Cara yang dulu mungkin paling luas penggunaannya adalah cara hidrogen sulfida
atau metode H2S YANG DISUSUN OLEH Bergmann (kira-kira 150 tahun yang lalu) dan
disempurnakan oleh Fressnius dan Neyes, untuk analisa kation.
Menurut cara ini, kation dibagi menjadi 5 golongan yang mengendap sebagai berikut:
Larutan anu
+ HS
Gol I
Ag, Pb, Hg + H2S pH 0,5
(I)
Gol II
+ (NH4)2S + NH4OH + NH4Cl pH 9
Gol III
+ (NH4)2CO3 + NH4OH pH 9,5
Gol IV Gol V
(Gol sisa)
KESIMPULAN:
PERAN PH DAN Ksp SANGAN PENTING
Larutan anu
+ HCl
Ag, Pb, Hg
W + HNO3
Sn, Sb, Ti
+ Na2SO4 + EtOH
Ag, Pb,Hg(I)
+ NH3+(NH4)2S + HOAc
Hg(II), Bi,Fe,Cu,
Co,Ni,Cd,Pb,Zn + H2SO4 + NH4HC2CO4
Ca, Ba
+ H3PO4 + NH4OH
HCl, HIO3
Asam-asam H2SiO3
HBr, HclO4
Anorganik biasa
HI, H2SO4
yang lain
HclO3, HNO3
Kebanyakan asam
HbrO3
organik
BASA
LiOH
Kebanyakan basa NH3
NaOH
anorganik Kebanyakan basa
KOH
organik
Ba(OH)2
Kelompok kation 1 : kation yang menendap sebagai klorida (Ag+, Pb2+)
Kelompok kation 2 : kation yang tidak mengendap (atau tidak sempurna mengendap)
sebagai klorida, tapi mengendap sebagai hidroksida dari larutan
amoniakal (NH3) Al3+, Fe3+, Cr3+, Pb2+.
Kelompok kation 3 : kation alkali tanah yang tidak mengendap dengan cara diatas,
tapi dapat dipisahkan dari larutan amoniakal sebagai endapan
sulfat atau hidroksida dengan pengaturan pH Ba2+ dan Mg2+
Kelompok kation 4 : kation yang tidak mengendap menurut cara diatas, tetapi masih
berada dalam larutan setelah kelompok 1-3 dipisahkan Cu 2+ dan
Ni2+ sebagai kompleks ammonia yang larut.
Bagan 3, Analisa menurut West ...dan Le Rosen (Qualitative Analysis and Analytical
Chemistry Separation, .., New York, 1959, ed 2)
Larutan anu
Panas + HCl
Daftar Ksp
RUMUS Ksp
Al(OH)3 2x10-32
BaCO3 49x10-9
BaCrO4 1,2 x10-16
Ba(IO3)2 1,5 x10-9
BaMnO4 2,5 x10-10
BaC2O4 2,3 x10-8
BaSO4 1,0 x10-10
BiOCl 7 x10-9
BiOOH 4 x10-10
CdCO3 2,5 x10-14
CdC2O4 9 x10-8
CdS 1 x10-28
CaCO3 4,8 x10-9
CaF2 4,9 x10-11
CaC2O4 2,3 x10-9
CaSO4 6,1 x10-5
CuBr 5,9 x10-9
CuCl 3,2 x10-7
CuI 1,1 x10-12
CuSCN 4 x10-14
Cu(OH)2 1,6 x10-19
CuBr 8,5 x10-45
CuS 8 x10-16
Fe(OH)2 1,5 x10-30
Fe(OH)3 6 x10-10
La(IO3)3 1,6 x10-13
La(IO)3 1 x10-4
PbCO3 1,8 x10-14
PbCl2 2,5 x10-16
PbCrO4 7,1 x10-9
PbC2O4 3,0 x10-11
PbSO4 1,9 x10-8
PbS 7 x10-28
MgNH4PO4 2,5 x10-13
MgCO3 1 x10-5
Mg(OH)2 5,9 x10-12
MgC2O4 8,6 x10-5
Mn(OH)2 4 x10-14
MnS 1,4 x10-15
Hg2Br2 5,8 x10-23
Hg2Cl2 1,3 x10-18
Hg2I2 4,5 x10-28
Ag3AsO4 1 x10-22
AgBr 7,7 x10-13
Ag2CO3 8,2 x10-10
AgCl 1,82 x10-10
Ag2CrO4 1,1 x10-12
AgCN 2 x10-12
AgIO3 3,1 x10-8
AgI 8,3 x10-17
Ag2C2O4 1,1 x10-11
Ag2S 1,6 x10-49
AgSCN 1,1 x10-12
SrC2O4 5,6 x10-8
SrSO4 2,8 x10-7
TlSl 2 x10-4
Ti2S 1 x10-22
Zn(OH)2 2 x10-12
ZnC2O4 1,5 x10-9
ZnS 4,5 x10-24
Ksp pada 25oC
RUMUS Ksp
Fluorida
BaF2 1,7x10-6
CaF2 3,9 x10-11
Mg F2 6,6 x10-9
Pb F2 3,6 x10-8
Sr F2 2,8 x10-4
Klorida
AgCl 1,6 x10-10
CuCl 1,0 x10-6
Hg2Cl2 2 x10-18
Bromida
AgBr 7,7 x10-13
CuBr 4,2 x10-8
Hg2Br2 1,3 x10-21
Iodida
AgI 1,5 x10-16
CuI 5,1 x10-12
PbI2 1,4 x10-8
Hg2I2 1,2 x10-28
Hydroxida
AgOH 1,5 x10-8
Al(OH)3 3,7 x10-15
Fe(OH)3 1,1 x10-36
Fe(OH)2 1,6 x10-14
Mg(OH)2 1,2 x10-11
Mn(OH)2 2 x10-13
Zn(OH)2 4,5 x10-17
Iodat
AgIO3 3,1 x10-8
Cu IO3 1,4 x10-7
Pb(IO3)2 2,6 x10-13
Karbonat
Ag2CO3 6,2 x10-12
BaCO3 8,1 x10-9
Ca CO3 8,7 x10-9
Pb CO3 3,3 x10-14
Mg CO3 4,0 x10-5
Sr CO3 1,6 x10-9
Kromat
Ag2CrO4 1,9 x10-12
Ba CrO4 2,1 x10-10
Pb CrO4 1,8 x10-4
Oksalat
CuC2O4 2,9 x10-8
Fe C2O4 2,1 x10-7
Mg C2O4 8,6 x10-5
Pb C2O4 2,7 x10-11
Sr C2O4 5,6 x10-8
Sulfat
BaSO4 1,1 x10-10
Ca SO4 2,4 x10-5
Pb SO4 1,1 x10-8
Sulfida
Ag2S 1,6 x10-49
CdS 3,6 x10-19
CoS 3 x10-26
CuS 8,5 x10-45
FeS 3,7 x10-19
MnS 1,4 x10-15
NiS 1,4 x10-24
PbS 3,4 x10-28
ZnS 1,2 x10-23
DIAGRAM ALIR PEMISAHAN MENURUT KELOMPOK
Endapan: AgCl, PbCl2 Larutan : Al3+, Fe3+, Cr2+, Ba2+, Mg2+, Cu2+, Ni2+
Kelompok I
Endapan IA: AgCl (pth), Larutan Pb2+ Al3+, Fe3+, Cr3+ Ba2+, Mg2+
PbCl2 (pth) Cu2+, Ni2+
Kelompok 2
Cuci, buang hasil
cuciannya, + ½ ml H2O,
panaskan, aduk dan
sentrifuse
Larutan 4 A: Cu(NH3)42+,
Endapan 3D: Mg(OH)2 (pth)
Ni(NH3)62+
Kelompok 4
Cuci 2x dg ½ ml H2O, buang cucian + 1
tts HCl, 1 tts NH3 dan ½ ml H2C, lart hrs
mendekati pH 7, jk lrt basa, + 3 tts
NH4NO3 tts demi tts sampai asam, + 3 tts
lrtn Na2HP4, aduk tggu 2 menit dan
sentrifuse
Ksp:
Golongan H2S : CuS 10-35, Ag2S 10-50, HgS 10-52, CdS 10-27
Golongan (NH4)2S : CaS 10-21 , ZnS 10-22-, FeS 10-17, Mns 10-13, CaS 10-7
Golongan IV : MgCO3 10-4,4, BaCO3 10-8,3, CaCO3 10-8,3, SrCO3 10-9
: BaCrO4 10-10, SrCrO4 10-4,4, CaCrO4 10-3,2
Pemisahan Golongan IV
SrCrO4 Ca2+
+ K2CrO4
CaCrO4
Larutan Anu
+ HCl
Gol IV Gol V
(Gol. Sisa)
Pengendapan sulfida
H2S H+ + HS-
Dan
HS- H+ + S2-
Dengan
Pada suhu kamar (25oC) dan tekanan atmosfer. Larutan air dari hidrogen sulfida yang
jenuh hampir tepat 0,1 kalor. Karena asam lemah dissosiasi dapat diabaikan:
PS = -10 [S-2]
PS = 23 – 2 pH
PS
22
20
18
16
14
12
10
6
Contoh:
4
0
2 4 6 8 10 12 14
pH
Diketahui Larutan yang mengandung CuSO4 0,1 M dan MnSO4 0,1 M. Apa yang terjadi
jika a larutan diasamkan sehingga tercapai pH = 0 & diasamkan dengan gas hidrogen
sulfida. b. Jika ditambah larutan amonium sulfida, yang membuat pH menjadi 10
Ksp CuS = 1 x 10-44
Ksp MnS = 1,4 x 10-5
a. Dari gambar diatas pada pH = 0 PS = 23
[S2-] = 10-23 molL-1 [Cu2+] dan [Mn2+] = 10-1 molL-1
Ksp = 10-24 > 10-44 Cus
10 < 1,4 x 10-15 MnS tidak
Jadi kita dapat merumuskan logam Cu & Mn pada pH = 10
Contoh:
Suatu larutan ZnCl2 0,01 M. Berapa pH terendah dimana ZnS dapat diendapkan?
Ksp ZnS = 1 x 10-23
[Zn2+][S2-] = 10-23
PS = 21
Dari pers:
PS = 23 – 2pH
Nilai minimum pH timbul endapan :
pH =
Ag2+, Pb2+ Hg2+, Bi3+, Cu2+, Cd2+, Sn2+, As3+ dan Sb3+
- Membentuk sulfida segala kondisi
- Dapat diendapkan dalam kondisi pH = 0 ...
Pengelompokan - Golongan kation I dan II
Berdasarkan
Endapan sulfida
Fe2+, Fe3+, Ni2+, Co2+, Mn2+, Zn2+
- Tidak dapat diendapkan dalam kondisi asam
- Dapat diendapkan dalam kondisi netral
- Sedikit asam (diberi buffer)
- Golongan kation III
1. Kelarutan PbSO4 didalam air: 0,038 g/L. Hitung hasilkali kelarutan PbSO4
Jawab :
PbSO4 Pb2+ + SO42-
[PbSO4] =
2. Hasil kali kelarutan Pb(IO3)2 adalah 2,5 x 10-13. Berapakah kelarutan Pb(IO3)2
a. Dalam mol/L Pb(IO3)2 Pb2+ + 2IO3-
b. Dalam g/mol x x 2x
Jawab:
a. Misal kelarutan Pb(IO3)2 adalah x mol/L. Jadi [Pb2+]x[IO3-]= 2x
Ksp = Jadi [Pb2+][IO3-]2
= X (2X)2
= 4X3
4X3 = 2,5 X 10-13
X = 4,0 X 10-5 mol/L
b. 4,0 x 10-5 mol/L x 557 g/mol = 0,022 g/L
3. Ksp senyawa As2S3 (BM= 246) adalah 1,1 . 10-23. Hitung jumlah mg sulfida ini yang
dapat terlarut dalam 100 mL air.
Jawab:
Misal kelarutan As2S3 (mmol/mL) adalah X
As2S3 2 As3+ + 3S-
X 2x 3x
Ksp = (2x)+2(3x)+3
1,1 . 10-23 = 4x2 . 27x3
1,1 . 10-23 = 108 . x5
x = 1,0 . 10-7 M
jumlah mg sulfida yang terlarut dalam 100 mL larutan = 1,0 . 10 -7 mmol/mL x 246
mg/mmol x 100 mL = 2,5 . 10-3
4. 300 mL AgNO3 0,004 M ditambahkan 300 ml Cl2 yang mempunyai ion klorida dengan
kensentrasi 8,0 x 10-6 M. Akankah terjadi pengendapan?
Jawab:
M Ag+ setelah pengenceran dari 300 mL sampai 800 mL =
(0,004 M)
Qo = [Ag+]o[Cl-]o
= (0,0015)(5,0x10-6) = 7,5 . 10-9
Karena Qo ? ksp endapan AgCl terjadi.
5. Akankah terbentuk endapan jika o,100 L 3,0 x 10-3 Pb(NO3)2 ditambahkan ke dalam
0,400 L larutan Na2SO4 5,0 x 10-3 M.
Jawab:
Diketahui : Ksp PbSO4 = 1,6 x 10-8
jika dua larutan diatas dicampur, total volume menjadi 0,1 L + 0,400 L = 0,500 L
[Pb2+] =
[So42-] =
Sehingga Q = [Pb2+][So42-]= (6,0 x 10-4)(4,0 x 10-3
= 2,4 . 10-6
Q > Ksp PbSO4 akan mengendap
6. Berapa konsentrasi [OH-] yang harus disediakan untuk mengendapkan 0,01 M larutan
Ni(NO3)2 ?
