Anda di halaman 1dari 45

BAB

4
Program Linear

A. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua


Variabel
B. Program Linear
Diskusi
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak permasalahan yang melibatkan
pengoptimalan, seperti meminimumkan ongkos atau memaksimalkan laba.
Bersama teman sebangkumu, carilah satu permasalahan dalam kehidupan sehari-
hari yang melibatkan pengoptimalan. Kemudian, selesaikan dengan menggunakan
program linear, dan presentasikan hasilnya di depan kelas.
Bersyukurlah karena Tuhan begitu sempurna menciptakan
otak manusia sehingga mampu memikirkan konsep-konsep
untuk memecahkan masalah sehari-hari bahkan yang rumit
sekalipun.
1. Persamaan Linear Dua Variabel

 
Bentuk Umum PLDV:

dan sebagai variabel.


Contoh Soal 1.1

Penyelesaian Persamaan Linear Dua Variabel


•Tentukan
  pasangan (x, y) yang memenuhi dengan .

Penyelesaian
•Pasangan
  (x, y) yang memenuhi PLDV 2x – 3y = 12 tak terhingga banyaknya.
Untuk menentukan pasangan titik-titik ini cukup dengan menentukan nilai x.
Kemudian, hitung nilai y dengan menyubstitusikan nilai x ke dalam PLDV.
Ambil , titiknya
Ambil , titiknya ,
Ambil , titiknya , dan seterusnya. Jadi, himpunan pasangan terurut yang
memenuhi PLDV 2x – 3y = 12 adalah {(0, –4), (3, –2), (6, 0), ....}.
Jika himpunan terurut tersebut dilukis pada sistem koordinat
Cartesius maka penyelesaian sebuah PLDV adalah titik-titik yang
tak terhingga banyaknya yang terletak pada suatu garis lurus
(lihat Gambar 1.1).
 
2. Menggambar Suatu Garis dengan Persamaan

Untuk menggambar suatu garis hanya


diperlukan dua pasangan terurut (dua titik)
yang memenuhi persamaan garis tersebut.
Agar lebih mudah, biasanya titik pertama
diambil titik potong terhadap sumbu-x
(memiliki y = 0) dan titik kedua diambil titik
potong terhadap sumbu-y (memiliki x = 0).
Contoh Soal 1.2

 Menggambar Garis yang Memenuhi Suatu PLDV


Gambarlah garis yang memenuhi x + y = 5.
Penyelesaian:
Ambil titik pertama pada sumbu-x, maka ,
substitusi ke
, titik pertama
Ambil titik kedua pada sumbu-y maka ,
substitusi ke
, titik kedua
Dengan menghubungkan titik (5, 0) dan titik (0, 5)
diperoleh garis x + y = 5 seperti pada Gambar 1.2.
3. Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

Pertidaksamaan linear dua variabel mirip seperti persamaan linear


dua variabel, hanya saja sebagai pengganti tanda ''='' digunakan
salah satu dari tanda ketidaksamaan, yaitu: ''>, ≥, <, atau ≤''.

Bentuk Umum PtLDV


ax + by < c atau ≤ c atau > c atau ≥ c dengan
a, b, c, ∈ R dan a, b keduanya tidak nol,
sedangkan x dan y sebagai variabel.
Contoh Soal 1.3

Menentukan Daerah yang Memenuhi PtLDV


Tentukan daerah penyelesaian 2x + 3y ≤ 12.

