Anda di halaman 1dari 31

NURUL KHAERAH

A. Pengertian Lipid
 Lipid Lipid adalah kelompok molekul alami
yang meliputi lemak, lilin, sterol, vitamin yang
larut dalam lemak (seperti vitamin A, D, E, dan
K), monogliserida, digliserida, trigliserida, 
fosfolipid, dan lain-lain.
Fungsi biologis utama lipid termasuk
menyimpan energi, pensinyalan, dan
bertindak sebagai komponen pembangun 
membran sel
 Istilah lipid kadang-kadang digunakan
sebagai sinonim dari lemak.
 Lipid juga meliputi molekul-molekul
seperti asam lemak dan turunan-
turunannya termasuk tri-, di-, dan
monogliserida dan fosfolipid, juga
metabolit yang mengandung sterol, seperti
kolestrol.

 Meskipun manusia dan mamalia memiliki


metabolisme untuk memecah dan
membentuk lipid, beberapa lipid tidak
dapat dihasilkan melalui cara ini dan harus
diperoleh melalui makanan.
B. Jenis-Jenis Lipid

 Terdapat beberapa jenis lipid


yaitu:
1) Asam lemak, terdiri atas asam lemak
jenuh dan asam lemak tak jenuh
2) Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan
fosfogliserida
3) Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein
dan glikolipid
4) Non gliserida, terdiri atas sfingolipid,
steroid dan malam
1. Asam Lemak
 Asam lemak merupakan asam monokarboksilat
rantai panjang.

 Adapun rumus umum dari asam lemak adalah:

CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH

 Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12


sampai dengan C24.
 Ada dua macam asam lemak yaitu:

a) Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)


Adalah asam lemak yang tidak memiliki ikatan
rangkap

Struktur Asam Lemak jenuh:


angkap.

 truktur Asam Lemak Jenuh :


b) Asam lemak tak jenuh (unsaturated
fatty acid) adalah asam lemak yang
memiliki satu atau lebih ikatan
rangkap.
 Struktur Asam Lemak Tak
Jenuh :
Tabel. Asam lemak pilihan dan sumbernya

Nama Asam Struktur Sumber


Jenuh
Butirat C3H7COOH Lemak susu

Palmitat C15H31COOH Lemak hewani dan nabati


Stearat C17H35COOH Lemak hewani dan nabati
Kaproat C5H11COOH Lemak hewani dan nabati

Tak-jenuh
Palmitoleat C15H29COOH Lemak hewani dan nabati
Oleat C17H33COOH Lemak hewani dan nabati

Linoleat C17H31COOH Minyak nabati

Linolenat C17H29COOH Minyak biji rami

Arakidonat C21H31COOH Minyak nabati


2. Gliserida
A.Gliserida netral adalah campuran ester
antara asam lemak dengan gliserol.
 Fungsi dasar dari gliserida netral adalah
sebagai simpanan energi (berupa lemak
atau minyak).
 Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1,
2 atau 3 asam lemak yang tidak harus
sama.
 Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak
disebut monogliserida, jika berikatan
dengan 2 asam lemak disebut digliserida
dan jika berikatan dengan 3 asam lemak
dinamakan trigliserida.
 Lemak dan minyak keduanya merupakan
trigliserida.
 Adapun perbedaan sifat secara umum
dari keduanya adalah:
1. Lemak :
 Umumnya diperoleh dari hewan
 Berwujud padat pada suhu
ruang
 Tersusun dari: asam lemak jenuh
2. Minyak
 Umumnya diperoleh dari tumbuhan
 Berwujud cair pada suhu ruang
 Tersusun dari asam lemak tak
jenuh
 StrukturGliserida Netral
B. Fosfogliserida (Fosfolipid)
 Lipid dapat mengandung gugus fosfat.
Lemak termodifikasi ketika fosfat
mengganti salah satu rantai asam lemak.

 Penggunaan fosfogliserida
adalah:
1. Sebagai komponen penyusun
membran sel.
2. Sebagi agen emulsi.
 Stuktur
Fosfolipid

-
3. Lipid kompleks
 Lipid kompleks adalah kombinasi antara
lipid dengan molekul lain.
 Contoh penting dari lipid kompleks adalah
lipoprotein dan glikolipid.
 Lipoprotein merupakan gabungan antara
lipid dengan protein.
 Ada 4 klas mayor dari lipoprotein plasma
yang masing-masing tersusun atas
beberapa jenis lipid, yaitu:
1. Kilomikron.
Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi
trigliserid dari usus ke jaringan lain, kecuali ginjal.

2. VLDL (very low - density lypoproteins).


VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan
mengangkutnya menuju jaringan lemak.

3. LDL (low - density lypoproteins).


LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan
perifer.

4. HDL (high - density lypoproteins).


HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut
kolesterol ke hati.
4.Lipid non gliserida
 Lipid jenis ini tidak mengandung
gliserol.
 Jadi asam lemak bergabung dengan
molekul-molekul non gliserol.
 termasuk ke dalam jenis ini adalah
Yang
sfingolipid, steroid, kolesterol dan malam.
a) Sfingolipid
 Sfingolipid adalah fosfolipid yang tidak
diturunkan dari lemak.
 Penggunaan primer dari sfingolipid adalah
sebagai penyusun selubung mielin serabut
saraf.
 Pada manusia, 25% dari lipid merupakan
sfingolipid.
 StrukturSfingolipid

0
b) Steroid
 hormon reproduktif merupakan
Beberapa
steroid, misalnya testosteron dan
progesteron.
 Steroid lainnya adalah
kortison.
 Hormon ini berhubungan dengan proses
metabolisme karbohidrat, penanganan
penyakit arthritis rematoid, asthma,
gangguan pencernaan dan sebagainya.
 Struktur Steroid
c) Kolesterol
 Selain fosfolipid, kolesterol merupakan
jenis lipid yang menyusun membran
plasma.
 Kolesterol berhubungan dengan
pengerasan arteri.
 Dalam hal ini timbul plaque pada dinding
arteri, yang mengakibatkan peningkatan
tekanan darah karena arteri menyempit,
penurunan kemampuan untuk meregang.
 Pembentukan gumpalan dapat
menyebabkan infark miokard dan stroke.
 StrukturKolestrol

1"

,
,
d) Malam/lilin (waxes).
 Malam tidak larut di dalam air dan sulit
dihidrolisis.

 Malam sering digunakan sebagai lapisan


pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain.

 Malam merupakan ester antara asam


lemak dengan alkohol rantai panjang.
 StruksturMalam

C>
C>

-2
=
=-2
I

--
••
C. Penggolongan Lipid
 Lipid adalah senyawa organik yang tak
larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
non polar (eter, kloroform,benzen,dsb.).
 Lipid digolongkan menjadi 3 yaitu :
1. Lipid Sederhana
 Lipid sederhana adalah senyawa-
senyawa yang tidak mempunyai gugs
ester dan tidak dapat dihidrolisis,
misalnya golongan steroid.
2. Lipid Campuran
 Lipid campuran adalah senyawa-senyawa
yang mempunyai gugus ester dan dapat
dihidrolisis, misalnya lemak, minyak dan
lilin.
3. Derivat Lipid
 Derivat lipid yaitu yang diturunkan dari
zat
lipid dengan hidrolisis.
 didalamnya adalah asam lemak
Termasuk
(jenuh dan tidak jenuh), gliserol, sterol dan
benda-benda keton.
D. Fungsi Lipid
 Sebagai makanan
 Isolator lemak adalah penghantar panas yang
buruk, menghalangi keluarnya panas dari
tubuh
 Sebagai zat pelindung
 Digunakan pada pembuatan sabun
 Digunakan pada pembuatan gliserol
 Sebagai cat pakaian minyak, digunakan
minyak pengering yang mengandung sisa
asam lemak dengan banyak ikatan C-C dan
dapat dioksidasi pada suhu kamar,
membentuk zat yang keras dan tahan air
(water proof)
E. Pemeriksaan Lipid
 Ada 2 cara untuk memeriksa atau menguji
lipid, yaitu :
1. Tetapan fisika/ tes fisika, diantaranya
menguji :
a) Warna
b) Bau Kadar
c) air Berat
d) jenis
e) Titik cair
2. Tes kimia, diantaranya menentukan :
a) Bilangan asam (ketengikan)
b) Bilangan penyabunan (BM minyak)
c) Bilangan iodium (ketidak jenuhan
minyak)
d) Bilangan setil (jumlah gugus OH-
alkohol)
e) Bilangan reichert Meissel (ukuran jumlah
asam lemak dengan atom C 2-6)
f) Bilangan Polenske (ukuran jumlah asam
lemak dengan atom C 6-12).
F. Reaksi Reaksi Lipid
1. Hidrolisis, lemak dan minyak dapat
mengalami hidrolisis karena pengaruh
asam kuat atau enzim lipase
membentuk
 gliserol dan asam lemak.
Misalnya, hidrolisis gliseil tristearat akan
 menghasilakn gliserol dan asamstearat.
Hasil hidrolisis akan memisah karena
gliserol larut dalam air, sedangkan asam
lemak tidak larut.
2. Penyabunan, reaksi lemak atau
minyak dengan suatu basa kuat
seperti NaOH atau KOH
mengahasilakan sabun.
 Oleh karena itu, reaksinya disebut
reaksi penyabunan (saponifikasi).
 Reaksi penyabunan
menghasilkan
gliserol sebagai hasil sampingan.
3. Hidrogenasi minyak, minyak dapat
dipadatkan melalui hidrogenasi (adisi
hidrogen).
 Reaksi ini dapat dikatalisis oleh serbuk
nikel.
 Sebagaimana telah disebutkan, minyak
mempunyai titik lelh relatif rendah karena
mengandungasam-asam lemak tak jenuh.
 Dengan menjenuhkan ikatan rangkapnya,
yaitu dengan hidrogenasi, maka titik leleh
minyak akan meningkat dan menjadi
padat.

Anda mungkin juga menyukai