Anda di halaman 1dari 15

EJAAN & TANDA

BACA
 Latifa Eka Almira Habiba  Marini Istiaroh
 Pita Sari  Fitriani
S1 PEND.  Shifa Salsabilla R D
TATA
BUSANA
2019
Seperangkat aturan atau kaidah pelambang bunyi
bahasa, pemisahan, penggabungan, dan
penulisanya dalam suatu bahas. Batasan tersebut
EJAAN
menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan
kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalakan
huruf, suku kata, atau kata,
sedangakan ejaan adalah suatu sistem aturan yang
jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan.
Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan
bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan
tanda baca sebagai sarananya.
TAHAPAN PERKEMBANGAN
EJAAN
Ejaan van Ejaan Melindo
Ophuijsen

Ejaan bahasa
Ejaan Soewandi
Indonesia yang
Disempurnakan
(EYD)
Pemakaian Huruf

RUANG Penulisan Huruf

LINGKUP
EJAAN YANG Penulisan Kata
DISEMPURNA
KAN Penulisan unsur
(EYD) serapan

Pemakaian Tanda
Baca
TITIK(.)
TITIK(.)

KOMA
KOMA
(,)
(,) TANDA BACA

TITIK KOMA
TITIK KOMA
(;)
(;)

TITIK DUA(:)
TITIK DUA(:)

TAN HUBUNG
TAN HUBUNG
(-)
(-)
DANK
YOU
Huruf  j dipakai untuk menuliskan kata-kata seperti; jang, pajung, sajang, pajah. 
Huruf oe dipakai untuk menuliskan kata-kata seperti; goeroe, itoe,oemoer.
Tanda diakritik, seperti koma, ain dan tanda trema, dipaka iuntuk menuliskan kata-kata ma’moer,
‘akal, ta’, pa’ 
•Huruf oe diganti dengan u, seperti pada; guru, itu, umur.
•Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti pada kata-kata; tak, pak, maklum.
•Kata ulang boleh ditulis dengan angka-2, seperti anak2, berjalan2, ke-barat2-an
•Awalan di- dan kata depan di- kedua-dunya ditulis serangakaidengan kata yang
mengikutinya, seperti kata depan di- pada dirumah, dikebun, disamakan dengan imbuhan
di- pada ditulis, dibuang
Pada akhir tahun 1959 sidang perutusan Indonesia dan Melayu (Slametmulyana-Nasir bin Ismail, Ketua)
menghasilkan konsep ejaan bersama yang kemudian dikenal dengan nama Ejaan Melindo (Melayu-
Indonesia). Perkembangan politik tahun-tahun berikutnya mengurungkan peresmian ejaan ini.
•Perubahan Huruf
•Huruf f, v dan z merupakan unsur serapan dari bahasa asing yang telah diresmikan pemakaiannya
•Penulisan di- sebagai awalan dibedakan dengan diyang merupakan kata depan. Sebagai awalan, di- ditulis serangkai
dengan unsur yang menyertainya, sedangkan di sebagai kata depan ditulis terpisah darikata yang mengikutinya.
•Kata Ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya angka dua tidak digunakan sebagai
penanda perulangan.
TITIK Dipakai untuk memisahkan angka
Dipakai di akhir kalimat berupa pernyataan jam,menit,dan detik yang menunjukan
Misal, Saya berasal dari Kalimantan. waktu

Dipakai di belakang angka atau huruf Dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak
dalam suatu bagan,ihtisar atau daftar berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan
Misal, 4. bla bla tempat terbit dalam daftar pustaka.
a. Bla bla
Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan
atau kelipatannya.

TITIK TIDAK
Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatan yang
tidak menunjukan jumlah.

Dipakai di belakang nama pengirim dan tanggal


surat,serta nama dan alamat penerima surat.

Dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala


karangan,ilustrasi,tabel, dan sebagainya.
Dipakai diantara
Unsur Perincian
Dipakai untuk Dipakai untuk
memisahkan memisahkan
suatu kalimat petikan langsung
setara dengan dari bagian lain
untuk memisahkan
kalimat setara dalam kalimat
berikutnya Dipakai diantara
anak kalimat
dengan induk
nama orang dan
kalimat jika anak
itu mendahului
KOMA gelar akademik
yang
induk kalimatnya mengikutinya.
Dipakai untuk
Dipakai di atar mengapit
kalimat yang keterangan
berfungsi sebagai tambahan yang
penghubung sifatnya tidak
• Dipakai untuk
memisahkan membatasi
kata seperti o,
ya, wah, aduh,
dari kata lain
yang terdapat
OMA
TITIK K is a h kan TITIK DUA
e m
i pa k ai untuk m a t yang Dipakai pada akhir suatu
D k a li m
agian pernyataan lengkap jika diikuti
bagian-b setara
an pemberian
sejenis d ga i p e n gganti
se b a Dipakai sesudah kata atau
Dipakai b u n g untuk
gh u ungkapan yang memerlukan
kata pen n yang setara di
ka pemerian.
memisah a t m a jemuk.
lim
dalam ka Dipakai dalam teks drama sesudah
kata yang menunjukan pelaku
dalam percakapan.
Dipakai di antara jilid atau nomor
dan halaman, diantara bab dan ayat
dalam kitab suci,diantara judul dan
anak judul suatu karangan,serta
nama kota dan penerbit buku.
Dip
den aka gan
gan i un en
k tu al an d nya
ang ata b k me u ng aw lakang ian
ka, erik ran a mb a di be n bag
ang utn gka n y
ka y ik Me ian kat denga pada
den a, ‘ke an ‘s bag akhiran annya s.
gan ’ de e’ p i
‘an ngan atau tadi de an baar
’. ka ganti
per

B o
me
b
un
l

a
e
m
g
g
i

bag
k
p

a
i
p
i

a
g

a
n
u
erje n kata
a
nd
g ia
n

an-b an peng ata.


kelo
mp
untuk
naka ungan
h d las hub atau
h
ok k
il a ng - • merangkaikan unsure bahasa
Indonesia dengan unsure
bahasa asing
• Tanda hubung menyambung
suku-suku kata dasar yang
terpisah oleh pergantian baris,

Menyambung huruf kata yang di eja satu-satu dan bagian-bagian tanggal

Anda mungkin juga menyukai