Penyelesaian
 
Langkah 1.
• Ganti tanda ketidaksamaan dengan tanda sama dengan, kemudian
gambarlah titik-titik yang memenuhi 2x + 3y = 12.
• Telah Anda ketahui bahwa kurva 2x + 3y = 12 akan berbentuk garis
lurus. Untuk menggambarkan garis lurus diperlukan dua titik khusus,
seperti cara dalam Contoh Soal 1.2.
• Ambil , sehingga titik pertama (0, 4).
• Ambil , sehingga titik kedua (6, 0).
• Titik pertama dan titik kedua membentuk garis lurus seperti
ditunjukkan pada Gambar 1.3. Oleh karena PtLDV 2x + 3y ≤ 12
mengandung tanda sama dengan maka garis batas 2x + 3y =12
digambar sebagai garis utuh.
Langkah 2.
• Garis batas 2x + 3y = 12
membagi gambar menjadi
dua daerah, yaitu daerah I
(daerah di atas garis 2x + 3y =
12) dan daerah II (daerah di
bawah garis 2x + 3y = 12).
• Ambilah satu titik sebarang
yang tidak terletak pada garis
sebagai titik uji. Jika titik uji
memenuhi PtLDV (2x + 3y ≤
12) maka daerah titik uji ini
memenuhi PtLDV. Kemudian,
daerah ini diwarnai.
Jika titik uji tidak memenuhi PtLDV (2x + 3y ≤ 12) maka
daerah titik uji tidak memenuhi PtLDV. Hal ini berarti
daerah yang memenuhi PtLDV adalah daerah di seberang
titik uji, dan daerah inilah yang diwarnai.
Untuk mempermudah perhitungan, titik asal (0, 0) diambil
sebagai titik uji, asalkan titik (0, 0) tidak terletak pada garis
batas.
Dalam kasus pada Gambar 1.3, titik (0, 0) tidak terletak
pada garis batas persamaan 2x + 3y = 12. Dengan demikian,
titik (0, 0) dapat diambil sebagai titik uji dari PtLDV 2x + 3y
≤ 12. Titik uji (0, 0) 2(0) + 3(0) = 0 ≤ 12 (memenuhi).
Oleh karena (0, 0) memenuhi 2x + 3y ≤ 12 maka daerah II
yang mengandung titik uji (0, 0) adalah daerah yang
memenuhi 2x + 3y ≤ 12. Oleh karena itu, daerah II diwarnai
(Gambar 1.4).
Langkah-Langkah untuk Menggambar Daerah yang
Memenuhi Suatu Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
2 Pilih satu titik uji sebarang. Lebih
1 memudahkan perhitungan jika
Ganti notasi ketidaksamaan titik (0, 0) diambil sebagai titik uji
dengan tanda sama dengan (''=''). dalam PtLDV.
Pada sumbu Cartesius gambarlah a. Jika koordinat titik uji
garis yang memenuhi persamaan memenuhi PtLDV maka daerah
linear dua variabel. Jika dalam yang mengandung titik uji
PtLDV terdapat tanda ''≤ atau ≥'', memenuhi PtLDV dan daerah ini
gambarlah garis tersebut sebagai diarsir atau diwarnai.
garis utuh. Akan tetapi, jika tanda b. Jika koordinat titik uji tidak
dalam PtLDV adalah ''< atau >'', memenuhi PtLDV maka daerah
gambarlah garis tersebut dengan yang mengandung titik uji tidak
garis putus-putus. Garis ini sebagai memenuhi PtLDV. Ini berarti
garis batas yang akan membagi daerah yang memenuhi adalah
bidang koordinat x – y menjadi dua daerah di seberang titik uji, dan
daerah. daerah inilah yang diarsir atau
diwarnai.
4. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

Sebuah pabrik roti memproduksi dua jenis roti, yaitu isi cokelat dan isi keju.
Pembuatan roti isi cokelat memerlukan 6 gram terigu dan 5 gram mentega,
sedangkan untuk roti isi keju diperlukan 4 gram terigu dan 5 gram mentega.
Bahan yang tersedia adalah 2.400 gram terigu dan 2.500 gram mentega.
Informasi ini dapat disajikan, seperti pada Tabel 1.1. Dari Tabel 1.1 dibuat
model matematikanya, yaitu

Bentuk (*) dinamakan sistem pertidaksamaan linear dua variabel


(disingkat SPtLDV)
Contoh Soal 1.4

Menentukan Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan


Linear
Tentukan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
linear berikut.
x + 5y ≥ 20
x + y ≥ 12
x + 3y ≥ 18
x≥0
y≥0
Penyelesaian

1
Lukis kelima garis batas dari sistem pertidaksamaan linear (SPtL),
yaitu: x + 5y = 20; x + y = 12; x + 3y = 18; x = 0 (sumbu-y); dan y = 0
(sumbu-x), dengan cara seperti dalam Contoh Soal 1.2. Hal ini
ditunjukkan pada Gambar 1.5.
2
Tentukan daerah yang memenuhi setiap PtLDV dari SPtL dengan cara
seperti dalam Contoh Soal 1.3. Arsir setiap daerah yang memenuhi
dengan pola arsiran yang berbeda. Supaya arsiran Anda tidak rumit,
daerah yang memenuhi x ≥ 0 dan y ≥ 0, yaitu daerah dalam kuadran
pertama, tidak perlu diarsir. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 1.5.
3
Daerah yang memenuhi SPtL adalah daerah dalam kuadran pertama
(memenuhi x > 0 dan y > 0) yang memiliki tiga pola arsiran berbeda.
Daerah ini adalah daerah tidak tertutup yABCDx dalam Gambar 1.5.
Langkah-Langkah untuk Menentukan Daerah yang Memenuhi
Sistem Pertidaksamaan Linear

