Anda di halaman 1dari 13

PERTEMUAN KE-13

DIET PENYAKIT JANTUNG


DAN
PEMBULUH DARAH

1. DIET DISLIPIDEMIA
2. DIET PENYAKIT JANTUNG
1. DIET DISLIPIDEMIA (HIPERTRIGLISERIDEMIA)
 Jenis diet Rendah Kolesterol Lemak Terbatas dan Tinggi
Serat.

Keadaan terjadi peningkatan kadar LDL (Low Density


Lipoprotein) dan atau trigliserida dlm darah yg dpt disertai
penurunan kadar HDL (High Density Lipoprotein).

LDL, biasanya disebut sbg kolesterol jahat (me risiko),


sebab membawa kolesterol dr dlm hati kepembuluh drh dan
menimbulkan plek (timbunan kolesterol) pd dinding dlm
pembuluh darah, shg menyebabkan penyempitan dan
pengerasan pembuluh darah, yang disebut aterosklerosis.
HDL, dianggap sbg kolesterol baik (me risiko), krn
mengambil kolesterol dari dinding pembuluh drh
kembali kedlm hati dan mencegah terbentuknya
plek dlm pembuluh drh
HDL dpt ditingkatkan dgn berolah raga teratur.

LDL dgn diagnosis hiperkolesterolemia, faktor risikonya:


merokok, kegemukan, hipertensi.

Hiperkolesterolemia, mrpkan slh satu faktor risiko terjdnya


penyakit jantung koroner dan stroke.

Trigliserida (lemak dlm makanan), jika terjdi


hipertrigliseridemia puasa (> 150 mg/dl) mk berisiko terjd:
- Arterosklerosis
- Pankreatitis.

 Kadar HDL normal > 40 mg/dl.


PRINSIP DIET:
 Rendah Kolesterol Lemak dan Tinggi Serat.
 Kurangi konsumsi kolesterol dan lemak jenuh (< 300 mg/hr)

 Konsumsi serat tinggi terutama serat larut

 Konsumsi vit. C, krn merupakan komponen pemecah dan membantu


mempercepat ekskresi kolesterol dlm tbh serta meningkatkan HDL
dgn menurunkan LDL.

 Konsumsi asam lemak omega-3 (terdpt pd minyak ikan laut) krn dpt
mencegah serangan jantung koroner dgn menghalangi pengatupan
pembuluh darah.

 Berpuasa teratur krn dpt meningkatkan hormon glukagon (mengubah


glikogen menjd glukosa melalui proses glikolisis ketika kadar gula
darah menurun spt terjd saat berpuasa).

 Olah raga, dpt menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan HDL.


KONTRA INDIKASI
 Hindari makanan kolesterol tinggi, spt: otak (2000 mg/100 gr),
jerohan (300/100 gr), minyak hewani, kuning telur (550 mg/100
gr) hrs dibatasi 2-3 btr/minggu. Dan konsumsi daging yg tdk
berlemak dan bahan pangan nabati.

 Kurangi konsumsi udang, kerang, cumi-cumi dan kepiting krn


tinggi kolesterol. Udang yg dikonsumsi dgn kulitnya mengandung
chitosan sbg bahan anti kolesterol.

 Hindari penggunaan lemak jenuh spt: minyak kelapa, marganine


dan santan kental.
 Kurangi konsumsi gula murni dan makanan manis krn dpt
meningkatkan sintesa trigliserida

 Konsumsi sayur dan buah yang tinggi terutama serat larut.

 Berolah raga teratur (3-4 kali/mgg selama 30-45 menit) yg dpt


menghslkan keringat, perasaan bugar dan tdk lelah.

 Hindari stres berlebihan krn akan memicu produksi adrenalin


yg dpt meningkatkan kadar gula, kolesterol, frek jantung dan
tensi.
2. DIET PENYAKIT JANTUNG
GAMBARAN UMUM

 Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan yg secara


berangsur-angsur kehilangan kemampuan untuk melakukan
fungsi secara normal dlm mempertahankan sirkulasi aliran
darah.
 Dalam keadaan yg tdk terkompensasi (Decompensatio Cordis)
menyebabkan sesak napas, lelah dan rasa sakit di daerah
jantung.
 Berkurangnya aliran darah menyebabkan kelainan fungsi
ginjal, hati, otak dan tekanan darah yg berakibat reabsorpsi
natrium shg menimbulkan oedema.
 Penyakit jantung menjadi akut bila disertai infeksi, dan gagal
jantung.
 Penyakit jantung merupakan pembunuh nomor satu.
TUJUAN DIET

1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan


jantung.
2. Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk
3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau
air.

SYARAT DIET
 Kalori rendah bagi penderita gemuk
 Protein dan lemak sedang
 Vitamin dan mineral cukup
 Kolesterol rendah.
 Garam rendah bila hipertensi atau oedema
 Mudah dicerna, tdk merangsang dan tdk bergas
 Porsi kecil dan sering.
JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN
DIET JANTUNG I (MAKANAN CAIR)
 Makanan diberikan dlam bentuk makanan cair.
 Penderita penyakit jantung akut (myocard infact akut) atau payah jantung
(Dekompensasio kordis berat).
 Berikan 1-1½ liter cairan/hr selama 1-2 hari pertama.
 Sebaiknya diberikan 1-3 hari saja krn sgt rendah zat gizinya.

DIET JANTUNG II (MAKANAN SARING)


 Makanan diberikan dalam bentuk makanan saring.
 Diberikan kpd penderita setelah fase akut dpt diatasi
 Berikan garam rendah jika diserta dgn hipertensi dan atau oedema.
 Diet ini rendah energi, protein dan zat gizi lainnya.

DIET JANTUNG III (MAKANAN LUNAK)


 Makanan diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa.
 Diberikan sbg perpindahan dr diet jantung II atau pasien dgn kondisi yg tdk terlalu
berat.
 Diet ini rendah energi dan kalsium tetapi zat gizi lainnya cukup.

DIET JANTUNG IV (MAKANAN BIASA)


 Makanan diberikan dalam bentuk makanan biasa.
 Diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung III atau pasien dgn keadaan ringan
 Berikan garam rendah jika diserta dgn hipertensi dan atau oedema.
 Diet ini mengandung cukup energi dan zat gizi lainnya.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai