Anda di halaman 1dari 12

CULTUURSTELSEL DAN

MUNCULNYA
INDUSTRIALISASI
Sejarah Ekonomi Perkotaan Indonesia
Latar Belakang
• Kebijakan cultuurstelsel  menarik
keuntungan sebesar-besarnya bagi
keuangan negara induk jajahan dengan
produksi untuk perdagangan internasional
• Untuk mendukung kebijakan tersebut mulai
dibuka lahan-lahan produksi untuk
tanaman ekspor
• Sebagai penopang produksi masal adalah
kemunculan industri pengolahan hasil
tersebut
 Berakhirnya cultuurstelsel dan
dibukanya liberalisasi ekonomi justru
mendorong industrialisasi
 Terjadi banjir tekhnik ke Hindia Belanda
(Denys Lombard, 2000)
 Terjadi mekanisasi industri  produksi
massal
Industri Utama/pertanian
 Munculnya pabrik-pabrik pengolahan
tanaman eksport seperti pabrik gula dan
karet.
 Untuk melayani perdagangan tersebut,
pada masa cultuurstelsel ditunjuk agen
dagang tunggal yakni Nederlansche
Handels Maatschappij (NHM)
Pabrik Gula dibangun sebelum
tahun 1900
No Nama Pabrik Tahun Lokasi
1 Balong Bendo 1838 Sidoardjo
2 Soember Kareng Cultuur Mij 1838 Probolinggo
3 Barongan 1860 Yogyakarta
4 Padokan 1860 Yogyakarta
5 Bantul 1861 Yogyakarta
6 Sewoe Galoer 1870 Yogyakarta
7 Rewoeloe 1873 Yogyakarta
8 Poendoeng 1874 Yogyakarta
9 Tjebongan 1880 Yogyakarta
10 Wonoaseh 1882 Probolinggo
11 Ombul 1883 Probolinggo
12 Gondang Winangoen 1887 Klaten
13 Sempalwadak 1889 Malang
14 Ngelom 1891 Jombang
15 Modjo 1893 Surakarta
16 Kedawoeng 1893 Surakarta
17 Bodjong 1894 Probolinggo
18 Delangoe 1895 Klaten
19 Kendal 1899 Kendal
20 Tanjdong Modjo 1900 yogyakarta
 Seiring dengan berkembangnya industri
pertanian tumbuh pula perusahaan
dagang yang menjual mesin-mesin
industri sekaligus membangun pabrik
 Pada mulanya mereka sebatas suplier
mesin dan tempat reparasi
 Namun kelamaan memproduksi mesin
pabrik
Pabrik Mesin sebelum tahun
1900
N Nama Perusahaan Tahu Bidang Usaha Lokasi
o n
1 Maclie Watson & Co 1825 Mesin, Jakarta
peralatan
2 N.V. Machine Fabriek 1858 pabrik Surabaya
3 Dapoean 1870 Mesin pabrik Surabaya,
4 NV van der Linde & Teves 1870 gula Semarang
5 De Vligt 1875 Mesin-mesin Surabaya
NV Fabriek van Stoom en Bengkel mesin Surabaya
6 Werktuigen Kalimas 1876 Bengkel dan
7 De Industrie 1877 reparasi Surabaya
8 Lidgerwood Manufacturing 1883 Surabaya
Co.Ltd Mesin dan Surabaya
9 NV Soerabajasche Machinen 1894 pabrik
1 voorhen Becker and Co 1898 Mesin dan Surabaya
0 NV C van Vliet & Zonen 1900 reparasi Surabaya
1 NV Ruhaak & CO Mesin, alat Surabaya
1 NV RS Stokvis & Zonen Ltd pertanian, listrik
Nama-Nama Pabrik Mesin di Surabaya Tahun
1928
Nama Perusahaan
No Alamat

N.V. Machinefabriek Bakker


1 Ngagel

Machinefabriek Becker & Co


2 Bibis

N.V. Machinefabriek Braat


3 Ngagel

N.V. Machinefabriek Du Croo & Brauns (terdiri dari N.V. Fabriek “Kalimas”,
4 Machinefabriek “Amsterdam”, dan Fabriek “Volharding” Kleine Kebalen

Constructie Werkplaats Eiffel


5 Ngagel
Gieterij & Metalbewerking “Gruno”
6 Gembong 24
Technisch Beareau Hellondorn
7 Westerbuitenweg (Pasar Besar)

8 N.V. Holland Embong Malang 46


Machinefabriek Nederlansch Indie Industrie
9 Prinshendrikstraat (Kalimas)
N.V. Bootwerf en Machinefabriek “Karang Tembok”
10 Tjempakastraat 6
N.V. Constructie Werkplaats Noordijk
11 Ngagel
Machinefabriek Polygram
12 Babaan

N.V. Semederij en Gieterij “Vulcaan”


13 Ngagel

Younge & Gill


14 Dapoean

Machinefabriek Augsburg, Nurnburg “Gijswit”


15 Palmenlaan 32
Jumlah Perusahaan dan Pekerja industri
pengolahan tahun 1919 (Changing Ieconomy in Indonesia
vol 8)

Perusahaan Perusahaan
Jumlah
N Jenis Indonesia Asing
o Industri Perusa Pekerj Perusa Pekerj Perusa Pekerj
haan a haan a haan a
1 Makanan & 299 906 1.766 99.635 2.065 100.54
Minuman 1
2 Tekstil & 622 7.051 933 16.595 1.555 23.646
Kulit
3 Perkayuan 423 739 721 3.310 1.144 4.049
4 Kertas & 13 180 107 2.900 120 3.080
cetak
5 Bahan 37 80 1.037 39.707 1.074 39.787
kimia
6 Galian 1.240 4.903 309 17.550 1.549 22.453
bukan
logam
analisis
 Semakin banyak pabrik atau industri di
perkotaan berbanding linier dengan jumlah
pekerja
 Sebagian besar pekerja pabrik berasal dari
pedesaan
 Banyaknya orang-orang desa ke kota
memicu urbanisasi
 Dampak lanjutan dari urbanisasi
tercukupinya sektor ekonomi, sosial,
budaya, tata kota di perkotaan
Urban land economics
 There are three stages of urban change: population growth,
manufacturing development, and commercial needs (Standback Jr
& Knight 1976).
 Firstly, people come to occupy land leading to urban growth.
 Secondly, the concentration of workers may be capitalized upon
by manufacturing activity.
 Thirdly, commercial employment grows in response to the wages
circulating in the community. These processes have occurred in
most developed and less developed countries. Labor supply is a
locational factor that may attract industrial activity (Hayter 1997).
While the industrial activity matures, this attracts a commercial
sector to service the growing local population
…lanjutan
 Terjadi aktifitas ekonomi baru (?)
 Munculnya pusat-pusat aktifitas ekonomi
baru seperti pasar, usaha
indekos/kontrak, terjadinya transaksi jual
beli rumah/tanah, dll
 Semakin padatnya arus transportasi dan
komunikasi  angkutan semakin padat
 Gaya hidup dan konsumerisme 
buktinya muncul iklan

Anda mungkin juga menyukai