Langkah 1. Lukis setiap garis dari PLtDV yang diberikan dalam


masalah SPtL.
Langkah 2. Dengan menggunakan satu titik uji (biasanya titik
(0, 0)), tentukan daerah yang memenuhi setiap PtLDV. Beri
tanda daerah tersebut dengan arsiran.
Langkah 3. Tentukan daerah yang memenuhi SPtL, yaitu
daerah yang merupakan irisan dari daerah-daerah yang
memenuhi tiap PtLDV dalam Langkah 2.
5. Menentukan Sistem Pertidaksamaan Linear
jika Gambar Himpunan Penyelesaian Diberikan

a. Persamaan Garis jika Titik Potong Garis terhadap Sumbu-Sumbu


Koordinat Diberikan

Jika garis batas yang diberikan pada gambar


himpunan penyelesaian SPtL memotong sumbu-
sumbu koordinat di titik-titik (0, b) dan (a, 0)
(perhatikan Gambar 1.6) maka persamaan garis
batas ini memenuhi rumus:
Adapun jika garis batas yang diberikan pada Gambar 1.6 himpunan
penyelesaian SPtL melalui dua titik (x1, y1) dan (x2, y2) maka
persamaan garis batas ini memenuhi rumus:

Contoh Soal 1.5

Menentukan SPtL jika Gambar dari


Himpunan Penyelesaiannya Diberikan
Tuliskan suatu sistem pertidaksamaan linear
yang memiliki daerah penyelesaian, seperti
daerah yang diwarnai pada Gambar 1.7.
Tentukan SPtL dari daerah tersebut.
Penyelesaian

1 Daerah yang diwarnai dalam Gambar 1.7 dibatasi oleh lima garis.

2 Menentukan kelima persamaan garis batas yang telah ditandai dengan


nomor (1), (2), (3), (4), dan (5) pada Gambar 1.7.
Garis (1) memotong sumbu-x di (4, 0) dan sumbu-y di (0,3) sehingga
persamaannya memenuhi persamaan (1).

 
dengan dan
... Garis (1)
Garis (2) melalui titik (4, 0) dan (5, 2) sehingga memenuhi persamaan (2).

dengan (
atau ... Garis (2)

Garis (3) adalah garis horizontal melalui (0, 6)


sehingga persamaannya adalah y = 6 ... garis (3)
Garis (4) adalah garis vertikal melalui (5, 0) sehingga
persamaannya adalah x = 5 ... garis (4)
Garis (5) adalah sumbu y x = 0 ... garis (5)
3 Tentukan tanda pertidaksamaan dari setiap garis batas (> ataukah <)
dengan mengambil satu titik uji tanda dalam daerah penyelesaian
(daerah yang diwarnai). Misalnya, ambil P(4,1), lihat Gambar 1.7, dan
tentukan tanda pertidaksamaan setiap garis batas.

Uji
  titik P(4,1) terhadap garis ( ... 12

Jadi, PtLDV adalah ... (1)

Uji
  titik P(4,1) terhadap garis ( ... 8

Jadi, PtLDV adalah ... (2)


 Uji titik P(4,1) terhadap garis ( ... 5

Jadi, PtLDV adalah ... (4)

 Uji titik P(4,1) terhadap garis ( ... 0

Jadi, PtLDV adalah ... (5)

 Uji titik P(4,1) terhadap garis ( ... 6

Jadi, PtLDV adalah ... (3)

4 Tentukan SPtL yang ditanyakan. Dari Langkah 3 diperoleh sistem


pertidaksamaan linear yang memenuhi daerah yang diwarnai dalam
Gambar 1.7 adalah: 3x + 4y ≥ 12; 2x – y ≤ 8; y ≤ 6; x ≤ 5; x ≥ 0
Latihan Soal
 
1. Tentukan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear berikut .
2. Gambarkan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan .
3. Tentukan pertidaksamaan garis dari
Gambar disamping ->

Kegiat
an
Kerjakan
Uji Materi 1.1 halaman 10,
buku Matematika untuk
Kelas XI SMA Kelompok
Wajib.
B. Program Linear
1. Model Matematika
Pembentukan sistem pertidaksamaan linear kedalam persamaan
linear dinamakan pemodelan matematika.

Di dalam pemodelan matematika untuk masalah program linear


terdapat dua macam fungsi, yaitu fungsi tujuan atau fungsi objektif
(objective function) dan kendala atau batasan (constraint).

Bangkit Karakter
Dalam kegiatan sehari-hari dapat Anda aplikasikan
pemecahan masalah dengan menggunakan model
matematika. Berikan beberapa permasalahan lain
secara kreatif yang dapat Anda buat model
matematikanya.
Contoh Soal 1.6

Pemecahan Masalah dengan Menggunakan Model Matematika


Sebuah pabrik roti memproduksi dua jenis roti, yaitu roti isi cokelat
dan roti isi keju. Pembuatan satu buah roti isi cokelat memerlukan 6
gram terigu dan 5 gram mentega, sedangkan untuk satu buah roti isi
keju memerlukan 4 gram terigu dan 5 gram mentega. Keuntungan
roti isi cokelat Rp550,00 per buah dan roti isi keju Rp400,00 per buah.
Bahan yang tersedia adalah 2.400 gram terigu dan 2.500 gram
mentega. Buatlah model matematika untuk permasalahan tersebut,
apabila banyaknya roti isi cokelat x buah dan isi roti keju y buah.
Penyelesaian

1
Barang yang diproduksi adalah dua jenis roti: roti isi cokelat dan roti isi
keju. Mulailah dengan pemisalan. Misalkaan, roti isi cokelat yang
diproduksi = x buah, roti isi keju yang diproduksi = y buah. Tidak
mungkin membuat –2 roti sebab pernyataan seperti ini tidak bermakna.
Dari sini diperoleh dua fungsi kendala yang tak mungkin negatif, yaitu x
≥ 0 dan y ≥ 0.
2
Roti terbuat dari terigu dan mentega sehingga fungsi kendala
berikutnya pastilah berkaitan dengan persediaan terigu dan mentega.
1 roti cokelat memerlukan 6 gram terigu dan 5 gram mentega.
x roti cokelat memerlukan 6x gram terigu dan 5x gram mentega.
1 roti keju memerlukan 4 gram terigu dan 5 gram mentega.
y roti keju memerlukan 4y gram terigu dan 5y gram mentega.
Jadi, terigu yang diperlukan adalah (6x + 4y) gram dan mentega yang
diperlukan adalah (5x + 5y) gram.
Persediaan terigu = 2.400 gram sehingga PtLDVnya adalah 6x + 4y ≤
2.400.
Persediaan mentega = 2.500 gram sehingga PtLDVnya adalah 5x + 5y ≤
2.500.
3
Fungsi kendala yang diperoleh dari Langkah 1 dan Langkah 2
menghasilkan model matematika sebagai berikut.
6x + 4y ≤ 2.400 ... (1)
5x + 5y ≤ 2.500 ... (2)
x ≥ 0 ... (3)
y ≥ 0 ... (4)
4
Adapun fungsi tujuan berkaitan dengan keuntungan menjual
roti isi cokelat dan roti isi keju.
1 roti isi cokelat memperoleh untung Rp550,00.
x roti isi cokelat memperoleh untung 550x rupiah.
1 roti isi keju memperoleh untung Rp400,00.
y roti isi keju memperoleh untung 400y rupiah.
Jadi, fungsi tujuan adalah = 550x + 400y. Fungsi tujuan inilah
yang biasanya dimaksimumkan atau diminimumkan. Secara
ringkas, model matematika program linear dalam masalah
pembuatan roti ini dinyatakan dalam Tabel 1.2 berikut.
2. Menyelesaikan Masalah Program Linear

Suatu program linear dalam dua variabel x dan y memiliki satu fungsi
tujuan yang dioptimumkan (maksimum atau minimum).
Fungsi tujuan biasa diberi notasi z.

dengan dan keduanya tidak nol.


Secara umum, setiap masalah program
linear memiliki dua komponen, sebagai
berikut.
1. Sekumpulan pertidaksamaan linear
yang harus dipenuhi secara bersama.
2. Satu fungsi tujuan yang harus
dioptimalkan (minimum atau
maksimum).
Metode Garis Selidik untuk
Menentukan Titik Optimum
1. Untuk masalah memaksimumkan: fungsi tujuan, geser garis
selidik primitif ax + by = 0 secara sejajar sampai memotong titik
paling jauh dari daerah yang memenuhi sistem
pertidaksamaan linear. Titik paling jauh biasanya adalah titik
pojok yang paling atas atau paling kanan dari daerah yang
memenuhi SPtL.
2. Untuk masalah meminimumkan: fungsi tujuan, geser garis
selidik primitif ax + by = 0 secara sejajar sampai memotong titik
paling dekat dari daerah yang memenuhi sistem
pertidaksamaan linear. Titik paling dekat biasanya adalah titik
pojok paling bawah atau paling kiri dari daerah yang
memenuhi SPtL.
Gambar garis selidik
Metode Titik Pojok

1. Jika suatu masalah program linear memiliki penyelesaian maka


daerah penyelesaiannya akan berada pada titik-titik pojok dari
titik-titik yang mungkin. Titik-titik yang mungkin adalah titiktitik
yang berada dalam daerah yang memenuhi SPtL (daerah ini,
dalam gambar biasanya diberi warna).
2. Jika suatu masalah program linear memiliki banyak
penyelesaian maka paling sedikit suatu penyelesaian akan
berada di suatu titik pojok dari grafik titik-titik yang mungkin.
Dalam setiap kasus tersebut (kasus (1) dan kasus (2)), nilai
fungsi tujuan selalu hanya ada satu.
Langkah-Langkah untuk Memecahkan Masalah
Program Linear dengan Metode Grafik

1. Menentukan fungsi tujuan dan menyatakannya ke dalam


model matematika berupa satu persamaan dengan bentuk
umum: z = ax + by, dengan a, b R serta a ≠ 0 dan b ≠ 0.
2. Mengidentifikasi kendala atau batasan serta menyatakannya ke
dalam model matematika berupa sekumpulan pertidaksamaan
linear dua variabel.
3. Menggambar semua garis pada fungsi kendala dalam satu
koordinat Cartesius.
4. Menentukan daerah himpunan penyelesaian yang memenuhi
semua pertidaksamaan linear dalam Langkah 2. Daerah ini
biasanya diwarnai (atau diarsir).
5. Menentukan koordinat (x, y) dari semua titik pojok dari daerah
yang diwarnai dalam Langkah 4.
6. Menyubstitusi x dan y dari setiap titik pojok dalam Langkah 5
ke dalam fungsi tujuan z = ax + by untuk menentukan nilai z
optimum (maksimum atau minimum).
Contoh soal dengan Metode Grafik
 nilai minimum dari yang memenuhi syarat , , , adalah

 
Titik pojoknya adalah sebagai berikut.

Jadi, nilai minimumnya adalah 45


Latihan Soal

 1. Pesawat penumpang mempunyai tempat duduk 48 kursi. Setiap


penumpang kelas utama boleh membawa bagasi 60 kg sedang kelas
ekonomi 20 kg. pesawat hanya dapat membawa bagasi 1440 kg. harga tiket
kelas utama Rp.150.000 dan kelas ekonomi Rp.100.000. supaya
pendapatan dari penjualan tiket pada saat pesawat penuh mencapai
maksimum, jumlah tempat duduk kelas utama haruslah …
2. Nilai maksimum dari fungsi objektif dengan syarat adalah…
3. Dalam himpunan penyelesaian pertidaksamaan , nilai minimum dari 3x+4y
sama dengan

Kegiat
an
Kerjakan
Uji Materi 1.2 halaman 21-
22, buku Matematika
untuk Kelas XI SMA
Kelompok Wajib.
Kesimpulan

Kemukakanlah pertanyaan atau pendapat Anda


tentang materi pembelajaran unit ini.
Kuis

 1. Seorang penjaga buah-buahan yang


menggunakan gerobak, menjual apel dan pisang.
Harga pembelian apel Rp.1000,- tiap kg dan
pisang Rp.400,- tiap kg. modalnya hanya
Rp.250.000,- dan muatan gerobak tidak dapat
melebihi 400 kg. jika keuntungan tiap kg apel 2
kali keuntungan tiap kg pisang, maka untuk
memperoleh keuntungan sebesar mungkin pada
setiap pembelian, pedagang itu harus membeli …
2. Luas daerah parkir , luas rata-rata untuk mobil
sedan dan bus . Daya muat maksimum hanya 20
kendaraan, biaya parkir untuk mobil Rp 100/jam
Kegiat dan untuk bus Rp200/jam. Jika dalam satu jam
an tidak ada kendaraan yang pergi dan datang, maka
Kerjakan hasil maksimum tempat parkir itu …
Uji Kompetensi Unit 1
halaman 23-24, buku
Matematika untuk Kelas XI
SMA Kelompok Wajib.
Terima Kasih

“tindakan adalah lebih


meyakinkan daripada perkataan”
John Woolman
referensi
• www.jpnn.com
• rackcdn.com
• www.renders-
graphiques.fr
• deviantart.net
• www.tipsdancaramasaka.b
logspot.com
• www.xiibi.com
• www.pptbackground.net
• www.antaranews.com

Anda mungkin juga menyukai