjadi dari sering nyeri bertambah berat
menujukkan menjadi jarang 3. Kolaborasi dengan
menunjukkan pasien, orang terdekat
2. Menggambarkan faktor
dan tim kesehatan
penyebab dari sering
menunjukkan menjadi lainnya untuk memilih
jarang menunjukkan dan
3. Menggunakan tindakan mengimplementasikan
pencegahan dari sering tindakan penurunan
menunjukkan menjadi nyeri nonfarmakologi,
jarang menunjukkan
4. Menggunakan tindakan
sesuai kebutuhan.
pengurangan nyeri tanpa 4. Libatkan keluarga dalam
analgetik modalitas penurun nyeri
5. Melaporkan perubahan jika memungkinkan
terhadap gejala nyeri pada
professional kesehatan
6. Melaporkan nyeri yang
terkontrol dari sering
menunjukkan menjadi
jarang menunjukkan
2 Nyeri akut berhubungan Kamis, 23-01- S : pasien mengatakan masih merasa nyeri
O : pasien nampak meringis
. dengan agens cedera 2020
A : teratasi
biologis (Ca. Mammae) 07.25
P : pertahankan intervensi
1. Gunakan tindakan pengontrol nyeri sebelum nyeri
bertambah berat
2. Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tim
kesehatan lainnya untuk memilih dan
mengimplementasikan tindakan penurunan nyeri
nonfarmakologi, sesuai kebutuhan.
3. Libatkan keluarga dalam modalitas penurun nyeri
jika memungkinkan