E. Bimo Aksono H
FKH Unair
11
Base Premise
“Virtually every major medical advance of the last 100
years (as well as advances in veterinary medicine) has
depended on research with animals. Animal studies
have provided the scientific knowledge that allows
health care providers to improve the quality of life for
humans and animals by preventing and treating
diseases and disorders, and by easing pain and
suffering.”
- Foundation for Biomedical Research, “Understanding the Use of
Animals in Biomedical Research”
2
Why are animals used in research?
6
Prosedur
• Penentuan hewan coba
• Jumlah hewan coba
• Jalur pemberian dan frekuensi
pemberian
• Peringkat dosis
• Saat dan lama pemberian
• Pengamatan dan evaluasi hasil
7
Menurut FDA
• Uji sitotoksis dilakukan pada empat spesies mammalia
salah satunya non rodent
• Evaluasi obat baru pada spesies hewan pada umumnya
untuk :
- dose responses
- absorbsi obat
- distribusi sistemik
- metabolisme dan ekskresi
- tempat dan mekanisme kerja
- reaksi alergi
- Toksisitas akut, sub akut dan kronis
• Beberapa uji dapat dilakukan in vitro (contoh otot polos
atau mikroorganisme)
8
Faktor-faktor yang mempengaruhi
metabolisme obat
• Variasi strain
• Perbedaan jenis kelamin
• Kondisi lingkungan
• Diet
• Umur
• Cara pemberian materi
9
Hewan Coba
10
Spesies ideal
• Mudah diambil darahnya dan jumlah darah yang
diambil cukup banyak
• Mudah dipegang dan dikendalikan
• Pemberian materi mudah dilakukan dengan
berbagai rute
• Mudah dikembangbiakan dan mudah dipelihara
di laboratorium
• Lama hidup relatip singkat
• Fisiologi diperkirakan sesuai/identik dengan
manusia atau hewan yang dituju
11
Contoh spesies yang
umum
• Anjing (27%)
• Tikus (22%)
• Kera (21%)
• Kucing (8%)
• Kelinci (4%)
12
Konversi Perhitungan dosis utk beberapa jenis hewan dan manusia
Mencit Tikus Marmut Kelinci Kucing Kera Anjing Manusia
20 g 200 g 400 g 1,5 kg 2 kg 4 kg 12 kg 70 kg
Mencit 1,0 7,0 2,25 27,8 29,7 64,1 124,2 387,9
20 g
16
Kondisi Ruangan dan
Pemeliharaan Hewan Coba
17
Kondisi Ruangan dan Pemeliharaan
Hewan Coba
18
Cara Penandaan
Hewan Coba
19
Cara Handling
20
What is Animal Care and Use ?
• For purposes of this session, the word
“animals” means live, vertebrate animals used
in research, testing, teaching, health
surveillance, or for related purposes.
22
Dari dokumen itu tercermin
hal-hal sebagai berikut :
• Hewan percobaan di dalam laboratorium harus
diperhatikan kenyamanan fisiknya, mereka
harus diperlakukan dengan baik, diberi
makanan yang memadai serta lingkungan harus
memenuhi persyaratan
• Hanya hewan yang diperoleh secara legal yang
boleh digunakan sebagai hewan coba
• Pemeliharaan serta penggunaannya harus
mematuhi segala peraturan perundangan yang
berlaku.
23
• Anesthesi yang memadai harus digunakan
untuk menghilangkan rasa sakit selama
tindakan operatif. Bila penelitian diperlukan lagi
setelah lepas anesthesia, harus digunakan cara
yang baik untuk mengurangi rasa sakit menjadi
sekecil mungkin
26
DASAR HUKUM PENELITIAN PADA
HEWAN COBA DI INDONESIA
28
SYARAT PENELITIAN
DENGAN HEWAN COBA
• Tujuan penelitian dinilai cukup
bermanfaat;
• Desain penelitian dapat menjamin
bahwa penelitian akan mencapai
tujuannya;
• Tujuan penelitian tidak dapat
dicapai dengan menggunakan
subjek atau prosedur alternatif;
29
BEBERAPA PRINSIP DASAR
PENGGUNAAN HEWAN COBA
• Untuk kemajuan pengetahuan biologi dan
pengembangan metode dalam melindungi
kesehatan dan kesejahteraan manusia,
diperlukan percobaan pada berbagai
spesies hewan yang utuh. Ini dilakukan
setelah pertimbangan yang seksama
karena jika layak, harus digunakan metode
seperti model matematika, simulasi
komputer, dan sistem in vitro.
30
• Hewan yang dipilih untuk penelitian harus sesuai
spesies dan mutu, serta jumlahnya hendaknya
sekecil mungkin, namun hasil penelitiannya absah
secara ilmiah
• Peneliti dan tenaga kerja lainnya harus
memperlakukan hewan percobaan sebagai
makhluk perasa, memperhatikan pemeliharaan
dan pemanfaatannya serta memahami cara
mengurangi penderitaannya
• Peneliti harus menganggap bahwa prosedur yang
menimbulkan rasa nyeri pada manusia, juga
menimbulkan rasa nyeri pada spesies bertulang
belakang termasuk primata
31
• Pada akhir penelitian bahkan pada waktu
dilakukan percobaan, hewan yang
menderita nyeri hebat atau terus menerus
atau menjadi cacat yang tidak dapat
dihilangkan harus dimatikan tanpa rasa
nyeri
• Hewan yang akan dimanfaatkan untuk
penelitian hendaknya dipelihara dengan
baik, termasuk kandang, makanan, air
minum, transportasi dan cara
menanganinya sesuai tingkah laku dan
kebutuhan biologik tiap spesies
32
Prinsip 5F dan 3R
Freedom from :
Hunger and Thirst Replacement
Discomfort Reduction
Fear and Distress Refinemen
Pain, Distress and Injury
to express natural behaviour
34
“3R”
Replacement
a. Replacement relatif, yaitu tetap
memanfaatkan hewan percobaan
sebagai donor organ, jaringan, atau
sel;
b. Replacement absolut, yaitu tidak
memerlukan bahan dari hewan,
melainkan memanfaatkan galur sel
(cell lines) atau program komputer.
35
“3R”
Reduction
• Mengurangi pemanfaatan jumlah
hewan percobaan sehingga sesedikit
mungkin dengan bantuan ilmu statistik,
program komputer, dan teknik-teknik
biokimia serta tidak mengulangi
penelitian dengan hewan percobaan
apabila tidak perlu
36
“3R”
Refinement
• Mengurangi ketidaknyamanan yang
diderita oleh hewan percobaan
sebelum, selama, dan setelah
penelitian, misalnya dengan
pemberian analgetik
37
PERAN DAN FUNGSI KOMISI
ETIK PADA HEWAN
• Menyebarluaskan dan mengawasi suatu tata laksana etik
riset yg menyertakan hewan sebagai subyek penelitian
• Mengembangkan kebijakan dan procedur kerja yg
menjamin aplikasi ethik penelitian pada hewan
• Menjamin bahwa hewan coba diperlakukan secara
hewani
• Menjamin tata laksana etik riset dgn hewan sbg sukyek
baik keselamatan, kesehatan dan kenyamanan hewan
• Melaksanakan pembahasan etik proposal penelitian
secara wajar dan independen, kompeten dan tepat
waktu, serta mendokumentasinya secara rapih
38
PERANAN KOMISI ETIK
- Komisi etik menjamin penelitian
dengan hewan dilaksanakan dengan
standar “tertinggi”
- Menjamin bahwa penelitian
menggunakan hewan mematuhi
aspek kesejahteraan hewan, bebas
dari rasa sakit (pain) dan distress
yang tidak selayaknya
39
Topik yang harus dicakup dalam mereview
protokol penelitian :
40
Lanjutan …………………….
41
Lanjutan …………………….
• Veterinary care :
- anesthesia
- analgesia
- bedah : deskripsi & Klasifikasi, terutama “major surgery”
berulang
* Pre : puasa, sedasi, pre- dan anesthesia
* Peri : aseptis, support care & monitoring
* Pasca : perawatan & monitoring, komplikasi, record
• Klasifikasi : Major vs Minor, Survival vs Non Survival
• Euthanasia
• Natural behaviour (?)
42
Lanjutan …………………….
ACUAN/ REFERENSI
(Jurnal, Penelitian Awal, dll)
44
JUSTIFIKASI PENGGUNAAN HEWAN
45
HEWAN MODEL
• Umur dan Berat
- fisiologis, aging process, patogenesis
• Jenis Kelamin
- hormonal : siklus estrus/menstruasi betina
ACUAN/REFERENSI
(Jurnal, Penelitian Awal, dll) 46
KETERSEDIAAN ALTERNATIF
• Alternatif
- Hewan Kultur sel; in vitro; simulasi (replacement)
- Metode “ pain & distress”
invasive non invasive
ACUAN/REFERENSI
(Jurnal, Penelitian Awal, dll) 47
JUMLAH HEWAN
• STATISTIK
- Data/Referensi/Acuan
48
• Pengulangan Penelitian ??????????
Alasan……………………………
49
HEWAN PERNAH DIGUNAKAN
• Penyataan dan Acuan
- bahwa prosedur/komponen uji pada penelitian
sebelumnya tidak mempengaruhi hasil penelitian yang
akan dilakukan pada hewan yang sama data/acuan
- Lanjutan penelitian sebelumnya
50
ANALGESIA
• Prosedur melibatkan rasa sakit (pain)
- Analgesia dapat diberikan :
* Bahan/agen dan dosis yang tepat
* Tidak mempengaruhi hasil penelitian
- Analgesia kontra indikasi terhadap
parameter untuk menarik hewan dari
penelitian
• MONITORING
51
ANESTHESIA
• Komponen yang digunakan dan dosis
- tepat dan standard kedokteran hewan
- tidak mempengaruhi data
• Pre-anesthesia
• Per-anesthesia : MONITORING
- masalah rekam medik
• Recorvery : MONITORING rekam medis
• Frekuensi, durasi
52
Seberapa umumkah rasa sakit/”pain” dan
“distress” pada safety testing ?????????
• US : 9% hewan di penelitian dilaporkan
termasuk dalam kelompok mengalami
sakit dan distress, tanpa menggunakan
analgesia
• 75% diantaranya untuk uji keamanan
(safety testing) :
- uji potensi vaksin
- kelinci : ocular dan dermal
- marmot : uji sensitisasi
53
Spesies-Spesific Assessment of
Pain in Laboratory Animals
• Activity
• Appearance
• Temperament
• Vocalization
• Changing in feeding behaviour
• Physiology changes
• Evaluation of srgical site
54
Recognizing Pain and Distress
in Laboratory
• Indicator of pain in several common
laboratory animals :
- spesies
- general behaviour
- appearance
- physiology
55
Lanjutan……………..
56
SURGERY
• Survival : “animal regain consciousness after anesthesia”
• TERMINAL/NON-SURVIVAL : “animal is euthanized while
under anesthesia and does not regain consciousness”
• MAJOR : “penetrales and exposes a body cavity or
procedures substantial impairment of physical or physiologic
function” (laparotomy, thoracotomy, craniotomy, joint
replacement, etc)
• MINOR : “ less invasive, does not meet the criteria for major
surgery”
57
LAPAROSCOPIC
SURGERY ?
• Major vs Minor
• Bergantung kepada :
- hewan
- kebijakan/policy komisi
58
• Multiple surgery tidak disarankan
60
MONOCLONAL ANTIBODY
• Hybridoma
• Perlu ditanyakan mengapa tidak in-vitro
• Agen ascitogenic granulomateous peritonitis
rasa sakit (volume agen ascitogenic, analgesia)
• Abdominal paracentesis (waktu koleksi, frekuensi
koleksi, maksimum volume dikoleksi, prosedur
pasca koleksi, “end point”)
• MONITORING
• Parameter : “ end point”
• Referensi/Acuan
61
PEMBATASAN
AIR MINUM DAN MAKANAN
• MONITORING
• Index fisiologis dan tingkah laku
- berat badan, status hidrasi
• RECORDING
- berat badan, konsumsi pakan dan minum
• Parameter untuk menarik hewan
sementara atau permanen dari penelitian
• Referensi/Acauan
62
HAZARDOUS AGENT
• Biohazard/Carcinogen/Toxic/Radioisotop
• Fasilitas yang digunakan (biosafety level-
lab/hewan; biosafety cabinet)
• Half-life time prosedur waster
disposal dan husbandry
• Material safety data sheet (komisi dan
laboratorium)
63
KOLEKSI SAMPEL
• Ante mortem vs Post mortem
• Invasive vs Non invasive
• Metode standard Kedokteran hewan
• Darah : volume, route dan frekuensi
64
AGEN PARALYTIC
65
Kematian sebagai “ End-point”
• LD50, tumor, antibody perlu ????
• Justifikasi scientific dan peraturan/policy
• PARAMETER
- moribund, abnormalitas, respirasi,
posture, rough hair, % BW, lethargy,
kesulitan mencapai pakan/minum
• Pre-eliminary ataupun data sebelumnya
66
Guideline “Human Endpoint”
terkini untuk Uji Keamanan
• Adanya tanda rasa sakit dan distress yang
parah
• Uji kronik
- tanda klinis yang menunjukkan
ketidaknyamanan,rasa sakit, distress dan
kondisi yang menurun dalam waktu
cepat/singkat
• Keadaan moribund
• Kematian tidak harus dicapai sebagai
endpoint dalam uji toksisitas
67
Guideline “Human Endpoint”
terkini untuk Uji Potensi Vaksin
• PERTUSSIS
- paralisis kaki belakang
- suhu tubuh mencapai < 34,5ºC
• RABIES
- turunnya berat badan
- tanda neurologis 68
NEOPLASMA
• Hewan
• Induksi (inokulasi sel/kimia) vs spontan
• Lokasi inokulasi
• PARAMETER Euthanasia :
- ukuran, ulcerasi, berat badan, tanda
umum
69
Guideline for the welfare of animals in
experimental neoplasma
• Kenali tanda rasa sakit, tidak nyaman, dan
distress pada spesies yang digunakan
• System tubuh
- solid tumor (ulcerasi, cachexia, perbesaran
jaringan
- tumor ascites (abdomen besar, anemia,
kachexia)
• Penyimpangan dari keadaan normal penting
diamati (anemia, metastasis)
• Adanya hewan kontrol
70
Lanjutan……………….
• Experimental design
- pemilihan lokasi transplantasi atau induksi
- multiple vs lokal
- moribund euthanasia
- berat tumor tidak boleh melampaui 5% berat awal
atau 10% pada penelitian terapeutik
- penelitian terapeutik : penurunan berat badan
tidak boleh melampaui 20% dari berat awal
• Pemeriksaan Hewan
- Biologi tumor, perubahan tanda klinis
- observasi minimal 1 kali sehari
- keadaan klinis umum serta ukuran tumor dan ulserasi
- kemungkinan komplikasi atau metastasis
71
EUTHANASIA
• Waktu cepat, tanpa sakit dan distress
• Kebijakan Komisi
- deviasi dapat diterima dengan alasan
justifikasi scientific dan alasan medis
(ether, dislokasi servikal tanpa anasthesia)
• Tidak mempengaruhi hasil penelitian
72
PERUBAHAN
SELAMA PROSES PENELITIAN
• Kebijakan komisi
• Major vs Minor
• Jumlah hewan; spesies, desain penelitian,
prosedur penelitian dan sebagainya
• Pemberlakuan :
-memo/amendment approval perubahan
-perubahan laporan
-approval ulang
73
PENANGANAN HEWAN PASCA
PENELITIAN
• Pengambilan sampel jaringan :
euthanasia pathology
- hasil penelitian
- penyimpanan jaringan untuk penelitian lain
- health surveillance program
• Diketahui tdk ada efek jangka panjang
- penelitian lain (dipastikan tdk ada efek)
- penelitian lanjutan
- adopsi
- holding
- training
- karantina (breeding)
- euthanasia
74
PENELITI Mengajukan
PENELITI Mengisi
Permohonan Etik
Borang Permohonan Etik
(Online dan Offline)