Anda di halaman 1dari 8

Antibakteri

Pipper betle L
• Nama tumbuhan : Daun Sirih Hijau
• Bahasa latin: Piper betle L.
• Bagian tumbuhan :
Daun yang sudah tua
Kandungan kimia
• Kandungan daun sirih memiliki manfaat sebagai antibakteri :
fenol dan turunannya, terutama tanin, flavonoid, saponin dan
minyak atsiri.
• Komponen utama minyak astari terdiri dari betle phenol dan
beberapa derivatnya diantaranya euganol allypyrocatechine
26,8- 42,5%, cineol 2,4-4,8%, mehyl euganol 4,2-15,8%,
caryophyllen 3-9,8%, hidroksi kavikol, kavikol 7,2-16,7%,
kabivetol 2,7-6,2%, estragol, ilypryrokatekol 9,6%, karvakol
2,2-5,6%, alkaloid, flavonoid, triterpenoid atau steroid,
saponin, terpen, fenilpropan, terpinen, diastase 0,8-1,8%, dan
tannin 1-1,3%.
• Pada konsentrasi 0,1-1% phenol bersifat bakteriostatik,
sedangkan pada konsentrasi 1-2% phenol bersifat
bakteriosida.
Mekanisme kerja
• Tanin : Menghambat enzim ekstraseluler mikroba, mengambil alih substrat
yang dibutuhkan pada pertumbuhan mikroba, atau bekerja langsung
pada metabolisme dengan cara menghambat fosforilasi oksidasi
• Flavonoid : Sifat antibakteri dapat menyebabkan terganggunya fungsi
dinding sel bakteri melalui mekanisme pembentukan kompleks dengan
protein ekstraseluler. Menghambat fase penting dalam biosintesis
prostaglandin, yaitu pada lintasan siklooksigenase. Flavonoid juga
menghambat fosfodiesterase, aldoreduktase, monoamine oksidase,
protein kinase, DNApolymerase dan lipooksigenase.
• Senyawa fenol : Dalam membunuh mikroorganisme mendenaturasi
protein sel bakteri.
• Kavikol dan kavibetol yang merupakan turunan dari fenol yang mempunyai
aktivitas antibakteri dengan cara mendenaturasi protein sel sehingga
mengakibatkan terbunuhnya mikroorganisme.
Efek farmakologi

• Aktivitas sebagai antibakteri terhadap Propionilbacterium acnes


(bakteri penyebab jerawat) dan Staphylococcus aureus
• Bakteriosid terutama terhadap Haemophylus influenzae dan
Streptococcus haemoliticus.
• Daun sirih memiliki manfaat sebagai antisariawan, antibatuk,
antiinflamasi, astrigent, antiseptik, dan antibakteri.
• Selain sebagai antibakteri, Tanin diketahui mempunyai aktifitas
antiinflamasi, astringen, antidiare, diuretik dan antiseptik.
Sedangkan aktivitas farmakologi saponin yang telah dilaporkan
antara lain sebagai antiinflamasi, antibiotik, antifungi, antivirus,
hepatoprotektor serta antiulcer.
Dosis
• Konsentrasi dengan KBM (Kadar Bunuh Minimum)
sebesar 0,25% b/v memiliki aktivitas antibakteri
terhadap bakteri P. acnes yang sangat kuat.
• Staphylococcus aureus (Bakteri yang biasa
terdapat dalam rongga mulut s) dengan KBM
(Kadar Bunuh Minimum) sebesar 0,5% b/v.
• menghambat bakteri Staphylococcus epidermidis
pada konsentrasi 3% dan 5% (kategori sedang dan
kuat).
Contoh sediaan di pasaran
Referensi
Widyaningtias, N. M. S., Yustiantara, P. S., & Paramita, N. L. P. V. (2014). Uji
Aktivitas antibakteri ekstrak terpurifikasi daun sirih hijau (Piper betle l.)
terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Jurnal Farmasi Udayana.
Carolia, N., & Noventi, W. (2016). Potensi ekstrak daun sirih hijau (Piper betle
L.) sebagai alternatif terapi Acne vulgaris. Jurnal Majority, 5(1), 140-145.
Sundari, D., & Almasyhuri, A. (2019). Uji Aktivitas Antiseptik Ekstrak Etanol
Daun Sirih (Piper betle Linn.) dalam Obat Kumur terhadap Staphylococcus
aureus secara in Vitro. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 10-18.
Kursia, S., Lebang, J. S., & Nursamsiar, N. (2016). Uji Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etilasetat Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) terhadap Bakteri
Staphylococcus epidermidis. Indonesian Journal of Pharmaceutical Science
and Technology, 3(2), 72-77.

Anda mungkin juga menyukai