NIM 51821011075
KELAS C2 2021
TUGAS KIMIA ORGANIK
Tingkat Keelektronegatifan Unsur
N0 0,15 polar
CO 0,11 polar
2
BF3 0 Non polar
CCI 0 Non polar
4
Daftar Pustaka
Adnan, M,1997.Teknik kromatografi untuk analisis bahan makanan, Edisi
pertama, Yogyakarta : Andi
OLEH:
51821011075
C2
JURUSAN FARMASI
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Komponen utama minyak bumi dan gas alam, yaitu sumber daya
yang sekarang memasok sebagian besar sumber energi kita, ialah
hidrokarbon, yakni senyawa yang hanya mengandung karbon dan hidrogen.
Ada tiga golongan hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan karbon-karbonnya.
Hidrokarbon jenuh hanya mengandung ikatan tunggal karbon-karbon.
Hidrokarbon tak jenuh mengandung ikatan majemuk karbon-karbon baik ikatan
rangkap, ikatan rangkap tiga, atau keduanya. Hidrokarbon aromatic ialah
golongan khusus senyawa siklik yang strukturnya terkait dengan benzena.
I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Alkana
Setiap atom karbon mempunyai empat ikatan (baik ikatan C-H atau ikatan
C-C), dan setiap atom hidrogen mesti berikatan dengan atom karbon (ikatan
H-C). Sebuah kumpulan dari atom karbon yang terangkai di sebut juga dengan
rumus kerangka. Secara umum, jumlah atom karon digunakan untuk
mengukur berapa besar ukuran alkana tersebut (contohnya: C2-alkana).
Contoh :
H3C --- CH2---CH2 ---CH2 ---CH3
n-pentana
Jika nomor dari bawah, maka cabang ada di nomor 3. tetapi jika
dari kanan, maka cabang ada di nomor 4. Sehingga dipilih
penomoran dari ujung bawah.
• Jika terdapat lebih dari satu alkil sejenis, maka diberi awalan
alkil dengan di, tri, tetra dan penta dan seterusnya sesuai
dengan jumlah alkil sejenis.
• Jika terdapat dua jenis atau lebih jenis alkil, maka nama-nama
alkil disusun sesuai abjad. Misalnya: Etil ditulis terlebih dahulu
daripada metil.
• Jika terdapat beberapa pilihan rantai induk yang sama panjang
maka pilih rantai induk yang mempunyai cabang lebih banyak.
• Gugus alkil dengan jumlah atom C lebih banyak diberi
nomor yang lebih kecil.
II.3 Penggolongan Alkana
Berarti juga dikenal hidrokarbon alifatik jenuh dan hidrokarbon alifatik tak -
CO2; dan bila tak-sempurna, selain H2O dan CO2 juga dihasilkan gas
karbon monoksida, CO dan kadang-kadang C.
a. Sifat Fisik
▪ Semua alkana merupakan senyawa polar sehingga sukar larut
dalam air. Pelarut yang baik untuk alkana adalah pelarut non
polar, misalnya eter. Jika alkana bercampur dengan air, lapisan
alkana berada di atas, sebab massa jenisnya lebih kecil daripada
1.
▪ Pada suhu kamar, empat suku pertama berwujud gas, suku ke 5
hingga suku ke 16 berwujud cair, dan suku diatasnya berwujud
padat.
▪ Semakin banyak atom C, titik didih semakin tinggi. Untuk alkana
yang berisomer (jumlah atom C sama banyak), semakin banyak
cabang, titik didih semakin kecil.
Alkana Rumus Titik didih [°C] Titik lebur Massa jenis [g·cm 3]
[°C] (20°C)
Metana CH4 -162 -183 Gas
Etana C2H6 -89 -172 Gas
Propana C3H8 -42 -188 Gas
Butana C4H10 0 -138 Gas
Pentana C5H12 36 -130 0.626 (cairan)
Heksana C6H14 69 -95 0.659 (cairan)
Heptana C7H16 98 -91 0.684 (cairan)
Oktana C8H18 126 -57 0.703 (cairan)
Nonana C9H20 151 -54 0.718 (cairan)
Dekana C10H22 174 -30 0.730 (cairan)
Undekana C11H24 196 -26 0.740 (cairan)
Dodekana C12H26 216 -10 0.749 (cairan)
Ikosana C20H42 343 37 Padat
Triakontana C30H62 450 66 Padat
Tetrakontana C40H82 525 82 Padat
Pentakontana C50H102 575 91 Padat
Heksakontana C60H122 625 100 Padat
b. Sifat Kimia
▪ Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa
lainnya.
▪ Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar
menghasilkan kalor, karbon dioksida dan uap air.
▪ ika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F 2, Cl2,
Br2, I2), atom-atom H pada alkana akan digantikan oleh
atom-atom halogen.
a. Bahan bakar
Misalnya elpiji, kerosin, bensin, dan solar
b. Pelarut
berbagai jenis hidrokarbon, seperti Petroleum eter dan nafta,
digunakan sebagai pelarut dalam industri atau pencucian kering
(dry cleaning)
c. Sumber Hidrogen
Gas alam dan gas petroleum merupakan hidrogen dalam
industri, misalnya industry ammonia atau pupuk
d. Pelumas
Pelumas adalah alkana suhu tinggi (jumlah atom karbon tiap
molekulnya cukup besar, misalnya C18H 38
e. Bahan baku untuk senyawa organik
Minyak bumi dan gas alam merupakan bahan baku utama untuk
sintetis berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam cuka,
dan lain-lain
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Tata nama atau cara memberi nama senyawa alkana dikenal dengan
nomenklatur. Cara pemberian nama ini diatur secara internasional oleh IUPAC
(International Union of Pure andApplied Chemistry). Tujuannya agar diperoleh
keseragaman pada nama-nama senyawa alkana.
Sifat fisika alkana yaitu : semakin besar massa molekul relative (Mr)
alkana, titik lelehdan titik didihnya semakin tinggi dan dalam jumlah atom C
yang sama (Mr sama) semakin banyak jumlah cabang semakin rendah titik
didihnya. Sedangkan sifat kimianya yaitu : senyawa-senyawa alkana sukar
bereaksi dengan pereaksi kimia seperti zat pengoksidasi atau zat
pereduksidan alkana dapat bereaksi dengan oksigen melalui reaksi
pembakaran.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.uin-suska.ac.id/2463/3/BAB%20II.pdf
http://mubarrok93.blogspot.com/2014/01/makalah-kimia.html
TUGAS KIMIA ORGANIK II
OLEH :
NIM : 51821011075
PRODI : FARMASI
PRODI FARMASI
UNIVERSITAS PANCASAKTI
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
senyawa karbon. Senyawa ini tersusun atas atom karbon dan atom-
atom lain yang terikat pada atom karbon, seperti hidrogen, oksigen,
nitrogen, dan atom karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon
uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dan pembakaran tidak
produk
BAB II
PEMBAHASAN
Senyawa hidrokarbon
bumi dan batu bara. Adanya uap air dapat dideteksi dengan
atau Ba(OH)2) melalui reaksi: CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) à CaCO3 (s) +
H2O (l)
Contoh :
3. Sifat-Sifat Alkena
Contoh:
II.2 Alkuna
1. Pengertian
Gas berbau khas yang biasa digunakan oleh tukang las
adalah senyawa dari alkuna yang disebut etuna atau asetilena yang
sehari-hari disebut gas karbit. Gas ini dihasilkan dari reaksi antara
karbit (CaC 2) dengan air. Persamaan reaksinya ditulis:
3. Sifat-Sifat Alkuna
Sifat fisis alkuna sama dengan sifat fisis alkana dan alkena.
Adapun sifat kimia alkuna yang paling penting yaitu dapat
mengalami reaksi adisi seperti akena.
Contohnya:
II.3 Alkohol
1. Pengertian
Alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungi
hidroksil yang terikat pada atom karbon jenuh. Alkohol mempunyai
rumus umum ROH, dimana R merupakan alkil dan OH merupakan
gugus hidroksil. Alkohol bisa berasal dari alkana, alkena, maupun
alkuna dengan adanya pergantian gugus alkil (substitusi) dengan
gugus hidroksi pada atom karbon jenuh ( propanol CH 3-CH2-CH2-
OH,2-propenol CH 2=CH-CH2-OH, dan 2-propunol CHEC-CH 2-OH).
Alkohol dapat di anggap sebagai turunan dari air (H - O -H), dimana
satu atom hidrogennya diganti dengan gugus alkil.
2. Sifat Alkohol
Sifat alkohol dibagi atas dua yaitu sifat fisika dan kimia.
a. Sifat fisika
Alkohol mengandung gugus polar yaitu gugus hidroksi (-OH)
yang bersifat hidrofilik dan juga mengandung gugus nonpolar
yaitu gugus alkil (-R) yang bersifat lipofilik. ketika alkohol
mempunyai jumlah rantai karbon yang kecil, maka alkohol akan
bersifat polar dan akhimya dapat larut dalam air. Semakin
panjang rantai alkil, kelarutan alkohol dalam air akan semakin
kecil. Dengan gugus -OH, alkohol màmpu membentuk ikatan
hidrogen pada dirinya sendiri, alkohol lain, molekul netral,
maupun anion. Pembentukan ikatan ini menyebabkan titik didih
abnormal jika dibandingkan dengan mole.
Alkohol monovalen dengan atom C 1-10 pada suhu kamar
berupa cairan dengan bau dan rasa yang spesfik sedangkan
dangan atom C >10 berupa zat padat yang tidak berwarna dan
tidak berbau. Alkohol monovalent mempunyai titik didih yang
bertambah besar dengan bertambahnya atom C Alkohol
bercabang, titik didihnya lebih rendah dari pada rantai lurus
dengan jumlah atom C yang sama. Alkohol polivalen, makin
banyak gugus OH maka TD dan TL makin tinggi. Makin banyak
atom C, maka makin tinggi indeks biasnya.
1) Suhu
Pada suhu kamar, alkohol bersuhu rendah akan berwujud
cair, sedangkan yang bersuku tinggi berwujud padat.
2) Titik didih dan titik leleh
Alkohol dengan suhu makin tinggi akan mempunyai titik didih
dan titik leleh yang makin tinggi.
3) Kelarutan
o Alkohol larut dalam air, tetapi kelarutannya berkurang
jika suhu makin tinggi
o Khusus untuk methanol, etanol, dan propranolol larut
dalam air pada semua perbandingan
4) Daya hantar listrik
Alkohol merupakan senyawa nonelektrolit.
b. Sifat kimia
Gu gu s fu n gsi -OH dapat melepaskan proton pada
laru tan dan den gan demikian alkohol bersifat asam. Karena
gugus -OH dapat digantikan, reaksi dalam alkohol dapat
diklasifikasikan menjadi reaksi yang melibatkan hidrogen asam
dan yang melibatkan gugus hidroksi.
o Ikatan hydrogen
Antarmolekul alkohol terdapat ikatan hydrogen
o Kepolaran
- Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH
- Kepolaran alkohol akan makin kecil jika suhunya makin
tinggi
o Kereaktifan
- Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na
- Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan
menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
3. Tata Nama Alkohol
Ada du acara pemberian nama pada alkohol yaitu:
a. Penamaan secara Trival
Yaitu yang di mulai penyebutan nama gugus alkil yang terikat
pada gugus -OH kemudian diikuti kata Alkohol.
Contoh:
CH3-CH 2-OH etil alkohol
CH3-CH2-CH2-OH propil alkohol
b. Penamaan system IUPAC
Yaitu mengganti akhiran a pada alkana dengan ol (alkana
menjadi alkanol)
Contoh:
CH3-CH2-OH etanol
CH3-CH2-CH 2-OH propanol
Alkohol monohidrat
CH3OH Metanol Alkohol kayu
Alkohol polihidrat
Alkohol alisiklik
2 - (2-propil)-5-metil-
C10H19OH Mentol
sikloheksan-1-ol
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Alkena ialah suatu hidrokarbon yang mengandung satu
ikatan rangkap senyawa ini mempunyai rumus umum CnH2n, sedangkan
Alkuna ialah suatu hidrokarbon dengan satu ikatan ganda tiga, senyawa
ini mempunyai rumus umum CnH2n-2 dan mempunyai satu ikatan
rangkap tiga. Alkohol m erupakan senyawa seperti air yang satu
hidrogennya diganti oleh rantai atau cincin hidrokarbon.
DAFTAR PUSTAKA
Devi, Poppy K.(2009). Kimia I Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Departemen
Pendidikan
Nasional.
Utami ,Budi. (2009). Kimia untuk SMA /MA kelas I. Jakarta: CV.Haka MJ.
MAKALAH KIMIA ORGANIK II
OLEH:
NIM : 51821011075
KELAS : C2 KONVERSI
JURUSAN FARMASI
MAKASSAR 2022
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Alkohol adalah zat psikoaktif yang bersifat adiktif. Zat ini adalah golongan
zat yang bekerja secara selektif, terutama pada otak, yang dapat
menimbulkan perubahan pada perilaku, emosi, kognitif, persepsi, dan
kesadaran seseorang. Sedangkan adiksi atau adiktif adalah suatu keadaan
kecanduan atau ketergantungan terhadap jenis zat tertentu. Seseorang yang
menggunakan alkohol mempunyai rentang respon yang berfluktuasi dari
kondisi yang ringan sampai yang berat. Alkohol juga merupakan zat yang bisa
menekan susunan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin
mempunyai efek stimulasi ringan.
PEMBAHASAN
II.1 Alkohol
1. Pengertian
Alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi
hidroksil yang terikat pada atom karbon jenuh. Alkohol mempunyai
rumus umum ROH, dimana R merupakan alkil dan OH merupakan
gugus hidroksil. Alkohol bisa berasal dari alkana, alkena, maupun
alkuna dengan adanya pergantian gugus alkil (substitusi) dengan
gugus hidroksi pada atom karbon jenuh ( propanol CH 3-CH2-CH2-
OH,2-propenol CH 2=CH-CH2-OH, dan 2-propunol CHEC-CH2-OH).
Alkohol dapat di anggap sebagai turunan dari air (H - O -H), dimana
satu atom hidrogennya diganti dengan gugus alkil.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum
untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH)
yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom
hidrogen dan/atau atom karbon lain.Berdasarkan jumlah gugus
fungsi –OH, jenis alkohol:
✓ Alkohol monovalent : memiliki 1 gugus fungsi –OH
✓ Alkohol polivalen : memiliki gugus fungsi –OH lebih dari 1
Alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung
gugus fungsi –OH.contoh rumus struktur alkohol adalah metanol.
Senyawa alkohol sudah banyak di kenal dan di manfaatkan oleh manusia,
baik dalam bentuk minuman,makanan,maupun untuk keperluan medis.
Beberapa jenis makanan dan minuman yang beralkohol yang banyak di
konsumsi orang dihasilkan dari hasil fermentasi karbohidrat, misalnya
tape, singkong, anggur dan lain-lain.
2. Sifat-Sifat Alkohol
Sifat alkohol dibagi atas dua yaitu sifat fisika dan kimia.
c. Sifat fisika
Alkohol mengandung gugus polar yaitu gugus hidroksi (-OH)
yang bersifat hidrofilik dan juga mengandung gugus nonpolar
yaitu gugus alkil (-R) yang bersifat lipofilik. ketika alkohol
mempunyai jumlah rantai karbon yang kecil, maka alkohol akan
bersifat polar dan akhimya dapat larut dalam air. Semakin
panjang rantai alkil, kelarutan alkohol dalam air akan semakin
kecil. Dengan gugus -OH, alkohol màmpu membentuk ikatan
hidrogen pada dirinya sendiri, alkohol lain, molekul netral,
maupun anion. Pembentukan ikatan ini menyebabkan titik didih
abnormal jika dibandingkan dengan mole.
Alkohol monovalen dengan atom C 1-10 pada suhu kamar
berupa cairan dengan bau dan rasa yang spesfik sedangkan
dangan atom C >10 berupa zat padat yang tidak berwarna dan
tidak berbau. Alkohol monovalent mempunyai titik didih yang
bertambah besar dengan bertambahnya atom C Alkohol
bercabang, titik didihnya lebih rendah dari pada rantai lurus
dengan jumlah atom C yang sama. Alkohol polivalen, makin
banyak gugus OH maka TD dan TL makin tinggi. Makin banyak
atom C, maka makin tinggi indeks biasnya.
5) Suhu
Pada suhu kamar, alkohol bersuhu rendah akan berwujud
cair, sedangkan yang bersuku tinggi berwujud padat.
6) Titik didih dan titik leleh
Alkohol dengan suhu makin tinggi akan mempunyai titik didih
dan titik leleh yang makin tinggi.
7) Kelarutan
o Alkohol larut dalam air, tetapi kelarutannya berkurang jika
suhu makin tinggi
o Khusus untuk methanol, etanol, dan propranolol larut
dalam air pada semua perbandingan
8) Daya hantar listrik
Alkohol merupakan senyawa nonelektrolit.
d. Sifat kimia
Gu gu s fu n gsi -OH dapat melepaskan proton pada
laru tan dan den gan demikian alkohol bersifat asam. Karena
gugus -OH dapat digantikan, reaksi dalam alkohol dapat
diklasifikasikan menjadi reaksi yang melibatkan hidrogen asam
dan yang melibatkan gugus hidroksi.
o Ikatan hydrogen
Antarmolekul alkohol terdapat ikatan hydrogen
o Kepolaran
- Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH
- Kepolaran alkohol akan makin kecil jika suhunya makin
tinggi
o Kereaktifan
- Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na
- Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan
menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
3. Tata Nama Alkohol
Ada du acara pemberian nama pada alkohol yaitu:
c. Penamaan secara Trival
Yaitu yang di mulai penyebutan nama gugus alkil yang terikat
pada gugus -OH kemudian diikuti kata Alkohol.
Contoh:
CH3-CH 2-OH etil alkohol
CH3-CH2-CH 2-OH propil alcohol
d. Penamaan system IUPAC
Yaitu mengganti akhiran a pada alkana dengan ol (alkana
menjadi alkanol)
Contoh:
CH3-CH2-OH etanol
CH3-CH2-CH 2-OH propanol
Urutan penamaan senyawa alkohol menurut IUPAC:
b. Polialkohol
✓ Gliserol
• Sebagai bahan cairan pembersih telinga dan pelarut
obat obatan, contohnya sirup obat batuk.
• Sebagai bahan kosmetik (pelembab kulit)
• Sebagai bahan baku serat plastik
• Sebagai bahan untuk membuat peledak,yaitu
nitrogliserin
✓ Glikol
Digunakan sebagai pelarut dan bahan baku untuk membuat
serat uat serat sintesis sintesis seperti dacron.
II.2 Keton
1. Pengertian
Keton adalah suatu senyawa organik yang memiliki gugus
karbonil (C=O) yang terikat pada dua gugus alkil, dua gugus aril,
sebuah gugus alkil, atau sebuah gugus aril. Dan memilliki sifat yang
sama dengan senyawa Aldehid. Keton tidak memiliki atom hydrogen
yang terikat pada gugus karbonilnya.
Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakteristikan oleh
sebuah gugus karbonil (O=C). Keton memiliki rumus umum
R(C=O)R (CnH2nO2).
Senyawa karbonil yang berikatan dengan dua karbon
membedakan keton dengan asam karboksilat, aldehida, ester, dan
senyawa-senyawa lainnya. Ikatan ganda gugus karbonil
membedakan keton dengan alkohol dan eter. Keton yang paling
sederhana adalah aseton.
Atom karbon yang berada di samping gugus karbonil
dinamakan karbon-α. Dengan keberadaan asam katalis, keton
mengalami tautaomerisme keto-enol.reaksi dengan basa kuat
menghasilkan enolat.
Utami ,Budi. (2009). Kimia untuk SMA /MA kelas I. Jakarta: CV.Haka MJ.
MAKALAH
KARBOHIDRAT
OLEH :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCA SAKTI
MAKASSSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda,
salah satunya adalah karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber
tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Karbohidrat menyediakan
kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup.
Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk
menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan
penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk
struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh negara berkembang
termasuk Indonesia adalah peningkatan jumlah penduduk yang
pesat dan tidak seimbang dengan penyediaan pangan dari hasil
pertanian. Ada beberapa upaya untuk mengatasi masalah tersebut
diantaranya dengan meningkatkan budidaya dan pemanfaatan
berbagai hasil pertanian seoptimal mungkin, terutama sumber bahan
pangan nabati. Dengan demikian, masyarakat tetap dapat
mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman
pola pangan dapat meningkat dan ketersediaan pangan lebih dapat
terjamin.
Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan
karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan
lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk
mencegah timbulnya 2 ketosis, pemecahan protein tubuh yang
berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu
metabolisme lemak dan protein
Sumber karbohidrat yang dijadikan makanan pokok terutama
di Indonesia adalah beras. Beras merupakan makanan pokok yang
mengandung kadar karbohidrat yang tinggi, namun karena naiknya
harga komoditas pangan dunia, yang mencerminkan adanya krisis
pangan dunia, menyebabkan ratusan juta penduduk dunia
khususnya warga Indonesia mengalami kesulitan untuk memperoleh
pangan terutama naiknya harga beras yang kian melambung tinggi.
B. Rumusan Msalah
1. Apa Itu Definisi Karbohidrat?
2. Apa Saja Fungsi Karbohidrat?
3. Bagaimana Klasifikasi Karbohidrat?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Karbohidrat
Karbohidrat adalah Polihidroksi aldehida dan Polihidroksi
keton atau zatzat yang bila dihidrolisis akan menghasilkan derivat
senyawa-senyawa tersebut. Suatu kharbohidrat tergolong aldehida (
CHO ), jika oksigen karbonil berikantan dengan suatu atom karbon
terminal dan suatu keton ( C = O ) jika oksigen karbonil berikatan
dengan suatu karbon internal.
Pada umumnya karbohidrat merupakan zat padat berwarna
putih, yang sukar larut dalam pelarut organik, tetapi larut dalam air (
kecuali beberapa sakarida ). Sebagian besar karbohidrat dengan
berat melekul yang rendah, manis rasanya. Kareena itu, juga
digunakan istilah gula untuk zat-zat yang tergolong karbohidrat.
B. Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi yakni:
1. Sumber bahan bakar.
2. Sumber energi utama dan dapat diganti dengan sumber energy
yang lain pada beberapa organ tubuh manusia, yaitu otak, lensa
mata dan sel saraf.
3. Bahan sintesis senyawa organic lainnya.
4. Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan.
5. Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
6. Membantu proses penyerapan kalsium.
7. Sebagai materi pembangun.
8. Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat
dengan atom C lima buah merupakan komponen asam nukleat
(DNA dan RNA).
9. Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur
struktural dan penyangga dalam dinding sel bakteri dan tanaman.
10. Sebagai pelumas sendi kerangka.
C. Klasifikasi Karbohidrat
Jika diuraikan, ternyata karbohidrat hanya terdiri dari 3 unsur,
yaitu karbon (C), hydrogen (H), dan oksigen (O). Senyawa yang
termasuk karbohidrat sangat banyak mulai dari senyawa sederhana
hingga senyawa dengan berat molekul 500.000 atau lebih.
Senyawa-senyawa tersebut dapat digolongkan menurut jumlah
senyawa penyusunnya yaitu monosakarida,
oligosakarida, oligosakarida dan polisakarida.
1. Monosakarida (gula sederhana/saccharum)
Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana. Jika
dihidrolisis, senyawa-senyawa monosakarida sudah tidak dapat
diuraikan lagi menjadi senyawa gula menjadi senyawa gula yang
lebih sederhana.
Contoh: glikosa dan fruktosa.
Monosakarida dapat diklasifikasikan menjadi dua:
a. Menurut banyaknya atom karbon yang menyusun molekul
monosakarida.
- Monosakarida yang mengandung 3 atom karbon
disebut triosa
- Monosakarida yang mengandung 4 atom karbon
disebut tetrosa
- Monosakarida yang mengandung 5 atom karbon
disebut pentose
- Monosakarida yang mengandung 6 atom karbon
disebut heksosa
b. Menurut kandungan gugus aldehida dan keton.
Dikatakan aldehida jika ikatan rangkap dua antara
atom C dengan O nya (C=O) berada di ujung rantai.
Sedangkan keton jika ikatan rangkap antara atom C dan O
nya berada selain dari pada diujung.
- Monosakarida yang mengandung gugus aldehida
disebut aldose
- Monosakarida yang mengandung gugus keton
disebut ketosa
Kedua klasifikasi tersebut sering digabungkan.
2. Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu
sama lain dengan ikatan glikosidik. Ikatan glikosidik biasanya
terjadi antara atom C no. 1 dengan atom C no. 4 dengan
melepaskan 1 mol air. Ikatan glikosidik terdapat pada gugus
fungsi dalam karbohidrat, yaitu gugus aldehid pada glukosa dan
gugus keton pada fruktosa. Disakarida dapat terbentuk dari hasil
antara proses hidrolisis oligosakarida dan poli sakarida.
Disakarida biasanya larut dalam air (hidrofilik). Beberapa contoh
disakarida yakni:
a. Sukrosa.
Sukrosa terdapat dalam batang tebu, bit, sorgum, nanas
dan wortel. Hidrolisis dengan enzim sukrase menghasilkan
glukosa dan fruktosa (fruktosa + glukosa = sukrosa).
b. Laktosa.
Laktosa (gula susu) terdapat dalam air susu hewan
mamalia. Pada proses hidrolisis menggunakan asam atau
enzim lactase, dihasilkan glukosa dan galaktosa (galaktosa +
glukosa = laktosa).
c. Maltosa.
Maltose termasuk gula pereduksi yang dapat diperoleh
dari amilum, glikogen, dan biji gandum yang sedang
berkecambah. Hidrolisis maltose menghasilkan dua molekul
glukosa (gukosa + glukosa = maltose).
3. Oligosakarida
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai moleku 2-
10 monosakarida, yaitu trisakarida yang terdiri dari 3 molekul
monoskarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat
molekul monosakarida. Salah satu trisakarida penting adalah
rafinosa tang terdiri atas tiga molekul monoakarida yamg
berikatan yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Ikatan tersebut
terbentuk antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dengan
atom karbon 6 pada glukosa. Selanjutnya atom karbon nomor 1
pada glukosa berikatan dengan atom karbon 2 ada fruktosa.
4. Polisakarida
Polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida,
sehingga molekul polisakarida mempunyai berat molekul hingga
beberapa ratus ribu. Polisakarida yang dihasilkan antara
monosakarida sejenis (satu macam monosakarida) disebut homo
polisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut
heteropolisakarida. Polisakarida pada umumnya berupa
senyawa putih dan tidak berasa manis. Beberapa polisakarida
dapat larut dalam air.
Senyawa polisakarida terdapat dalam tumbuh -tumbuhan,
misalnya pati, inulin (seagai zat cadangan), dan selulosa
(sebagai bagian dinding sel). Dalam jazad hewan juga terdapat
zat yang sejenis dengan zat pati, yaitu glikogen.
Polisakarida mempuyai rumus molekul (C 6H 10O5)n dengan
harga n yang besar. Contoh golongan polisakarida yang penting
antara lain pati (amilum), glikogen, dan selulosa.
a. Pati (amilum atau zat tepung)
Pati merupakan cadangan makanan pada biji, akar,
batang, dan umbi. zat pati terdiri atas rantai-rantai tidak
bercabang (amilosa) dan rantai-rantai yang bercabang
(amilopektin). Pati merupakan homopolimer glukosa
dengan ikatan alfa-glikosidik. Berbagai macam pati tidak
sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya, serta
apakah lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati
terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air
panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak
terlarut disebut amilopektin. Pati sediki sekali larut dalam
air dingin, tetapi jika dipanaskan dengan air, butir-butir zat
pati tersebut berkembang menjadi sebuah gel (kanji) dan
pada pemanasan selanjutnya yang disertai cukup air
menghasilkan koloid.
b. Glikogen.
Glikogen juga sering disebut gula otot, karena jenis
gula ini banyak ditemukan dalam otot dan hati vertebrata,
yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Glikogen
menunjukkan sifat kimia yang sama dengan zat tepung.
Zat ini dapat larut oidal dalam air dingin, tetapi tidak
membentuk gel-gel seperti pada kanji. Larutan koloidal
glikogen tidak menunjukkan daya reduksi yang kuat
terhadap larutan fehling. Hidrolisis dengan asam-asam
encer menghasilkan glukosa, sedangkan hidrolisis dengan
amilosa terutama menghasilkan maltosa.
c. Selulosa.
Selulosa merupakan serat-serat panjang yang
bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan protein
membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding
sel tanaman. Atau dapat dikatakan selulosa merupakan
penyusun utama dinding sel tumbuhan.
Tanaman kapas sebagian besar terdiri selulosa.
Kertas saring seluruhnya terdiri atas selulosa. Selulosa
dapat diubah oleh asam sulfat menjadi hasil yang dapat
larut, jika larutan ini diencerkan dengan air dan direbus,
terjadi hidrolisis dan terbentuk glukosa sebagai hasil akhir.
d. Pektin.
Pektin secara umum terdapat dalam dinding sel primer
tanaman, khususnya di sela-sela antara selulosa dan
hemiselulosa. Senyawa pektin berfungsi sebagai perekat
antara dinding sel satu dengan yang lain. Pada umumnya
senyawa pektin dapat diklasifikasi menjadi tiga kelompok
senyawa yaitu asam pektat, asam pektinat (pektin), dan
protopektin. Kandungan pektin dalam tanaman sangat
bervariasi baik berdasarkan jenis tanamannya maupun
bagian-bagian jaringannya. Komposisi kandungan
protopektin, pektin, dan asam pektat di dalam buah sangat
bervariasi tergantung pada derajat pematangan buah.
e. Senyawa-senyawa polosakarida lainnya
o Gum Arabik yang dihasilkan dari batang pohon
akasia.
o Agar-agar didapatkan dari ganggang merah.
o Asam alginat atau Na-alginat dihasilkan dari suatu
ganggang laut yang besar.
o Karagenan didapat dengan mengekstraksi lumut
Irlandia dengan air panas. Dipergunakan sebagai
stabilizer pada industri coklat dan hasil produksi
susu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karbohidrat merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan
oleh manusia, karena senyawa ini adalah penentu kelangsungan
hidup manusia.
Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber biokalori
dalam bahan makanan, disamping itu juga sebagai bahan pengental
atau GMC pada teknologi makanan sebagai bahan penstabil, bahan
pemanis (sukrosa, glukosa, fruktosa) dan bah an bakar, misalnya
pada glukosa dan pati dan sebagai penyusun struktur sel, misalnya
selulosa dan khitin.
Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula
sederhana yang mudah larut dalam air dan mudah diangkut ke
seluruh sel-sel guna penyediaan energi. Sebagian dari gula
sederhana ini kemudian mengalami polimerisasi dan membentuk
polisakarida
DAFTAR PUSTAKA