Dokter pembimbing :
dr. Esdianto Setiawan, Sp.B.
ANATOMI ABDOMEN
QUADRAN ABDOMEN
• Bagian kanan atas: Hepar dan
kantong empedu.
• Bagian kiri atas: Gastric dan limfa
• Bagian kanan bawah: Cecum,
ascending colon dan usus kecil
• agian kiri bawah: Descending
colon, sigmoid colon, dan usus
kecil
REGIO ABDOMEN
• Hypocondriaca dextra : lobus
kanan hepar, kantung empedu,
sebagian duodenum fleksura
hepatik kolon, sebagian ginjal
kanan dan kelenjar suprarenal
kanan.
• Epigastrica : pilorus gaster,
duodenum, pankreas dan
sebagian hepar.
• hypocondriaca sinistra: gaster, lien,
bagian kaudal pankreas, fleksura
lienalis kolon, bagian proksimal
ginjal kiri dan kelenjar suprarenal
kiri.
• lateralis dextra : kolon ascenden, • Inguinalis dextra : sekum,
bagian distal ginjal kanan, sebagian apendiks, bagian distal ileum dan
duodenum dan jejenum. ureter kanan.
• Umbilicalis : Omentum, • Pubica : ileum, vesica urinaria dan
mesenterium, bagian bawah uterus (pada kehamilan).
duodenum, jejenum dan ileum.
• Inguinalis sinistra : kolon sigmoid,
• Lateralis sinistra : kolon ascenden, ureter kiri dan ovarium kiri.
bagian distal ginjal kiri, sebagian
jejenum dan ileum.
Lapisan Dinding Abdomen
1. Kutis
2. Subkutis
- Fascia superfisial (fascia camper)
- Fascia profunda (fascia scarpa)
3. Otot dinding perut
a. Kelompok ventrolateral
- Tiga otot pipih : Musculus obliquus abdominis eksternus , Musculus obliquus
abdominis internus, Musculus transversus abdominis
- Satu otot vertikal: musculus rectus abdominis
b. Kelompok posterior : musculus psoas major, musculus psoas minor, musculus
iliacus, musculus quadratus lumborum
4. Fascia tranversalis
5. Peritonium
Anatomi Hernia
3 komponen yang selalu ada pada
hernia adalah:
• Kantong hernia (Pada hernia
abdominalis berupa peritoneum
parietalis.
• Isi hernia (usus,omentum, organ
intra ataupun ekstraperitoneal).
• Pintu atau leher hernia (cincin
hernia, lokus minoris dinding
abdomen)
Isi hernia bervariasi, tetapi yang paling sering adalah organ dalam. pada
abdomen isi terbanyak adalah usus halus dan omentum majus. Kemungkinan
lainnya termasuk :
• usus besar dan apendiks
• Divertikulum Meckel
• Vesica Urinaria
• Ovarium – dengan atau tanpa tuba falopi.
• Cairan asites
DEFENISI
Hernia merupakan proskusi atau penonjolan isi suatu rongga dari berbagai
organ internal melalui pembukaan abnormal atau kelemahan pada otot yang
mengelilinginya dan kelemahan pada jaringan ikat suatu organ tersebut.
Hernia umbilical adalah : Hernia umbilikalis merupakan penonjolan yang
mengandung isi rongga perut yang masuk melalui cincin umbilicus akibat
peninggian tekanan intra abdomen ataupun faktor predisposisi lain.
EPIDEMIOLOGI
• Hernia terdapat 6 kali lebih banyak pada pria dibandingkan wanita.
• Pada pria, 97 % dari hernia terjadi di daerah inguinalis, 2% sebagai hernia femoralis
dan 1% sebagai hernia umbilicalis1. Pada wanita variasinya berbeda, yaitu 50 % terjadi
pada daerah inguinalis, 34 % pada canalis femoralis dan 16 % pada umbilicus.
ETIOLOGI
1. Kelemahan otot dinding abdomen. 3. Faktor lain (kongenital).
• Kelemahan jaringan
• Hernia congenital sempurna, bayi sudah
• Adanya daerah yang luas di area cincin menderita hernia kerena adanya defek pada
umbilical
tempat-tempat tertentu.
• Trauma
• Hernia congenital tidak sempurna, bayi
2. Peningkatan tekanan intra abdominal.
dilahirkan normal (kelainan belum tampak)
• Obesitas tapi dia mempunyai defek pada tempat-
• Mengangkat benda berat tempat tertentu (predisposisi) dan beberapa
• Mengejan dan Konstipasi bulan (0-1 tahun) setelah lahir akan terjadi
hernia melalui defek tersebut karena
• Kehamilan
dipengaruhi oleh kenaikan tekanan
• Batuk kronik intraabdominal (mengejan, batuk,
• Acites menangis).
Klasifikasi
Hernia berdasarkan terjadinya Hernia aquisita
• hernia dibagi atas hernia bawaan a. Hernia primer : terjadi pada titik lemah
yang terjadi alamiah, seperti pada :
atau kongenital
• truktur yang menembus dinding
1. Sempurna (jelas abdomen : seperti pembuluh darah
defeknya) femoralis yang melalui kanalis femoralis.
Isi hernia mengalami inflamasi dengan proses apapun sebagai penyebab pada
jaringan atau organ yang secara tidak normal mengalami hernia, misalnya3 :
1. Apendisitis akut
2. Divertikulum Meckel
3. Salpingitis akut
Hampir tidak mungkin untuk membedakan hernia yang terinflamasi dengan
yang mengalami strangulasi.
Tipe khusus hernia
• Sliding hernia (hernia en glissade)
AUSKULTASI
• Ditemukan suara bising usus (diatas benjolan)
Yang harus dibedakan dalam pemeriksaan fisik
dinding abdomen
Pemeriksaan fisik Khusus hernia
ZIEMAN’S TEST
Penderita dalam keadaan berdiri atau.Bilamana kantong hernia terisi, kita
masukkan dulu kedalam kavum abdomen.Untuk memeriksa bagian
kanan digunakan tangan kanan dan sebaliknya. Test ini dapat dikerjakan
pada penderita laki-laki ataupun perempuan
Dengan jari kedua tangan pemeriksa diletakkan diatas annulus inguinalis
internus ( ± 1,5 cm diatas pertengahan SIAS dan tuberkulum pubikum),
jari ketiga diletakkan pada annulus inguinalis ekternus dan jari keempat
pada fossa ovalis. Penderita disuruh mengejan maka timbul dorongan
pada salah satu jari tersebut diatas.Bilamana dorongan pada jari kedua
berarti hernia inguinalis lateralis, bila pada jari ketiga berarti hernia
inguinalis medialis dan bila pada jari keempat berarti hernia femoralis.
FINGER TEST
Test ini hanya dilakukan pada penderita laki-laki. Dengan menggunakan jari
telunjuk atau kelingking skrotum diinvaginasikan menyelusuri annulus
eksternus sampai dapat mencapai kanalis inguinalis kemudian penderita
disuruh batuk, bilamana ada dorongan atau tekanan timbul pada ujung jari
maka didapatkan hernia inguinalis lateralis, bila pada samping jari maka
didapatkan suatu hernia inguinalis medialis
THUMB TEST
Penderita dalam posisi tidur telentang atau pada posisi berdiri. Setelah benjolan
dimasukkan kedalam rongga perut, ibu jari kita tekankan pada annulus
internus.Penderita disuruh mengejan atau meniup dengan hidung atau mulut
tertutup atau batuk.Bila benjolan keluar waktu mengejan berarti hernia
inguinalis medialis dan bila tidak keluar berarti hernia inguinalis lateralis.
Untuk mencari kemungkinan adanya tekanan intra peritoneal meningkat,
sebagai penyebab timbulnya hernia.
• Rectum toucher : BPH, Stenosis Anal, Tumor Recti
• Thorax foto : Batuk kronis, asma, tumor paru
• USG Abdomen : Asites, tumor abdomen
• Genitalia Eksterna : Striktura urethra, phymosis
Pemeriksaan penunjang
• Herniografi
Teknik ini, yang melibatkan injeksi medium kontras ke dalam kavum peritoneal dan
dilakukan X-ray, sekarang jarang dilakukan pada bayi untuk mengidentifikasi
hernia kontralateral pada groin. Mungkin terkadang berguna untuk memastikan
adanya hernia pada pasien dengan nyeri kronis pada groin.
• USG
Sering digunakan untuk menilai hernia yang sulit dilihat secara klinis, misalnya
pada Spigelian hernia.
• CT dan MRI
Berguna untuk menentukan hernia yang jarang terjadi (misalnya : hernia obturator)
• Darah lengkap, darah rutin dan EKG
herniography
USG
CT-MRI
PENATALAKSANAAN
Konservatif
• Istirahat di tempat tidur dan menaikkan bagian kaki, hernia ditekan secara
perlahan menuju abdomen (reposisi), selanjutnya gunakan alat penyokong (Tirah
baring).
• Jika suatu operasi daya putih isi hernia diragukan, diberikan kompres hangat dan
setelah 5 menit di evaluasi kembali.
• Pengobatan dengan pemberian obat penawar nyeri, misalnya
Asetaminofen, antibiotic untuk membasmi infeksi, dan obat pelunak tinja untuk
mencegah sembelit.
• Diet cairan sampai saluran gastrointestinal berfungsi lagi, kemudian makan
dengan gizi seimbang dan tinggi protein untuk mempercepat sembelit dan
mengedan selama BAB, hindari kopi kopi, teh, coklat, cola, minuman beralkohol
yang dapat memperburuk gejala-gejala.
Reposisi
• Reposisi tidak dilakukan pada hernia umbilicalis strangulate, kecuali pada
pasien anak-anak. reposisi dilakukan secara bimanual.
• Reposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian sedative dan
kompres es diatas hernia. Jika reposisi hernia tidak berhasil dalam waktu
enam jam harus dilakukan operasi segera.
Operatif
Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia umbilicalis yang
rasional. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi
hernia terdiri dari herniotomi dan hernioraphy.
• timbul nyeri, hernia berukuran besar (diameter >3.8 cm) serta tidak mengecil setelah
anak berusia satu tahun
• tidak menghilang setelah anak berusia 3 atau 4 tahun dan adanya tanda sumbatan