Anda di halaman 1dari 25

REFERAT

Esofagitis Korosif
Disusun oleh :
Louis Rianto

Pembimbing
dr. Herman Widjaja Hadiprodjo Sp.Rad

KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLOGI


RUMAH SAKIT ROYAL TARUMA
PERIODE 1 Juni 2020 – 7 Juni 2020
DAFTAR
ISI
• Anatomi Esofagus dan Fisiologi Menelan
• Definisi
• Epidemiologi
• Etiologi
• Patofisiologi
• Manifestasi klinis
• Diagnosis
• Diagnosis banding
• Tatalaksana
• Komplikasi dan prognosis
Anatomi Esofagus dan Fisiologi Menelan
Anatomi
Fisiologi Menelan
Esofagus
3 Fase
• Panjang Esofagus >> 25 cm
• Setinggi Vertebra C VI – T XI. • Fase oral >>
• Diameter ± 20 mm - 30 mm. perpindahan bolus dari
mulut ke pharynx
dengan bantuan otot-
Lapisan Esofagus
otot intrinsik lidah
• Mukosa
• Sub mukosa • Fase Pharyngeal >>
• Muskularis Perpindahan bolus dari
• Serosa pharynx ke esophagus

• Fase Oesophageal >>


esophagus ke gaster
Definisi Esofagitis Korosif
Definisi
Esofagitis korosif adalah peradangan pada
esofagus yang disebabkan oleh luka bakar
karena zat kimia yang bersifat korosif,
misalnya asam kuat, basa kuat dan zat
organik.
Epidemiologi Esofagitis Korosif
Epidemiologi

3-5% Kasus kecelakaan dan


bunuh diri.

5.000- Kasus per tahun di


10.000 Amerika Serikat.

• Anak < 5 tahun terjadi karena


kelalaian/ketidaksengajaan
• Remaja dan dewasa karena
percobaan bunuh diri
Etiologi Esofagitis Korosif
Etiologi
Zat yang sering menimbulkan lesi terbakar pada esofagus

Pembersih saluran (NaOH)


Cairan Plumbum
Drano (cairan atau kristal)

Pembersih lantai

Amonia
Tablet klinitest
Pemutih
Fosfat
Asam
Sulfat
Nitrat

Fenol
Iodine
Kalium permanganate
Patofisiologi Esofagitis Korosif
Patofisiologi
• derajat dan perluasan lesi tegantung pada beberapa faktor diantaranya sifat zat-zat kaustik, konsentrasinya, jumlah yang tertelan dan waktu
kontak zat dengan jaringan.
• Alkali menguraikan jaringan sehingga penetrasinya lebih dalam yang menyebabkan terjadinya nekrosis mencair (liquifactum necrosis).
• Asam menyebabkan nekrosis koagulasi yang membatasi penetrasinya, secara histologik dinding esofagus sampai lapisan otot seolah-olah
menggumpal (coagulation necrosis). 
• Zat organik misalnya lisol dan karbol biasanya tidak menyebabkan kelainan yang hebat, hanya terjadi edema di mukosa atau submukosa.
• Asam kuat menyebabkan kerusakan pada lambung lebih berat dibandingkan dengan kerusakan esofagus, sedangkan basa kuat
menimbulkan kerusakan di esofagus lebih berat dari pada lambung.
Manifestasi Klinis Esofagitis Korosif
Manifestasi Klinis
Fase Akut
01 • Berlangsung 1-3 hari
• disfagia hebat, odinofagia, serta suhu tubuh yang meningkat.

Fase Laten
02 • Berlangsung 2-6 minggu
• keluhan pasien berkurang, suhu badan menurun.
• Pasien merasa ia telah sembuh, sudah dapat menelan dengan
baik namun dapat membentuk sikatriks.

Fase Kronis
03 • Setelah 1-3 tahun
• Terbentuk jaringan parut >> dapat terjadi striktur esofagus
Diagnosis Esofagitis Korosif
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Penunjang
• Riwayat tertelan zat korosif/organik • Pemeriksaan laboratorium
• rasa terbakar pada daerah kerongkongan, rasa nyeri yang • Pemeriksaan radiologi
hebat didalam mulut dan regio substernal • Pemeriksaan esofagogram
• susah menelan dan hipersaliva. • Pemeriksaan esofagoskopi

Pemeriksaan Fisik
• Adanya muntahan
• Luka bakar keputihan pada
mukosa mulut
• Kerusakan tergantung konsentrasi
bahan
Derajat Klinis
I Hiperemia mukosa dan udema
II Perdarahan terbatas, eksudat, ulserasi dan pseudomembran
III Pengelupasan mukosa, ulkus dalam dan perdarahan masif, obstruksi
lumen
Esofagitis korosif Ulserasi di daerah esofagus

Perdarahan pada esofagus karena Ulkus dan erosi pada esofagus


penggunaan alkohol yang lama Striktur pada distal esofagus
Diagnosis Banding Esofagitis Korosif
Diagnosis Banding
GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease)
Regurgitasi isi lambung secara spontan ke esofagus atau mulut.
• Rasa panas di dada terjadi setelah makan (post prandial
heart burn)
Tatalaksana Esofagitis Korosif
Tatalaksana

Tatalaksana Umum Tatalaksana khusus

• Memperbaiki keadaan umum pasien • Pemberian Kortikosteroid untuk mencegah


• Menjaga keseimbangan elektrolit >> infuse striktur
aminofusin 600 2 botol, glukosa 10% 2 botol, • Pemberian antibiotik selama 2-3 minggu
NaCl 0,9 % + KCl 5 meq/liter 1 botol. • Pemberian analgesik (cth: morfin)
• Menjaga jalan napas • Diet: konsumsi makanan lembut/cair. Hindari
• Larutan netralisasi (basa kuat >> diberi konsumsi makanan pedas dan alcohol.
susu/air, asam kuat >> diberi antasida)
Komplikasi dan Prognosis Esofagitis Korosif
Komplikasi dan Prognosis

Komplikasi Prognosis

• Syok
• Koma Tergantung pada jenis bahan yang
• Edema laring terkena, konsentrasi, lama kontak, adanya
• Pneumonia aspirasi kelainan sebelumnya, kerusakan pada
• Perforasi esophagus esophagus dan penatalaksanaan awal.
• Mediastinitis
• Kematian
Thank you

Anda mungkin juga menyukai