Anda di halaman 1dari 21

CASE

TONSILITIS KRONIK

PRESENTED BY
OKTAVIANA HALISANTI

Ear, Nose, and Troath


STATUS PASIEN

IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. C
 Umur : 12 Tahun
 Alamat : Tasikmadu, Karanganyar
 Pekerjaan : Pelajar
 Status Perkawinan: Belum Menikah

 Tgl masuk : Kamis, 3 Agustus 2017


 No RM : 36XXXX
 KELUHAN UTAMA
 Nyeri ketika menelan.
 KELUHAN TAMBAHAN
 Demam, pusing.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

 Pasien datang dibawa oleh ibunya ke poli THT RSUD Karanganyar dengan
keluhan nyeri menelan dan rasa ada yang mengganjal ditenggorokan sejak 3
bulan yang lalu dan hilang timbul. Keluhan yang dirasakan pasien semakin
memberat sejak 5 hari yang lalu. Dalam satu bulan pasien bisa merasakan
nyeri dua kali. Bila nyeri timbul, pasien merasakan badannya mulai panas
dan diikuti oleh pusing. Amandel terasa nyeri setelah pasien mengkonsumsi
es krim dan minuman dingin. Pasien juga tidur mendengkur, hal ini
dirasakan sudah sejak 3 bulan terakhir.
 Sejak + 1 bulan sebelum masuk rumah sakit, nyeri saat menelan semakin
sering dirasakan. Selain keluhan nyari menelan, pasien juga mengeluh susah
menelan, baik makanan biasa ataupun makanan lunak. Tenggorokan terasa
terasa kering (-), sulit membuka mulut (-), demam (+), pusing (+). Demam
hilang timbul tanpa disertai menggigil. Batuk berdahak (+), pilek (+).
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
 + 5 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien merasa
keluhan semakin memberat. Pasien juga merasakan nyeri
tenggorokan saat menelan air liur. Keluhan demam (+),
batuk (-), pilek (-). Ibu pasien mengaku nafas anaknya
juga terkadang bau. Keluhan gatal di tenggorokan, suara
serak, suara hilang, sering tersedak disangkal.
 Keluhan pada hidung : gatal, bersin-bersin, hidung
tersumbat, gangguan penciuman disangkal. Keluhan pada
telinga : keluar cairan, penurunan pendengaran, nyeri,
telinga terasa penuh, suara berdenging disangkal.
Keluhan mual disangkal, muntah disangkal.
RIWAYAT PENGOBATAN SEBELUMNYA
Pasien sudah pernah dibawa berobat ke dokter
klinik dan didiagnosa mengalami tonsilitis. Pasien
diberikan obat minum dan dokter juga menyarankan
untuk operasi jika keluhan berulang. Setelah berobat,
hanya keluhan demam dan batuk yang berkurang.
Keluhan dibiarkan saja dan lama kelamaan keluhan
hilang sendiri.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 Riwayat keluhan serupa sebelumnya: diakui

 Riwayat batuk pilek lama : diakui


 Asma : disangkal
 Alergi : disangkal
 Riwayat opname : disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
 Riwayat keluhan serupa : disangkal
 Hipertensi : disangkal
 Diabetes Melitus : disangkal
 Asma : disangkal
 Alergi : disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Vital Sign
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Compos Mentis (E4V5M6)

 Tekanan darah : 110/70 mmHg

 Nadi : 88x/ menit


 Respirasi : 20x/ menit
 Suhu badan : 36,5 oC

 Berat badan : 34 kg
Status Internus

 Kepala : Normocephal, Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera


Ikterik (-/-), Pupil isokhor (3mm/3mm), Sianosis (-)
 Leher : Leher simetris, retraksi suprasternal (-), deviasi
trachea (-), massa (-), JVP (-), Pembesaran Kelenjar Limfe
(-)
 Thorax : suara dasar vesikuler(+/+), rhonki (-/-),
wheezing(-/-), Bunyi jantung I dan II normal, reguler
 Abdomen : Perut buncit (-), Ascites (-), Distended (-),
sikatriks (-)
 Ekstremitas: clubbing finger (-), deformitas (-), edema
ekstremitas (-)
Status THT
Telinga
No. Area Telinga Kanan Telinga Kiri
1. Tragus Nyeri tekan (-), edema (-) Nyeri tekan (-), edema (-)
2. Pre dan Retro auricula Fistula (-), hiperemis (-), edema (-), nyeri Fistula (-), hiperemis (-), edema (-), nyeri
tekan (-) tekan (-)
3. Daun telinga Bentuk dan ukuran dalam batas normal, Bentuk dan ukuran dalam batas normal,
bekas luka (-), hematoma (-), edema (-), bekas luka (-), hematoma (-),edema (-),
hiperemis (-), sekret (-), nyeri tarik aurikula hiperemis (-), sekret (-), nyeri tarik aurikula
(-) (-)
4. Liang telinga Serumen (-), hiperemis (-), furunkel (-), Serumen (-), hiperemis (-), furunkel (-),
edema (-), sekret (-) edema (-), sekret(-)
   
   
Membran timpani Retraksi (-), bulging (-), hiperemi (-), Retraksi (-), bulging (-), hiperemi (-), edema
5.   edema (-), perforasi (-), kolesteatom (-), (-), perforasi (-), kolesteatom (-), cone of light
  cone of light (+) (+)
 
  MT intak MT intak
  Cone of light (+) Cone of light (+)
Lanjutan Telinga...
Test Garpu Test Rinne : positif Test Rinne : positif
Tala Test Weber: tidak ada Test Weber: tidak ada
laterisasi ke kanan/ ke laterisasi ke kanan/ ke kiri
kiri Test Swabach : sama
Test Swabach : sama dengan pemeriksa
dengan pemeriksa Kesimpulan : Normal
Kesimpulan : Normal
Hidung
a.Pemeriksaan Hidung Hidung Kanan Hidung Kiri

Hidung luar Bentuk normal, hiperemi (-), Bentuk normal, hiperemi (-),
deformitas (-), nyeri tekan (-), deformitas (-), nyeri tekan (-),
krepitasi (-) krepitasi (-)

b. Rinoskopi Anterior

Vestibulum nasi Normal, ulkus (-) Normal, ulkus (-)

Cavum nasi Bentuk (normal), hiperemia (-) Bentuk(normal), hiperemia (-)

Meatus nasi media Mukosa hiperemis (-), sekret (-), Mukosa hiperemis (-), sekret (-),
massa berwarna putih mengkilat (-). massa berwarna putih mengkilat (-).

Konka nasi inferior Edema (-), mukosa hiperemi (-) Edema (-), mukosa hiperemi (-)

Septum nasi Deviasi (-), perdarahan (-), ulkus (-) Deviasi (-), perdarahan (-), ulkus (-)
Lanjutan Hidung...
Rinoskopi posterior
 Tidak tampak pembesaran kelenjar adenoid

 Concha superior dalam batas normal

 Muara tuba eustachii nampak tidak ada oklusi


Rongga Mulut dan Tenggorok
Bibir & Mukosa bibir dan mulut lembab, sianosis (-), stomatitis (-), berwarna
mulut merah muda
 Geligi Warna mukosa gusi merah muda, hiperemi (-), karies (-)

Lidah Tidak ada ulkus, pseudomembrane (-), edema(-), atrofi(-), hiperemi(-)


Uvula Bentuk normal, ditengah, hiperemi (-), edema (-), pseudomembran (-), ulkus(-),
permukaan licin
Palatum Ulkus (-), hiperemi (-)
mole
Mukosa Mukosa hiperemi (+)
faring
Tonsila Kanan: T4, Hiperemi (-), detritus (+), kripte melebar (+)
palatina Kiri: T4, Hiperemi (-), detritus (+), kripte melebar (+)
Lanjutan Rongga Mulut dan Tenggorok.....

 Pemeriksaan laringoskopi indirect


 Plica vocalis dalam batas normal
 Mucosa laring hiperemis (-)
Kepala dan Leher
 Kepala
 Konjungtiva anemis : -/-
 Nafas cuping hidung : -/-
 Sclera icterik : -/-
 Sensibilitas menurun : -/-
 Leher
 Pembesaran kelenjar getah bening pada leher kanan
dan kiri (-/-).
Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan Darah Rutin


 WBC 4,0 x 103/µL
 RBC 5,12 x 106/µL
 Hb 14,2 gr/dL
 PLT 227 x 103/µL
 Rontgen Thoraks
 dalam batas normal (dbn)
Diagnosis
• Tonsilitis Kronik

Terapi
• Pro Tonsilektomi
• Ceftriaxone 2 x 1 gr (IV)
• Infus RL 20 tpm
• Dubia ad bonam
Prognosi
s
• Hindari makanan yang mengandung banyak
pengawet
• Hindari banyak makan makanan yang pedas
Edukasi • Hindari minum ice terlalu banyak
TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai