Anda di halaman 1dari 31

KONSEP GANGGUAN SISTEM

REPRODUKSI

KELOMPOK : 3
SRI ANDRIYANI
RATUNURIZA
RTS DWINANDA FEBRIENI
SEPTIORA
Pengertian penyakit menular seksual

Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut


juga venereal, berasal dari kata venus, yaitu dewi
cinta dari romawi kuno. Penularan penyakit ini
biasanya terjadi karena seringnya seseorang
melakukan hubungan dengan berganti-ganti
pasangan. Bisa juga karena melakukan hubungan
seksual yang sebelumnya telah terjangkit salah
satu penyakit ini. (Ajen Dianawati, 2003).
Jenis-jenis penyakit menular seksual

Penyakit Menular Seksual Yang


Disebabkan Oleh Organisme dan Bakteri

HIV
HIV adalah singkatan dari Human immunodeficiency Virus.
Infeksi akut dilaporkan dapat menyebabkan suatu sindrom
menyerupai mononucleosis dengan gejala demam, malaise, nyeri
otot, nyeri kepala, kelelahan, ruam generalisata, sakit
tenggorokan, limfadenopati, dan lesi mukokutan yang khas.
Gonorea
Gonorea merupakan penyakit menular yang
paling sering di jumpai di berbagai Negara yang
lebih maju. Rerata di Negara-negara ini adalah 5-10
kali lebih tinggi dibandingkan dengan Negara yang
kurang maju. (Linda, 2008).
Penyakit ini ditularkan melalui hubungan
seksual. Sebutan lain penyakit ini adalah kencing
nanah. Penyakit ini menyerang organ seks dan
organ kemih
Sifilis
Sifilis dikenal juga dengan sebutan “raja singa”.
Penyakit ini sangat berbahaya. Penyakit ini
ditularkan melalui hubungan seksual atau
penggunaan barang-barang dari seseorang yang
tertular (seperti baju, handuk, dan jarum suntik).
Vaginitis
Vaginitis adalah istilah yang dipakai untuk
menunjukkan adanya infeksi atau peradangan
vagina. Vaginitis biasanya ditandai dengan adanya
cairan berbau kurang enak yang keluar dari vagina.
Gejala lain adalah gatal atau iritasi di daerah
kemaluan dan perih sewaktu kencing.
Klamidia
Klamidia berasal dari kata Chlamydia, sejenis
organisme mikroskopik yang dapat menyebabkan
infeksi pada leher rahim, saluran indung telur, dan
dan saluran kencing. Gejala yang banyak dijumpai
pada penderita penyakit ini adalah keluarnya
cairan dari vagina yang berwarna kuning, disertai
rasa panas seperti terbakar ketika kencing.
Candidiasis
Merupakan infeksi pada muara dan saluran vagina yang
paling sering terjadi oleh karena sejenis ragi. Pada
kenyataannya kuman Candida Albicans ini hidup pada selaput
lendir dari sebagian besar orang yang sehat dan tentunya
merupakan kuman yang umum ditemukan dalam vagina.
Sebutan nama candida sebagai penyakit menular seksual
masih baru, namun demikian semakin bertambah bukti
adanya penularan melalui hubungan seks.
Penyakit ini biasa juga disebut sebagai infeksi ragi.
Sebenarnya, dalam vagina terdapat berjuta-juta ragi.

Chancroid
Penyakit ini diawali dengan benjolan-benjolan kecil yang
muncul disekitar genetalia atau anus, 4-5 hari setelah kontak
dengan penderita. Benjolan itu akhirnya akan terbuka dan
mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap. Borok
chancroid pada pria biasanya sangat menyakitkan,
sedangkan pada wanita tidak menimbulkan rasa sakit
Granula inguinale
Penyakit ini sama dengan chancroid, yaitu
disebabkan oleh bakteri. Bagian yang terserang
biasanya permukaan kulit penis, bibir vagina,
klitoris, dan anus, akan berubah membentuk
jaringan berisi cairan yang mengeluarkan bau tidak
sedap selanjutnya akan terjadi pembesaran yang
bersifat permanen atau terlihat sesekali pada
penis, klitoris, dan kandung pelir.
Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh
Virus

Herpes
Herpes termasuk jenis penyakit biasa, disebabkan oleh
virus herpes simpleks. Virus herpes terbagi 2 macam, yaitu
herpes 1 dan herpes 2. Perbedaan diantaranya adalah
kebagian mana virus tersebut menyerang. Herpes 1
menyerang dan menginfeksi bagian mulut dan bibir,
sedangkar herpes 2 atau disebut genital herpes menyerang
dan menginfeksi bagian seksual (penis atau vagina).
Viral Hepatitis
Terdapat sejumlah jenis radang hati atau hepatitis.
Penyebabnya adalah virus dan sering ditularkan secara
seksual. Jenis yang terutama adalah hepatitis A, B, C dan D.
Lymphogranuloma venereum
Penyakit ini biasa disingkat LGV, disebabkan oleh
virus dan dapat mempengaruhi seluruh organ
tubuh. Penyakit ini sangat berbahaya karena
antibiotic tidak dapat menanggulanginya. Gejala
awalnya berupa luka kecil yang tidak biasa terjadi
di sekitar organ seksual selama 3 minggu. Dua
minggu kemudian, luka tersebut membengkak
sebesar telur yang menyebar di bagian pangkal
paha. Perubahan lain yang timbul akan semakin
bertambah parah seperti penderita akan
mengalami kelumpuhan jika infeksi mulai
menyebar melalui kelenjar getah bening (pangkal
paha) menuju anus.
Penyakit Menular Seksual Yang
Disebabkan Oleh Parasit

Trichomoniasis
Trichomoniasis atau trich adalah suatu infeksi vagina yang
disebabkan oleh suatu parasit atau suatu protozoa (hewan
bersel tunggal) yang disebut trichomonas vaginalis.
Gejalanya meliputi perasaan gatal dan terbakar di daerah
kemaluan, disertai dengan keluarnya cairan berwarna putih
seperti busa atau juga kuning kehijauan yang berbau busuk.
Sewaktu bersetubuh atau kencing sering terasa agak nyeri
di vagina. Namun sekitar 50% dari wanita yang
mengidapnya tidak menunjukkan gejala apa-apa
Pediculosis
Pediculosis adalah terdapatnya kutu pada bulu-bulu
di daerah kemaluan. Kutu pubis ini diberi
julukan crabs karena bentuknya yang mirip
kepiting seperti di bawah mikroskop. Parasit ini
juga dapat dilihat dengan mata telanjang. Parasit
ini menempel pada rambut dan dapat hidup
dengan cara mengisap darah, sehingga
menimbulkan gatal-gatal. Masa hidupnya singkat,
hanya sekitar satu bulan.
Gangguan Menstruasi

Kelainan menstruasi adalah masalah fisik atau mental


yang mempengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan
nyeri, perdarahan yang tidak biasa yang lebih banyak
atau sedikit, terlambatnya menarche atau hilangnya
siklus menstruasi tertentu. Kelainan haid sering
menimbulkan kecemasan pada wanita karena
kehawatiran akan pengaruh kelainan haid terhadap
kesuburan dan kesehatan wanita pada umumnya.
Dismenore
Dismenore adalah menstruasi yang nyeri disebabkan oleh
kejang otot uterus.
Sindrom Premenstruasi
Premenstruasi sindrom (premenstrual syndrome atau
premenstrual tension-PMS) adalah gabungan dari gejala fisik dan
atau fisiologis yang biasanya terjadi mulai beberapa hari sampai
satu minggu sebelum haid dan menghilang setelah haid datang.
Hipermenorea (menoragia)
Menoragia adalah perdarahan lebih banyak dari normal atau
lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari) dengan kehilangan
darah lebih dari 80-100 ml
Hipomenorea
Hipomenorea ialah perdarahan haid yang lebih pendek dan
atau lebih kurang dari biasa. Penyebabnya terdapat pada
konstitusi penderita, pada uterus (misalnya sesudah
miomektomi), pada gangguan endokrin dan lain-lain.
Hipomenorea tidak mengganggu fertilitas.
Polimenorea
Pada polimenoria siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang
dari 21 hari). Perdarahan kurang lebih sama atau lebih
banyak dari haid biasa. Polimenoria dapat disebabkan oleh
gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi,
atu menjadi pendek masa luteal. Sebab lain yaitu kongesti
ovarium karena peradangan endometriosis dan sebagainya.
Oligomenorea
Oligomenoria yaitu siklus haid lebih dari 35 hari dan kurang dari 3
bulan, jika lebih dari 3 bulan disebut amenorea. Perdarahan pada
oligomenoria biasanya berkurang.
Oligomenorea dan amenorea sering kali mempunyai dasar yang
sama, perbedaannya terletak dalam tingkat. Pada kebanyakan kasus
oligomenorea kesehatan wanita tidak terganggu, dan fertilitas
cukup baik. Siklus haid biasanya ovulator dengan masa
prolifAmenorea
erasi lebih panjang dari biasa.
Amenorea adalah keadaan tidak ada haid untuk sediktnya 3 bulan
berturut-turut. Amenorea dibagi menjadi dua yaitu amenorea
primer dan sekunder. Disebut amenorea primer jika seorang wanita
berumur 18 tahun keatas tidak pernah haid, sedangkan amenorea
sekunder terjadi pada wanita yang telah mendapatkan haid, tetapi
kemudian tidak dapat lagi.
KANKER KANDUNGAN
(SERVIKS)
Kanker Serviks adalah pertumbuhan sel-sel mulut
rahim/serviks yang abnormal dimana sel-sel ini
mengalami perubahan kearah displasia atau
mengarah keganasan. Kanker ini hanya menyerang
wanita yang pernah atau sekarang dalam status
sexually active. Tidak pernah ditemukan wanita
yang belum pernah melakukan hubungan seksual
pernah menderita kanker ini. Biasanya kanker ini
menyerang wanita yang telah berumur, terutama
paling banyak pada wanita yang berusia 35-55
tahun. Akan tetapi, tidak mustahil wanita yang
mudapun dapat menderita penyakit ini, asalkan
memiliki faktor risikonya.
Etiologi / Penyebab

Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui


namun ada beberapa faktor resiko dan predisposisi
yang menonjol, antara lain :
• Umur pertama kali melakukan hubungan seksual.
• Jumlah kehamilan dan partus.
•Jumlah perkawinan.
•Infeksi virus.
•Sosial Ekonomi.
•Hygiene dan sirkumsisi
•Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim).
•Sering berganti-ganti pasangan (multipatner sex).
MANIFESTASI KLINIK

Pada fase prakanker (tahap displasia), sering tidak ada


gejala atau tanda-tanda yang khas. Namun, kadang bisa
ditemukan gejala-gejala sebagai berikut :
Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina. Getah yang
keluar dari vagina ini makin lama akan berbau busuk akibat
infeksi dan nekrosis jaringan
Perdarahan setelah senggama (post coital bleeding) yang
kemudian berlanjut menjadi perdarahan yang abnormal
Pada fase invasif dapat keluar cairan berwarna kekuning-
kuningan dan berbau busuk.
Bisa terjadi hematuria karena infiltrasi kanker pada traktus
urinarius
KRITERIA DIAGNOSIS
Interpretasi sitologi yang dapat menunjang diagnosis kanker serviks :
Hasil pemeriksaan negatif  
Tidak ditemukan sel ganas. Ulangi pemeriksaan sitologi dalam 1 tahun lagi
Inkonklusif
Sediaan tidak memuaskan. Bisa disebabkan fiksasi tidak baik. Tidak
ditemukan sel endoserviks, gambaran sel radang yang padat menutupi sel.
Ulangi pemeriksaan sitologi setelah dilakukan pengobatan radang dan
sebagainya.
Displasia
Terdapat sel - sel diskariotik pada pemeriksaan mikroskopik. Derajat
ringan, sedang, sampai karsinoma in situ. Diperlukan konfirmasi dengan
kolposkopi dan biopsi. Dilakukan penangan lebih lanjut dan harus diamati
minimal 6 bulan berikutnya.
Hasil pemeriksaan positif
Terdapat sel - sel ganas pada lapisan epitel serviks melalui pengamatan
mikroskopik. Harus dilakukan biopsi untuk memperkuat diagnosis.
Penanganan harus dilakukan di rumah sakit rujukan dengan seorang ahli
onkologi.
Infertilitas
Defenisi
Infertilitas di defenisikan sebagai ketidakmampuan pasangan
untuk mencapai kehamilan setelah 1 tahun hubungan seksual
tanpa pelindung (Keperawatan Medikal Bedah). Infertilitas
(pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah
menikah selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan
seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum
memiliki anak.
Klasifikasi
Infertilitas terdiri dari 2 macam, yaitu :
Infertilitas primer yaitu jika perempuan belum
berhasil hamil walaupun bersenggama teratur dan
dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama
12 bulan berturut-turut.
Infertilitas sekunder yaitu Disebut infertilitas
sekunder jika perempuan penah hamil, akan tetapi
kemudian tidak berhasil hamil lagi walaupun
bersenggama teratur dan dihadapkan kepada
kemungkinan kehamilan selama 12 bulan berturut-
turut.
Etiologi

Penyebab Infertilitas pada perempuan (Istri) :


Faktor penyakit
Endometriosis
Infeksi Panggul
Mioma Uteriadalah tumor (tumor jinak) atau pembesaran jaringan otot
yang ada di rahim.
Polip
Kista
Faktor fungsional
Gangguan system hormonal wanita dan dapat di sertai kelainan bawaan
(immunologis)
Gangguan pada pelepasan sel telur (ovulasi)
Gangguan pada leher rahim, uterus (rahim) dan Tuba fallopi (saluran
telur)
Penyebab Infertilitas pada laki-laki (suami)
Kelainan pada alat kelamin
Hipospadia yaitu muara saluran kencing letaknya abnormal,
antara lain pada permukaan testis.
Ejakulasi retrograd yaitu ejakulasi dimana air mani masuk
kedalam kandung kemih.
Varikokel yaitu suatu keadaan dimana pembuluh darah
menuju bauh zakar terlalu besar, sehingga jumlah dan
kemampuan gerak spermatozoa berkurang yang berarti
mengurangi kemampuannya untuk menimbulkan kehamilan.
Testis tidak turun dapat terjadi karena testis atrofi sehingga
tidak turun.
Kegagalan fungsional
Kemampuan ereksi kurang.
Kelainan pembentukan spermatozoa
Gangguan pada sperma.

Patofisiologi
Patofisiologi pada wanita
Beberapa penyebab dari gangguan infertilitas dari wanita
diantaranya gangguan stimulasi hipofisis hipotalamus yang
mengakibatkan pembentukan FSH dan LH tidak adekuat
sehingga terjadi gangguan dalam pembentukan folikel di
ovarium. Penyebab lain yaitu radiasi dan toksik yng
mengakibatkan gangguan pada ovulasi.
Patofisiologi pada pri
Abnormalitas androgen dan testosteron diawali dengan
disfungsi hipotalamus dan hipofisis yang mengakibatkan
kelainan status fungsional testis. Gaya hidup memberikan
peran yang besar dalam mempengaruhi infertilitas dinataranya
merokok, penggunaan obat-obatan dan zat adiktif yang
berdampak pada abnormalitas sperma dan penurunan libido.
Konsumsi alkohol mempengaruhi masalah ereksi yang
mengakibatkan berkurangnya pancaran sperma. Suhu disekitar
areal testis juga mempengaruhi abnormalitas spermatogenesis.
Manifestasi klinis
Pada wanita
Terjadi kelainan system endokrin
Hipomenore dan amenore
Diikuti dengan perkembangan seks sekunder yang tidak
adekuat menunjukkan masalah pada aksis ovarium
hipotalamus hipofisis atau aberasi genetik
Wanita dengan sindrom turner biasanya pendek, memiliki
payudara yang tidak berkembang,dan gonatnya abnormal
Wanita infertil dapat memiliki uterus
Motilitas tuba dan ujung fimbrienya dapat menurun atau
hilang akibat infeksi, adhesi, atau tumor
Traktus reproduksi internal yang abnormal
Pada pria
Riwayat terpajan benda – benda mutan yang membahayakan
reproduksi (panas, radiasi, rokok, narkotik, alkohol, infeksi)
Status gizi dan nutrisi terutama kekurangan protein dan
vitamin tertentu
Riwayat infeksi genitorurinaria
Hipertiroidisme dan hipotiroid
Tumor hipofisis atau prolactinoma
Disfungsi ereksi berat
Ejakulasi retrograt
Hypo/epispadia
Mikropenis
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan fisik
Hirsutisme  diukur dengan skala Ferriman dan Gallway,
jerawat
Pembesaran kel. Tiroid
Galaktorea
Inspeksi lendir serviks ditunjukkan dengan kualitas mucus
PDV untuk menunjukkan adanya tumor uterus / adneksa
Pemeriksaan penunjang
Analisis Sperma :
umlah > 20 juta/ml
Morfologi > 40 %
Motilitas > 60 %
Deteksi ovulasi :
Anamnesis siklus menstruasi, 90 % siklus menstrusi
teratur :siklus ovulatoar
Peningkatan suhu badan basal, meningkat 0,6 - 1oC setelah
ovulasi : Bifasik
Uji benang lendir serviks dan uji pakis, sesaat sebelum
ovulasi : lendir serviks encer, daya membenang lebih panjang,
pembentukan gambaran daun pakis dan terjadi Estradiol
meningkat
Biopsi Endometrium
Beberapa hari menjelang haid , Endometrium fase sekresi :
siklus ovulatoar, Endometrium fase proliferasi/gambaran,
Hiperplasia : siklus Anovulatoar
Hormonal: FSH, LH, E2, Progesteron, Prolakti
USG transvaginal
Histerosalpinografi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai