Anda di halaman 1dari 12

Management of Syphilis

CSF Examination
• Direkomendasikan pada pasien dengan tanda neurologis atau
asimtomatik tetapi sifilis stadium tersier atau pada pasien yg tidak
berespons terhadap terapi.
• Tidak direkomendasikan pada sifilis dini kecuali terdapat tanda
neurologis.
• Faktor resiko neurosifilis: pasien HIV dengan serum RPR 1:32 atau
lebih, jumlah CD4 350 per mikroliter atau kurang dan tidak mendapat
terapi antiretroviral.
Antimicrobial (Penisilin)
• Penisilin-> drug of choice (efektif untuk semua stadium)
• Sifilis primer dan sekunder tanpa komplikasi-> Benzatin penisilin G
long acting 2,4 juta unit dosis tunggal IM 7-10 hari
• Sifilis stadium laten lanjut-> Benzatin penisilin G 3 dosis diberi setiap
minggu
• Neurosifilis dan okular sifilis-> Penisilin G IV
• Jika alergi penisilin-> dilakukan desensitasi, obat alternatif hanya jika
terdapat kontraindikasi terhadap penisilin
Antimicrobial
• Studi tahun 1950 menunjukan bahwa tetrasiklin efektif untuk sifilis awal (primer
dan sekunder)
• Studi analisis retrospektif menunjukan doksisiklin mempunyai efek yg sama
dengan benzatin penisilin G, dan beberapa data menunjukan pemberian
doksisiklin selama 28 hari efektik untuk sifilis stadium laten lanjut
• Studi observasional juga menunjukan ceftriaxone mempunyai efek yg sama dengan
benzatin penisilin G pada semua stadium sifilis, ceftriaxone menembus SSP->
termasuk obat alternatif neurosifilis untuk pasien dewasa yg tidak hamil dengan
alergi penisilin yg tidak dapat dilakukan desensitasi penisilin
• Dalam penelitian randomized trial-> azitromisin efektif untuk sifilis stadium awal,
namun banyak terjadi resistensi terhadap azitromisin sehingga tidak digunakan
untuk pengobatan sifilis
Treatment Guidelines
Screening during pregnancy
• Setiap wanita hamil harus dilakukan skrining sifilis
• Wanita hamil dengan resiko tinggi harus di skrining ulang pada usia
kehamilan 28 minggu dan saat persalinan
• Beberapa penelitian merekomendasikan dosis tambahan benzatin
penisilin G 1 minggu setelah dosis pertama untuk sifilis awal,
sedangkan untuk sifilis stadium laten lanjut direkomendasikan
pemberian ulang dosis penuh benzatin penisilin G setelah interval
lebih dari 7 hari dari pemberian sebelumnya
Screening in elderly person with cognitive
decline
• Test serologi sifilis pada pasien usia lanjut yg sedang menjalani
evaluasi untuk demensia tidak direkomendasikan rutin,tetapi sering
dilakukan saat ini
• Sehingga dapat ditemukan hasil pasien dengan test serologi yg reaktif
• Dokter harus memperkirakan probabilitas sifilis dengan mencatat
ada/tidak nya gejala-gejala sifilis:
-Probabilitas sedang-tinggi-> perlu dilakukan pemeriksaan CSF
-Probabilitas rendah-> tidak dilakukan pemeriksaan CSF, pemberian
benzatin penisilin G 3 dosis setiap minggu
Non-treponemal titer after therapy
• Goal treatment-> perbaikan klinis dan serologis
• Kriteria sembuh-> bila titer non-treponemal test menurun 4 kali lipat/
lebih 6 – 12 bulan setelah terapi (sifilis stadium awal) atau 12 – 24
bulan setelah terapi (sifilis stadium lanjut)
• Serologic nonresponse-> bila titer tidak menurun 4 kali lipat atau lebih
namun dianggap tidak mungkin terjadi reinfeksi. Pada 20% sifilis
stadium awal terjadi serologic nonresponse pada 6 bulan, dan
menurun menjadi 11,5% pada 12 bulan.
• Implikasi dari serologic nonresponse belum jelas apakah dapat terjadi
peningkatan perkembangan penyakit/tidak, sehingga
dipertimbangkan pemeriksaan CSF dan apakah perlu diberi antibiotik
tambahan/ tidak juga masih belum jelas
• Studi kontrol tidak menunjukkan hasil yg lebih baik pada pasien yg
diberi antibiotik tambahan
• Tidak ada penelitian yg menilai klinis pada jangka panjang, sehingga
dokter harus menunggu 12 bulan (sifilis awal) dan 24 bulan (sifilis
lanjut) setelah terapi untuk menentukan apakah perlu dilakukan
terapi tambahan
Follow up patient with neurosyphilis
• Pedoman saat ini merekomendasikan pengulangan pemeriksaan CSF
dengan interval 6 bulan sampai hasil pemeriksaan normal

• Pada 2 penelitian menunjukkan bahwa penurunan non-treponemal


titer setelah terapi dapat memprediksi perbaikan dari pemeriksaan
CSF, sehingga pemeriksaan ulang CSF mungkin tidak diperlukan pada
pasien dengan respons klinis dan serologi yg baik
Prevention
• Pencegahan sifilis diuraikan oleh Parran 1930-> skrining, edukasi dan
pelayanan kesehatan untuk sexual partners
• Namun pada era modern terdapat beberapa kekurangan:
-Skrining serologis masih kurang dilaksanakan bahkan pada kelompok
resiko tinggi
-Kurangnya edukasi dan pelayanan kesehatan terhadap pasangan
seksual
Future directions
• Pada studi di Los Angeles-> doksisiklin 100 mg diberikan secara profilaksis
setiap hari mengurangi kemungkinan gabungan infeksi sifilis, gonore dan
klamidia sebanyak 70% pada 30 laki-laki yg terinfeksi HIV
• Studi lain-> melibatkan 116 pria yg berhubungan seks dengan sesama pria
menunjukan bahwa profilaksis pasca pajanan dengan dosisiklin 200 mg 24
jam setelah hubungan seksual menghasilkan 73% pengurangan resiko
sifilis selama 8,7 bulan
• Studi lebih lanjut sedang dilakukan untuk melihat manfaat intervensi
tersebut, dengan demikian penggunaan profilaksis doksisiklin belum
direkomendasikan saat ini tetapi mungkin dapat menjadi strategi
pencegahan dalam waktu dekat

Anda mungkin juga menyukai