Anda di halaman 1dari 25

STANDAR ASUHAN

KEPERAWATAN RISIKO BUNUH


DIRI

Nor Afni Oktavia, Ns.,M.Kep


LATAR BELAKANG
 Di AS BD adlh penyebab kematian terbesar ke-2 pada
Remaja usia 12-19 th dan urutan ke-11 penyebab
kematian utama pada Anak-anak usia 5-11 tahun.
 Di Indonesia menurut data WHO th 2016, angka BD
terus naik, yaitu dari 4,3% di th 2012 mjd 5,2% di th
2016. Angka BD anak-remaja masih belum diketahui
secara jelas.
PENGERTIAN
 Bunuh diri merupakan tindakan yang secara
sadar dilakukan oleh seseorang untuk
mengakhiri kehidupannya
 Bunuh diri merupakan tindakan agresif yg
langsung terhadap diri sendiri dan dapat
mengakhiri kehidupan (Stuart & Laraia, 2015).
Tingkatan Bunuh diri

 Ide Bunuh Diri (Suicidal  Isyarat Bunuh diri (Suicide


Ideation) Gesture)

 Percobaan Bunuh diri


 Niat Bunuh Diri (Suicide (Suicide Attempts)
Intent)
 Bunuh diri selesai
(Completed Suicide)
 Rencana Bunuh diri
(Suicide Plan)

 Ancaman bunuh diri


(Suicide Threats)
ETIOLOGI BUNUH DIRI
BIOLOGIK SOSIAL
• Isolasi
• Predisposisi genetik
• Gangguan (distres) dlm
• Respon stres fisik yg
berhub sosial / hub yg
berlebihan
• Menurunnya serotonin tdk harmonis
• Kehilangan objek /
• Gg metabolisme lemak
putusnya hubungan
(kolesterol)

PSIKOLOGIK
• Mek. Koping yg maladaptif
• Ketidakberdayaan,
keputusasaan
• Merasa sendiri, tdk berharga
• Merasa bersalah
• Berfikiran negatif

(Boyd & Nihart, 1998)


PENYEBAB BD pd ANAK-
REMAJA
ANAK
 Pelarian dari penganiayaan atau pemerkosaan
 Situasi keluarga yang kacau
 Perasaan tidak disayang atau selalu dikritik
 Gagal sekolah
 Takut atau dihina di sekolah
 Kehilangan orang yang dicintai
 Dihukum orang lain
Penyebab BD ..... (1)
REMAJA
 Hub interpersonal yang tidak bermakna
 Sulit bina hubungan interpersonal
 Lari dari aniaya fisik atau pemerkosaan
 Perasaan tidak dimengerti orang lain
 Kehilangan orang yang dicintai
 Keadaan fisik
 Masalah dengan orang tua
 Masalah seksual
 Depresi
RENTANG RESPON
Respon Respo
Adaptif Mal-
adaptif

Self Growth Indirect Self Self Injury Suicide


Promoting Risk Destructive
Enhance- Taking (mencederai (bunuh diri)
ment Behavior
(peningatan diri sendiri)
(peningkata komitmen &
(perilaku
mengambil destruktif yg
n diri) mencederai
resiko utk
kematangan diri secara tdk
pribadi) langsung)
TANDA-GEJALA PERILAKU
RBD
 Membicarakan tentang bunuh diri
 Menjauhkan diri dari interaksi social
 Perasaan terjebak atau putus asa
 Perubahan dalam rutinitas
 Memberikan barang-barang berharga
 Perubahan kepribadian, perubahan suasana hati
mendadak, kecemasan dan agitasi
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
• Gangguan afektif
• Penyalahguna zat
Dx medis • Schizophrenia

• Suka bermusuhan
• Impulsif
F. Predisposisi Sifat • Depresif

• Berduka baru
Lingk Psikososial • Perpisahan atau
perceraian orgtua
• Kehilangan barang
kesayangan
F. Biokimia • Berkurangnya
Riwayat Kelg.
dukungan sosial
• Menurunnya serotonin
• Riwayat keluarga BD
FAKTOR PRESIPITASI
 Peristiwa yg memalukan atau
dipermalukan di depan umum
 Masalah hub interpersonal
 Kegagalan sekolah
 Ancaman/bullying
 Bisa juga pengaruh media massa atau
media sosial yg mengekspos
peristiwa bunuh diri
DIAGNOSA KEPERAWATAN

RISIKO BUNUH DIRI


TUJUAN TIND. KEPERAWATAN
pd Ancaman/Percobaan BD Anak-
Remaja

Tujuan untuk PASIEN:


 Pasien tetap aman dan selamat

Tujuan untuk KELUARGA:


 Memahami masalah risiko BD
 Dapat merawat pasien di rumah
Intervensi pada RBD Strategi
Pelaksanaan (SP) Individual
Strategi Pelaksanaan (SP 1)
a) Pastikan lingkungan aman dan kondusif untuk mencegah ide
bunuh diri.

b) Bantu pasien untuk mengenal masalah RBD (Penyebab,


gejala dan dampaknya)

c) Jelaskan cara yg dapat dilakukan pasien utk mencegah ide


bunuh diri dengan menyingkirkan benda-benda berbahaya yg
berpotensi utk mendukung ide bunuh diri.

d) Ajarkan kepada pasien utk meningkatkan harga diri dengan


mengidentifikasi aspek positif yg ada dalam diri.

e) Bantu pasien menyusun jadwal latihan.


Strategi Pelaksanaan (SP 2)

a) Evaluasi jadwal harian pada SP 1 dan berika pujian


pada keberhasilan pasien.

b) Latih pasien mengidentifikasi aspek positif yg


berasal dari keluarga serta lingkungan.

c) Bantu pasien menyusun jadwal kegiatan latihan.


Strategi Pelaksanaan (SP 3)
a) Evaluasi hasil kegiatan harian pasien sesuai
sp 1 dan 2

b) Latih pasien menyusun rencana masa depan


baik jangka panjang / jangka pendek

c) Bantu pasien menyusun jadwal harian


Strategi Pelaksanaan (SP 4)
a) Evaluasi hasil kegiatan harian pasien sesuai SP 1,2,
dan 3

b) Latih pasien untuk melakukan 2 aktivitas harian


seperti yg telah disusun sebelumnya.

c) Bantu pasien menyusun jadwal kegiatan 2 aktivitas


harian.

d) Berikan pujian atas keberhasilan pasien.


Intervensi pada RBD Strategi
Pelaksanaan (SP) Keluarga
Strategi Pelaksanaan (SP 1)
 Identifikasi masalah saat mewawancarai pasien.
 Edukasi pada keluarga tentang penyebab, proses terjadinya, tanda
gejala,dan dampak yang akan terjadi.
 Edukasi menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif.
 Edukasi keluarga tentang cara merawat pasien untuk mengontrol ide
bunuh diri.
 Latih keluarga tentag cara merawat pasien yang beresiko ingin bunuh
diri.
 Edukasi keluarga untuk membantu pasien melaksanakan jadwal
latihan kegiatan positif.
 Edukasi keluarga tentang tanda gejala kekambuhan yang disegerakan
untuk dirujuk.
Strategi Pelaksanaan (SP 2)
 Evaluasi hasil kegiatan SP 1 dan berikan pujian pada keluarga pasien.
 Jelaskan cara merawat mengontrol ide bunuh diri pasien : dengan
membantu klien menyadari hal positif dari keluarga dan lingkungan ny.
 Latih keluarga mendukung pasien melakukan afirmasi.
 Edukasi keluarga untuk membantu pasien melaksanakan jadwal
kegiatan harian pasien.
 Edukasi keluarga tentang tanda gejala kekambuhan yang disegerakan
untuk dirujuk.
Strategi Pelaksanaan (SP 3)
 Evaluasi hasil kegiatan SP 1 danSP 2
 Latih keluarga untuk menyusun kegiatan pasien dan melatih untuk
melakukan kegiatanya dalam kehidupan sehari-sehari.
 Edukasi keluarga untuk membantu pasien melaksanakan jadwal
kegiatan harian pasien.
 Edukasi keluarga tentang tanda gejala kekambuhan yang disegerakan
dirujuk.
Strategi Pelaksanaan (SP 4)
 Evaluasi hasil kegiatan SP 1,2 dan 3
 Latih keluarga untuk melakukan kegiatanya dalam kehidupan sehari-
sehari.
 Edukasi keluarga untuk membantu pasien melaksanakan jadwal
kegiatan harian pasien.
 Edukasi keluarga tentang tanda gejala kekambuhan yang disegerakan
dirujuk.
EVALUASI
Implementasi Evaluasi

Tanggal: .................., jam :............ S : pasien mengatakan merasa senang


sudah diperhatikan dan tidak putus
DS : Px mengatakan merasa bodoh, merasa tidak asa.
berguna, merasa sendiri, merasa tidak mampu
melakukan apa2, ingin mati. O : Mampu mengenal aspek (+) diri
dgn bantuan, mampu afirmasi dgn
DO : Bicara lambat, volume suara rendah, tampak bantuan, Lingkungan aman.
lesu, sering menunduk, sering melamun,
menyendiri, ada bekas percobaan bunuh diri. A : RBD teratasi sebagian

Diagnosis : Resiko Bunuh Diri P : (Pasien) Latihan memngingat aspek


(+) dan afirmasi 3x sehari, melakukan
Tindakan : kemampuan positif diri lainya (3
• Menyingkirkan benda2 berbahaya. kemampuan)
•Melatih mengetahui sisi positif pada diri.
•Membuat daftar sisi positif dan melakukan (Perawat) Latih mengidentifikasi aspek
afirmasi. (+) dari keluarga dan meningkatkan
•Memasukan ke jadwal harian. afirmasi.
....................................

Anda mungkin juga menyukai