“Pencemaran Laut”
Kelompok I
Jaring ikan yang terbuat dari bahan plastik, kadang dibiarkan atau hilang di laut.
Jaring ini dikenal sebagai hantu jala sangat membahayakan lumba-lumba, penyu,
hiu, dugong, burung laut, kepiting, dan makhluk lainnya. Plastik yang membelit
membatasi gerakan, menyebabkan luka dan infeksi, dan menghalangi hewan yang
perlu untuk kembali ke permukaan untuk bernapas.
Pencemaran akibat peningkatan
keasaman
Potensi peningkatan keasaman laut dapat mempengaruhi kemampuan karang dan
hewan bercangkang lainnya untuk membentuk cangkang atau rangka. Perubahan iklim
juga akan berdampak buruk pada ekosistem di lautan . Jika air laut semakin memanas,
maka akan terjadi peningkatan keasaman laut, dan terumbu karang adalah yang paling
rentan menghadapi peningkatan keasaman ini . menurut Dr. Nerilie Abrahams dari
Universitas Nasional Australia, terumbu karang seperti sedang mencatat kematiannya
sendiri. Jumlah Karbon Dioksida yang dipompakan ke atmosfer
Pencemaran oleh Limbah Rumah
Tangga
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah
tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak,
lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut
terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, membuat laut menjadi
berbau busuk. Limbah rumah tangga masuk ke perairan laut secara langsung dari outfall
di pinggir pantai, dari sungai yang bermuara di laut dan dari aliran sungai. Penanganan
limbah domestik lebih sulit untuk dikendalikan karena sumbernya yang menyebar.
Pencemaran oleh Reklamasi Pantai
Reklamasi pantai, merupakan salah satu contoh dari upaya manusia untuk
menjawab keterbatasan lahan diperkotaan, sebagaimana yang terjadi di Kota
Palu, kegiatan reklamasi yang dilakukan di daerah sekitar teluk palu, yang
dilakukan oleh pemerintah daerah dan sebagian masyarakat beberapa tahun
terakhir cenderung meningkat. Dalam perkembangan selanjutnya kawasan
tersebut dimanfaatkan untuk pembangunan fasilitas perkotaan dan permukiman.
Proses reklamasi pantai pada kenyataan dilakukan belum berjalan dengan baik
sehingga dikhawatirkan menimbulkan dampak negatif seperti semakin banyaknya
material yang hanyut, sehingga terjadi pendangkalan perairan, dan bila ini terus
berlangsung akan mengancam ekosistem pantai.
Pencemaran oleh Pestisida
1. Sampah
Banyak hewan yang hidup di laut mengonsumsi plastik karena tak jarang plastik
yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi hewan laut. Plastik tidak
dapat dicerna dan akan terus berada pada organ pencernaan hewan ini, sehingga
menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan kematian melalui kelaparan
atau infeksi. Selain berpengaruh terhadap kesehatan biota laut, adanya sampah
dilaut juga nerpengaruh terhadap kesehatan manusia. Penyakit yang paling
sederhana seperti gatal-gatal pada kulit setelah bersentuhan dengan air laut.
2. Peningkatan Keasaman
2. Tidak menyentuh terumbu karang saat menyelam, satu sentuhan saja dapat membunuh terumbu karang.
4. Kegiatan berupa pelarangan dan pencegahan, yaitu melarang dan mencegah semua kegiatan yang dapat
mencemari ekosistem laut. Kegiatan pengendalian dan pengarahan yang meliputi teknik penangkapan
biota, eksploitasi sumberdaya pasir dan batu, pengurukan dan pengerukan perairan, penanggulan
pantai, pemanfaatan dan penataan ruang kawasan pesisir, konflik, dan pembuangan limbah.