Anda di halaman 1dari 9

USULAN REVISI UU

DIKDOK
MASALAH YANG MUNCUL
DARI UU DIKDOK
1. Uji Kompetensi sebagai Exit Exam
2. Dokter Layanan Primer
3. Peran Konsil Kedokteran
UKMPPD
BOM WAKTU DUNIA PENDIDIKAN
DOKTER
Data UKMPPD AGUSTUS 2016

• Dari total 4843 peserta


• Yang lulus 3106 (64%)
• Sejumlah 2103 (43%) adalah peserta retaker
• Dari 2103 peserta retaker  yang lulus hanya 905 (43%)
Data UKMPPD AGUSTUS 2016

• Dari 4843 peserta:


• 1737 (36%) yang tidak lulus  menjadi retaker
• Dari 1737 yang tidak lulus, 1198 (69%) re-taker
• Dari 2103 peserta re-taker:
• 1198 (57% ) yang tidak lulus  retaker cenderung menjadi retaker
KOMPLIKASI AKIBAT UKMPPD
Sebelum lulus statusnya masih mahasiswa
 Masa studi menjadi panjang  ratio ideal dokter:penduduk
semakin sulit dicapai
 Beaya pendidikan membengkak  sekali gagal besar
kemungkinan menambah SPP 1 semester
 Risiko DO  menjadi beban Perguruan Tinggi
 Non-produktif
CABUT UKMPPD DARI UU DIKDOK, KEMBALI UJI
KOMPETENSI SESUAI UU PRAKTEK KEDOKTERAN

• Sesuai UU Praktek Kedokteran, UKDI  licensing exam


• Jika tidak lulus, dokter masih bisa bekerja di bidang lain (manajemen
RS, pasca sarjana  dosen biomedik, peneliti, dll)
• Fair untuk dokter asing, harus UK kalau akan praktek di Indonesia
DIKTUM AMANDEMAN
• Uji kompetensi dokter diselenggarakan oleh organisasi profesi, bekerjasama dengan
asosiasi institusi pendidikan kedokteran, berkoordinasi dengan fakultas kedokteran
• Aspek positifnya?
• Sesuai (harmonis) dengan UU Praktek Kedokteran
• FK memiliki fasilitas CBT dan SDM untuk keperluan UKDI
• Uji kompetensi dokter hanya untuk dokter yang akan praktek saja
• Amandemen ini bisa:
• Mencegah penumpukan mahasiswa
• Mengakomodasi kebutuhan CME
• Mengakomodasi uji kompetensi ulangan (setelah usia tertentu, misalnya)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai