Prognosis :
Deteksi dini memiliki prognosis yang baik, tapi
pada beberapa kasus dapat mberlanjut
menjadi sindroma nefrotik dan gagal ginjal
GAGAL GINJAL AKUT
Gagal Ginjal Akut adalah
Suatu keadaaan klinis dimana jumlah urin
mendadak berkurang yang disertai
dengan gangguan fungsi ginjal lainnya.
Penyebab
1. Prarenal : dehidrasi, perdarahan yang
menimbulkan penurunan aliran darah
dan perfusi ginjal
2. Renal : kerusakan glomerolus atau
tubulus (glomerulonefritis, penyakit
neoplastik, nekrosis ginjal)
3. Post renal : obstruksi saluran kemih
(nefrolitiasis, tumor)
Manifestasi klinis
1. Fase Oloigouria
2. Fase diuretik
3. Fase Penyembuhan/pasca diuretik
Manifestasi klinis
1. Fase Oloigouria
awal penyakit jumlah urin akan
berkurang 10-30 ml/hari. Oligouria dapat
berlansung 4-5 hariatau kadang sampai 1
bulan. Lambat laun gejala hiperuremia
semakin nyata, seperti timbul muntah,
pusing, apai sampai somnolen, rasa haus,
pernafasan kusmaul, anemia, kejang, dll
Manifestasi klinis
1. Fase Oloigouria
terjadi hiperkalemia, hiperfosfatemia, hipokalsemia,
hiponatremia dan asidosis metabolik. Asam sulfat
dan fosfat serta kalium terbentuk pada kerusakan
jaringan. Mula-mula tubuh masih mampu
mengkompensasi asidosis metabolik melalui
pernafasan kusmaul sehingga ph darah masih stabil.
Lama kelamaan kompensasi menurun, sehingga PH
darah menurun. Hiperkalemia dan hipokalsemia
menyebabkan faal jantung terganggu
Manifestasi klinis
2. Fase Diuretik
Diuresis dapat muncul mendadak dan
bertambah setiap hari hingga mjuncul
poliuria. Diuresisi ini disebabkan kadar
ureum tinggi dalam darah (diuresis osmotik).
Cairan keluar disertai elektrolit seperti
natrium, kalium dan klorida, serta
mengandung silinder, leukosit, eritrosit dan
protein. Lama fase ini berlansung 2 minggu
Manifestasi klinis
3. Fase PascaDiuretik
Poliuria dan gejala uremia akan
berkurang. Dalam beberapa minggu
faal glomerolus dan tubulus kembali
normal.
Penatalaksaan
1. Pengobatan ditujukan pada penyakit primer
penyebab gagal ginjal akut (hipovolemik, obstsruksi
dll)
2. Penatalaksaan gejala
a. asidosis
Disebabkan karena retensi glomerolus dan
reamsorbsi tubulus yang tinggi terhadap sulfat,
laktat, fosfat dan asam orgnik. Untuk itu diberikan
bikarbonas natrikus atau laktas natrikus. Jika
asidosis berat, perlu dialisis.
Penatalaksaan
b. Hiperkalemia
Hiperkalemia dapat dikurangi dengan
mengurangi intake kalium,
menurunkan katabolisme jaringan dan
mengkoreksi asidosis. Pemberian Ion
exchange resin (sodium polystirene
sulfonat) oral atau rektal, juga dapat
menurunkan kadar kalium serum.
Penatalaksaan
c. Hiponatremia
Hiponatremia pada fase oliguria
disebabkan karena perpindahan dari
intravaskuler ke intraseluler. Natrium
diberikan hati-hati timbulnya edema
paru. Natrium biasanya diberikan
bersama klorida.
Penatalaksaan
d. Hipokalsemia
Hipokalsemia dapat menimbulkan
gejala tetani, untuk itu diberikan
glukonas kalsikus secara IV
e. Hipofosfatemia
Terjadi akibat retensi fosfat. Dapat
dicegah dengan pemberian fosfat
binding gel
Penatalaksaan
f. Anemia
Trasfusi darah
g. Hipertensi
Obat antihipertensi
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
• Keadaan umum : letargi, fatig, apatis,
somnolen
• TTV : TD, RR dan nadi meningkat
• Respirasi : pernafasanm kusmaul, batuk,
sesak nafas, nyeri dada
• Kardiovaskular : pucat, edema
• Genitourinaria : poliuria, oligoiria, hematuria,
• Gastrointestinal : anoreksia, mual, muntah
MASALAH KEPERAWATAN
• Kelebihan volume cairan tubuh
• Gangguan perfusi jaringan
• Penurunan Cardiac output
• Pola nafas tidak efektif
• Resiko tinggi gangguan integritas kulit
• Gangguan body image
• Gangguan rasa nyaman
• Resiko tinggi cedera
Intervensi Keperawatan
Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme
regulasi, kelebihan intake cairan atau natrium
Mandiri