Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

LINGKARAN

Disusun sebagai tugas melengkapi kenaikan pangkat

Dari golongan III C ke golongan III D

Disusun oleh:

Aida Handayani, S.Pd

SMK NEGERI 1 GLAGAH


TAHUN PELAJARAN 2018/2019
DAFTAR ISI

JUDUL I

DAFTAR ISI II

LINGKARAN 1

A. SEJARAH LINGKARAN 1

B. TOKOH 2

C. PENGERTIAN LINGKARAN 10
D. Persamaan Lingkaran berpusat pada titik O (0,0) dengan jari-jari r 10
E. Persamaan Lingkaran berpusat pada titik (a,b) dengan jari-jari r 11
F. Bentuk Umum Persamaan Lingkaran 12
G. Kedudukan Titik terhadap Lingkaran 14
H. Kedudukan Garis terhadap Lingkaran 16
I. Persamaan Garis Singgung Lingkaran 17
J. Persamaan Garis Singgung melalui Suatu Titik pada Lingkaran berpusat P
(a, b) dan berjari-jari r. 18
K. Persamaan Garis Singgung Lingkaran melalui Suatu Titik di Luar Lingkaran
20

CARA MENGAJARKAN 22

KESIMPULAN 22

LATIHAN SOAL 24

DAFTAR PUSTAKA 25

ii
LINGKARAN

A. Sejarah Lingkaran
Lingkaran sudah ada sejak jaman prasejarah. Penemuan roda adalah
penemuan mendasar dari sifat lingkaran. Orang-orang Yunani
menganggap Mesir sebagai penemu geometri. Juru tulis Ahmes, penulis
dari papirus Rhind, memberikan aturan untuk menentukan area dari
sebuah lingkaran yang sesuai dengan π = 256 / 81 atau sekitar 3,16.

Teorema pertama yang berhubungan dengan lingkaran yang dikaitkan


dengan Thales sekitar 650 SM. Buku III dari Euclid 's Elements berurusan
dengan sifat lingkaran dan masalah inscribing dan escribing poligon.

Salah satu masalah matematika Yunani adalah masalah menemukan


persegi dengan wilayah yang sama sebagai sebuah lingkaran yang
diberikan. Beberapa 'kurva terkenal dalam tumpukan pertama kali
dipelajari dalam upaya untuk memecahkan masalah ini. Anaxagoras di 450
SM adalah matematikawan recored pertama untuk studi masalah ini.

Masalah untuk menemukan luas lingkaran menyebabkan integrasi. Untuk


lingkaran dengan rumus yang diberikan di atas wilayah ini π^2 dan
panjang kurva adalah suatu 2π.

1
Pedal lingkaran adalah cardioid jika titik pedal diambil pada lingkar dan
merupakan limacon jika titik pedal bukan pada keliling.

kaustik dari sebuah lingkaran dengan titik bersinar di keliling adalah


cardioid, sedangkan bila sinar sejajar maka kaustik adalah nephroid .

Apollonius, pada sekitar 240 SM, efektif menunjukkan bahwa persamaan r


bipolar = kr 'merupakan sistem lingkaran koaksial sebagai k bervariasi.
Dalam hal persamaan bipolar mr^2 + nr^2 = c^2 merupakan sebuah
lingkaran yang pusatnya membagi ruas garis antara dua titik tetap dari
sistem dalam rasio n ke m. (http://forum.kompas.com/teras/314917-mau-
tahu-sejarah-lingkaran-baca-ini.html)

B. Tokoh Penemu Lingkaran


Zu Chongzhi

Dalam sejarah Tiongkok banyak ahli matematika


berupaya menghitung π. Sedangkan hasil ya ng dicapai
Zu Chongzhi pada abad ke-5 dapat dikatakan merupakan
kemajuan dalam penghitungan π. Zu Chongzhi lahir di
kota Jiankang( kota Nanjing) pada tahun 429. sejak kecil
ia sangat cerdas dan suka pengetahuan di bidang
matematika dan astronomi. Pada tahun 464 ketiga ia
berumur 35 tahun, Zu Chengzhi mulai menghitung π.

Dalam kehidupan sehari-hari rakyat Tiongkok mengetahui bahwa panjang


keliling lingkaran sama dengan tiga kali libat lebih diameter lingkaran.
Sebelum Zu Chongzhi, ahli matematika Tiongkok Liu Hui mengajukan
cara ilmia untuk menghitungkan π, dengan panjang keliling regular
polygon dalam lingkaran untuk mendekati panjang keliling lingkaran yang
asli. Dengan cara ini Liu Hui telah menghitungkan π sampai 4 angka

2
dibelakang koma. Sedangkan melalui penelitian Zu Chongzhi, π telah
dihitungkan sampai 7 angka di belakang koma yaitu diantara 3.1415926
dengan 3.1415927, dan memperoleh nilai mirip π dalam bentuk bilangan
pecahan.

    Untuk memperingati hasil Zu Chongzhi, ahli sejarah matematika di


luar negeri pernah mengusulkan menamakan π dengan tingkat Zu. Zu
Chongzhi dan anaknya juga menyelesaikan penghitungan volume bola.
Prinsip matematika itu dinamakan prinsip Zu.

Sebelum abad ke-14, Tiongkok adalah negara yang relatif maju dalam
bidang matematika.

Rene Descartes

Di desa La Haye-lah tahun 1596 lahir jabang bayi Rene Descartes, filosof,
ilmuwan, matematikus Perancis yang tersohor. Waktu mudanya dia
sekolah Yesuit, College La Fleche.
Begitu umur dua puluh dia dapat
gelar ahli hukum dari Universitas
Poitiers walau tidak pernah
mempraktekkan ilmunya
samasekali. Meskipun Descartes
peroleh pendidikan baik, tetapi dia

3
yakin betul tak ada ilmu apa pun yang bisa dipercaya tanpa matematik.
Karena itu, bukannya dia meneruskan pendidikan formalnya, melainkan
ambil keputusan kelana keliling Eropa dan melihat dunia dengan mata
kepala sendiri. Berkat dasarnya berasal dari keluarga berada, mungkinlah
dia mengembara kian kemari dengan leluasa dan longgar. Tak ada
persoalan duit.

Dari tahun 1616 hingga 1628, Descartes betul-betul melompat ke sana


kemari, dari satu negeri ke negeri lain. Dia masuk tiga dinas ketentaraan
yang berbeda-beda (Belanda, Bavaria dan Honggaria), walaupun
tampaknya dia tidak pernah ikut bertempur samasekali. Dikunjungi pula
Italia, Polandia, Denmark dan negeri-negeri lainnya. Dalam tahun-tahun
ini, dia menghimpun apa saja yang dianggapnya merupakan metode umum
untuk menemukan kebenaran. Ketika umurnya tiga puluh dua tahun,
Descartes memutuskan menggunakan metodenya dalam suatu percobaan
membangun gambaran dunia yang sesungguhnya. Dia lantas menetap di
Negeri Belanda dan tinggal di sana selama tidak kurang dari dua puluh
satu tahun. (Dipilihnya Negeri Belanda karena negeri itu dianggapnya
menyediakan kebebasan intelektual yang lebih besar ketimbang lain-lain
negeri, dan karena dia ingin menjauhkan diri dari Paris yang kehidupan
sosialnya tidak memberikan ketenangan cukup).

Sekitar tahun 1629 ditulisnya Rules for the Direction of the Mind buku
yang memberikan garis-garis besar metodenya. Tetapi, buku ini tidak
komplit dan tampaknya ia tidak berniat menerbitkannya. Diterbitkan untuk
pertama kalinya lebih dari lima puluh tahun sesudah Descartes tiada. Dari
tahun 1630 sampai 1634, Descartes menggunakan metodenya dalam
penelitian ilmiah. Untuk mempelajari lebih mendalam tentang anatomi dan
fisiologi, dia melakukan penjajagan secara terpisah-pisah. Dia bergumul
dalam bidang-bidang yang berdiri sendiri seperti optik, meteorologi,
matematik dan pelbagai cabang ilmu lainnya.

4
Menjadi keinginan Descartes sendiri mempersembahkan hasil-hasil
penyelidikan ilmiahnya dalam buku yang disebut Le Monde (Dunia).
Tetapi, di tahun 1633, tatkala buku itu hampir rampung, dia dengan
penguasa gereja di Italia mengutuk Galileo karena menyokong teori
Copernicus bahwa dunia ini sebenarnya bulat, bukannya datar, dan bumi
itu berputar mengitari matahari, bukan sebaliknya. Meskipun di Negeri
Belanda dia tidak berada di bawah kekuasaan gereja Katolik, toh dia
berkeputusan berhati-hati untuk tidak menerbitkan bukunya walau dia pun
sebenarnya sepakat dengan teori Copernicus. Sebagai gantinya, di tahun
1637 dia menerbitkan bukunya yang masyhur Discourse on the Method for
Properly Guiding the Reason and Finding Truth in the Sciences (biasanya
diringkas saja Discourse on Method).

Discourse ditulis dalam bahasa Perancis dan bukan Latin sehingga semua
kalangan intelegensia dapat membacanya, termasuk mereka yang tak
peroleh pendidikan klasik. Sebagai tambahan Discourse ada tiga esai.

Didalamnya Descartes menyuguhkan contoh-contoh penemuan-penemuan


yang telah dilakukannya dengan menggunakan metode itu. Tambahan
pertamanya Optics, Descartes menjelaskan hukum pelengkungan cahaya
(yang sesungguhnya sudah ditemukan oleh Willebord Snell). Dia juga
mempersoalkan masalah lensa dan pelbagai alat-alat optik, melukiskan
fungsi mata dan pelbagai kelainan-kelainannya serta menggambarkan teori
cahaya yang hakekatnya versi pemula dari teori gelombang yang
belakangan dirumuskan oleh Christiaan Huygens. Tambahan keduanya
terdiri dari perbincangan ihwal meteorologi, Descartes membicarakan soal
awan, hujan, angin, serta penjelasan yang tepat mengenai pelangi. Dia
mengeluarkan sanggahan terhadap pendapat bahwa panas terdiri dari
cairan yang tak tampak oleh mata, dan dengan tepat dia menyimpulkan
bahwa panas adalah suatu bentuk dari gerakan intern. (Tetapi, pendapat ini
telah ditemukan lebih dulu oleh Francis Bacon dan orang-orang lain).
Tambahan ketiga Geometri, dia mempersembahkan sumbangan yang

5
paling penting dari kesemua yang disebut di atas, yaitu penemuannya
tentang geometri analitis. Ini merupakan langkah kemajuan besar di
bidang matematika, dan menyediakan jalan buat Newton menemukan
Kalkulus.

Mungkin, bagian paling menarik dari filosofi Descartes adalah caranya dia
memulai sesuatu. Meneliti sejumlah besar pendapat-pendapat yang keliru
yang umumnya sudah disepakati orang, Descartes berkesimpulan untuk
mencari kebenaran sejati dia mesti mulai melakukan langkah yang polos
dan jernih. Untuk itu, dia mulai dengan cara meragukan apa saja, apa saja
yang dikatakan gurunya. Meragukan kepercayaan meragukan pendapat
yang sudah berlaku, meragukan eksistensi alam di luar dunia, bahkan
meragukan eksistensinya sendiri. Pokoknya, meragukan segala-galanya.

Ini keruan saja membuat dia menghadapi masalah yang menghadang:


apakah mungkin mengatasi pemecahan atas keraguan yang begitu
universal, dan apakah mungkin menemukan pengetahuan yang bisa
dipercaya mengenai segala-galanya? Tetapi, lewat alasan-alasan
metafisika yang cerdik, dia mampu memuaskan dirinya sendiri bahwa dia
sebenarnya "ada" ("Saya berpikir, karena itu saya ada"), dan Tuhan itu ada
serta alam di luar dunia pun ada. Ini merupakan langkah pertama dari teori
Descartes.

Makna penting teori Descartes punya nilai ganda. Pertama, dia meletakkan
pusat sistem filosofinya persoalan epistomologis yang fundamental,
"Apakah asal-muasalnya pengetahuan manusia itu?" para filosof terdahulu
sudah mencoba melukiskan gambaran dunia. Descartes mengajar kita
bahwa pertanyaan macam itu tidak bisa memberi jawab yang memuaskan
kecuali bila dikaitkan dengan pertanyaan "Bagaimana saya tahu?"

Kedua, Descartes menganjurkan kita harus berangkat bukan dengan


kepercayaan, melainkan dengan keraguan. (Ini merupakan kebalikan

6
sepenuhnya dari sikap St. Augustine, dan umumnya teolog abad tengah
bahwa kepercayaan harus didahulukan). Memang benar Descartes
kemudian meneruskan dan sampai pada kesimpulan teologis yang
ortodoks, tetapi para pembacanya lebih tertarik dan menaruh perhatian
lebih besar kepada metode yang dikembangkannya ketimbang kongklusi
yang ditariknya. (Ketakutan gereja bahwa tulisan-tulisan Descartes
akhirnya akan menjadi bahaya, jelas sekali).

Dalam filosofinya, Descartes menekankan beda nyata antara pikiran dan


obyek material, dan dalam hubungan ini dia membela dualisme. Perbedaan
ini telah dibuat sebelumnya, tetapi tulisan-tulisan Descartes menggalakkan
perbincangan filosofis tentang masalah itu. Permasalahan yang
dikemukakannya menarik para filosof sejak itu dan tetap tak terpecahkan.

Pengaruh besar lain dari konsepsi Descartes adalah tentang fisik alam
semesta. Dia yakin, seluruh alam --kecuali Tuhan dan jiwa manusia--
bekerja secara mekanis, dan karena itu semua peristiwa alami dapat
dijelaskan secara dan dari sebab-musabab mekanis. Atas dasar ini dia
menolak anggapan-anggapan astrologi, magis dan lain-lain ketahayulan.
Berarti, dia pun menolak semua penjelasan kejadian secara teleologis.
(Yakni, dia mencari sebab-sebab mekanis secara langsung dan menolak
anggapan bahwa kejadian itu terjadi untuk sesuatu tujuan final yang jauh).
Dari pandangan Descartes semua makhluk pada hakekatnya merupakan
mesin yang ruwet, dan tubuh manusia pun tunduk pada hukum mekanis
yang biasa. Pendapat ini sejak saat itu menjadi salah satu ide fundamental
fisiologi modern.

Descartes menggandrungi penyelidikan ilmiah dan dia percaya bahwa


penggunaan praktisnya dapat bermanfaat bagi masyarakat. Dia pikir, para
ilmuwan harus menjauhi pendapat-pendapat yang semu dan harus
berusaha menjabarkan dunia secara matematis. Semua ini kedengarannya
modern. Tetapi, Descartes, melalui pengamatannya sendiri tak pernah

7
bersungguh-sungguh menekankan arti penting ruwetnya percobaan-
percobaan metode ilmiah.

Filosof Inggris yang masyhur, Francis Bacon, telah menyatakan perlunya


penyelidikan ilmiah dan keuntungan yang bisa diharapkan dari sana
beberapa tahun sebelum Descartes. Dan argumen yang terkenal Descartes
yang berbunyi "saya berfikir, karena itu saya ada," bukanlah pendapatnya
yang orisinal. Itu sudah pernah dikemukakan lebih dari 1200 tahun
sebelumnya (walau dalam kalimat yang berbeda tentu saja) oleh St.
Augustine. Hal serupa juga mengenai "pembuktian" Descartes tentang
adanya Tuhan hanyalah variasi dari pendapat ontologis yang pertama kali
diucapkan oleh St. Anselm (1033-1109).

Di tahun 1641 Descartes menerbitkan bukunya yang masyhur Meditations.


Dan bukunya Principles of philosophy muncul tahun 1644. Ke dua buku
itu aslinya ditulis dalam bahasa Latin dan terjemahan Perancisnya terbit
tahun 1647.

Meskipun Descartes seorang penulis yang lincah dengan gaya prosanya


yang manis, nada tulisannya terasa kuno. Betul-betul dia tampak (mungkin
akibat pendekatannya yang rasional, dia seperti cendikiawan abad tengah.
Sebaliknya Francis Bacon, walau dilahirkan tiga puluh lima tahun sebelum
Descartes, nada tulisannya modern).

Tergambar jelas dalam tulisan-tulisannya, Descartes seorang yang teguh


kepercayaannya tentang adanya Tuhan. Dia menganggap dirinya seorang
Katolik yang patuh; tetapi gereja Katolik tidak menyukai pandangan-
pandangannya, dan hasil karyanya digolongkan ke dalam "index" buku-
buku yang terlarang dibaca. Bahkan di kalangan Protestan Negeri Belanda
(waktu itu mungkin negeri yang paling toleran di Eropa), Descartes
dituduh seorang atheist dan menghadapi kesulitan dengan penguasa.

8
Tahun 1649 Descartes menerima tawaran bantuan keuangan yang lumayan
dari Ratu Christina, Swedia, agar datang ke negerinya dan menjadi guru
pribadinya. Descartes amat kecewa ketika dia tahu sang Ratu ingin diajar
pada jam lima pagi! Dia khawatir udara pagi yang dingin bisa
membikinnya mati. Dan ternyata betul: dia kena pneumonia, meninggal
bulan Februari 1650, cuma empat bulan sesudah sampai di Swedia.

Descartes tak pernah kawin, tetapi punya seorang anak perempuan yang
sayang mati muda.

Filosofi Descartes dikritik pedas oleh banyak filosof sejamannya, sebagian


karena mereka anggap filosofi itu menggunakan alasan yang berputar-
putar. Sebagian lagi menunjukkan kekurangan-kekurangan dalam
sistemnya. Dan sedikit sekali orang saat ini yang membelanya dengan
sepenuh hati. Tetapi, arti penting seorang filosof tidaklah terletak pada
kebenaran sistemnya; melainkan pada apakah penting tidaknya ide-idenya,
atau apakah ide-idenya ditiru orang dan berpengaruh luas. Dari ukuran ini,
sedikitlah keraguan bahwa Descartes memang seorang tokoh yang
penting.

Sedikitnya ada lima ide Descartes yang punya pengaruh penting terhadap
jalan pikiran Eropa: (a) pandangan mekanisnya mengenai alam semesta;
(b) sikapnya yang positif terhadap penjajagan ilmiah; (c) tekanan yang,
diletakkannya pada penggunaan matematika dalam ilmu pengetahuan; (d)
pembelaannya terhadap dasar awal sikap skeptis; dan (e) penitikpusatan
perhatian terhadap epistemologi.

Menyimpulkan arti penting keseluruhan Descartes, saya juga


mempertimbangkan penemuan ilmiahnya yang mengesankan, khusus
penemuannya tentang geometri analitis. Faktor inilah yang saya jadikan
alasan menempatkan Descartes dalam urutan agak lebih tinggi daripada
filosof-filosof kenamaan seperti Voltaire, Rousseau, dan Francis Bacon.

9
(irvanhabibali.files.wordpress.com/2009/06/tokoh-penemu-lingkaran.doc)

C. Pengertian Lingkaran

Kita berharap, siswa dapat mendefinisikan lingkaran setelah mereka


mencari contoh beberapa benda di sekitar mereka yang berbentuk
lingkaran. Dengan pertanyaan-pertanyaan:
- bagaimana panjang OA dan OB
- bagaimana panjang OB dan OC
- bagaimana panjang OC dan OD
dan seterusnya Siswa dapat
menyimpulkan bahwa:
OA = OB = OC = OD = ….
Sehingga diharapkan siswa dapat
mendefinisikan lingkaran sebagai berikut:
Definisi:
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik (himpunan titik) yang
jaraknya terhadap satu titik tertentu adalah sama (konstan). Titik tertentu
disebut pusat lingkaran dan jarak konstan disebut jari-jari lingkaran.

D. Persamaan Lingkaran berpusat pada titik O (0,0) dengan jari-jari r

P(xo,yo)
x
O

10
Ingatkan kembali definisi lingkaran, yaitu tempat kedudukan titiktitik yang
jaraknya konstan terhadap satu titik tertentu. Ingatkan rumus jarak dua
titik, maka dengan bimbingan guru siswa akan dapat menemukan rumus
persamaan lingkaran yang pusatnya O(0, 0) dan jari-jarinya r.
Kita dapat menggunakan jarak dua titik untuk menemukannya yaitu
misalkan Terdapat jarak titik P(x, y) ke titik O(0, 0) dapat ditentukan
dengan │OP│= √ (x−0)2 +( y−0)2 Diketahui bahwa jari-jarinya adalah r
dan OP = r, maka
│OP│= √ (x−0)2 +( y−0)2

r =√ ( x−0 )2 + ( y−0 )2

r 2= ( x −0 )2 + ( y−0 )2

r 2=x 2 + y 2 ⇔ x 2+ y 2=r 2

Maka, Persamaan lingkaran yang berpusat di O(0, 0) dan memiliki jari-jari


r adalah

x 2+ y 2=r 2

E. Persamaan Lingkaran berpusat pada titik (a,b) dengan jari-jari r.

S(x,y)
P (a,b)
x

11
Dengan menggunakan rumus jarak dua titik,misalkan diketahui Jarak titik
S(x, y) ke titik P(a, b) adalah │PS│= √ (x−a)2+( y−b)2 maka didapat,

│PS│ = √ (x−a)2+( y−b)2


r =√ (x−a)2+( y−b)2

r 2=(x−a)2 +( y−b)2

Jadi,Persamaan lingkaran yang berpusat di P(a, b) dan memiliki jari-jari r


adalah

( x−a)2 +( y−b)2=r 2

F. Bentuk Umum Persamaan Lingkaran

Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas tentang konsep


persamaan lingkaran yaitu :

a) Lingkaran yang berpusat di P(0, 0) dan berjari-jari r persamaannya


adalah x 2+ y 2=r 2
b) Lingkaran yang berpusat di P(a, b) dan berjari-jari r persamaannya
adalah ( x−a)2 +( y−b)2=r 2

Jika diperhatikan kedua bentuk persamaan lingkaran tersebut, maka dapat


langsung diketahui titik pusat lingkaran dan panjang jari-jarinya. Persamaan
tersebut dinamakan bentuk baku persamaan lingkaran. Berikut ini
merupakan kegiatan siswa untuk mengekspansi persamaan lingkaran yang
berpusat di titik (a, b) dalam menemukan bentuk umum persamaan

12
lingkaran. Jabarkanlah persamaan ( x−a )2+ ( y −b )2=r 2 Alternatif
Penyelesaiannya ialah
( x−a )2+ ( y −b )2=r 2
⇔ x 2 – 2ax + a 2 + y 2 – 2by + b 2= r 2
⇔ x 2 – y 2 – 2ax – 2by + a 2 + b 2 – r 2 = 0
Jika –a = A; –b = B; dana 2 + b 2 – r 2= C maka diperoleh
⇔ x 2 + y 2 + 2Ax + 2By + C = 0

Berdasarkan kegiatan diatas diperoleh persamaan x 2 + y 2 + 2Ax + 2By + C


=0

Persamaan tersebut merupakan persamaan umum lingkaran.Dari persamaan


yang kita peroleh a 2 + b 2 – r 2= C dengan –a = A; –b = B, tentukanlah nilai
r.Maka penyelesaianya ialah : Karena a 2 + b 2 – r 2= C dan –a = A; –b = B,
maka
r 2 = A2 + B2 – C 2⇔ r = ± √ A 2 +B 2 – C
Kemudian Dari persamaan umum x 2 + y 2 + 2Ax + 2By + C = 0, ubahlah
persamaan tersebut ke dalam persamaan bentuk baku persamaan lingkaran!
Alternatif Penyelesaian ialah
x 2 + y 2 + 2Ax + 2By + C = 0
⇔ x 2 + y 2 + 2Ax + 2By = - C
⇔ ( x 2 + 2Ax + A2) – A2 + ( y 2 + 2By + B2)– B2 = –C A2 + B2 – C
⇔ ( x + A ¿ ¿2+ ¿ = A2 + B2= –C
⇔ ( x + A ¿ ¿2+ ¿= ¿

Berdasarkan penyelesaian diatas diperoleh bahwa Persamaan ( x + A ¿ ¿2+ ¿=


¿ adalah persamaan lingkaran yang berpusat di titik P(–A, –B) dan berjari-
jari r = √ A 2 +B 2 – C

Contoh soal :

13
1. Tentukan titik pusat dan jari-jari lingkaran yang memiliki
persamaan x 2 + y 2 + 10x – 8y + 25 = 0, lalu gambarkan lingkaran tersebut
dalam bidang Kartesius.

Penyelesaian:
x 2 + y 2 + 10x – 8y + 25 = 0
A = –5; B = 4, dan C = 25
Titik Pusat (–5, 4) Jari-jari lingkaranr =√ A 2 +B 2 – C ⇒
r = √ (−5)2 +4 2 – 25=4

G. Kedudukan Titik terhadap Lingkaran

Permasalahan 1:

Misalkan terdapat sebuah titik bencana alam yang berpusat di P(0,0) dan
berjarak 5 satuan,maka tentukan daerah mana saja yang terkena bencana dan
harus mengungsi apabila Daerah A berada pada titik A(0,5),daerah B pada
titik B(5,4) dan daerah C pada titik (2,-1).

Penyelesaian:

a) Daerah A dengan titik A(0,5)


Berdasarkan permasalahan di atas maka persamaan lingkarannya adalah
x 2+ y 2 =25. Jika disubstitusikan titik (0, 5) pada persamaan lingkaran x 2+ y 2
= 25 maka diperoleh02 +52 = 0 + 25 = 25 = 25 Artinya titik (0, 5) terletak
pada lingkaran x 2+ y 2= 25 Oleh karena itu daerah A terletak pada
lingkaran x 2+ y 2 = 25 Kesimpulannya, penduduk daerah A perlu
mengungsi.
b) Daerah B dengan titik B(5,4)
Jika disubstitusikan titik (5, 4) pada persamaan lingkaran x 2+ y 2= 25 maka
diperoleh 52 +4 2= 25 + 16 = 41 > 25 Artinya titik (5, 4) terletak di luar

14
lingkaran x 2+ y 2= 25 .Oleh karena itu daerah B terletak di luar lingkaran
x 2+ y 2= 25 Kesimpulannya, penduduk daerah B tidak perlu mengungsi.
c) Daerah C dengan titik (2,-1)
Jika disubstitusikan titik (2, –1) pada persamaan lingkaran x 2+ y 2= 25 maka
diperoleh 22 +(−1)2= 4 + 1 = 5 < 25 Artinya (2, –1) terletak di dalam
lingkaran x 2+ y 2 = 25 Oleh karena itu daerah C terletak di dalam lingkaran
x 2+ y 2= 25. Kesimpulannya, penduduk daerah C perlu mengungsi.

Dari permasalahan diatas kita dapat mendefinisikan bahwa :


9.2
1. Suatu titik A(x, y) terletak di dalam lingkaran yang berpusat di P(0,
0) dan berjari-jari jika x 2+ y 2< ¿ r 2
2. Suatu titik A(x, y) terletak pada lingkaran yang berpusat di P(0, 0)
dan berjari-jari r jika x + y=r 2
3. Suatu titik A(x, y) terletak di luar lingkaran yang berpusat di P(0, 0)
dan berjari-jari r jika x 2+ y 2> ¿ r 2

Permasalahan 2 :
Apabila suatu bencana alam berpusat pada titik P(3,2) dan berjari-jari 5
satuan,maka tentukan daerah mana saja yang harus mengungsi apabila
daerah A berada pada titik (0,-2) daerah B pada titik (6,3) dan daerah C
pada titik (9,7).

Penyelesaian:

a) Jika disubstitusikan titik (0, -2) pada persamaan lingkaran


( x−3 ¿ ¿2+ ¿= 25 maka diperoleh
(0−3 ¿ ¿2+ ¿= 25 =32+4 2 = 25= 9 + 16 = 25 = 25 Ternyata daerah A terletak
pada lingkaran ( x−3 ¿ ¿2+ ¿= 25 Kesimpulannya,penduduk daerah A perlu
mengungsi.

15
b) Jika disubstitusikan titik (6, 3) pada persamaan lingkaran ( x−3 ¿ ¿2
+ ¿= 25 maka diperoleh (6−3 ¿ ¿2+ ¿= 25=32+ 12=25=9+1=10<25
Ternyata daerah B terletak di dalam lingkaran ( x−3 ¿ ¿2+ ¿= 25
Kesimpulannya, penduduk daerah B perlu mengungsi.
c) Jika disubstitusikan titik (9, 7) pada persamaan lingkaran ( x−3 ¿ ¿2
+ ¿= 25 maka diperoleh (9−3 ¿ ¿2+ ¿= 25 = 62 + 52= 36 + 25 = 61 > 25
Ternyata daerah C terletak di luar lingkaran ( x−3 ¿ ¿2+ ¿= 25
Kesimpulannya, penduduk daerah C tidak perlu mengungsi.

Dari permasalahan diatas kita dapat mendefinisikan yaitu:


1. Suatu titik A(x, y) terletak di dalam lingkaran yang berpusat di P(a,
b) dan berjari-jari r jika ( x−a ¿ ¿ 2+( y−b ¿ ¿2 <r 2
2. Suatu titik A(x, y) terletak pada lingkaran yang berpusat di P(a, b)
dan berjari-jari r jika ( x−a ¿ ¿ 2 + ( y−b ¿ ¿2 = r 2
3. Suatu titik A(x, y) terletak di luar lingkaran yang berpusat di P(a, b)
dan berjari-jari r jika ( x−a ¿ ¿ 2 +( y−b ¿ ¿2 > r 2

H. Kedudukan Garis terhadap Lingkaran

B(x2,y2)

g A(x1,y1)

(1) D > 0 ⇔ garis g memotong lingkaran di dua titik yang berlainan

A(xa,ya)

16

g
(2) D = 0 ⇔ garis g menyinggung lingkaran

(3) D < 0 ⇔ garis g tidak memotong maupun menyinggung lingkaran

I. Persamaan Garis Singgung Lingkaran


a) Persamaan Garis Singgung melalui Suatu Titik pada Lingkaran
berpusat P(0, 0) dan berjari-jari r.

