4
Program Linear
Bentuk Umum PLDV:
Penyelesaian
•Pasangan
(x, y) yang memenuhi PLDV 2x – 3y = 12 tak terhingga banyaknya.
Untuk menentukan pasangan titik-titik ini cukup dengan menentukan nilai x.
Kemudian, hitung nilai y dengan menyubstitusikan nilai x ke dalam PLDV.
Ambil , titiknya
Ambil , titiknya ,
Ambil , titiknya , dan seterusnya. Jadi, himpunan pasangan terurut yang
memenuhi PLDV 2x – 3y = 12 adalah {(0, –4), (3, –2), (6, 0), ....}.
Jika himpunan terurut tersebut dilukis pada sistem koordinat
Cartesius maka penyelesaian sebuah PLDV adalah titik-titik yang
tak terhingga banyaknya yang terletak pada suatu garis lurus
(lihat Gambar 1.1).
2. Menggambar Suatu Garis dengan Persamaan
Penyelesaian
Langkah 1.
• Ganti tanda ketidaksamaan dengan tanda sama dengan, kemudian
gambarlah titik-titik yang memenuhi 2x + 3y = 12.
• Telah Anda ketahui bahwa kurva 2x + 3y = 12 akan berbentuk garis
lurus. Untuk menggambarkan garis lurus diperlukan dua titik khusus,
seperti cara dalam Contoh Soal 1.2.
• Ambil , sehingga titik pertama (0, 4).
• Ambil , sehingga titik kedua (6, 0).
• Titik pertama dan titik kedua membentuk garis lurus seperti
ditunjukkan pada Gambar 1.3. Oleh karena PtLDV 2x + 3y ≤ 12
mengandung tanda sama dengan maka garis batas 2x + 3y =12
digambar sebagai garis utuh.
Langkah 2.
• Garis batas 2x + 3y = 12
membagi gambar menjadi
dua daerah, yaitu daerah I
(daerah di atas garis 2x + 3y =
12) dan daerah II (daerah di
bawah garis 2x + 3y = 12).
• Ambilah satu titik sebarang
yang tidak terletak pada garis
sebagai titik uji. Jika titik uji
memenuhi PtLDV (2x + 3y ≤
12) maka daerah titik uji ini
memenuhi PtLDV. Kemudian,
daerah ini diwarnai.
Jika titik uji tidak memenuhi PtLDV (2x + 3y ≤ 12) maka
daerah titik uji tidak memenuhi PtLDV. Hal ini berarti
daerah yang memenuhi PtLDV adalah daerah di seberang
titik uji, dan daerah inilah yang diwarnai.
Untuk mempermudah perhitungan, titik asal (0, 0) diambil
sebagai titik uji, asalkan titik (0, 0) tidak terletak pada garis
batas.
Dalam kasus pada Gambar 1.3, titik (0, 0) tidak terletak
pada garis batas persamaan 2x + 3y = 12. Dengan demikian,
titik (0, 0) dapat diambil sebagai titik uji dari PtLDV 2x + 3y
≤ 12. Titik uji (0, 0) 2(0) + 3(0) = 0 ≤ 12 (memenuhi).
Oleh karena (0, 0) memenuhi 2x + 3y ≤ 12 maka daerah II
yang mengandung titik uji (0, 0) adalah daerah yang
memenuhi 2x + 3y ≤ 12. Oleh karena itu, daerah II diwarnai
(Gambar 1.4).
Langkah-Langkah untuk Menggambar Daerah yang
Memenuhi Suatu Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
2 Pilih satu titik uji sebarang. Lebih
1 memudahkan perhitungan jika
Ganti notasi ketidaksamaan titik (0, 0) diambil sebagai titik uji
dengan tanda sama dengan (''=''). dalam PtLDV.
Pada sumbu Cartesius gambarlah a. Jika koordinat titik uji
garis yang memenuhi persamaan memenuhi PtLDV maka daerah
linear dua variabel. Jika dalam yang mengandung titik uji
PtLDV terdapat tanda ''≤ atau ≥'', memenuhi PtLDV dan daerah ini
gambarlah garis tersebut sebagai diarsir atau diwarnai.
garis utuh. Akan tetapi, jika tanda b. Jika koordinat titik uji tidak
dalam PtLDV adalah ''< atau >'', memenuhi PtLDV maka daerah
gambarlah garis tersebut dengan yang mengandung titik uji tidak
garis putus-putus. Garis ini sebagai memenuhi PtLDV. Ini berarti
garis batas yang akan membagi daerah yang memenuhi adalah
bidang koordinat x – y menjadi dua daerah di seberang titik uji, dan
daerah. daerah inilah yang diarsir atau
diwarnai.
4. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Sebuah pabrik roti memproduksi dua jenis roti, yaitu isi cokelat dan isi keju.
Pembuatan roti isi cokelat memerlukan 6 gram terigu dan 5 gram mentega,
sedangkan untuk roti isi keju diperlukan 4 gram terigu dan 5 gram mentega.
Bahan yang tersedia adalah 2.400 gram terigu dan 2.500 gram mentega.
Informasi ini dapat disajikan, seperti pada Tabel 1.1. Dari Tabel 1.1 dibuat
model matematikanya, yaitu
1
Lukis kelima garis batas dari sistem pertidaksamaan linear (SPtL),
yaitu: x + 5y = 20; x + y = 12; x + 3y = 18; x = 0 (sumbu-y); dan y = 0
(sumbu-x), dengan cara seperti dalam Contoh Soal 1.2. Hal ini
ditunjukkan pada Gambar 1.5.
2
Tentukan daerah yang memenuhi setiap PtLDV dari SPtL dengan cara
seperti dalam Contoh Soal 1.3. Arsir setiap daerah yang memenuhi
dengan pola arsiran yang berbeda. Supaya arsiran Anda tidak rumit,
daerah yang memenuhi x ≥ 0 dan y ≥ 0, yaitu daerah dalam kuadran
pertama, tidak perlu diarsir. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 1.5.
3
Daerah yang memenuhi SPtL adalah daerah dalam kuadran pertama
(memenuhi x > 0 dan y > 0) yang memiliki tiga pola arsiran berbeda.
Daerah ini adalah daerah tidak tertutup yABCDx dalam Gambar 1.5.
Langkah-Langkah untuk Menentukan Daerah yang Memenuhi
Sistem Pertidaksamaan Linear
1 Daerah yang diwarnai dalam Gambar 1.7 dibatasi oleh lima garis.
dengan dan
... Garis (1)
Garis (2) melalui titik (4, 0) dan (5, 2) sehingga memenuhi persamaan (2).
dengan (
atau ... Garis (2)
Uji
titik P(4,1) terhadap garis ( ... 12
Uji
titik P(4,1) terhadap garis ( ... 8
Kegiat
an
Kerjakan
Uji Materi 1.1 halaman 10,
buku Matematika untuk
Kelas XI SMA Kelompok
Wajib.
B. Program Linear
1. Model Matematika
Pembentukan sistem pertidaksamaan linear kedalam persamaan
linear dinamakan pemodelan matematika.
Bangkit Karakter
Dalam kegiatan sehari-hari dapat Anda aplikasikan
pemecahan masalah dengan menggunakan model
matematika. Berikan beberapa permasalahan lain
secara kreatif yang dapat Anda buat model
matematikanya.
Contoh Soal 1.6
1
Barang yang diproduksi adalah dua jenis roti: roti isi cokelat dan roti isi
keju. Mulailah dengan pemisalan. Misalkaan, roti isi cokelat yang
diproduksi = x buah, roti isi keju yang diproduksi = y buah. Tidak
mungkin membuat –2 roti sebab pernyataan seperti ini tidak bermakna.
Dari sini diperoleh dua fungsi kendala yang tak mungkin negatif, yaitu x
≥ 0 dan y ≥ 0.
2
Roti terbuat dari terigu dan mentega sehingga fungsi kendala
berikutnya pastilah berkaitan dengan persediaan terigu dan mentega.
1 roti cokelat memerlukan 6 gram terigu dan 5 gram mentega.
x roti cokelat memerlukan 6x gram terigu dan 5x gram mentega.
1 roti keju memerlukan 4 gram terigu dan 5 gram mentega.
y roti keju memerlukan 4y gram terigu dan 5y gram mentega.
Jadi, terigu yang diperlukan adalah (6x + 4y) gram dan mentega yang
diperlukan adalah (5x + 5y) gram.
Persediaan terigu = 2.400 gram sehingga PtLDVnya adalah 6x + 4y ≤
2.400.
Persediaan mentega = 2.500 gram sehingga PtLDVnya adalah 5x + 5y ≤
2.500.
3
Fungsi kendala yang diperoleh dari Langkah 1 dan Langkah 2
menghasilkan model matematika sebagai berikut.
6x + 4y ≤ 2.400 ... (1)
5x + 5y ≤ 2.500 ... (2)
x ≥ 0 ... (3)
y ≥ 0 ... (4)
4
Adapun fungsi tujuan berkaitan dengan keuntungan menjual
roti isi cokelat dan roti isi keju.
1 roti isi cokelat memperoleh untung Rp550,00.
x roti isi cokelat memperoleh untung 550x rupiah.
1 roti isi keju memperoleh untung Rp400,00.
y roti isi keju memperoleh untung 400y rupiah.
Jadi, fungsi tujuan adalah = 550x + 400y. Fungsi tujuan inilah
yang biasanya dimaksimumkan atau diminimumkan. Secara
ringkas, model matematika program linear dalam masalah
pembuatan roti ini dinyatakan dalam Tabel 1.2 berikut.
2. Menyelesaikan Masalah Program Linear
Suatu program linear dalam dua variabel x dan y memiliki satu fungsi
tujuan yang dioptimumkan (maksimum atau minimum).
Fungsi tujuan biasa diberi notasi z.
Titik pojoknya adalah sebagai berikut.
Kegiat
an
Kerjakan
Uji Materi 1.2 halaman 21-
22, buku Matematika
untuk Kelas XI SMA
Kelompok Wajib.
Kesimpulan