Diasumsikan penambahan OH- tidak merubah konsentrasi NI2+)
Jawab:
Ksp NI(OH)2 = 1,6 x 10-14
Supaya mengendap maka Q = [Ni2+][OH-]2 > 1,6 x 10-14
Jika [OH-] = x (Ni2+] = 0,01 M, maka :
(0,01)x2 > 1,6 . 10-14
X2 -
X>
[OH-] > 1,3 . 10-6 M pH = 8,11
Pengendapan Selektif Ion
Bagaimana memisahkan Mn dari Zn dengan menggunakan
MnS (s) Mn2+ (aq) + S2- (aq) Ksp = 1,4 x 10-15
ZnS (s) Zn2+ (aq) + S2- (aq) Ksp = 1,2 x 10-23
Jika : Mn2+ & Zn2+ masing-masing = 0,10 M
Jawab:
[S2-] sebelum Mn2+ mulai mengendap
[S2-] <
Sedang
[S2-] Zn2+ mulai mengendap
Jadi ketika ZnS mulai mengendap untuk mempertahankan kesetimbangan [Zn 2+] akan
turun sedangkan [S2-]
Ketika [S2-] = 1,4 x 10-14 MnS mulai
Sehingga [Zn2+] pada saat itu :
[Zn2+] =
K=
Autoionisasi Ari
Air bertindak asam-basa
H2O (l) + H2O (l) H3O+ (aq) + OH- (aq)
Asam 1 basa 2 as. 2 bs. 1
Atau
2H2O H3O+ + OH-
[H3O][OH-] = Kw=1,0.10-4
[H3O]=[OH-]=y
y2 = 1,0 . 19-14
y = 10-7
sehingga dalam air murni 25oC [H3O]=[OH-]= 10-7 M
Fungsi pH
- Dalam larutan air [H3O] = 10 M – 10-15 M
- Untuk menyederhanakan, digunakan pH
pH = - log [H3O]
air murni (25oC) [H3O] = 1.10-7 M
pH = - log (1,0 . 10-7) = 7
pH < 7 asam
pH = 7 netral\
pH = basa
KEKUATAN ASAM DALAM LARUTAN
Ad. a. Kepolaran ; X – H
CH4 < NH3 < H2O < HF
HF Ka = 7,2 . 10-4
H2O 1,8 . 10-16
NH3 1 . 10-30
CH4 1 . 10-49
Beberapa tanggapan:
1. Ada beberapa asam & basa tidak mengandung H+ dan OH-
2. Beberapa elektrolit kuat seperti NaOH dalam bentuk kristal sudah terdiri dari ion.
3. Beberapa zat seperti amonia & natrium karbonat dapat menetralkan asam tanpa lebih
dulu menghasilkan OH-
4. Dalam larutan ion tidak terdapat ion H+ yang bebas (besaran proton 10-13 (m)
5. Hanya terbatas dalam larutan air, bukan pelarut lainnya.
- H+
Asam basa
+ H+
HCl Cl-
H2SO4 HSO4-
HSO4- SO42-
8. Reaksi penetralan untuk pelarut buan air seperti amonia, etilasetat, asam asetat &
basa sulfat
Asam1 Basa 2 Asam 2 Basa1
NH4+ + NH2- NH3 + NH3
CH3C(OH)2+ + CH3COO- CH3COOH + CH3COOH
C2H5OH2+ + C2H5O- C2H5OH + C2H5OH
TEORI LEWIS
Ka =
Basa lemah: berbanding terbalik dengan kekuatan asam konjugatnya. Bila asam makin
lemah, basa konjugasinya makin kuat & sebaliknya
H2O + NH3 NH4+ + OH-
Kb =
Ka.Kb = Kw
Asam kuat : asam yang seluruhnya terionisasi dalam air
Basa kuat : basa yang bereaksi sempurnya menghasilkan ion OH- bila dilarutkan dalam
air.
DERAJAT IONISASI & TETAPAN IONISASI
HA H+ + A-
Mula-mula 1 0 0
Pd. Kstb. 1-
[HA] = Ka =
[H+] = Ka =
[A-] = Ka = Ka =
Ka = 2c Kb =
= =
1. Yang manakah diantara berikut ini yang dapat bertindak sebagai asam/basa Bronsted
– Lowry? Berikut rumus basa/asam konjugat Bronsted – Lowry
a. Cl- d. NH3 f. F- i. OH-
b. HSO4- e. H2O g. SO42- j. H2O
c. NH4+
2. Jus lemon mengandung asam nitrat (C6H8O7). .....apakah yang bertindak sebagai basa
3. Reaksi-reaksi dibawah ini merupakan reaksi-reaksi asam basa menurut teori Lewis.
Tunjukkan yang mana asamnya dan yang mana basanya:
a. BF3 + F- BF4-
b. Zn2+ + 4 NH3 [Zn(NH3)4]2+
4. Ka (HC2H3O2] adalah 1,75 . 10-3. Sebanyak 40,0 cm3 HC2H3O2 0,01 M dititrasi dengan
NaOH 0,02 M. Hitung pH sesudah Pe +
a. 3,0 cm3 b. 10,0 cm3 c. 20,0 cm3
- H+
Asam basa
+ H+
uata
amb
Kek
bert
bas
ah
HF F-
a
uata
amb
bert
asa
ah
HC2H3O2 C2H3O2-
m
n
H2S HS-
H2CO3 HCO3-
HOCl OCl-
HCN CN-
3. Sangat lemah H2 H- Sangat
H2O OH--
(diabaikan) CH4 CH3 kuat
Makin kuat suatu asam, makin lemah basa konjugasinya
Asam yang terletak di bagian atas (sebelah kiri) dapat bereaksi dengan basa yang terletak
dibagian bawah (sebelah kanan)
HCl + HS- H2S + Cl-
Asam kelompok 1
Asam kelompok 2 + H2O H3O+ + NO3-
Asam kelompok 3 H3O + F-
H2 dan CH4 tidak bereaksi dengan air
HclO4, HBr, HNO3, 2H- & CH3- bereaksi dengan air tidak trdp laru. Dalam air
ClO4-, Br-, NO3-, tidak bereaksi dengan air tidak mempengaruhi harga pH
NH4+ + HS- tidak berlangsung
Mis. Untuk :
HCl 10-5 M
[H+] = 10-5 +
= 10-5 + 10-9
[H+] = Ca
Jika konsentrasi lebih kecil, mis= 10-9 M maka Kw/[H+] tak dapat diabaikan.
[H+]2 – Ca [H+] – Kw = 0
Contoh :
Hitung pH larutan HCl 10-7 M
[H+]2 – Ca [H+] – Kw = 0
pH = 6,79
untuk konsentrasi HCl < 10-7, Ca << Kw/[H+]
sehingga :
[H+]2 = Kw
[H+] =
= 10-7 M
HA H+ + A-
Mula-mula Ca - -
...yg berdisosiai -αCa αCa αCa
Keadaan stbg (1-α)Ca αCa αCa
Ka =
[H+]2 = Ka. Ca
H+ =
pH = - log Ka . Ca
Penurunan yang sama untuk basa lemah :
OH+ =
Atau :
pOH = 1/(pKb + pCb)
HA H+ + A-
Ada 3 persamaan:
1. Kesetimbangan air dan asam
[H+][OH-] = Kw
= Ka
2. Perimbangan materi
Ca = [HA] + [A-]
3. Perimbangan muatan :
[H+] = [A-] + [OH-]
Ka =
OH- =
Ka =
H+ = (Ka.Ca)1/2
Jika asam sangat lemah : H+ di air
[H+] – [OH-] <<< Ca
Ka =
H+ = (Ka.Ca + Kw)1/2
2. Perimbangan materi
CB = [B]+ + [BOH]
3. Perimbangan muatan :
[OH-] = [H+] + [B+]
Kb =
Kb =
OH- =
4. Pendekatan
[H+] <<< [OH-]
[OH-] = 10-3 3
Jus jeruk
10-4 4
[H ] = 1 . 10 [H ] -5+ 1,0 . 10-14
+ 2 -10 +
10 5
[H+] = 1,0 . 10-7 M -6 pH = 7 Air hujan
10 6
susu
10-7 7 Air murni
Darah
10-8 8
10-9 9
10-10 10
10-11 11 Amonia pembersih
rumah tangga
10-12 12
10-13 13
10-14 14
-15
Gambar. Banyak bahan sehari-hari adalah larutan asam atau basa dalam air yang berada
dalam interval pH yang luas.
Malasit hijau
Timol biru
Metil jingga
Bromokresol hijau
Metil merah
Bromotimol biru
Kresol merah
Fenolftalein
Timolftalein
Alizarin kuning
pH 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Gambar. Indikator berubah warna pada nila pH yang sangat berbeda, sehingga pilihan
indikator yang paling baik tergantung pada kondisi eksperimen tertentu
Tetapan Ionisasi Asam pada suhu 25oC
Asam HA A- Ka pKa
Iodida HI -
I 1011 -11
Bromida HBr Br- 109 -9
Perklorat HClO4 ClO4- 107 -7
Klorida HCl Cl- 107 -7
Klorat HClO3 ClO3- 103 -3
Sulat (I) H2SO4 HSO4- 102 -2
Nitrat HNO3 NO3- 20 -1,3
Ion hidronium H3O+ H2O 1 0,0
Iodat HIO3 IO3- 1,6 x 10-1 0,80
Oksalat (I) H2C2O4 HC2O4- 5,9 x 10-4 1,23
Sulfit H2SO3 HSO3- 1,54 x 10-4 1,81
Sulfat (2) HSO4- SO42- 1,2 x 10-4 1,92
Kloresat HClO2 ClO2- 1,1 x 10-2 1,95
Fosfat (1) H3PO4 H2PO4- 7,52 x 10-3 2,12
Arsenat (1) H2ASO4 HASO4- 5,0 x 10-3 2,30
Kloroasetat CH2ClCOOH CH2ClCOO- 1,4 x 10-3 2,85
Fluorida HF F- 6,6 x 10-4 3,18
Nitrit HNO2 NO2- 4,6 x 10- 3,34
Format HCOOH HCOO- 1,77 x 10-4 3,75
Benzoat C6H5COOH C6H5COO- 6,46 x 10-3 4,19
Oksalat (2) HC2O4- C2O4- 6,4 x 10-3 4,19
Hidrozoat HN3 N3- 1,9 x 10-5 4,72
Asetat CH3COOH CH3COO- 1,76 x 10-5 4,75
Propionat CH2CH2COOH CH2CH2COO- 1,34 x 10-5 4,87
Ion piridinium HC5H4N+ C5H4N 5,6 x 10-6 5,25
Karbonat (1) H2CO2 HCO3- 4,3 x 10-7 6,37
Sulfit (2) HSO3- SO32- 1,02 x 10-7 6,91
Arsenat (2) H2AsO4- HAsO42- 9,3 x 10-8 7,03
Sulfida H2S HS- 9,1 x 10-8 7,04
Fosfat (2) H2PO4- HPO42- 6,23 x 10-8 7,21
Hipoklorit HClO ClO- 3,0 x 10-8 7,53
Hidrosionat HCN CN- 6,17 x 10-10 9,21
Ion ar.... NH4+ NH3 5,6 x 10-10 9,25
Karbonat (2) HCO3- CO32- 4,8 x 10-11 10.32
Arsenat (3) HAsO22- AsO23- 3,0 x 10-12 11,53
Hidrogen peroksida H2O2 HO2- 2,4 x 10-12 11,62
Fosfat HPO42- PO42- 2,2 x 10-13 12,67
Air H2O OH- 1,0 x 10-14 14,00
HIDROLISIS
Kh =
Kh = [HA] x
Kh =
% hidrolisis =
Kh =
Kh =
Kh = x [H+][OH-]
Kh =
Kh =
Jika a. Ka = Kb netral
b. Ka > Kb asam
c. Ka < Kb basa
5. Garam dengan kation bermuatan besar seperti Al3+, Fe3+, Ce3+, dan anion yang
merupakan basa konjugasi asam kuat
AlCl3 H2O Al3+ + 3 Cl-
Al3+ + 6H2O Al(H2O)63+
Al(H2O)63+ bersifat asam menderma proton kepada H2O
Al(H2O)63+ + H2O [Al(OH)(H2O)5]2+ + H2O
Ka =
LARUTAN BUFFER
Pengaruh pengenceran & penambahan asam & basa kuat pada larutan buffer &
bukan buffer
pH setelah Penambahan
Macam pH 10 x penambahan 1,0 mL
Komposisi
larutan awal pengenceran 1,0 mL HCl 0,1 NaOH 0,1 M
M pd 100 mL pd 100 mL
Bukan H2O 7,10 7,00 7,00 11,00
buffer 0,1 M HCl 1,00 2,00 1,00 1,01
0,1 M NaOH 13,00 12,00 12,94 13,00
0,1 M CH3COOH 2,87 3,37 2,72 3,05
0,1 M CH3COONa 8,83 8,38 6,75 11,00
Sifat buffer:
1. mempunyai pH tertentu (pers. Henderson – Hasselbakh)
2. pH nya relatif tidak berubah jika ditambahkan sedikit asam/basa
3. pH nya tidak berubah jika diencerkan
Buffer karbonat
H2CO3 + OH- HCO3- + H2O
HCO3- + H+ H2CO3
pH larutan garam
1. Garam yang terdiri dari asam kuat dan basa kuat pH = 7
2. Garam yang terjadi dari asam lemah dan basa kuat. Terjadi hidrolisis parsial (A-)
A- + H2O HA + OH-
Kh =
3. Garam yang terjadi dari basa lemah dan asam kuat. Terjadi hidrolisis parsial (B+)
B+ + H2O BOH + H+
Kh =
4. Garam yang terjadi dari asam lemah & basa lemah. Terjadi hidrolisis sempurna
B+ + A- + H2O HA + BOH
Kh =
[H+] = Ka.
5. Campuran asam lemah dengan garamnya atau basa lemah dengan garamnya.
Pers. Henderson & Hasselbakh:
a. As. Lemah & garamnya (as. Lemah dengan basa konjugasinya)
pH = pKa + log
- Salah satu metode eksperimen dalam menentukan konsentrasi asam dan basa adalah
dengan titrasi, dimana titik ekivalen (jumlah mol asam = jumlah mol basa) dapat
dideteksi biasanya dengan suatu indikator.
- Cara pengukuran keasaman atau kebasaan yang paling konvensional adalah dengan
menggunakan zat yang disebut indikator asam-basa. Zat ini adalah senyawa organik
dimana warnanya tergantung pada pH larutan dimana zat tersebut dilarutkan. Satu
contoh adalah litmus; yang berwarna merah muda dalam larutan asam dan biru dalam
larutan basa. Di lab. Sering menggunakan kerta Litmus yaitu kertas yang diresapi
dengan zat warna litmus.
- Kertas test pH yang lain yaitu yang mengandung campuran indikator zat warna &
dapat digunakan memperkirakan pH menggunakan alat elektronik yang disebut : pH
meter.
Kurva Titrasi
a. Titrasi asam kuat oleh basa kuat
14
12
Titik eq. Pada pH = 7
pH 10
Indikator Fenolftalein
8
Eq. point (netral) (PP)
6
4
0 10 20 30 40 50 60 70
Cm3 NaOH added
b. Titrasi basa lemah oleh asam kuat
50 cm3 1 M NH3
14 + 1,0 M HCl
12
Titik eq. Pada pH = 4
pH 10
Indikator Metil Merah
8
6
4 Eq. point
0 10 20 30 40 50 60 70
Cm3 NaOH added
50 cm3 1 M H2C2H3O4
14 + 1,0 M NaOH
12
Titik eq. Pada pH = 9
pH 10
Eq. point Basa
Indikator PP
8
6
4
0 10 20 30 40 50 60 70
Cm3 NaOH added
BAGAN PERHITUNGAN KURVA TITRASI ASAM-BASA
II
Titrat – Titrant I III IV
Contoh reaksi molekulnya Selama Titrasi
Awal Titik Ekivalen*) Lewat tt. Ekivalen
Reaksi ion yang bersangkutan Secara umum Tt. Tengah
1. Basa kuat x asam kuat Basa kuat Basa kuat + Garamnya Garam (BK-AK) Garam + asam kuat
NaOH + HCl NaCl + H2O [OH-]=Cb [OH-]=Cb [OH-]=Cb [OH-] = [H+] = 10-7 [H+]=Ca
OH- + H+ H2O
2. Basa lemah x asam kuat Basa lemah Basa lemah + garamnya Garam (BL-AK) Garam + asam kuat
(campuran penahan) (hidrolisa)
NH4OH + HCl NH4Cl + H2O [OH-]= [H+]=Ca
[OH-]= [OH-]= [H+]=
NH4OH + H+ NH4+ + H2O
3. Asam kuat x basa kuat Asam kuat Asam kuat + garamnya Garam (BK-AK) Garam + basa kuat
HCl + NaOH NaCl + H2O [H+]=Ca [H+]=Ca [H+]=Ca [H+] = [OH-] = 10-7 [OH-]=Cb
H+ + OH- H2O
4. Asam lemah x basa kuat Asam lemah Asam lemah + Garamnya Garam (BK-AL) Garam + basa kuat
(campuran penahan) (hidrolisa)
HAc + NaOH NaAc + H2O [H+]= [OH-]=Cb
+ -
[H ]= [OH ]=Ka [OH-]=
HAc + OH- H2O + Ac-
5. Garam asam lemah**) x asam Garam dari A **) Garam + asam lemahnya Garam lemah + garam Asam lemah + AK +
(campuran penahan) (bukan camp. Pen.)
kuat garam
[OH-]= +
[H ]= -
[OH ]=Ka +
[H ]=
NaCN + HCl NaCl + HCN [H+]=Ca(AK)
CN- + H+ HCN
*) Perhatikanlah reaksi ion dari titrasi yang bersangkutan, tetapi dengan arah kealikannya. Secara umum akan tampak apakah larutan pada TE bersifat netral, asam
atau basa
**) di sini khusus diambul garam dari basa kuat (dengan asam lemah yang bersangkutan)
ASAM POLIPROTIK
Ka2 pasti lebih kecil dari Ka1 karena muatan negatif yang tertinggal akibat hilangnya ion
hidrogen dalam ionisasi pertama menyebabkan ion hidrogen kedua terikat lebih kuat. K a1
yang harus diperhatikan
Contoh soal:
Hitung konsentrasi pada kesetimbangan dari H2CO3, HCO3- , CO32- dan H3O+ di dalam CO2
yang jauh dalam air dimana konsentrasi H2CO3 awal adalah 0,034 M
Jawab:
H3O+ muncul dari ionisasi H2CO3 dan dari ionisasi HCO3- sesudahnya, tapi karena Ka2 <<
Ka1, kontribusi [H3O+] dari ionisasi kedua (demikian pula dari auto ionisasi air) diabaikan.
Jika y mol/L H2CO3 terionisasi
H2CO3 + H2O H3O+ + HCO3- Konsentrasi basa yang dihasilkan dalam
0,034 0 0 ionisasi kedua [CO32-] secara numeris sama
-y +y +y dengan Ka2
0,034-y y y [CO32-] = 4,8.10-11 M<< 1,2 . 10-11 M = [HCO3-]
Kita boleh mengabaikan pengaruh ionisasi
Ka1 =
kedua terhadap [HCO3-] & [H3O+] konsentrasi
[H3O+] tambahan yang dihasilkan ... HCO3-
4,3.10-7 =
adalah 4,8.10-11 M. Akhirnya [H3O+] akan jauh
Y=1,2.10-4M = [H3O+]=[HCO3-] lebih besar dari 10-7 M, sehingga pengabaian
[H2CO3] = 0,034 – y = 0,034 M autoionisasi air dibenarkan.
Kesetimbangan kedua dapat ditulis:
pH larutan NaH2PO4 pH =
pH =
Na2 HPO4
H3PO4
0,75 H2PO4- HPO42- PO43-
0,5
fraksi
0,25
2 4 6 8 10 12 14
INDIKATOR
- Zat warna larut yang perubahan warnanya tampak jelas dalam rentang pH yang
sempit.
Contoh : Lakmus berubah dari merah menjadi biru bila bentuk asamnya diubah menjadi
basa.
Perubahan warna indikator mencerminkan pengaruh asam – basa lainnya yang terdapat
dalam larutan .
Hin + H2O H3O+ + In-
Ka =
Maka
Molekul indikator bentuk asam > 100 kali dari bentuk basa larutan warna merah
CONTOH SOAL
1. a. Berapa konsentrasi OH- di dalam larutan 0,001 M HCl
b. Berapa konsentrasi H+ yang diperoleh dari disosiasi pelarut:
Jawab :
a. pada kesetimbangan berlaku [H+][OH-] = 1,0 . 10-14
Karena HCl asam kuat maka terdisosiasi 100%
HCl H+ + Cl-
0,001 mol/L 0,001 mol/L
[H+] total = 0,001 M + [H+] dari air
= 0,001 M
b. ion OH- pada soal a seluruhnya berasal dari disosiasi air. Oleh karena itu dari
stoikiometri reaksi konsentrasi H+ dari H2O juga harus 1,0 . 10-11 <<< [H+] yang
berasal dari HCl (1,3 . 10-3). Sehingga asumsi pada soal a. Valid
2. Berapa konsentrasi H+ dan OH- di dalam larutan 0,004 M Ca(OH)2. Berapa bagian
(OH-) dalam larutan yang berasal dari ionisasi air?
Jawab:
Ca(OH)2 basa kuat
Ca(OH)2 Ca2+ + 2OH-
0,004 mol/L 0,008 mol/L
[OH-]total = 0,008 + [OH-] dari air
0,008 M
[H+] =
Jawab:
HC2H3O2 H+ + C2H3O2-
Ka =
Ka =
= 1,7 . 10-5
4. Berapa pH larutan buffer yang dibuat dengan melarutkan 0,1 mol NaC 2H3O2 dan 0,2
mol HC2H3O2 dalam air hingga volume larutan 1L.
Jawab:
HC2O3O2 H+ + C2H3O2-
Mula-mula 0,2 0,1
Perbahan -x +x +x
Stb 0,2-x x 0,1 + x
Ka =
X=
Jawab:
NH3 + H2O NH4+ + OH-
Mula-mula 0,01 - -
Terionisasi 0,01-0,041 0,01-0,041 0,01-0,041
Stb. 0,01(1-0,041) 0,01-0,041 0,01-0,041
a. [NH4+] = [OH-] = 0,041.0,01 = 0,0041
b. [NH3] = 0,01(1-0,041) = 0,01 – 0,0041 = 0,0096
c. Kb =
Jadi : Kb =
[OH-] = x =
x=
[OH-] =
= 1,75 . 10-5
Cek!! [NH4+] =[OH-]
= 3,3 x 10-4
y = 1,83x
Dikurangkan:
8. Suatu larutan dibuat dari HC2H2O2Cl 0,0100 M dan natrium kloroasetat NaC 2H2O2Cl
0,002 M, Ka asam kloroasetat 1,36 . 10-3. Berapa [H+] dalam larutan?
Jawab:
[C2H2O2Cl-] = 0,002 + x 0,002
Mis x = [H+] [HC2H2O2Cl] = 0,01 –x 0,0100
X = [H+] =
Dicek pengandaian :
X = 6,8 . 10-3 tidak bisa diabaikan terhadap 0,002 & 0,01
Sehingga harus tanpa pengandaian:
HIDROLISA
Hitung tingkat hidrolisis larutan NH4Cl 0,01 M Kb NH3 = 1,75 . 10-13
Jawab:
NH4+ NH3 + H+
X= 2,4 . 10-6
Cek!! X << 0,01
Fraksi terhidrolisis =
Hitung [OH-] dalam larutan NaOCN 1,00 M. Ka HOCN adalah 3,3 . 10-4
OCN- + H2O HOCN + OH-
Kh =
Kh = 3,0 . 10-11 =
0,1 mol NaCH3COO dilarutkan dalam air sampai membentuk 1,00 L larutan. Berapa pH
larutan?
Jawab:
Ka CH3COOH = 1,76 . 10-5
Kh =
Maka relatif kecil terhadap 0,1 & besar terhadap 10-7, pH = -log H+
REAKSI TEMATIS
Larutan
+ PEREAKSI
Padatan/endapan
+ PEREAKSI + PEREAKSI
Dan seterusnya
KEUNTUNGAN REAKSI SELEKTIF: ANALISIS SISTEMATIS
SUPAYA SUKSES DIPERLUKAN:
- PENGETAHUAN FAKTA KELARUTAN BAHAN
- PENGETAHUAN TEORI KESETIMBANGAN