P(0,0)

A(x1,y1)
isalnya titik A( x 1, y 1) terletak pada sebuah lingkaran yang berpusat di O(0,
0) dan berjari-jari r yaitu, x 2+ y 2=r 2. Asumsikan x 1, ≠ 0 dan y 1 ≠ 0 Gradien
garis PA adalah
g

17
y1
M op= garis singgung g tegak lurus dengan garis PA. Gradien garis g
x1
adalah
−1 −1 −x 1
M g= = =
M op y 1 y 1 Akibatnya, persamaan garis singgung g adalah
x1
y− y1 =M g (x−x 1)
−x 1
y− y1 = ( x−x 1)
y1
( y − y 1 ) y 1=−x1 ( x−x 1 )

y 1 y− y 21=−x 1 x + x 21

y 1 y+ x 1 x=x 21+ y 21

Karena x 21+ y 21=r 2 maka diperoleh x 1 x + y 1 y =r 2


Jadi,persamaan garis singgung lingkaran x 21+ y 21=r 2 yang berpusat di P(0,0)
dan melalui titik A( x 1 , y 1 ¿ adalah
x 1 x + y 1 y =r 2
J. Persamaan Garis Singgung melalui Suatu Titik pada Lingkaran
berpusat P (a, b) dan berjari-jari r.

A(x1,y1)

P(a,b)

18
Misalkan titik A( x 1, y 1) terletak pada lingkaran( x−a)2 +( y−b)2 = r 2

y 1 −b
Gradien garis PA adalah m PA = Garis singgung g tegak lurus garis PA,
x 1−a
sehingga gradien garis singgung g adalah

−1 −1 −x −a
mg = = = 1
mPA y 1−b y 1−b Persamaan garis singgung g adalah
x 1−a

y− y1 =M g (x−x 1)
−x 1−a
y− y1 = ( x−x1 )
y 1−b

( y − y 1 )( y1 −b ) =−( x 1−a ) ( x−x 1)


y 1 y−by− y 21 +b y 1=−(x ¿¿ 1 x−x 21−ax+ a x1 )¿

y 1 y−by− y 21 +b y 1=−x1 x+ x21 +ax −a x1

x 1 x−ax+ a x 1 + y 1 y−by+ b y 1=x 21+ y 21

Karena A( x 1, y 1) terletak pada lingkaran( x−a ¿ ¿ 2 + ( y−b ¿ ¿2 = r 2 maka


diperoleh
(x 1−a ¿ ¿2 + ( y 1−b ¿ ¿ 2 = r 2

( x 1 ¿¿ 2−2 x1 a+a 2+ y 12 −2 y 1 b+b 2)=r 2 ¿


x 12+ y 12=r 2+ 2 x 1 a−a 2+ 2 y 1 b−b2
Kemudian substitusikan x 12+ y 12=r 2+ 2 x 1 a−a 2+ 2 y 1 b−b2ke dalam
persamaan garis singgung diatas.

19
x 1 x−ax+ a x 1 + y 1 y−by+ b y 1=r 2 +2 x1 a−a2 +2 y 1 b−b2

¿¿
( x−a ) ( x 1−a ) + ( y−b ) ( y 1−b ) =r 2
Jadi, persamaan garis singgung lingkaran yang berpusat di titik P(a, b) dan
berjari-jari r yang melalui titik A( x 1, y 1) pada lingkaran ( x−a ¿ ¿ 2 + (
y−b ¿ ¿2 = r 2adalah

( x−a ) ( x 1−a ) + ( y−b ) ( y 1−b ) =r 2

K. Persamaan Garis Singgung Lingkaran melalui Suatu Titik di Luar


Lingkaran

Misalkan gradien garis singgung yang melalui titik A( x 1, y 1) adalah m


sehingga diperoleh persamaan.
y – y 1= m(x – x 1)
⇔ y – y 1 = mx – m x 1
⇔ y = mx – m x 1 + y 1

substitusikan nilai y = mx – m x 1 + y 1ke dalam persamaan lingkaran,


sehingga diperoleh persamaan kuadrat dalam variabel x, kemudian tentukan
nilai diskriminannya, dari persamaan kuadrat tersebut. Karena garis
singgung itu merupakan garis lurus dan
menyinggung lingkaran akibatnya nilai diskriminan
nol, Setelah itu carilah nilai m. Selanjutnya nilai m
tersebut substitusikan ke persamaan y = mx – m x 1 + y 1 sehingga diperoleh
persamaan persamaan garis singgung tersebut.

Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal berikut:


Contoh:

20
1. Tentukanlah persamaan garis singgung lingkaran dengan pusat
P(0, 0) dan berjari-jari 5 yang melalui titik (7, 1).

Penyelesaian:
Titik (7, 1) berada di luar lingkaran x 2+ y 2= 25 sebab jika titik (7, 1)
disubstitusikan ke persamaan lingkaran tersebut diperoleh 72 + 12 = 50 > 25
Persamaan lingkaran dengan pusat P(0, 0) dan berjari-jari 5 adalah x 2+ y 2=
25 Garis yang melalui titik (7, 1) dengan gradient m, memiliki persamaan
y = mx – m x 1 + y 1
y = mx –7m + 1
Substitusikan nilai y = mx –7m + 1 ke persamaan lingkaran x 2+ y 2= 25
diperoleh x 2+ ¿= 25
x 2+ m2 x 2 – 14 m2 x +2 mx+49 m2−14 m−24=0
(1+m¿¿ 2) x 2−( 14 m2 +2 m ) x +49 m 2−14 m−24=0 ¿
Selanjutnya ditentukan nilai diskriminan D=b2−4 ac
Substitusikan kedalam D=b2−4 ac
D=¿(49 m 2−14 m−24 ¿
¿ 4 m2−56 m3+196 m4 −196 m2+ 56 m+ 96−196 m4 +56 m3 +96 m2
¿−96 m 2+ 56 m+ 96
Dengan syarat D = 0
−96 m2 +56 m+96=0
−96 m 2+ 56 m+ 96
=0
8
12 m2 −7 m−12=0

( 4 m+ 3 )( 3 m−4 )=0
−3 4
m= atau m=
4 3
Sehingga diperoleh persamaan garis singgung
3x +4y – 25 = 0 atau 4x – 3y – 25 = 0

21
Cara Membelajarkan

1. Menjelaskan kepada siswa kompetensi-kompetensi dasar yang harus


dimiliki siswa setelah menyelesaikan materi lingkaran. Tanyakan kepada
siswa tentang konsep lingkaran yang digunakan dalam kehidupan nyata
seperti ban sepeda, jam dinding, dan jenis yang lain.
2. Selanjutnya ajak siswa untuk memahami masalah yang benar-benar terjadi
3. Disajikan suatu masalah yang berkaitan dengan konsep lingkaran agar
siswa dapat menentukan rumus dari bentuk lingkaran yang berpusat di titik
(0, 0) dan berjari-jari r. Pandu siswa untuk menyelesaikan masalah dan
ingatkan kembali kepada siswa tentang rumus jarak dua titik sebagai bekal
awal untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Kesimpulan

1. Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang


berjarak sama terhadap titik tertentu.
2. Persamaan lingkaran adalah sebagai berikut
 Persamaan lingkaran yang berpusat di P(0, 0) dan memiliki jari-jari r
adalah x 2+ y 2=r 2
 Persamaan lingkaran yang berpusat di P(a, b) dan memiliki jari-jari r
adalah ( x−a )2+ ( y −b )2=r 2
 Bentuk Umum persamaan lingkaran yang memiliki jari-jari r =

√ A 2 +B 2 – C dengan dan A, B, C bilangan real adalah x 2 + y 2 + 2Ax + 2By +


C=0
3. Kedudukan suatu titik terhadap lingkaran ada tigayaitu di dalam
lingkaran, pada lingkaran, dan di luar lingkaran.
4. Misalkan g garis dengan persamaan y = ax + b dan L lingkaran
dengan persamaan

22
x 2+ y 2=r 2sehingga membentuk sistem persamaan linear-kuadrat. Persamaan
garis singgung lingkaran dapat ditentukan dengan menentukan persamaan
garis y = mx – m x 1 + y 1 yang bergradien m dengan syarat diskriminan pada
selesaian sistem persamaan linear-kuadrat sama dengan nol kemudian
mensubstitusikan nilai m ke persamaan y = mx – m x 1 + y 1

23
Soal Latihan:

1. Apakah titik-titik berikut terletak di luar, di dalam, atau pada


lingkaran x2 + y2 – 8x + 6y + 20 = 0 ?

a. Q(–1, –1) c. S(0, 5)

b. R(2, –3) d. T(–4, 0)

2. Tentukan persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 + 10x – 12y


+ 25 = 0 di titik
a. (5, 12) b. (1, 6)

24
DAFTAR PUSTAKA

Team, , 2014, Buku guru matematika kelas XI, kemdikbud, Jakarta

M. Danuri, 2008, Pembelajaran Lingkaran SMA dengan Geometri Analitik,


P4TK, Yogyakarta.

Sukirman, 1995, Geometri analitik bidang dan ruang, universitas terbuka, Jakarta

http://forum.kompas.com/teras/314917-mau-tahu-sejarah-lingkaran-baca-ini.html,
Anonim, 14 september 2014,19.30

irvanhabibali.files.wordpress.com/2009/06/tokoh-penemu-lingkaran.doc,
Anonim,14 september2014, 20.00

25

Anda mungkin juga menyukai