Anda di halaman 1dari 22

A.

Latar Belakang
Statistik secara umum dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang pengembangan
dan aplikasi metode pengumpulan, pengolahan, penyajian, analisa atau intrepretasi data
numerik, sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat diperhitungkan secara
numerik.Statistika merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan data, menganalisa
data dan menyimpulkan dan mengadakan penafsiran data yang berbentuk angka
(Marguerritte R,Hall ).
Statistik erat kaitannya dengan Pemerintahan, industri, Rumah Sakit, Perusahaan Swasta
dan lain sebagainya, sebagai perencanaan dan penyusunan program-program yang
didasari atas fakta di lapangan, dengan kata lain harus berdasarkan data real. Dari data
tersebut kemudian diolah sehingga menghasilkan informasi yang dijadikan dasar untuk
mengambil keputusan. Data tersebut berbentuk angka, yang biasanya digunakan untuk 
penelitian terhadap sifat atau karakteristik yang diteliti. Misalnya jumlah karyawan
BKKBN, jumlah akseptor KB, Jumlah peserta KB aktif di desa atau kelurahan, jumlah
kelompok penimbangan yang melapor pada bulan tertentu, dan lain sebagainya. Seiring
dengan perkembangan yang pada mulanya statistik hanya menyangkut unsur-unsur
negara. Namun, sekarang statistik telah diperlukan oleh seluruh aspek kehidupan tidak
terkecuali bagi aspek kesehatan yang kita kenal dengan statistik kesehatan.
Lanjutan
Secara lebih terinci statistik kesehatan adalah suatu cabang dari statistik yang
berurusan dengan cara-cara pengumpulan, kompilasi, pengolahan dan interpretasi
fakta-fakta numerik sehubungan dengan sehat dan sakit, kelahiran, kematian, dan
faktor-faktor yang berhubungan dengan itu pada populasi manusia berdasarkan
propabilita. Apabila kegiatan pencatatan ini ditujukan khusus pada kejadian-kejadian
kehidupan manusia tertentu, yakni kelahiran, kematian, perkawinan dan perceraian,
disebut statistik vital (vital statistic), atau sering juga disebut statistik kehidupan (bio
statistic).
Salah satu fungsi dari statistika kesehatan adalah untuk mengukur status kesehatan
masyarakat dan mengetahui permasalahan kesehatan saat mengalami kegagalan atau
keberhasilan program guna untuk menganalisa perbandingan dan menganalisa
kecenderungannya. Analisa perbandingan dapat dilihat antar waktu dan antar tempat.
Dalam statistika kesehatan ini suatu permasalahan dapat dimonitoring dan dievaluasi
melalui data yang dapat dipercaya dan tepat waktu, serta diharapkan seluruh kegiatan
pengolahan data akan menghasilkan informasi, memberikan bobot untuk melakukan
perbaikan dalam rangka membantu mengambil keputusan yang tepat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan statistik kesehatan?
2. Bagaimana tujuan dari statistik kesehatan?
3. Apa saja yang menjadi sasaran dari statistik kesehatan?
4. Apa saja yang menjadi ruang lingkup dari statistik
kesehatan?
5. Apa saja fungsi dari statistika kesehatan?
6. Bagaimana cara penyajian data dalam statistika
kesehatan?
7. Bagaimana langkah-langkah dalam menyajikan sebuah
data statistika kesehatan?
C. Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
Biostatistik atau Statistik Kesehatan.

Tujuan Khusus :
Untuk memenuhi tugas Kesehatan Masyarakat.
D. Manfaat
Sebagai sarana memperluas wawasan mengenai
statistik kesehatan dan mengetahui apa itu statistik
kesehatan.
Pembahasan :
A. Definisi Biostatistik atau Statistik Kesehatan :
Menurut sejarah, kata statistik berasal dari bahasa latin status yang berarti negara.
Dalam arti sempit statistik berarti angka. Namun, secara istilah statistik dapat
diartikan sebagai sekumpulan konsep atau metode yang digunakan untuk
mengumpulkan dan menginterpretasikan data tentang bidang kegiatan tertentu dan
mengambil kesimpulan dalam situasi dimana ada ketidakpastian atau variasi. Sebagai
suatu disiplin ilmu, statistik saat ini meliputi berbagai metode dan konsep yang
sangat penting dalam semua penyelidikan yang melibatkan pengumpulan data
dengan cara eksperimentasi dan observasi, dan pengambilan inferensi atau
kesimpulan dengan menganalisa data.
Statistik secara garis besar terdiri dari dua hal yaitu descriptive statistik dan inferensial
statistic. Descriptive statistic yaitu penggunaan statistik untuk tujuan
menggambarkan sesuatu yang spesifik saja, tidak memikirkan mengenai kesimpulan.
Sedangkan Inferensial statistic yaitu suatu cara penggambaran suatu kesimpulan dari
suatu set data yang sedang diteliti dan hasilnya dapat dibuat suatu generalisasi.
Untuk lebih jelasnya statistik menurut definisinya dibagi menjadi
dua  yaitu :
Descriptive Statistic :
Adalah penggunaan statistik untuk tujuan menggambarkan
sesuatu yang spesifik saja, dan tidak memikirkan mengenai
implikasi atau kesimpulan yang mewakili sesuatu yang besar dan
umum. Contoh statistic kunjungan ke puskesmas.

Inferencial Statistic :
Adalah suatu cara penggambaran suatu kesimpulan dari suatu set
data yang sedang diteliti dan hasilnya dapat dibuat suatu
generalisasi. Misalnya pengujian penggunaan obat.
B. Tujuan Statistik Kesehatan :
Menyederhanakan data, sehingga data tersebut bisa
menghasilkan informasi.
Menjawab masalah yang ada dalam masyarakat.
Membuktikan suatu dugaan yang belum terjadi
dengan penelitian.
Membantu seseorang didalam pengembangan daya
kritik dalam suatu kegiatan pengambilan keputusan
dengan cara-cara kuantitatif.
C. Sasaran Statistika Kesehatan :
Program-program khusus: Pelayanan kesehatan sekolah,
pemberantasan penyakit-penyakit menular, dan sebagainya.
Institusi-institusi kesehatan: Pencatatan-pencatatan dari rumah
sakit, Puskesmas, Apotek, Poliklinik, Rumah Bersalin, dan
sebagainya.
Survei epidemiologi: Informasi yang diperoleh dari lapangan
(masyarakat).
Survei kesehatan rumah tangga yang diadakan pada periode
tertentu, misalnya 3 tahun, 4 tahun, atau 5 tahun. Institusi-
institusi yang mengumpulkan data dengan tujuan-tujuan
khusus.
D. Ruang lingkup Statistika Kesehatan :
 Mortalitas : Untuk mengetahui ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat
yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan.
Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per
tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950
kematian per tahun.
 Fertilitas: Berpearan untuk mengetahui jumlah ukuran kelahiran pada perubahan
penduduk.
 Morbiditas : Berfungsi sebagai pengukur derajat kerasnya penyakit, meratanya penyakit,
jumlah kasus pada populasi, dan insiden penyakit pada suatu wilayah.
 Pelayanan Kesehatan: Statistik dapat berperan sebagai alat untuk melakukan
pengkajian data (assessment), merumuskan diagnose, membuat perencanaan kesehatan
(intervensi), melaksanakan kegiatan bidang kesehatan (implementasi) dan membuat
suatu penilaian bidang kesehatan (evaluasi).
 Demografi: Berfungsi menganalisa statistik dan matematik terhadap jumlah penduduk,
komposisi penduduk, komponen-komponen variasi, dan perubahannya erat kaitannya
dengan masalah kesehatan.
 Lingkungan: Menjelaskan sifat-sifat statistika suatu sistem dalam kesetimbangan
termodinamika. Fungsi ini bergantung pada suhu dan parameter-parameter lainnya,
seperti volum dan tekanan gas.
 Gizi: Menjelaskan bagaimana prosentase status gizi di suatu wilayah. Bagaimana
penggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat – zat yang tidak
E. Fungsi statistika Kesehatan :
Mengukur derajat kesehatan masyarakat: Guna mengukur tinggi rendahnya derajat kesehatan dari
masyarakat, akibat akses terhadap pelayanan kesehatan, minimnya dana yang dialokasikan untuk
menunjang program kesehatan, beberapa penyakit menular yang dapat menjadi ancaman utama bagi
masyarakat, terbatasnya jumlah tenaga kesehatan yang professional, dan lain sebagainya.
Memonitor kemajuan status kesehatan di suatu daerah: Dalam fungsi ini suatu usaha kemajuan
kesehatan dapat diketahui, salah satu contoh yaitu Revitalisasi Posyandu yang dikembangkan di Jabar.
Dalam usaha kesehatan itu dituangkan revitalisasi posyandu menjadi beberapa program, seperti
pembangunan 500 bangunan posyandu se-Jabar. Seperti BKB yang tengah digulirkan BKKBN dan Pos
PAUD serupakan segelintir aktivitas yang dapat anak rasakan keuntungannya di posyandu.
Mengevaluasi program kesehatan: Dalam fungsi ini suatu proses untuk menentukan nilai atau
jumlah keberhasilan dan usaha pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan. Proses tersebut
mencakup kegiatan-kegiatan memformulasikan tujuan, identifikasi kriteria yang tepat untuk digunakan
mengukur keberhasilan, menentukan dan menjelaskan derajat keberhasilan dan rekomendasi untuk
kelanjutan aktivitas program.
Membandingkan status kesehatan di berbagai daerah: Dalam fungsi ini dapat diambil contoh
perbandingkan kesehatan antara kota dengan desa, fenomena ini dapat dimengerti yaitu dalam fasilitas
umum yang tersedia, disamping juga dalam karakteristik penduduk serta terhadap pelayanan
kesehatannya berdasarkan data yang diperoleh.
Memotivasi tenaga kesehatan dan policy maker untuk menyelesaikan masalah kesehatan: Dari
berbagai data yang diperoleh suatu riwayat timbulnya penyakit dalam suatu lingkungan dapat diketahui,
dari data tersebut akan dapat diketahui bagaimana cara penyembuhannya dan pencegahannya.
Menentukan prioritas masalah kesehatan: Dalam fungsi ini dapat menindak lanjuti suatu analisa
situasi dari berbagai masalah kesehatan yang diidentifikasi yaitu beberapa masalah kesehatan yang
mendesak untuk diatasi.
F. Penyajian Data :
Cara penyajian data dapat dibagi menjadi empat kelompok besar, yaitu:
1. Penyajian dalam bentuk teks (tekstual): Bentuk ini biasanya untuk data kualitatif, dan
penyajian dalam bentuk kalimat, singkat, dan tidak terlalu bertele-tele atau berpanjang-
panjang yang sebenarnya tidak penting. Bahasa harus menarik dan benar, serta berguna
untuk konsumen.
2. Penyajian dalam bentuk table: Berikut ini merupakan bentuk penyajian data secara
sistematik dalam bentuk data numerik, tersusun dalam baris dan kolom. Tabel diperlukan
untuk data yang sudah diklasifikasikan, misalnya klasifikasi menurut umur, jenis kelamin,
pekerjaan, dll. Berdasarkan jumlah variable klasifikasi, table di bagi menjadi empat.
3. Penyajian dalam bentuk grafik: Penyajian dalam bentuk grafik adalah suatu metode
untuk menyajikan data kuantitatif dengan menggunakan system koordinat. Bentuk ini
disajikan apabila data yang diperlihatkan dibandingkan secara kuantitatif.
Macam – macam grafik:
o Histogram : Grafik yang menggambarkan suatu distribusi frekuensi dengan bentuk beberapa
segi empat. Luas area sama untuk mewakili data, tidak ada jarak antara satu sel dengan yang lain,
dan sangat berguna dalam menggambarkan kurva epidemic.
o Poligon frekuensi : Grafik yang dibentuk berdasarkan histogram dengan menghubungkan titik
tengah kelas interval pada ketinggian frekuensi distribusinya.
4. Penyajian dalam bentuk diagram atau chart: Penyajian data
dalam bentuk diagram adalah suatu penyajian data bentuk balok yang
mempunyai kolom sama lebar dan dipisahkan oleh suatu jarak.Macam –
macam diagram:
Diagram garis (line chart): Untuk menggambarkan perubahan nilai
dalam satu satuan waktu. Angka pada axis dimulai dari angka 0
maupun tidak.
Diagram lingkaran (pie chart): Terkadang disebut dengan sector
chart : Bentuk penyajian berupa circle yang dibagi-bagi berdasarkan
provinsi kejadian terhadap keseluruhan. Diagram ini diperlukan untuk
penyajian data bentuk kategori yang dinyatakan dalam persentase.
Diagram pencar (scatter plot): Diagram yang berbentuk titik – titik
yang bisa berpancar atau menggerombol dalam satu titik waktu.
Penyajian dalam bentuk table :
Tabel satu jalan : Table yang hanya memiliki satu
variable klasifikasi. Misal : table distribusi frekuensi
ibu balita berdasarkan pekerjaan wilayah kerja
Puskesmas digambarkan sebagai berikut:
No Pekerjaan Frekuensi Presentase

1 Ibu RT 28 53,8

2 PNS 8 15,4

3 Pegawai Sawasta 5 9,6

4 Wiraswasta 11 21, 2

Jumlah 52 100,0
Tabel dua jalan atau tabulasi silang atau cross
tab: Table yang memiliki dua variable klasifikasi (1
kolom, 1 baris) Misalnya : Tabel hubungan antara
jumlah anggota keluarga dengan status gizi balita
di wilayah kerja Puskesmas Yogyakarta
digambarkan sebagai berikut :
Jumlah Anggota Keluarga Status Gizi

baik kurang buruk n %

≤ 4 orang 16 5 0 21 50,0

> 4 orang 12 8 1 21 50,

Jumlah 28 13 1 41 100,0
 Tabel tiga jalan: Table yang memiliki tiga variabel klasifikasi (2
kolom, 1 baris). Misal Tabel hubungan antara Pola Asuh dan jumlah
anggota keluarga dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas
Yogyakarta digambarkan sebagai berikut :
Variabel Status Gizi Balita Total
    Baik Kurang Buruk n %
Pola Asuh Ayah dan Ibu 20 10 2 32 64,0

Ayah/Ibu/Orang 8 5 5 18 36,0
Lain

Jumlah 28 15 7 50 100,0

Jumlah Anggota Keluarga ≤ 4 orang 23 12 0 28 56,0

> 4 orang 13 8 1 22 44,0

Jumlah 46 13 1 50 100,0
 Tabel induk atau table umum (master table) : Semua variable yang
akan dianalisis dan diukur disajikan dalam satu table. Fungsinya
adalah sebagai petunjuk ada tidaknya hubungan antara variabel yang
diteliti No Karakteristik Frekuensi Presentase (%)
1 Umur    
18-25 Tahun 2 3,2
26-35 Tahun 14 22,6
36-45 Tahun 20 32,3
>46 Tahun 26 41,9
Jumlah 62 100,0
2 Jenis Kelamin    
Laki-laki 40 64,5
Perempuan 22 35,5
Jumlah 62 100,0
3 Tingkat Pendidikan    
SMA/SLTA 36 58,0
D3 5 8,1
S1 15 24,2
S2 6 9,7
Jumlah 62 100,0
4 Lama Bekerja    
1-5 Tahun 5 8,0
5-10 Tahun 20 32,3
>10 Tahun 37 59,7
Jumlah 62 100,0
Berdasarkan bentuknya table ada dua yaitu:
Tabel Univariat: Table yang menggambarkan
penyajian data untuk satu variabel saja.
Tabel Bivariat: Table yang menggambarkan penyajian
data dari dua variabel secara silang.
G. Langkah-langkah dalam Penyajian Data
Statistika Kesehatan :
Langkah –langkah untuk membuat statistika
kesehatan diantaranya yaitu :
Melakukan observasi lapangan atau survei lapangan.
Mengadakan pengumpulan data.
Mengadakan pengamatan, membuat hipotesis.
Kemudian menyusun data dalam bentuk statistik
kemudian mengambil kesimpulan dari data yang telah
terkumpul.
Penutup :
Kesimpulan :
Dari berbagai ulasan di atas, dapat kami simpulkan bahwa statiska kesehatan erat
kaitannya dengan permasalahan kesehatan saat mengalami kegagalan atau
keberhasilan program guna untuk menganalisa perbandingan dan menganalisa
kecenderungannya. Analisa perbandingan tersebut dapat dilihat antar waktu dan
tempat. Mempunyai tujuan dalam menjawab masalah yang ada dalam masyarakat
dengan membuktikan suatu dugaan yang belum terjadi dengan penelitian.
Statistika kesehatan merupakan salah satu wadah untuk dapat memonitoring suatu
kemajuan status kesehatan di suatu wilayah tertentu, mengevaluasi program
kesehatan masyarakat tersebut serta dapat menentukan prioritas masalah kesehatan
masyarakat tersebut. 
Saran :
Dalam statistika kesehatan ini data yang telah diterima dari suatu penelitian harus di
uji dengan teliti tentang keakuratannya. Karena jika terjadi suatu kesalahan dalam
penelitian tersebut akan didapat suatu hasil yang tidak sesuai dengan tujuan awal.
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai