Anda di halaman 1dari 33

PRESENTASI KASUS

Reza Nursyifa

Pembimbing : dr. Mouriezt Arafah Niode


1
Identitas Pasien

• Nama : Ny. S
• Jenis kelamin : Perempuan
• Tanggal Lahir : 30-08-1977 (44 tahun)
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Alamat : Pekalipan
• Tanggal masuk RS : 24 November 2021

3
Keluhan Utama :
Pusing Berputar

4
Riwayat Penyakit Sekarang

• Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 3 jam sebelum datang ke
RS. Keluhan disertai mual (+), muntah (+) 4x, isi makanan.
• Pasien mengatakan tidak bisa berdiri sendiri karena pusing dan merasa tidak
seimbang jika membuka mata dan menggerakkan kepala.
• Pasien mengatakan keluhan sering dirasakan hilang timbul sejak 2 tahun terakhir,
namun biasanya tidak seberat saat ini. Makan/minum berkurang, BAB/BAK tidak
ada keluhan. Pasien mengatakan sering berobat ke puskesmas namun keluhan
sering kambuh.

5
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat keluhan serupa (-)
• Riwayat stroke (-)
• Riwayat DM (-)
• Riwayat hipertensi (+) tidak terkontrol
• Riwayat cedera/trauma kepala (-)
• Riwayat kejang (-)
• Riwayat keganasan (-)
• Riwayat operasi (-)

6
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat keluhan serupa (-)
• Riwayat stroke (-)
• Riwayat DM (-)
• Riwayat hipertensi (+) Ibu dan Kakak kandung
• Riwayat cedera/trauma kepala (-)
• Riwayat kejang (-)
• Riwayat keganasan (-)
• Riwayat operasi (-)

7
Pemeriksaan Fisik (24/11/2021)

• Kondisi umum : Sedang


• Kesadaran : Compos Mentis (E4M6V5)
• Tanda vital
• Tekanan darah : 164/77 mmHg
• Nadi : 105 bpm
• Suhu tubuh : 36,7oC
• Laju respirasi : 20 bpm
• SpO2 : 98%, room air
8
Pemeriksaan Fisik (24/11/2021)

• Kepala : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)


• Thorax
• Pulmo : jejas (-), sonor (+/+), sdv (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
• Cor : S1 S2 regular takikardi, murmur (-), kesan cardiomegali (-)
• Abdomen : supel, BU (+) dbn, NT (+) epigastrik, hepar/lien tidak
teraba.
• Ekstremitas : akral hangat (+), CRT< 2 detik, edema(-/-)

9
Pemeriksaan Fisik (24/11/2021)
Status Neurologis

• Kesadaran : compos mentis, E4M6V5 • Dix Hallpike : tidak dilakukan


• Pupil isokor 3mm/3mm, RC (+/+), RK (+/+) • Nistagmus : horizontal (+), vertikal (-)
• Finger to finger : dbn
• Nn cranialis : dbn • Disdiadokinesis : (+)
• Kaku kuduk (-), meningeal sign (-) • Romberg test : tidak dilakukan
• Ekstremitas
Gerak Kekuatan RF RP Tonus Atrofi Clonus

B B 555 555 +2 +2 - - N N eu eu
- -
B B 555 555 +2 +2 - - N N eu eu

• Sensibilitas : dalam batas normal


• Fungsi Vegetatif : dalam batas normal 10
Diagnosis :
BPPV dd Vertigo Central
Hipertensi
Dyspepsia

11
Therapy
• -IVFD RL 20tpm
• -Inj. Omeprazole 2x40mg
• -Inj. Ondansetron 2x4mg
• -PO Betahistine 3x6mg
• -PO Amlodipine 1x10mg

• -Rawat Inap
• -Lab : Darah Lengkap, Ureum, Creatinine, GDS, Rapid Ag Covid
• -Ro Thorax
• -Konsul Sp.S

12
Pembahasan :
Vertigo

13
Definisi

Dizziness (Gangguan keseimbangan)  adanya gangguan pada satu atau lebih dari 3 system yang
mengaturnya : vestibular, visual, dan somatosensori.
Vertigo  kesadaran subyektif gangguan sistem keseimbangan, terutama bila sistem vestibuler
yang terganggu, vertigo yang timbul dapat berupa rasa seperti diputar atau dimiringkan atau
seakan-akan obyek di sekitarnya bergerak.
• Pseudo-vertigo (lesi system somatosensory/proprioseptif dan visual)
• Presinkop
• Disekuilibrium
• Psikogenik

• True vertigo (gangguan pada system vestibular)


• Perifer : terjadi lesi di labirin dan nervus vestibularis
• Sentral : lesi di nucleus vestibularis di batang otak, atau thalamus dampai ke korteks serebri.

14
Differential Diagnosis
• Mabuk Gerakan
Dizziness Fisiologis • Mabuk Angkasa
• Vertigo Ketinggian

Patologis Non-Vestibuler

Vestibuler

Perifer Sentral Pre-syncope Disequilibrium Psikogenik


* Labirin 1 Infark brainsteam 1 Aritmia jantung 1 Parkinson’s 1 Anxietas
1 BPPV
2 Tumor otak 2 Hipotensi 2 Kelainan 2 Hiperventilasi
2 Meniere’s
ortostatik cerebellum 3 Histeria
3 Ototoxic 3 Radang otak
4 Labirintis 3 Vasofagal 3 Atrofi multisistem
4 Epilepsi Kaki goyah, tidak stabil 4 Agorafobia
* Nervus Vestibuleris syncope
Kepala tidak melayang 5 Depresi
1 Neuritis Rasa ingin Membaik jika duduk
2 Neuroma acusticus pingsan
15
Vertigo Perifer vs Sentral

Tanda dan Gejala Perifer Sentral


Sensasi Rasa berputar Melayang, goyang

Bangkitan Vertigo Mendadak Lebih lambat

Derajat Vertigo Berat Ringan

Mual/muntah/Berkeringat (++) (-)

Gangguan pendengaran (+/-) (-)

Pengaruh Gerakan kepala (++) (+/-)

Tanda fokal otak (-) (+/-)

16
Pemeriksaan Keseimbangan

Nistagmus • Romberg Test


17
Pemeriksaan Keseimbangan

• Fukuda Stepping Test • Past Pointing Test

18
Pemeriksaan Koordinasi/Fungsi Serebelum

• Rapid Alternating Movement


• Tes telunjuk hidung

• Tes Tumit Lutut • Fenomena Rebound


19
Benign Paroxysmal Position Vertigo
SKDI 4A

20
BPPV (Benign Paroxysmal Position Vertigo)

Definisi
Gangguan klinis yang terjadi dengan karakteristik serangan vertigo perifer, berulang, singkat, sering
berkaitan dengan posisi kepala dari tidur melihat ke atas dan pergerakan kepala.

Epidemiologi
• 17-42% dari pasien vertigo.
• Prevalensi 2,4% dalam kehidupan seseorang. Rentang usia 11-84 tahun.
• Prevalensi meningkat setiap tahun berkaitan dengan usia  meningkat 7 kali pada usia >60 tahun.
• Wanita > laki-laki pada kelompok semua usia.
• Keterlambatan diagnosis dan penanganan  penurunan QoL
21
Etiologi BPPV

Terjadi saat partikel-partikel bebas terperangkap dalam endolimf labirin vestibular dan masuk
ke dalam salah satu kanalis semisirkularis.
1. Idiopatik  50% BPPV tidak diketahui penyebabnya.
2. Simptomatik
• Pasca Trauma
• Pasca Labirintis Virus
• Stroke Vertebrobasilaris
• Meniere
• Paska Operasi
• Ototoksisitas
• Mastoiditis Kronik

22
Patofisiologi
Terdapat 2 hipotesis :
• Kanalolithiasis
• Kapulolithiasis.

Kanalolithiasis
Adanya otolit/ debris yang melayang bebas di kanalis semisirkularis (endolimfe) 
pergerakan endolimfe tidak sesuai dengan percepatan linear (gravitasi)  muncul
sensasi kepala berputar.

23
Patofisiologi
Kapulolithiasis
Debris dari macula utriculus yang berdegenerasi  menempel pada permukaan
kapsula kanalis semisirkularis posterior yang paling bawah  saat pasien berubah
posisi (dari duduk ke berbaring dengan kepala tergantung  Dix Hallpike)  kupula
bergerak  timbul nystagmus dan keluhan vertigo.

• Penyebab debris belum diketahui pasti  diduga pasca trauma dan infeksi.
• BPPV usia tua diduga berkaitan dengan osteopenia dan osteoporosis  debris mudah terlepas
 BPPV berulang.
• Pergeseran otokonia membutuhkan waktu  terjadi masa laten sebelum nystagmus dan
vertigo.
24
Manifestasi Klinis

Anamnesis :
• Pusing berputar
• Timbul mendadak, lamanya <30 detik
• Muncul saat adanya perubahan kepala atau badan
• Bisa disertai mual, kadang muntah
• Biasanya hilang sendiri dalam beberapa hari s.d. minggu, bisa kambuh-kambuhan.

Pemeriksaan Fisik :
• Idiopatik  bisa tidak ditemukan kelainan.
• Simptomatik  bisa ditemukan kelainan neurologi fokal atau sistemik.

25
Kriteria Diagnosis BPPV
1. Vertigo vestibular rekuren
2. Durasi serangan selalu kurang dari 1 menit
3. Gejala bisa diprovokasi oleh perubahan posisi kepala
• Dari duduk ke telentang
• Miring ke kanan atau ke kiri saat telentang
• Atau minimal 3 manuver di bawah ini:
1. Merebahkan kepala
2. Dari telentang ke duduk
3. Membungkuk ke depan
4. Tidak disebabkan oleh penyakit lain

26
Pemeriksaan Khusus
Dix Hallpike Test
Normal :
• Tidak muncul vertigo dan nystagmus dengan mata
terbuka.
• Kadang dengan mata tertutup terekam nystagmus
beberapa detik dengan elektronistagmografi.

Abnormal : timbul nystagmus posisional, pada


BPPV ada 4 ciri :
• Adanya masa laten
• Lama nistagmus <30 detik
• Keluhan vertigo <30 detik
• Vertigo semakin berkurang setiap manuver diulang.
27
Pemeriksaan Penunjang

• Darah Rutin, elektrolit, kadar gula


• CT-scan atau MRI brain

28
Tatalaksana
Non Medikamentosa : Medikamentosa :
Antihistamin
• Vestibular Exercise • Dimenhidrinat 4 x 25-50mg
Brandt Daroff 3x perhari dengan • Difenhidramin HCl 4 x 25-50mg
masing-masing 5x latihan, selama • Senyawa Betahistin
• Betahistin Mesylate 3x12mg
2-3 minggu.
• Betahistin HCl 3x8-24mg
• Kalsium Antagonis
• Cinnarizine 3 x 15-30mg atau
1x75mg
29
Tatalaksana

• Semont Maneuver Epley Maneuver


30
Prognosis
Ad Vitam : Dubia ad Bonam
Ad Sanationam : Dubia ad Malam
Ad Fungsionam : Dubia ad Bonam

Edukasi
• Menyampaikan penjelasan mengenai penyakit, dan prognosisnya.
• Sampaikan pada keluarga untuk memotivasi pasien dalam mencari penyebab vertigo.
• Mendorong pasien untuk melakukan latihan vestibular.

31
Daftar Pustaka

Thursina C, et al. 2017. Pedoman Tatalaksana Vertigo [online, diakses di


https://www.scribd.com/document/402224931/PEDOMAN-TATALAKSANA-
VERTIGO-2017-docx pada 16 Februari 2022].
Acuan Panduan Praktik Klinis Neurologis. 2016. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia.
Barton JJ. 2020. Benign Paroxysmal Positional Vertigo. In : T.W. Post, ed. UpToDate.
Waltham,MA:UpToDate.
Sitorus F, Ariani NNR, Maharan K. 2017. Vertigo Vestibular Perifer. In: E.Anindita T. & Wiratman
W. Buku Ajar Neurologi. Jakarta : Penerbit Kedokteran Indonesia, pp 271-284.

32
TERIMAKASIH

33
34

Anda mungkin juga menyukai