Anda di halaman 1dari 57

NAMA NUR HILMI SAFITRI

NIM 51821011075
KELAS C2 2021
TUGAS KIMIA ORGANIK
Tingkat Keelektronegatifan Unsur

Unsu Nama Kimia Keelektronegatifan


r
F Fluorine 4,0
O Oxygen 3,5
N Nitrogen 3,1
Cl Chlorine 3,0
Br Brom 2,8
I Iodium 2,5
S Sulfur 2,5
Se Selenium 2,4
P Phosphorus 2,1
H Hydrogen 2,1
Te Tellurium 2,1
B Boron 2,0
As Arsenik 2,0
Sb Antimon 1,9
At Astatin 1,9
Bi Bismuth 1,9
Ti Titanium 1,8
Si Silicon 1,8
Gn mataloid 1,8
Sn Stannum 1,8
Pb Timbal 1,8
In Indium 1,7
Ga Gallium 1,6
Be Berilium 1,5
Al Aluminium 1,5
Mg Magnesium 1,2
Ca Calcium 1,0
Sr Stronsium 1,0
Li Lithium 1,0
Na Natrium 0,9
Ba Barium 0,9
Ra Radium 0,9
K Kalium 0,8
Rb Rubidium 0,8
Cs Caesium 0,8
Fr Fransium 0,7

Tingkat Kepolaran Molekul

Molekul Momen Dipol (µ) Keterangan


H2O2 2,2 Polar
IF3 2,18 Polar
HNO2 2,17 Polar
F2NH 1,92 polar
CH3CL 1,92 Polar
H2O 1,85 Polar
SO2 1,84 Polar
SO2Cl2 1,81 Polar
H 1,78 Polar
F
N2H4 1,75 Polar
NH3 1,62 Polar
CH2CL2 1,60 Polar
AsCl3 1,59 Polar
SOCl2 1,45 polar
CO2Cl2 1,17 Polar
CHCL3 1,09 polar
H 1,078 Polar
Cl
CO2 0,95 Polar
H2S 0,95 polar
HBr 0,82 Polar
PCl3 0,78 Polar
PH3 0,58 polar
H2S 0,44 polar
HI 0,44 polar
NO2 0,32 polar

NF3 0,23 polar


AsH 0,20 polar
3
N0 0,15 polar
CO 0,11 polar
2
BF3 0 Non polar
CCI 0 Non polar
4
CH4 0 Non polar
F2 0 Non polar
Cl2 0 Non polar
Br2 0 Non polar
I2 0 Non polar
O2 0 Non polar
H2 0 Non polar
N2 0 Non polar
SF6 0 Non polar
PCI5 0 Non polar
BCI 0 Non polar
3

Daftar Pustaka

Adnan, M,1997.Teknik kromatografi untuk analisis bahan makanan, Edisi


pertama, Yogyakarta : Andi

Bintang, M,2010.Biokimia Teknik penelitian.Jakarta : Erlangga

Rahayu,Iman.2009.Praktis belajar kimia I. Jakarta: Departemen pendidikan


Nasional.
Reichardt, C,2003.Solvents and Solvent effects in organic
chemistry,Universitas Marburg,germany

Stahl, E.1969.Thin Layer Kromatography : A Laboratory Handbook


edition.Springer-Verlag,Berlin.

MAKALAH KIMIA ORGANIK II

ALKANA
OLEH:

NUR HILMI SAFITTRI

51821011075

C2

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PANCA SAKTI

MAKASSAR

2021

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Komponen utama minyak bumi dan gas alam, yaitu sumber daya
yang sekarang memasok sebagian besar sumber energi kita, ialah
hidrokarbon, yakni senyawa yang hanya mengandung karbon dan hidrogen.
Ada tiga golongan hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan karbon-karbonnya.
Hidrokarbon jenuh hanya mengandung ikatan tunggal karbon-karbon.
Hidrokarbon tak jenuh mengandung ikatan majemuk karbon-karbon baik
ikatan rangkap, ikatan rangkap tiga, atau keduanya. Hidrokarbon aromatic
ialah golongan khusus senyawa siklik yang strukturnya terkait dengan
benzena. 

Hidrokarbon jenuh di kenal sebagai alkana jika keadaannya asiklik,


atau sebagai sikloalkana jika siklik. 

I.2 Tujuan 
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu: 

1. Mengetahui Pengertian Senyawa Alkana 


2. Mengetahui Rumus Senyawa Alkana  
3. Mengetahui tata nama senyawa alkana. 
4. Mengetahui sifat fisik senyawa alkana. 
5. Mengetahui sifat kimia senyawa alkana. 
6. Mengetahui kegunaan senyawa alkana. 

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Alkana

Alkana (juga di sebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon


jenuh asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana
adalah sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal. Rumus
umum untuk alkana adalah CnH2+n. Alkana yang paling sederhana adalah
metana dengan rumus CH4. Tidak ada batasan berapa karbon yang dapat
terikat bersama. Beberapa jenis minyak dan wax adalah contoh alkana
dengan atom karbon yang besar, bisa leih dari sepuluh atom karbon.

Dengan n = jumlah atom karbon


CnH2n+2

2n+2 = jumlah atom hidrogen


c

Setiap atom karbon mempunyai empat ikatan (baik ikatan C-H atau
ikatan C-C), dan setiap atom hidrogen mesti berikatan dengan atom karbon
(ikatan H-C). Sebuah kumpulan dari atom karbon yang terangkai di sebut
juga dengan rumus kerangka. Secara umum, jumlah atom karon digunakan
untuk mengukur berapa besar ukuran alkana tersebut (contohnya: C2-
alkana).

Gugus alkil, biasanya di singkat dengan symbol R, adalah gugus


fungsional, yang seperti alkana, terdiri dari ikatan karbon tunggal dan atom
hidrogen, contohnya adalah metal atau gugus etil.

II.2 Tata Nama Alkana

Perbedaan rumus struktur alkana dengan jumlah C yang sama akan


menyebabkan berbedaan sifat alkana yang bersangkutan. Banyaknya
kemungkinan struktur senyawa karbon, menyebabkan perlunya pemberian
nama yang dapat menunjukkan jumlah atom C dan rumus strukturnya.
Aturan pemberian nama hidrokarbon telah dikeluarkan oleh IUPAC agar
dapat digunakan secara internasional.

a. Alkana yang strukturnya lurus (tak bercabang) diberi nama normal


atau disingkat n-alkana.

Contoh :

H3C --- CH2---CH2 ---CH2 ---CH3


n-pentana

b. Jika rantai karbon bercabang, maka:

- Tentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung


satu ke ujung yang lain. Rantai induk diberi nama alkana.
- Penomoran. Berilan nomor pada rantai induk dari ujung
terdekat cabang.

Jika nomor dari bawah, maka cabang ada di nomor 3. tetapi jika
dari kanan, maka cabang ada di nomor 4. Sehingga dipilih
penomoran dari ujung bawah.

- Tentukan cabang, yaitu atom C yang yang terikat pada rantai


induk. Cabang merupakan gugus alkil dan beri nama alkil
sesuai struktur alkilnya. Gugus alkil mempunyai rumus CnH2n+1.

- Urutan penulisan nama. Urutan penulisan nama untuk alkana


bercabang.
Nomor cabang-nama cabang nama rantai induk:
Nama untuk struktur diatas adalah: 3-metilheksana

 Jika terdapat lebih dari satu alkil sejenis, maka diberi awalan
alkil dengan di, tri, tetra dan penta dan seterusnya sesuai
dengan jumlah alkil sejenis.

 Jika terdapat dua jenis atau lebih jenis alkil, maka nama-nama
alkil disusun sesuai abjad. Misalnya: Etil ditulis terlebih dahulu
daripada metil.
 Jika terdapat beberapa pilihan rantai induk yang sama
panjang maka pilih rantai induk yang mempunyai cabang lebih
banyak.

 Gugus alkil dengan jumlah atom C lebih banyak diberi


nomor yang lebih kecil.

II.3 Penggolongan Alkana

Seperti penjelasan sebelumnya bahwa Alkana merupakan

hidrokarbon alifatik jenuh (yakni hidrokarbon berkerangka ikatan C

tunggal terbuka). Sehingga untuk penggolongan alkana dari hidrokarbon


tersebut dijelaskan sesuai gambar berikut.

Gambar 1. Bagan Skematik Klasifikasi Hidrokarbon

Sesuai dengan namanya, hidrokarbon merupakan golongan

senyawa karbon yang mengandung hanya unsur C dan unsur H.

Berdasar struktur rantai atom C, hidrokarbon dapat dibedakan atas

hidrokarbon alifatik (terbuka) dan hidrokarbon siklik (lingkar). Sedangkan

berdasar pada jenis ikatan kovalen antar atom C, hidrokarbon dapat

dibedakan atas hidrokarbon jenuh (hanya memiliki ikatan tunggal C–C),

dan hidrokarbon tak-jenuh (memiliki ikatan rangkap-2: C=C, atau ikatan

rangkap-3: C≡C). Berarti juga dikenal hidrokarbon alifatik jenuh dan

hidrokarbon alifatik tak-jenuh; begitu juga hidrokarbon siklik. (Lihat Gbr 1.)

Hidrokarbon merupakan senyawa organik yang tak larut dalam

air; mudah terbakar dengan membebaskan kalor yang tinggi. Pada

pembakaran sempurna menghasilkan air, H2O dan gas karbon dioksida,

CO2; dan bila tak-sempurna, selain H2O dan CO2 juga dihasilkan gas

karbon monoksida, CO dan kadang-kadang C.

II.4 Sifat-Sifat Alkana

a. Sifat Fisik
 Semua alkana merupakan senyawa polar sehingga sukar larut
dalam air. Pelarut yang baik untuk alkana adalah pelarut non
polar, misalnya eter. Jika alkana bercampur dengan air, lapisan
alkana berada di atas, sebab massa jenisnya lebih kecil
daripada 1.
 Pada suhu kamar, empat suku pertama berwujud gas, suku ke
5 hingga suku ke 16 berwujud cair, dan suku diatasnya
berwujud padat.
 Semakin banyak atom C, titik didih semakin tinggi. Untuk alkana
yang berisomer (jumlah atom C sama banyak), semakin banyak
cabang, titik didih semakin kecil.

Alkana Rumus Titik didih [°C] Titik lebur Massa jenis


[°C] [g·cm3] (20°C)
Metana CH4 -162 -183 Gas
Etana C2H6 -89 -172 Gas
Propana C3H8 -42 -188 Gas
Butana C4H10 0 -138 Gas
Pentana C5H12 36 -130 0.626 (cairan)
Heksana C6H14 69 -95 0.659 (cairan)
Heptana C7H16 98 -91 0.684 (cairan)
Oktana C8H18 126 -57 0.703 (cairan)
Nonana C9H20 151 -54 0.718 (cairan)
Dekana C10H22 174 -30 0.730 (cairan)
Undekana C11H24 196 -26 0.740 (cairan)
Dodekana C12H26 216 -10 0.749 (cairan)
Ikosana C20H42 343 37 Padat
Triakontana C30H62 450 66 Padat
Tetrakontana C40H82 525 82 Padat
Pentakontana C50H102 575 91 Padat
Heksakontana C60H122 625 100 Padat
b. Sifat Kimia
 Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa
lainnya.
 Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar
menghasilkan kalor, karbon dioksida dan uap air.
 ika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F 2, Cl2,
Br2, I2), atom-atom H pada alkana akan digantikan oleh
atom-atom halogen.

II.5 Kegunaan Senyawa Alkana

Kegunaan alkana dalam kehidupan sehari-hari dan industri adalah:

a. Bahan bakar
Misalnya elpiji, kerosin, bensin, dan solar
b. Pelarut
berbagai jenis hidrokarbon, seperti Petroleum eter dan nafta,
digunakan sebagai  pelarut dalam industri atau pencucian
kering (dry cleaning)
c. Sumber Hidrogen
Gas alam dan gas petroleum merupakan hidrogen dalam
industri, misalnya industry ammonia atau pupuk
d. Pelumas
Pelumas adalah alkana suhu tinggi (jumlah atom karbon tiap
molekulnya cukup  besar, misalnya C18H38
e. Bahan baku untuk senyawa organik
Minyak bumi dan gas alam merupakan bahan baku utama
untuk sintetis berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam
cuka, dan lain-lain

BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Alkana (juga di sebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon


jenuh asiklis. Rumus umum untuk alkana adalah CnH2+n. Alkana yang paling
sederhana adalah metana dengan rumus CH4. Beberapa jenis minyak dan
wax adalah contoh alkana dengan atom karbon yang besar, bisa leih dari
sepuluh atom karbon.

Tata nama atau cara memberi nama senyawa alkana dikenal dengan
nomenklatur. Cara pemberian nama ini diatur secara internasional oleh
IUPAC (International Union of Pure andApplied Chemistry). Tujuannya agar
diperoleh keseragaman pada nama-nama senyawa alkana.

Sifat fisika alkana yaitu : semakin besar massa molekul relative (Mr)
alkana, titik lelehdan titik didihnya semakin tinggi dan dalam jumlah atom C
yang sama (Mr sama) semakin banyak jumlah cabang semakin rendah titik
didihnya. Sedangkan sifat kimianya yaitu : senyawa-senyawa alkana sukar
bereaksi dengan pereaksi kimia seperti zat pengoksidasi atau zat
pereduksidan alkana dapat bereaksi dengan oksigen melalui reaksi
pembakaran.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.uin-suska.ac.id/2463/3/BAB%20II.pdf

http://mubarrok93.blogspot.com/2014/01/makalah-kimia.html

TUGAS KIMIA ORGANIK II


OLEH :

NAMA : NUR HILMI SAFITRI

NIM : 51821011075

KELAS : C.2 (KONVERSI)

PRODI : FARMASI

PRODI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PANCASAKTI

MAKASSAR

2021

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam adalah

senyawa karbon. Senyawa ini tersusun atas atom karbon dan atom-

atom lain yang terikat pada atom karbon, seperti hidrogen, oksigen,

nitrogen, dan atom karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon

paling sederhana adalah hidrokarbon. Hidrokarbon banyak

digunakan sebagai komponen utama minyak bumi dan gas alam.

Senyawa hidrokarbon terdiri atas hidrogen dan karbon.

Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan

uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dan pembakaran tidak

sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O),

karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO).

Sampai saat ini terdapat lebih kurang dua juta senyawa

hidrokarbon. Hal ini tidak dipungkiri, karena atom karbon yang

memiliki sifat - sifat khusus. Sifat senyawa -senyawa hidrokarbon

ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan koevalen antar atom

karbon.oleh karena itu,untuk memudahkan mempelajari senyawa

hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli melakukan pergolongan

hidrokarbon berdasarkan strukturnya,dan jenis ikatan koevalen

antar atom karbon dalam molekulnya.

Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua yang kita

gunakan atau kenakan dalam menjalankan aktifitas adalah hasil


olahan dari senyawa hidrokarbon. Seperti pakaian, alat masak, alat

tulis tempat pensil, dan sebagainya. Begitu banyak manfaat yang

diberikan oleh produk

BAB II
PEMBAHASAN
Senyawa hidrokarbon

Hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari atom karbon

(C) dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon

dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut.

Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon

alifatik.

Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas

hidrogen dan karbon. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon

akan menghasilkan uap air (H 2O) dan karbondioksida (CO2) dan

pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan

menghasilkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon

monoksida (CO). Sumber utama senyawa karbon adalah minyak

bumi dan batu bara. Adanya uap air dapat dideteksi dengan

menggunakan kertas kobalt biru yang akan menjadi berwarna

merah muda dengan adanya air. Sedangkan adanya gas karbon

dioksida dapat dideteksi dengan menggunakan air barit (Ca(OH) 2

atau Ba(OH)2) melalui reaksi: CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) à CaCO3 (s)

+ H2O (l)

Senyawa karbon yang pertama kali disintesis adalah urea (dikenal

sebagai senyawa organik) oleh Friederick Wohler dengan

memanaskan amonium sianat menjadi urea di laboratorium.


II.1 Alkena
1. Pengertian
Plastik merupakan barang yang sangat dibutuhkan untuk
alat rumah tangga, perlengkapan sekolah, pembungkus barang
atau makanan, serta banyak lagi yang lainnya. Ini disebabkan
plastik harganya murah, indah warnanya, tidak mudah rusak, dan
ringan. Bahan-bahan pembuat plastik merupakan senyawa kimia
yang termasuk golongan alkena. Alkena termasuk senyawa tak
jenuh.

2. Tata Nama Alkena


Aturan penamaan pada alkena menurut IUPAC sebagai berikut :
a. Alkena rantai lurus. Nama alkena rantai lurus sesuai dengan
nama– nama alkana, tetapi dengan mengganti akhiran –ana
menjadi –ena.
b. Alkena rantai bercabang Urutan penamaan adalah:
 Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap
Contoh :
 Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari
salah satu ujung rantai induk, sehingga ikatan rangkap
mendapat nomor terkecil (bukan berdasarkan posisi
cabang).
 Penamaan, dengan urutan:

- Nomor atom C yang mengikat cabang


- Nama cabang
- Nomor atom C ikatan rangkap.
- Nama rantai induk (alkena).

Contoh :

3. Sifat-Sifat Alkena

a. Titik didih alkena mirip dengan alkana, makin bertambah jumlah


atom C, harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi.
b. Alkena mudah larut dalam pelarut organik tetapi sukar larut
dalam air.
c. Alkena dapat bereaksi adisi dengan H2 dan halogen(X 2 = F2,
C12, Br2, I2).
o Adisi alkena dengan H2.
Contoh:
o Adisi alkena dengan halogen.

II.2 Alkuna
1. Pengertian
Gas berbau khas yang biasa digunakan oleh tukang las
adalah senyawa dari alkuna yang disebut etuna atau asetilena
yang sehari-hari disebut gas karbit. Gas ini dihasilkan dari reaksi
antara karbit (CaC2) dengan air. Persamaan reaksinya ditulis:

Jika etuna direaksikan dengan oksigen akan menghasilkan kalor


yang sangat tinggi sehingga dapat melelehkan besi pada proses
pengelasan. Persamaan reaksinya:
2. Tata Nama Alkuna
Tatamana senyawa alkuna sesuai dengan aturan IUPAC sebagai
berikut :
a. Alkuna rantai lurus namanya sama dengan alkana, hanya
akhiran “ana” diganti dengan “una”.
b. Contoh: C3H4: propuna

C5H8: pentuna
C4H6: butuna
c. Alkuna rantai bercabang urutan penamaan adalah:
1) memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap tiga. Contoh:

2) Penomoran alkuna dimulai dari salah satu ujung rantai


induk, sehingga atom C yang berikatan rangkap tiga
mendapat nomor terkecil. Contoh:
3) Penamaan, dengan urutan:
o Nomor C yang mengikat cabang
o Nama cabang
o Nomor C yang berikatan rangkap tiga
o Nama rantai induk (alkuna).
Contoh :

3. Sifat-Sifat Alkuna
Sifat fisis alkuna sama dengan sifat fisis alkana dan alkena.
Adapun sifat kimia alkuna yang paling penting yaitu dapat
mengalami reaksi adisi seperti akena.
Contohnya:

Pada reaksi etuna dengan H2 terjadi reaksi adisi( pemutusan


ikatan rangkap tiga) menjadi etena (ikata rangkap) lalu menjadi ikatan
tunggal (etana).

II.3 Alkohol

1. Pengertian
Alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungi
hidroksil yang terikat pada atom karbon jenuh. Alkohol mempunyai
rumus umum ROH, dimana R merupakan alkil dan OH merupakan
gugus hidroksil. Alkohol bisa berasal dari alkana, alkena, maupun
alkuna dengan adanya pergantian gugus alkil (substitusi) dengan
gugus hidroksi pada atom karbon jenuh ( propanol CH 3-CH2-CH2-
OH,2-propenol CH2=CH-CH2-OH, dan 2-propunol CHEC-CH 2-OH).
Alkohol dapat di anggap sebagai turunan dari air (H - O -H), dimana
satu atom hidrogennya diganti dengan gugus alkil.
2. Sifat Alkohol
Sifat alkohol dibagi atas dua yaitu sifat fisika dan kimia.
a. Sifat fisika
Alkohol mengandung gugus polar yaitu gugus hidroksi (-OH)
yang bersifat hidrofilik dan juga mengandung gugus nonpolar
yaitu gugus alkil (-R) yang bersifat lipofilik. ketika alkohol
mempunyai jumlah rantai karbon yang kecil, maka alkohol akan
bersifat polar dan akhimya dapat larut dalam air. Semakin
panjang rantai alkil, kelarutan alkohol dalam air akan semakin
kecil. Dengan gugus -OH, alkohol màmpu membentuk ikatan
hidrogen pada dirinya sendiri, alkohol lain, molekul netral,
maupun anion. Pembentukan ikatan ini menyebabkan titik didih
abnormal jika dibandingkan dengan mole.
Alkohol monovalen dengan atom C 1-10 pada suhu kamar
berupa cairan dengan bau dan rasa yang spesfik sedangkan
dangan atom C >10 berupa zat padat yang tidak berwarna dan
tidak berbau. Alkohol monovalent mempunyai titik didih yang
bertambah besar dengan bertambahnya atom C Alkohol
bercabang, titik didihnya lebih rendah dari pada rantai lurus
dengan jumlah atom C yang sama. Alkohol polivalen, makin
banyak gugus OH maka TD dan TL makin tinggi. Makin banyak
atom C, maka makin tinggi indeks biasnya.
1) Suhu
Pada suhu kamar, alkohol bersuhu rendah akan berwujud
cair, sedangkan yang bersuku tinggi berwujud padat.
2) Titik didih dan titik leleh
Alkohol dengan suhu makin tinggi akan mempunyai titik
didih dan titik leleh yang makin tinggi.
3) Kelarutan
o Alkohol larut dalam air, tetapi kelarutannya berkurang
jika suhu makin tinggi
o Khusus untuk methanol, etanol, dan propranolol larut
dalam air pada semua perbandingan
4) Daya hantar listrik
Alkohol merupakan senyawa nonelektrolit.
b. Sifat kimia
Gugus fungsi -OH dapat melepaskan proton pada
larutan dan dengan demikian alkohol bersifat asam. Karena
gugus -OH dapat digantikan, reaksi dalam alkohol dapat
diklasifikasikan menjadi reaksi yang melibatkan hidrogen asam
dan yang melibatkan gugus hidroksi.
o Ikatan hydrogen
Antarmolekul alkohol terdapat ikatan hydrogen
o Kepolaran
- Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH
- Kepolaran alkohol akan makin kecil jika suhunya
makin tinggi

o Kereaktifan
- Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan
Na
- Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan
menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
3. Tata Nama Alkohol
Ada du acara pemberian nama pada alkohol yaitu:
a. Penamaan secara Trival
Yaitu yang di mulai penyebutan nama gugus alkil yang
terikat pada gugus -OH kemudian diikuti kata Alkohol.
Contoh:
CH3-CH2-OH etil alkohol
CH3-CH2-CH2-OH propil alkohol
b. Penamaan system IUPAC
Yaitu mengganti akhiran a pada alkana dengan ol (alkana
menjadi alkanol)
Contoh:
CH3-CH2-OH etanol
CH3-CH2-CH2-OH propanol

Urutan penamaan senyawa alkohol menurut IUPAC:

- Menurut rantai induk yaitu rantai karbon terpanjang yang


mengandung gugus -OH selain itu atom karbon lain sebagai
cabang.
- Memberi nomor pada rantai induk yang dimulai dari salah
satu ujung rantai, sehingga posisi gugus -OH mendapatkan
nomor terkecil.
- Urutan penamaan:
Nomor atom C yang mengikat cabang
Nama cabang : CH3 Metil
C2H5 etil
- Nama rantai induk (alkanol)
Penulisan nama cabang sesuai urutan abjad-etil mendahului
metil, apabila gugus -OH ekivalen dari kedua rantai induk,
maka penomoran dimulai dari salah satu ujung sehingga
cabang-cabang mendapat nomor terkecil.

Rumus kimia   Nama IUPAC   Nama umum 

Alkohol monohidrat
CH3OH Metanol Alkohol kayu

C2H5OH Etanol Alkohol gandum

C3H7OH Isopropil alkohol Alkohol gosok

C5H11OH Pentanol Amil alkohol

C16H33OH 1-Heksadekanol Setil alkohol

Alkohol polihidrat

C2H4(OH)2 1,2-etadienol Etilen glikol

C3H5(OH)3 1,2,3-propatrienol Gliserol

C4H6(OH)4 1,2,3,4-butatetraenol Eritritol

C5H7(OH)5 1,2,3,4,5-pentapentanol Xilitol

C6H8(OH)6 1,2,3,4,5,6-heksaheksanol Manitol, Sorbitol

C7H9(OH)7 1,2,3,4,5,6,7-heptaheptanol Volemitol

Alkohol alifatik tidak jenuh

C3H5OH Prop-2-ene-1-ol Alil alkohol


C10H17OH 3,7-Dimetilokta-2,6-dien-1-ol Geraniol

C3H3OH Prop-2-in-1-ol Propargil alkohol

Alkohol alisiklik

C6H6(OH)6 Sikloheksan-1,2,3,4,5,6-geksol Inositol

2 - (2-propil)-5-metil-
C10H19OH Mentol
sikloheksan-1-ol
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Alkena ialah suatu hidrokarbon yang mengandung satu
ikatan rangkap senyawa ini mempunyai rumus umum CnH2n,
sedangkan Alkuna ialah suatu hidrokarbon dengan satu ikatan ganda
tiga, senyawa ini mempunyai rumus umum CnH2n-2 dan mempunyai
satu ikatan rangkap tiga. Alkohol merupakan senyawa seperti air
yang satu hidrogennya diganti oleh rantai atau cincin
hidrokarbon.
DAFTAR PUSTAKA

Devi, Poppy K.(2009). Kimia I Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Departemen
Pendidikan
Nasional.

Fessenden, 1997, Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1, Erlangga, Jakarta

Riswanto, 2009, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta

Utami ,Budi. (2009). Kimia untuk SMA /MA kelas I. Jakarta: CV.Haka MJ.
MAKALAH KIMIA ORGANIK II

ALKOHOL DAN KETON

OLEH:

NAMA : NUR HILMI SAFITRI

NIM : 51821011075

KELAS : C2 KONVERSI

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS PANCA SAKTI

MAKASSAR 2022

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Alkohol adalah zat psikoaktif yang bersifat adiktif. Zat ini adalah golongan
zat yang bekerja secara selektif, terutama pada otak, yang dapat
menimbulkan perubahan pada perilaku, emosi, kognitif, persepsi, dan
kesadaran seseorang. Sedangkan adiksi atau adiktif adalah suatu keadaan
kecanduan atau ketergantungan terhadap jenis zat tertentu. Seseorang yang
menggunakan alkohol mempunyai rentang respon yang berfluktuasi dari
kondisi yang ringan sampai yang berat. Alkohol juga merupakan zat yang
bisa menekan susunan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin
mempunyai efek stimulasi ringan.

Alkohol merupakan suatu istilah yang umum untuk senyawa organik


apapun yang memiliki gugus fungsional yang disebut dengan gugus hidroksil
(−OH) yang terikat pada atom karbon. Rumus umum senyawa alkohol
tersebut adalah R−OH atau Ar−OH di mana R adalah alkil dan Ar adalah
gugus aril. Beberapa contoh senyawa alkohol yang sering dijumpai seperti
metanol (CH3OH), etanol (C2H4OH), 2-propanol (C3H7OH), fenol dan
etilena glikol, yang umum digunakan dalam produk makanan dan minuman
adalah etanol, karena etanol ini merupakan satu-satunya jenis alkohol rantai
lurus yang tidak beracun atau lebih tepatnya paling sedikit beracun. Selain
itu, etanol juga mempunyai penerapan tidak terbilang sebagai pelarut untuk
bahan kimia organik dan sebagai senyawa awal untuk pembuatan zat
warna, obat-obatan sintesis, kosmetik dan bahan peledak.

Keton yaitu suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah


guguskarbonil terikat pada dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau sebuah
alkil. Ketonjuga dapat dikatakan senyawa organik yang karbon karbonilnya
dihubungkandengan dua karbon lainnya. Keton tidak mengandung atom
hidrogen yang terikatpada gugus karbonil.

I.2 Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah pada makalah ini adalah:

1. Bagaimana defenisi alkohol dan keton?


2. Bagaimana sifat fisik dan kimia Alkohol dan Keton?
3. Bagaimana tata nama dari Alkohol dan Keton?
4. Apa saja contoh-contoh dan kegunaan Alkohol dan Keton?
I.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui defenisi Alkohol dan Keton
2. Untuk mengetahui sifat fisik dan kimia Alkohol dan Keton
3. Untuk mengetahui tata nama Alkohol dan Keton
4. Untuk mengetahui contoh dan kegunaan Alkohol dan Keton
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Alkohol

1. Pengertian
Alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi
hidroksil yang terikat pada atom karbon jenuh. Alkohol mempunyai
rumus umum ROH, dimana R merupakan alkil dan OH merupakan
gugus hidroksil. Alkohol bisa berasal dari alkana, alkena, maupun
alkuna dengan adanya pergantian gugus alkil (substitusi) dengan
gugus hidroksi pada atom karbon jenuh ( propanol CH 3-CH2-CH2-
OH,2-propenol CH2=CH-CH2-OH, dan 2-propunol CHEC-CH2-OH).
Alkohol dapat di anggap sebagai turunan dari air (H - O -H),
dimana satu atom hidrogennya diganti dengan gugus alkil.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang
umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus
hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri
terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.Berdasarkan
jumlah gugus fungsi –OH, jenis alkohol:
 Alkohol monovalent : memiliki 1 gugus fungsi –OH
 Alkohol polivalen : memiliki gugus fungsi –OH lebih dari 1

Alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung


gugus fungsi –OH.contoh rumus struktur alkohol adalah metanol.
Senyawa alkohol sudah banyak di kenal dan di manfaatkan oleh
manusia, baik dalam bentuk minuman,makanan,maupun untuk
keperluan medis. Beberapa jenis makanan dan minuman yang
beralkohol yang banyak di konsumsi orang dihasilkan dari hasil
fermentasi karbohidrat, misalnya tape, singkong, anggur dan lain-lain.
2. Sifat-Sifat Alkohol
Sifat alkohol dibagi atas dua yaitu sifat fisika dan kimia.
c. Sifat fisika
Alkohol mengandung gugus polar yaitu gugus hidroksi (-OH)
yang bersifat hidrofilik dan juga mengandung gugus nonpolar
yaitu gugus alkil (-R) yang bersifat lipofilik. ketika alkohol
mempunyai jumlah rantai karbon yang kecil, maka alkohol akan
bersifat polar dan akhimya dapat larut dalam air. Semakin
panjang rantai alkil, kelarutan alkohol dalam air akan semakin
kecil. Dengan gugus -OH, alkohol màmpu membentuk ikatan
hidrogen pada dirinya sendiri, alkohol lain, molekul netral,
maupun anion. Pembentukan ikatan ini menyebabkan titik didih
abnormal jika dibandingkan dengan mole.
Alkohol monovalen dengan atom C 1-10 pada suhu kamar
berupa cairan dengan bau dan rasa yang spesfik sedangkan
dangan atom C >10 berupa zat padat yang tidak berwarna dan
tidak berbau. Alkohol monovalent mempunyai titik didih yang
bertambah besar dengan bertambahnya atom C Alkohol
bercabang, titik didihnya lebih rendah dari pada rantai lurus
dengan jumlah atom C yang sama. Alkohol polivalen, makin
banyak gugus OH maka TD dan TL makin tinggi. Makin banyak
atom C, maka makin tinggi indeks biasnya.
5) Suhu
Pada suhu kamar, alkohol bersuhu rendah akan berwujud
cair, sedangkan yang bersuku tinggi berwujud padat.
6) Titik didih dan titik leleh
Alkohol dengan suhu makin tinggi akan mempunyai titik
didih dan titik leleh yang makin tinggi.
7) Kelarutan
o Alkohol larut dalam air, tetapi kelarutannya berkurang
jika suhu makin tinggi
o Khusus untuk methanol, etanol, dan propranolol larut
dalam air pada semua perbandingan
8) Daya hantar listrik
Alkohol merupakan senyawa nonelektrolit.
d. Sifat kimia
Gugus fungsi -OH dapat melepaskan proton pada
larutan dan dengan demikian alkohol bersifat asam. Karena
gugus -OH dapat digantikan, reaksi dalam alkohol dapat
diklasifikasikan menjadi reaksi yang melibatkan hidrogen asam
dan yang melibatkan gugus hidroksi.
o Ikatan hydrogen
Antarmolekul alkohol terdapat ikatan hydrogen
o Kepolaran
- Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH
- Kepolaran alkohol akan makin kecil jika suhunya
makin tinggi
o Kereaktifan
- Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan
Na
- Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan
menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
3. Tata Nama Alkohol
Ada du acara pemberian nama pada alkohol yaitu:
c. Penamaan secara Trival
Yaitu yang di mulai penyebutan nama gugus alkil yang
terikat pada gugus -OH kemudian diikuti kata Alkohol.
Contoh:
CH3-CH2-OH etil alkohol
CH3-CH2-CH2-OH propil alcohol
d. Penamaan system IUPAC
Yaitu mengganti akhiran a pada alkana dengan ol (alkana
menjadi alkanol)
Contoh:
CH3-CH2-OH etanol
CH3-CH2-CH2-OH propanol
Urutan penamaan senyawa alkohol menurut IUPAC:

- Menurut rantai induk yaitu rantai karbon terpanjang yang


mengandung gugus -OH selain itu atom karbon lain sebagai
cabang.
- Memberi nomor pada rantai induk yang dimulai dari salah satu
ujung rantai, sehingga posisi gugus -OH mendapatkan nomor
terkecil.
- Urutan penamaan:
Nomor atom C yang mengikat cabang
Nama cabang : CH3 Metil
C2H5 etil

- Nama rantai induk (alkanol)


Penulisan nama cabang sesuai urutan abjad-etil mendahului
metil, apabila gugus -OH ekivalen dari kedua rantai induk,
maka penomoran dimulai dari salah satu ujung sehingga
cabang-cabang mendapat nomor terkecil.
4. Kegunaan Alkohol
a. Monoalkohol
 Methanol
 Sebagai pengawet mayat atau spesimen biologi.
 bahan baku untuk mensintesis senyawa lain seperti
metil butirat
 dapat menghasilkan bahan bakar yang memiliki nilai
oktan yang tinggi
 bersifat toksik (beracun)dalam jumlah sidikit (15ml)
dapat menyebabkan kebutaan dan dalam jumlah
banyak dapat menyebabkan kematian
 Etanol
 Digunakan sebagai zat anti septik, pembersih luka,
serta pensteril alatalat kedokteran dan industri.
 Digunakan untuk pelarut dalam industri parfurm,obat
obatan, zat warna, dan kosmetik.
 Dapat menghasilkan bahan bakar yang disebut
gosohol, digunakan sebagai bahan bakar alternatif
yang ramah lingkungan.
 Spirtus
Digunakan sebagai bahan bakar lampu petromak dan
bunsen. Dan lampu spirtus ini biasanya digunakan untuk
proses sterilisasi di labolatorium mikrobiologi.

b. Polialkohol
 Gliserol
 Sebagai bahan cairan pembersih telinga dan pelarut
obat obatan, contohnya sirup obat batuk.
 Sebagai bahan kosmetik (pelembab kulit)
 Sebagai bahan baku serat plastik
 Sebagai bahan untuk membuat peledak,yaitu
nitrogliserin
 Glikol
Digunakan sebagai pelarut dan bahan baku untuk membuat
serat uat serat sintesis sintesis seperti dacron.

II.2 Keton

1. Pengertian
Keton adalah suatu senyawa organik yang memiliki gugus
karbonil (C=O) yang terikat pada dua gugus alkil, dua gugus aril,
sebuah gugus alkil, atau sebuah gugus aril. Dan memilliki sifat yang
sama dengan senyawa Aldehid. Keton tidak memiliki atom
hydrogen yang terikat pada gugus karbonilnya.
Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakteristikan oleh
sebuah gugus karbonil (O=C). Keton memiliki rumus umum
R(C=O)R (CnH2nO2).
Senyawa karbonil yang berikatan dengan dua karbon
membedakan keton dengan asam karboksilat, aldehida, ester, dan
senyawa-senyawa lainnya. Ikatan ganda gugus karbonil
membedakan keton dengan alkohol dan eter. Keton yang paling
sederhana adalah aseton.
Atom karbon yang berada di samping gugus karbonil
dinamakan karbon-α. Dengan keberadaan asam katalis, keton
mengalami tautaomerisme keto-enol.reaksi dengan basa kuat
menghasilkan enolat.

2. Sifat-Sifat Senyawa Keton


a. Sifat Fisika
Karbon dan oksigen pada gugus karbonil berbagi dua
pasang elektron, namun Pembagiannya tidak seimbang.
Negatifitas oksigen lebih besar untuk mengikat pasangan
elektron, Sehingga kerapatan elektron pada oksigen lebih
besar dari pada karbon. Karbon Lebih bermuatan positif
sedangkan oksigen lebih bermuatan negative.
Polaritas ikatan rangkap pada karbon-oksigen lebih besar
daripada ikatan tunggal pada karbon-oksigen. Perbedaan
muatan pada molekul menyebabkan terjadinya dipole. Polaritas
ikatan rangkap pada keton sangat mempengaruhi titik didihnya,
sedangkan polaritas ikatan tunggal pada eter pengaruhnya
sangat kecil terhadap titik didihnya. Akan tetapi pengaruh
kepolaran pada dan keton tidak dapat dibandingkan dengan
ikatan hidrogen antar molekul alkohol.
Aseton mempunyai bau yang enak, dan merupakan satu-
satunya keton yang sangat larut dalam air. Homolog yang lebih
tinggi merupakan cairan tak berwarna dan kurang larut dalam
air, dan mempunyai bau yang lembut.
Gugus karbonil bersifat polar, sehingga mengakibatkan
senyawa keton polar. Gugus karbonil akan berinteraksi dengan
air melalui ikatan hidrogen, sehingga keton larut dalam air. Ia
merupakan akseptor ikatan hidrogen, dan bukannya donor,
sehingga ia tidak akan membentuk ikatan hidrogen dengan
dirinya sendiri. Hal ini membuat keton lebih mudah menguap
daripada alkohol dan asam karboksilat.
b. Sifat Kimia
Hidrogen-α keton lebih asam (pKa ≈ 20) daripada hidrogen
alkana biasa (pKa ≈ 50). Hal ini disebabkan oleh stabilisasi
resonansi ion enolat yang terbentuk ketika berdisosiasi.
Keasaman relatif hidrogen-α sangatlah penting dalam reaksi
enolisasi keton dan senyawa karbonil lainnya. R dan R' bisa
berupa kombinasi dari gugus-gugus hidrogen atau hidrokarbon
(seperti gugus alkil). Jika sekurang-kurangnya satu dari kedua
gugus tersebut adalah hidrogen, maka senyawa asalnya
adalah aldehid. Jika kedua gugus tersebut adalah gugus
hidrokarbon, maka senyawa asalnya adalah keton.
3. Tata Nama Senyawa Keton
Keton mempunyai tata nama IUPAC dan umum (trivial).
a. Nama IUPAC
Tata nama IUPAC pada keton hanya mengganti akhiran -a pada
alkana dengan -on untuk keton dengan jumlah rantai karbon
yang sama. Sebagai contoh, jika dalam alkana ada propana,
maka dalam keto nada propanon, yang masing-masing
mempunyai jumlah rantai karbon yang sama, yaitu tiga. Keton
merupakan salah satu senyawa karbonil, yang artinya
mempunyai gugus karbonil (C=O) pada strukturnya. Oleh
karena rumus umum keton adalah R(C=O)R’, maka keton yang
paling pendek adalah propanon.

Nomor posisi gugus karbonil dalam rantai karbon ditulis


dibagian depan. Jika ada gugus fungsi lain, maka penomoran
dimulai dari atom C ujung yang berdekatan dengan gugus
karbonil. Contoh

b. Nama Trival Keton


Pemberian nama trival untuk keton menggunakan cara yang
sama untuk eter, yaitu dengan cara menyebutkan gugus-gugus
yang terikat pada gugus karbonil, kemudian diikuti dengan
menyebutkan kata keton
Ada juga nama popular untuk keton. Sebagai contoh, dimetil
keton sering disebut aseton, sedangkan fenil metal keton
disebut dengan asetofenon. Inilah rumus struktur asetofenon.

Nama trival untuk keton juga dapat menggunakan sistem α, β, Y


sesuai dengan posisi substituen yang terikat dihitung dari gugus
karbonil. Contoh

4. Penggunaan Senyawa Keton


Keton sering digunakan pada parfum dan cat untuk
menstabilisasi ramuan lainnya sehingga tidak berdegradasi dengan
cepat. Kegunaan lainnya adalah sebagai pelarut dan zat antara
dalam industri kimia.
Senyawa alkanon yang paling banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari adalah aseton (propanon). Aseton banyak
digunakan sebagai : Pelarut senyawa karbon misalnya : sebagai
pembersih cat kuku.
 Bahan baku pembuatan zat organik lain seperti klaroform
yang digunakan sebagai obat bius.
 Selain aseton, beberapa senyawa alkanon banyak yang
berbau harum sehingga digunakan sebagai campuran
parfum dan kosmetika lainnya.
Keton yang paling banyak penggunaannya adalah propanon
yang dalam dunia perdangan dan kehidupan sehari-hari disebut
aseton. Kegunaan utama aseton adalah sebagai pelarut untuk lilin,
plastik, dan sirlak. Juga sebgai pelarut untuk selulosa asetat dalam
memproduksi rayon. Dalam kehidupan sehari-hari, kaum wanita
menggunakan aseton untuk mebersihkan pewarna kuku. Beberapa
keton siklik merupakan bahan untuk membuat parfum karena
berbau harum. Aseton adalah keton yang paling sederhana dan
yang penting.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi
hidroksil yang terikat pada atom karbon jenuh. Alkohol mempunyai
rumus umum ROH, dimana R merupakan alkil dan OH merupakan
gugus hidroksil. Keton
merupakan Gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh sebuah
gugus karbonil (C=O) yang terhubung dengan dua atom karbon
ataupun senyawa kimia yang mengandung gugus karbonil.
III.2 Saran

Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada


saran dan kritik yang ingin di sampaikan. Menyadari bahwa
penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber -sumber yang lebih banyak
yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Devi, Poppy K.(2009). Kimia I Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.

Fessenden, 1997, Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1, Erlangga, Jakarta

Riswanto, 2009, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta

Utami ,Budi. (2009). Kimia untuk SMA /MA kelas I. Jakarta: CV.Haka MJ.
MAKALAH
KARBOHIDRAT

OLEH :

NAMA : NUR HILMI SAFITRI


NIM : 51821011075
KELAS : C2 KONVERSI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCA SAKTI
MAKASSSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda,
salah satunya adalah karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber
tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Karbohidrat menyediakan
kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup.
Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk
menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan
penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk
struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh negara berkembang
termasuk Indonesia adalah peningkatan jumlah penduduk yang
pesat dan tidak seimbang dengan penyediaan pangan dari hasil
pertanian. Ada beberapa upaya untuk mengatasi masalah tersebut
diantaranya dengan meningkatkan budidaya dan pemanfaatan
berbagai hasil pertanian seoptimal mungkin, terutama sumber
bahan pangan nabati. Dengan demikian, masyarakat tetap dapat
mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman
pola pangan dapat meningkat dan ketersediaan pangan lebih dapat
terjamin.
Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan
karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan
lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk
mencegah timbulnya 2 ketosis, pemecahan protein tubuh yang
berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu
metabolisme lemak dan protein
Sumber karbohidrat yang dijadikan makanan pokok terutama
di Indonesia adalah beras. Beras merupakan makanan pokok yang
mengandung kadar karbohidrat yang tinggi, namun karena naiknya
harga komoditas pangan dunia, yang mencerminkan adanya krisis
pangan dunia, menyebabkan ratusan juta penduduk dunia
khususnya warga Indonesia mengalami kesulitan untuk
memperoleh pangan terutama naiknya harga beras yang kian
melambung tinggi.
B. Rumusan Msalah
1. Apa Itu Definisi Karbohidrat?
2. Apa Saja Fungsi Karbohidrat?
3. Bagaimana Klasifikasi Karbohidrat?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Karbohidrat
Karbohidrat adalah Polihidroksi aldehida dan Polihidroksi
keton atau zatzat yang bila dihidrolisis akan menghasilkan derivat
senyawa-senyawa tersebut. Suatu kharbohidrat tergolong aldehida
( CHO ), jika oksigen karbonil berikantan dengan suatu atom
karbon terminal dan suatu keton ( C = O ) jika oksigen karbonil
berikatan dengan suatu karbon internal.
Pada umumnya karbohidrat merupakan zat padat berwarna
putih, yang sukar larut dalam pelarut organik, tetapi larut dalam air (
kecuali beberapa sakarida ). Sebagian besar karbohidrat dengan
berat melekul yang rendah, manis rasanya. Kareena itu, juga
digunakan istilah gula untuk zat-zat yang tergolong karbohidrat.
B. Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi yakni:
1.      Sumber bahan bakar.
2.      Sumber energi utama dan dapat diganti dengan sumber energy
yang lain pada beberapa organ tubuh manusia, yaitu otak,
lensa mata dan sel saraf.
3.      Bahan sintesis senyawa organic lainnya.
4.      Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan.
5.      Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
6.      Membantu proses penyerapan kalsium.
7.      Sebagai materi pembangun.
8.      Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat
dengan atom C lima buah merupakan komponen asam nukleat
(DNA dan RNA).
9.      Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur
struktural dan penyangga dalam dinding sel bakteri dan tanaman.
10.  Sebagai pelumas sendi kerangka.

C. Klasifikasi Karbohidrat
Jika diuraikan, ternyata karbohidrat hanya terdiri dari 3
unsur, yaitu karbon (C), hydrogen (H), dan oksigen (O). Senyawa
yang termasuk karbohidrat sangat banyak mulai dari senyawa
sederhana hingga senyawa dengan berat molekul 500.000 atau
lebih. Senyawa-senyawa tersebut dapat digolongkan menurut
jumlah senyawa penyusunnya yaitu monosakarida,
oligosakarida,  oligosakarida dan polisakarida.
1.  Monosakarida (gula sederhana/saccharum)
Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana. Jika
dihidrolisis, senyawa-senyawa monosakarida sudah tidak dapat
diuraikan lagi menjadi senyawa gula menjadi senyawa gula

yang lebih sederhana.


Contoh: glikosa dan fruktosa.
Monosakarida dapat diklasifikasikan menjadi dua:
a. Menurut banyaknya atom karbon yang menyusun molekul
monosakarida.
- Monosakarida yang mengandung 3 atom karbon
disebut triosa
- Monosakarida yang mengandung 4 atom karbon
disebut tetrosa
- Monosakarida yang mengandung 5 atom karbon
disebut pentose
- Monosakarida yang mengandung 6 atom karbon
disebut heksosa
b. Menurut kandungan gugus aldehida dan keton.
Dikatakan aldehida jika ikatan rangkap dua antara
atom C dengan O nya (C=O) berada di ujung rantai.
Sedangkan keton jika ikatan rangkap antara atom C dan O
nya berada selain dari pada diujung.
- Monosakarida yang mengandung gugus aldehida
disebut aldose
-   Monosakarida yang mengandung gugus keton
disebut ketosa
Kedua klasifikasi tersebut sering digabungkan.
2. Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu
sama lain dengan ikatan glikosidik. Ikatan glikosidik biasanya
terjadi antara atom C no. 1 dengan atom C no. 4 dengan
melepaskan 1 mol air. Ikatan glikosidik terdapat pada gugus
fungsi dalam karbohidrat, yaitu gugus aldehid pada glukosa dan
gugus keton pada fruktosa. Disakarida dapat terbentuk dari
hasil antara proses hidrolisis oligosakarida dan poli sakarida.
Disakarida biasanya larut dalam air (hidrofilik). Beberapa contoh
disakarida yakni:
a.  Sukrosa.
Sukrosa terdapat dalam batang tebu, bit, sorgum, nanas
dan wortel. Hidrolisis dengan enzim sukrase menghasilkan
glukosa dan fruktosa (fruktosa + glukosa = sukrosa).
b.  Laktosa.
Laktosa (gula susu) terdapat dalam air susu hewan
mamalia. Pada proses hidrolisis menggunakan asam atau
enzim lactase, dihasilkan glukosa dan galaktosa (galaktosa
+ glukosa = laktosa).
c.    Maltosa.
Maltose termasuk gula pereduksi yang dapat
diperoleh dari amilum, glikogen, dan biji gandum yang
sedang berkecambah. Hidrolisis maltose menghasilkan dua
molekul glukosa (gukosa + glukosa = maltose).
3. Oligosakarida
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai moleku
2-10 monosakarida, yaitu trisakarida yang terdiri dari 3 molekul
monoskarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat
molekul monosakarida. Salah satu trisakarida penting adalah
rafinosa tang terdiri atas tiga molekul monoakarida yamg
berikatan yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Ikatan tersebut
terbentuk antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dengan
atom karbon 6 pada glukosa. Selanjutnya atom karbon nomor 1
pada glukosa berikatan dengan atom karbon 2 ada fruktosa.
4. Polisakarida
Polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida,
sehingga molekul polisakarida mempunyai berat molekul hingga
beberapa ratus ribu. Polisakarida yang dihasilkan antara
monosakarida sejenis (satu macam monosakarida) disebut
homo polisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain
disebut heteropolisakarida. Polisakarida pada umumnya berupa
senyawa putih dan tidak berasa manis. Beberapa polisakarida

dapat larut dalam air.


Senyawa polisakarida terdapat dalam tumbuh-tumbuhan,
misalnya pati, inulin (seagai zat cadangan), dan selulosa
(sebagai bagian dinding sel). Dalam jazad hewan juga terdapat
zat yang sejenis dengan zat pati, yaitu glikogen.
Polisakarida mempuyai rumus molekul (C 6H10O5)n dengan
harga n yang besar. Contoh golongan polisakarida yang penting
antara lain pati (amilum), glikogen, dan selulosa.
a. Pati (amilum atau zat tepung)
Pati merupakan cadangan makanan pada biji, akar,
batang, dan umbi. zat pati terdiri atas rantai-rantai tidak
bercabang (amilosa) dan rantai-rantai yang bercabang
(amilopektin). Pati merupakan homopolimer glukosa
dengan ikatan alfa-glikosidik. Berbagai macam pati tidak
sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya,
serta apakah  lurus atau bercabang rantai molekulnya.
Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan
air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak
terlarut disebut amilopektin. Pati sediki sekali larut dalam
air dingin, tetapi jika dipanaskan dengan air, butir-butir
zat pati tersebut berkembang menjadi sebuah gel (kanji)
dan pada pemanasan selanjutnya yang disertai cukup air
menghasilkan koloid.
b. Glikogen.
Glikogen juga sering disebut gula otot, karena jenis
gula ini banyak ditemukan dalam otot dan hati vertebrata,
yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Glikogen
menunjukkan sifat kimia yang sama dengan zat tepung.
Zat ini dapat larut oidal dalam air dingin, tetapi tidak
membentuk gel-gel seperti pada kanji. Larutan koloidal
glikogen tidak menunjukkan daya reduksi yang kuat
terhadap larutan fehling. Hidrolisis dengan asam-asam
encer menghasilkan glukosa, sedangkan hidrolisis
dengan amilosa terutama menghasilkan maltosa.
c. Selulosa.
Selulosa merupakan serat-serat panjang yang
bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan protein
membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding
sel tanaman. Atau dapat dikatakan selulosa merupakan
penyusun utama dinding sel tumbuhan.
Tanaman kapas sebagian besar terdiri selulosa.
Kertas saring seluruhnya terdiri atas selulosa. Selulosa
dapat diubah oleh asam sulfat menjadi hasil yang dapat
larut, jika larutan ini diencerkan dengan air dan direbus,
terjadi hidrolisis dan terbentuk glukosa sebagai hasil
akhir.
d. Pektin.
Pektin secara umum terdapat dalam dinding sel
primer tanaman, khususnya di sela-sela antara selulosa
dan hemiselulosa. Senyawa pektin berfungsi sebagai
perekat antara dinding sel satu dengan yang lain. Pada
umumnya senyawa pektin dapat diklasifikasi menjadi tiga
kelompok senyawa yaitu asam pektat, asam pektinat
(pektin), dan protopektin. Kandungan pektin dalam
tanaman sangat bervariasi baik berdasarkan jenis
tanamannya maupun bagian-bagian jaringannya.
Komposisi kandungan protopektin, pektin, dan asam
pektat di dalam buah sangat bervariasi tergantung pada
derajat pematangan buah.
e. Senyawa-senyawa polosakarida lainnya
o Gum Arabik yang dihasilkan dari batang pohon
akasia.
o   Agar-agar didapatkan dari ganggang merah.

o Asam alginat  atau Na-alginat dihasilkan dari suatu


ganggang laut yang besar.
o   Karagenan didapat dengan mengekstraksi lumut
Irlandia dengan air panas. Dipergunakan sebagai
stabilizer pada industri coklat dan hasil produksi
susu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karbohidrat merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan
oleh manusia, karena senyawa ini adalah penentu kelangsungan
hidup manusia.
Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber biokalori
dalam bahan makanan, disamping itu juga sebagai bahan
pengental atau GMC pada teknologi makanan sebagai bahan
penstabil, bahan pemanis (sukrosa, glukosa, fruktosa) dan bahan
bakar, misalnya pada glukosa dan pati dan sebagai penyusun
struktur sel, misalnya selulosa dan khitin.
Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula
sederhana yang mudah larut dalam air dan mudah diangkut ke
seluruh sel-sel guna penyediaan energi. Sebagian dari gula
sederhana ini kemudian mengalami polimerisasi dan membentuk
polisakarida
DAFTAR PUSTAKA

Sentot , Budi Raharjo. 2008 KIMIA berbasis EKSPERIMEN


3. Platinum: Jakarta
Wirahadi Kusumah, M. 1981. Biokima, Proteina, Enzima dan Asam
Nukeat. Departemen Biokimia ITB Penerbit ITB, Bandung

Anda mungkin juga menyukai