Pada tahun 1850 waralaba mulai diperkenalkan oleh pembuat mesin jahit yaitu Isaac Singer.
Cara waralaba ini ditindaklanjuti oleh John S. Pemberton, yaitu pendiri Coca Cola Amerika
serikat. Selain Coca Cola waralaba ini juga pada tahap awal dikembangkan lebih lanjut oleh
General Motor, yaitu sebuat industri otomotif di Amerika Serikat.
Sementara itu di Indonesia waralaba mulai dipraktikkan pada tahun 1950-an. Kepastian legal
waralaba di Indonesia baru dimulai pada tanggal 18 Juni 1997 yaitu dengan dikeluarkan
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1997 tentang waralaba, lalu diganti dengan Peraturan
Pemerintah No. 42 tahun 2007 tentang waralaba.
Pemberi waralaba akan mengajarkan sistem waralaba untuk dipublikasi oleh penerima
waralaba, sehingga penerima waralaba tersebut akan menikmati kesuksesan sebagaimana
yang dinikmati oleh pemberi waralaba. Dengan kata lain pemberi waralaba sekaligus akan
bertindak sebagai mentor bagi penerima waralaba. Mentor akan mengajarkan berbagai hal
tentang waralaba kepada penerima waralaba.
Kriteria waralaba, yaitu :
a. Memiliki ciri khas yang berbeda dari pesaing
b. Sudah terbukti memberikan keuntungan
c. Memiliki standard atas pelayanan barang atau jasa yang ditawarkan dan dibuat secara
tertulis
d. Mudah untuk diajarkan dan diaplikasikan
e. Adanya dukungan yang berkesinambungan
f. Hak kekayaan intelektual yang telah terdaftar.
2. Kadang pemberi waralaba suka menetapkan beban tertentu kepada penerima waralaba untuk
membantu biaya promosi usaha waralaba.
3. Operasional usaha sudah memiliki patokan yang jelas, sehingga kadang akan menimbulkan
kurangnya kreativitas dalam menjalankan usaha waralaba tersebut.
5. Selain kekurang yang umun pada setiap usaha waralaba, ada juga kekurangan lainnya yang
berbeda antara satu usaha waralaba dengan usaha waralaba lainnya.
TERIMAKASIH