Pembimbing :
dr. Irawati Hawari, Sp.S
Anggota :
Stefanie
Vania Nindy Sharifa
Sabtu, 3 April 2020
Indi Chairunnisa
Malvincent Derrel Wunnarchie
Nada Fadila Kinantya
Kasus
• Seorang Wanita, 78 tahun dan suaminya yang berusia 80 tahun datang ke
poliklinik diantar caregiver. Menurut caregivernya, Oma bila berjalan
sempoyongan sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan hilang timbul, terutama saat
bangun tidur, kadang disertai mual. Riwayat hipertensi sejak 15 tahun lalu,
minum obat rutin amlodipine 1x10 mg; Riwayat DM, jantung disangkal
• Keluhan Opa tangan kanannya tampak bergetar sejak 3 tahun yang lalu, tapi 1
bulan terakhir tangan kiri juga tampak bergetar. Gerakan Opa juga jadi
melambat. Riwayat Hipertensi dan DM (+) tapi terkontrol dan minum obat.
Riwayat TIA (+) 1 tahun yang lalu.
Tugas
• Anamesis apa lagi yang harus digali dari kedua kasus tersebut?
• Apa WD/ dan DD/ nya?
• Buatlah Referat Kasus :
• Vertigo
• Stroke
• Parkinson
Anamesa
Pasien 1 (Oma)
-Berapa lama durasi keluhan?
-Apakah keluhan semakin memberat?
-Faktor yg memperingan dan memperberat keluhan? Apakah dipengaruhi
oleh perubahan posisi?
-Apakah terdapat keluhan pusing berputar?
-Apakah mual disertai muntah?
-Apakah terdapat tanda defisit neurologis seperti kelemahan/kelumpuhan,
bicara cadel dll?
-Apakah terdapat kelainan neurologis seperti tumor otak?
-Apakah terdapat gangguan pendengaran?
-Apakah sedang mengkonsumsi obat-obatan ototoksik seperti aminoglikosid,
diuretik loop,
NSAID?
Anamesa
Pasien 2 (Opa)
-Kapan gejala tangan bergetar timbul? Apakah keluhan hilang timbul?
-Apakah keluhan semakin memberat?
-Faktor yg memperingan dan memperberat keluhan?
-Apakah keluhan gerakan yg melambat mengganggu aktifitas sehari-hari?
-Apakah terdapat kekakuan otot pada ekstremitas maupun bagian tubuh lain?
-Apakah terdapat gangguan keseimbangan?
-Apakah sering berkeringat atau merasakan adanya penurunan berat badan?
-Apakah terdapat tanda defisit neurologis seperti kelemahan/kelumpuhan, bicara
cadel dll?
-Apakah terdapat keluhan yg sama pada anggota keluarga?
-Apa jenis obat DM dan hipertensi yg rutin diminum?berapa kali sehari?
Diagnosis banding
Pasien 1 (Oma) Pasien 2 (Opa)
-BPPV -Parkinson
-Meniere disease -Hipertiroid
-Labirintis -Stroke iskemik
-Vestibular neuritis -Stroke hemoragik
-Migrain associated vertigo -Multiple sklerosis
-Lesi susunan saraf pusat -Gangguan elektrolit
Vertigo
Approach to Management of Patient with Vertigo
Patient complaint (pusing, mabuk)
“Apakah anda merasa kedua tungkai tidak stabil, dan menjadi stabil kalau
duduk ?”
• DYSEQUILIBRIUM (“ Jatuh / falling”)
• Px neurologis:
• Nervus vestibulocochlearis (N. VIII tes Romberg, Romberg dipertajam, Fukuda test
(Stepping test)
• Serebelar tes disdiadokokinesis, tes telunjuk-hidung, tes tumit-lutut
• Penilaian gaya berjalan.
• Tes proprioseptif (kinesthesia) tes posisi
• Px mata menilai adanya:
• Nistagmus vertigo sentral : horizontal, rotasi atau vertikal ; perifer
- unidireksional
• Papilledema.
• Px kardiovaskular:
• denyut nadi, tekanan darah, detak jantung dan ritme harus diperiksa.
• Pemeriksaan karotis identifikasi bruit (dalam kasus CVA)
Pencitraan lebih lanjut
Dix-Hallpike Maneuver
Head impulse
test Pasien duduk tegak dengan mata
terfiksasi pada objek sejauh 3 m
dan diinstruksikan untuk tetap
melihat objek ketika pemeriksa
menolehkan kepala pasien. Dimulai
dengan pemeriksa menolehkan
kepala pasien ke salah satu sisi
pelan-pelan setelah itu pemeriksa
menolehkan kepala pasien sisi
lainnya horizontal 20 o dengan
cepat. Pada orang yang normal
tidak ada saccades
mengindikasikan pandangan
mereka terfiksasi di objek.
Pemeriksaan
penunjang Sesuai dengan etiologi
Pemeriksaan :
- laboratorium : stroke,
infeksi
- EEG : vestibular
epilepsi
- EMG : neuropati
- EKG : CVD
-Test audiologik
Tatalaksana Vertigo
Sinarizin 75 mg 24 jam
Penenang
MANUVER SEMONT
TERAPI
REHABILITATIF
MANUVER EPLEY
c. Brandt Daroff maneuver
• Rigiditas-> Diawali dengan terbatas pada satu kelompok otot dan terutama unilateral
atau dapat menyebar dan bilateral. Terjadi rigiditas “cogwheel” (adanya interupsi tonus
otot yang terputus-putus seperti gigi roda ketika extremitas digerakkan secara pasif).
• Tremor-> Timbul saat istirahat dan disebut tremor istirahat. Tremor akan memburuk jika
pasien lelah dan membaik bila melakukan aktivitas. Tremor yang melibatkan tangan
disebut pill rolling yg mengakibatkan gerakan ritmis ibu jari dan jari kedua.
Manifestasi klinis parkinson
• Akinesia/bradikinesia-> keterlambatan gerak anggota tubuh. Tulisan yang semakin
mengecil, sulit mengenakan baju, langkah menjadi pendek dan diseret, gerakan
ayunan lengan saat berjalan berkurang, berkurangnya ekspresi muka serta mimik dan
gerakan spontan yang berkurang.
• Disfungsi autonom-> Keringat berlebihan, air ludah berlebihan, gangguan sfingter
terutama inkontinensia
• Gangguan afek-> penderita sering mengalami depresi
• Lainnya-> gangguan kognitif, gangguan tidur, gangguan okulomotorius
Diagnosis parkinson
• Penegakkan diagnosis penyakit Parkinson dapat berdasarkan:
1. Secara klinis
-Didapatkan 2 dari 3 tanda kardinal gangguan motorik : tremor, rigiditas, bradikinesia,
atau
-3 dari 4 tanda motorik : tremor, rigiditas, bradikinesia dan ketidakstabilan postural.
2. Pemeriksaan penunjang
-Lab: Pengukuran kadar dopamine atau metabolitnya dalam urine, darah maupun cairan
otak-> hasil menurun.
-EEG-> terjadi perlambatan yang progresif
-CT Scan kepala-> atropi kortikal difus, sulki melebar
-MRI
-PET
Tatalaksana parkinson