Anda di halaman 1dari 21

PRESENTASI KASUS

“FISTULA BRANKIALIS”

Disusun oleh :
Ghina Almas N. G4A018028
Zulvina Ramadhani F. G4A018019
Talitha Apta N. G4A018035
Zuhra Fahlisa N. G4A018090

Pembimbing:
dr. Bagus Condro, Sp. THT-KL, M. Kes

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN THT-KL | RSUD PROF.


DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO
ANAMNESIS
Identitas Pasien

Nama : An. DS
Usia : 12 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Bantarbarang RT 01/04
Rembang, Purbalingga
No. CM : 02129679
Tanggal periksa : 22 Februari 2020
ANAMNESIS
Keluhan Utama

Keluhan Utama:
Benjolan di leher, hilang-timbul berulang

Keluhan Tambahan:
Nyeri telan
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit
Sekarang Pasien datang ke poli THT dengan keluhan
KELUHAN
muncul benjolan pada leher bagian depan
UTAMA sejak 1 bulan.
Benjolan muncul berjumlah satu dan sebesar
kacang tanah, berwarna kemerahan serta nyeri
ketika ditekan.
Menurut pengakuan pasien, benjolan tersebut
sering hilang dan timbul ditempat yang sama.
Benjolan timbul terutama setelah pasien makan
telur dan menghilang setelah berobat ke dokter.

Benjolan pertama kali muncul 3 tahun yang lalu


ketika pasien berusia 9 tahun dan hingga saat ini
sudah berulang sekitar 5 kali.
Pasien
Ketikaselalu berobat
benjolan ke dokter
muncul, umum
pasien ketika
selalu
KELUHAN benjolan muncul.
mengeluhkan Pasien
nyeri telandiberikan
(+), demam obat(-),
berupa
TAMBAHAN antibiotik dan salep
bengkak pada dan
sekitar setelah(-).
benjolan berobat benjolan
akan pecah dan mengeluarkan nanah serta
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga


• Riwayat keluhan muncul benjolan serupa
• Riwayat keluhan
(+), sejak usia 9 tahun sudah muncul
benjolan serupa (-)
berulang 5 kali
• Riwayat
• Riwayat infeksi gigi (-)
keganasan (-)
• Riwayat trauma area wajah (-)
• Riwayat Asma (-)
• Riwayat operasi area wajah (-)
• Riwayat Alergi (-)
• Riwayat infeksi kelenjar air liur (-)
• Riwayat batuk lama/tuberkulosis (-) Riwayat Sosial-Ekonomi
• Riwayat Asma (-) • Pasien merupakan siswa SMP kelas 7.
• Riwayat Alergi (-) • Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya
dan satu kakak perempuan
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis

Keadaan umum : Baik


Kesadaran: Composmentis Kepala : tak tampak deformitas
Mata : Conjungtiva Anemis -/-, Pupil isokor
Tanda Vital: 3mm/3mm,
Tekanan Darah: 90/65 mmHg Thorax : Simetris, Retraksi (-)
Respiratory Rate : 22 x/menit Pulmo : SD Ves +/+, Ronkhi -/-,
Heart Rate : 88 x/menit Wheezing -/-, Stridor -/-
Suhu : 36.2˚ C Cor : S1>S2, Murmur -, Gallop -
Abdomen : Cembung, Supel, Nyeri tekan
(-), BU (+) normal
Esktremitas: akral hangat +/+//+/+, sianosis
-, CRT< 2s
PEMERIKSAAN FISIK
Status Lokalis
Status Lokalis Telinga
  Auricula Dextra Auricula Sinistra
Aurikula Bentuk normal, tragus pain (-) Bentuk normal, tragus pain (-)
Preaurikul Nyeri tekan (-), benjolan (-), edema Nyeri tekan (-), benjolan (-), edema (-)
a (-)
Retroaurik Nyeri tekan (-), benjolan (-), edema Nyeri tekan (-), benjolan (-), edema
ula (-), abses (-), fistula (-) (-), abses (-), fistula (-)
Meatus Mukosa edem (-), hiperemis (-), Mukosa edem (-), hiperemis (-),
Akustikus serumen (+), discharge (-), serumen (-), discharge (-), jaringan
Ekstrenus granulasi (-)
Membran Intak, reflek cahaya (+) di jam 5, Intak, reflek cahaya (+) di jam 7,
Timpani hiperemis (-), discharge (-) hiperemis (-), discharge (-)
Rinne + +
Weber Tidak lateralisasi
Schwabac sama dengan pemeriksa sama dengan pemeriksa
h
PEMERIKSAAN FISIK
Status Lokalis
Status Lokalis Hidung
  Dextra Sinistra
Mukosa Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Discharge (-) (-)
Konka Edema (-) Edema (-)
inferior
Septum Tidak deviasi Tidak deviasi
Massa (-) (-)
Status Lokalis Tenggorokan

Mukosa Lembab, hiperemis (-)


Lidah Tremor (-), kotor (-)
Uvula Deviasi (-), hiperemis (-), edema (-)
Tonsil T1/T1, hiperemis (-/-), detritus (-/-), kripte tidak melebar
Faring Hiperemis (-), post nasal drip (-), granulasi (-)
Leher Inspeksi: tampak benjolan pada regio colli anterior sebesar
kacang tanah hiperemis
Palpasi: teraba benjolan pada regio colli anterior ukuran 1.5
x 0.5 cm, hiperemis (+), konsistensi kenyal, mobile (+),
PEMERIKSAAN
Rontgen dengan
PENUNJANG
Kontras
Diagnosis
Diagnosis Banding: Diagnosis Kerja:
• Fistula brankialis • Abses Fistula Brankialis
• Limfadenitis colli
• Hemangioma
Kapilaris
Tatalaksana
Medikamentosa
• Po Cefixime 200 mg/12 jam selama 8 hari
• Asam fusidat cr 2x oles

Edukasi
• Menjaga kebersihan area sekitar benjolan dan tidak
memanipulasi benjolan
• Menjelaskan tentang penyakit bahwa penyakit ini merupakan
penyakit tidak berbahaya namun ada kemungkinan untuk
dilakukan terapi pembedahan agar tidak menimbulkan infeksi
berulang
TINJAUAN
PUSTAKA
Embriologi Branchial
Apparatus

4th week of gestation.


Six mesodermal arches
Branchial clefts – ectodermally
lined.
Pharygeal pouches –
endodermally lined.
CN and Aortic arch accompany
each branchial arch.
Embriologi Branchial
Apparatus

1st Arch, Cleft, and Pouch


1st Branchial cleft becomes persist.
external auditory canal
2nd Arch increases in
Cervical Sinus of His thickness and proliferates
obliterated caudally
Pharyngeal pouches 2nd, 3rd, and 4th Cleft form
develop into thymus, cervical sinus of His.
parathyroid glands, and
ultimobranchial body, then Sinus of His lined by
migrate to their final position. ectoderm.
Embriologi Branchial
Apparatus
Definisi
Klasifikasi
Diagnosis
Diagnosis Banding
Tatalaksana
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai