Anda di halaman 1dari 10

GANGGUAN KEPRIBADIAN NARSISISTIK

“Sebuah gangguan kepribadian yang ditandai oleh self-image


yang membumbung serta memiliki tuntutan untuk diperhatikan
dan pujian.”

1
Etiologi
Genetik
Biologis
• Penderita Gangguan Kepribadian Narsistik memiliki perbedaan
struktur pada korteks insula anterior, rostral, dan cingulata media
yang berperan dalam proses empati
Psikososial
Etiologi
Teori Kernberg: Teori Heinz Kohut:
The Child’s own
positive traits Proses mirroring (orang tua
memberikan pujian yang sesuai)
Fantasi dan idealisasi (anak melakukan
mengenai versi internalisasi citra positif orang tua
Gangguan Kepribadian Narsistik Versi ideal Ibu
dirinya yang yang diinginkan
lebih besar
Developmental arrest pada
perkembangan psikologis normal
mekanisme defensif terhadap kurangnya rasa kasih sayang dan untuk
menjaga terhadap rasa sakit, anak membentuk pribadi grandius secara
Anak mempertahankan pikiran
internal.
bahwa ia adalah pusat semesta
Kriteria Diagnosis menurut DSM V
Sebuah pola meresap kebesaran (dalam khayalan atau perilaku), kebutuhan untuk dikagumi, dan
kurangnya empati, dimulai dengan awal masa dewasa dan hadir dalam berbagai konteks, seperti yang
ditunjukkan oleh 5 atau lebih dari berikut ini:
1) Memiliki rasa kebesaran diri, merasa penting (melebih-lebihkan prestasi, dan bakat, mengharapkan
untuk diakui sebagai lebih unggul)
2) Sibuk dengan fantasi kesuksesan tak terbatas, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau cinta ideal)
3) Percaya bahwa dia atau dia adalah "khusus" dan unik dan hanya dapat dipahami, atau harus bergaul
dengan orang-orang khusus atau status atau lembaga tinggi lainnya
4) Membutuhkan kekaguman berlebihan
5) Memiliki rasa hak, yaitu, harapan yang tidak masuk akal menguntungkan pengobatan terutama atau
pemenuhan otomatis harapannya
6) Eksploitatif interpersonal, yaitu mengambil keuntungan dari orang lain untuk mencapai tujuan
sendiri
7) Tidak memiliki empati: tidak bersedia untuk mengenali atau mengidentifikasi perasaan orang lain
8) Sering merasa iri kepada orang lain atau percaya bahwa orang lain iri kepadanya
9) Menunjukkan arogan, perilaku atau sikap sombong
Self-Interest yang Normal Narsisme yang self-Defeating
1. Menghargai pujian, namun tidak membutuhkannya untuk 1. Lapar akan pemujaan; memerlukan pujian agar dapat merasa
menjaga self-esteem.Kadang-kadang terluka oleh kritik.Merasa baik akan dirinya sendiri untuk sementara.Merasa marah
tidak bahagia dalam menghadapi kegagalan namun tidak merasa /hancur oleh kritik dan merasakan kesedihan yang
tidak berhargaMerasa ”spesial” atau memiliki bakat unik. mendalam.Memikul perasaan malu dan tidak berharga setelah
2.   mengalami kegagalan.Merasa lebih baik dari orang lain, dan
meminta penghargaan akan kemampuannya yang tidak dapat
3. Merasa nyaman dengan diri sendiri, bahkan saat orang lain dibandingkan.
mengkritik. 2.  
4. Menerima masa lalu secara logis, meski hal tersebut menyakiti 3. Perlu dukungan terus-menerus dari orang lain untuk menjaga
dan dirasa tidak stabil untuk sementara. perasaan nyaman dan bahagia.
5. Mempertahankan self-esteem dalam menghadapi 4. Berespon terhadap luka kehidupan dengan depresi atau
ketidaksetujuan atau kritik. kemarahan
6. Mempertahankan keseimbangan emosional meski kurangnya 5. Berespon terhdap ketidaksetujuan atau kritik dengan
perlakuan khusus. hilangnya self-esteem..
7. Empati dan peduli dengan perasaan orang lain. 6. Merasa pantas mendapat perlakuan khusus dan menjadi
sangat marah saat diperlakukannya dengan cara yang biasa.
7. Tidak sensitif terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain;
mengeksploitasi orang lain sampai mereka puas.
Diagnosis Banding
Gangguan Bipolar Pasien dengan manik tidak mencari-cari pujian atau merendahkan orang
lain, terjadi dalam sebuah episode.
Gangguan Kepribadian Narsistik bersifat lebih kronik dan stabil

Gangguan Depresif Mayor Karakteristik kurangnya empati dan hubungan yang tidak mendalam tidak
ada dalam gangguan depresif

Gangguan Kepribadian Kepribadian histrionik ditandai dengan hubungan interpersonal dan


Histrionik ketergantungan yang kuat serta lebih mampu mengekspresikan emosi.
Tatalaksana
Psikoterapi Farmakoterapi
• Psikoterapi Suportif Terbatas pada pasien dengan:
• Psikoterapi Terstruktur • Gejala Gangguan Kepribadian Narsistik
Berat yang mengancam keselamatan:
Gejala Berat Golongan Obat Jenis Obat

Instabilitas Afek Mood Stabilizer Topiramat 200-250 mg


Anti-depresan Valproat 850 mg
Agresif dan Mood Stabilizer Topiramat 200-250 mg
Perilaku Impulsif Anti-psikotik Valproat 850 mg
Aripiprazole 15 mg
Gangguan Persepsi Antipsikotik Aripiprazole 15 mg

• Gangguan Psikiatrik lainnya (Gangguan


Depresi dan Ansietas)
Komplikasi
• Kesulitan dalam Berhubungan Sosial
• Permasalahan dalam Pekerjaan atau Sekolah
• Depresi dan Ansietas
• Masalah Kesehatan Fisik
• Penyalahgunaan obat-obatan atau alkohol
• Perilaku atau ide bunuh diri
Daftar Pustaka
• Akhtar, S. dan Thomson, J. A. 1982. Overview: narcissistic personality
disorder. American Journal of Psychiatry, 139(1): 12-20
• Fan. Y, Wonneberger C., Enzi B., et al. 2011. The narcissistic self and its
psychological and neural correlates: an exploratory fMRI study. Psychological
Medicine, 41:1641.
• Schulze L., Dziobek I., Vater A., et al. 2013. Gray matter abnormalities in
patients with narcissistic personality disorder. Journal of Psychiatry
Research, 47:1363.
• American Psychiatric Association. 2013. Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5). American Psychiatric Association:
Arlington.

Anda mungkin juga menyukai