Anda di halaman 1dari 33

Congestive Heart Failure (CHF)

Pembimbing : dr. Yusuf Galenta, Sp.JP-FIHA

Disusun oleh:
VIRA MARSELIA DATU DOKI
FAB 118 061

Fakultas Kedokteran
Universitas Palangka Raya
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
2019
DEFINISI
• Gagal jantung kongestif adalah suatu keadaan patofiologis dimana
jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan, terjadi sejak lama.
Faktor Resiko

• Faktor resiko mayor meliputi usia, jenis kelamin, hipertensi, hipertrofi pada LV, infark
miokard, obesitas, diabetes.
• Faktor resiko minor meliputi merokok, dislipidemia, gagal ginjal kronik, albuminuria,
anemia, stress, lifestyle yang buruk.
• Sistem imun, yaitu adanya hipersensitifitas.

• Infeksi yang disebabkan oleh virus, parasit, bakteri.

• Toksik yang disebabkan karena pemberian agen kemoterapi, NSAID, kokain, alkohol.
• Faktor genetik seperti riwayat dari keluarga.
Etiologi

Penyakit Jantung Iskemik  Sindroma Koroner Akut


 Komplikasi mekanik pada miokard infark akut
 Infark ventrikel kanan

Penyakit katup Jantung  Stenosis katup


 Regurgitasi katup
 Endokarditis
 Diseksi aorta

Miopati  Post-partum kardiomiopati


 Aritmia akut
Tanda dan gejala
Manifestasi klinis
Klasifikasi
Diagnosis
Kriteria Mayor: Kriteria Minor:
• Dispnea nokturnal paroksimal atau ortopnea • Edema pergelangan
• Distensi vena leher
kaki bilateral
• Kardiomegali pada hasil rontgen
• Edema paru akut
• Batuk pada malam
• S3 gallop hari
• Peningkatan tekanan vena pusat > 16 • Dyspnea on ordinary
cmH2O pada atrium kanan exertion
• Hepatojugular reflux • Hepatomegali
• Penurunan berat badan ≥ 4,5 kg dalam
• Efusi pleura
kurun waktu 5 hari sebagai respon
pengobatan gagal jantung • Takikardi ≥ 120x/menit
Anamnesis
• Ortopneu
• PND
• Gejala GIT : Anorexia, mual, kembung, nyeri KKA
• Gejala Serebral : kebingungan, disorientasi, gangguan tidur dan emosi
• Edema
Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum dan tanda • Pemeriksaan JVP dan Leher :
vital : Pada tahap awal gagal jantung,
1. Tekanan darah sistolik bisa tekanan vena jugularis bisa
normal atau tinggi, normal saat istirahat, tapi dapat
2. Tekanan nadi bisa berkurang. secara abnormal meningkat
saat diberikan tekanan yang
cukup lama pada abdomen
(refluk hepatojugular positif)
Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan paru • Pemeriksaan Abdomen
1. Ronkhi 1. Hepatomegali
2. Vocal fremitus melemah 2. Ascites
• Pemeriksaan Jantung 3. Jaundice
1. Murmur (+) • Pemeriksaan Ekstremitas
2. Gallop (+) 1. Edema perifer (tungkai,
genital)
2. Bersifat simetris
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
1. darah rutin
2. urine rutin
3. elektrolit (Na & K)
4. ureum & kreatinin
5. SGOT/SGOT
6. BNP
• Foto Thorax • Echocardiogram
1. Q patologis,
1. Kardiomegali (CTR >50%)
2. hipertrofi ventrikel kiri dengan
2. Edema paru strain,
3. Efusi pleura 3. right bundle branch block
(RBBB),
4. left bundle branch block (LBBB),
5. AV blok,
6. perubahan pada gelombang T
7. Gangguan irama jantung seperti
takiaritmia supraventrikuler
(SVT) dan fibrilasi atrial (AF)
Echocardiography
• Ukuran dan bentuk ventrikel
• Ejeksi fraksi ventikel kiri (LVEF)
• Gerakan regional dinding jantung, synchronisitas kontraksi ventrikular
• Remodelling LV (konsentrik vs eksentrik)
• Hipertrofi ventrikel kiri atau kanan (Disfunfsi Diastolik : hipertensi,
COPD, kelainan katup)
• Morfolofi dan beratnya kelainan katup
• Mitral inflow dan aortic outflow; gradien tekanan ventrikel kanan
• Disfungsi Sistolik • Disfungsi Diastolik

1. Ejeksi fraksi ventrikel kiri berkurang <45% 1. Ejeksi fraksi ventrikel kiri normal > 45-50%
2. Ventrikel kiri membesar
2. Ukuran ventrikel kiri normal
3. Dinding ventrikel kiri tipis
3. Dinding ventrikel kiri tebal, atrium kiri
4. Remodelling eksentrik ventrikel kiri
berdilatasi
5. Regurgitasi ringan-sedang katup mitral
4. Remodelling eksentrik ventrikel kiri.
6. Hipertensi pulmonal
7. Pengisian mitral berkurang
5.Tidak ada mitral regurgitasi, jika ada minimal.
8. Tanda-tanda meningkatnya tekanan 6.Hipertensi pulmonal*
pengisian ventrikel 7. Pola pengisian mitral abnormal.*
8.Terdapat tanda-tanda tekanan pengisian
meningkat.
Teknik diagnostik
Abnormalitas EKG
Abnormalitas fototoraks
Abnormalitas pemeriksaan laboratorium
Abnormalitas ekokardiografik
NON FARMAKOLOGIS
• Perawatan mandiri dapat didefinisikan sebagai tindakan-tindakan yang
bertujuan untuk mempertahankan stabilitas fisik, menghindari perilaku
yang dapat memperburuk kondisi dan deteksi dini gejala-gejala
perburukan
TATALAKSANA NON-FARMAKOLOGI

• Ketaatan pasien berobat


• Pemantauan berat badan
• Asupan cairan
• Pengurangan berat badan
• Kehilangan berat badan tanpa rencana
• Latihan fisik
FARMAKOLOGIS
• Bertujuan mengatasi permaslahan preload, dengan menurunkan
preload, meningkatkan kontraktilitas juga menurunkan afterload.
Pemilihan terapi farmakologis ini tergantung pada penyebabnya
TATALAKSANA FARMAKOLOGI

• DIURETIK
• ANGIOTENSIN-CONVERTING ENZYME INHIBITORS (ACEI)
• PENYEKAT ß
• ANTAGONIS ALDOSTERON
• ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKERS (ARB)
• HYDRALAZINE DAN ISOSORBIDE DINITRATE (H-ISDN)
• DIGOKSIN
Komplikasi
• Syok kardiogenik
• Infeksi paru
• Gangguan keseimbangan elektrolit
PROGNOSIS
Beberapa faktor yang menentukan prognosis, yaitu :
• Waktu timbulnya gagal jantung
• Timbul serangan akut atau menahun
• Derajat beratnya gagal jantung
• Penyebab primer
• Kelainan atau besarnya jantung yang menetap
• Keadaan paru
• Cepatnya pertolongan pertama
• Respons dan lamanya pemberian digitalisasi
• Seringnya gagal jantung kambuh
• Angka kematian dalam 1 tahun setelah terdiagnosis mencapai 30
sampai 40% , sedangkan dalam 5 tahun 60 sampai 70%. Kematian
disebabkan karena perburukan klinis menandakan yang kemungkinan
disebabkan karena artimia ventrikel.
• Berdasarkan klasifikasi NYHA kelas IV mempunyai angka kematian 30
sampai 70% sedangkan kelas II 5 sampai 10%
DAFTAR PUSTAKA
1. Dickstein K, Cohen-Solal A, Filippatos G, et al. ESC Guidelines for the diagnosis
and treatment of acute and chronic heart failure 2008. Eur Heart J 2008;29:2388–442.
2. McMurray JJ V, Adamopoulos S, Anker SD, et al. ESC Guidelines for the
diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure 2012: The Task Force for
the Diagnosis and Treatment of Acute and Chronic Heart Failure 2012 of the
European Society of Cardiology. Dev eloped in collaboration with the Heart. Eur
Heart J [Internet] 2013;32:e1–641 – e61. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22611136
3. Rydén L, Grant PJ, Anker SD, et al. ESC guidelines on diabetes, prediabetes,
and cardiovascular diseases developed in collaboration with the EASD. Eur Heart J
2013;34:3035–87.
4. Piña I. Acute HF: Guidance on Reducing Readmissions [Internet]. 2013 [cited
2015 Feb 21];Available from: http://www.medscape.com/viewarticle/777325
5. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung: Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia 2015 Edisi I
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai