Tahapan
Perkembangan
Keluarga
TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA
Tahap perkembangan keluarga dibagi sesuai kurun
waktu tertentu yang dianggap stabil.
Walaupun tahap perkembangan keluarga terjadi
secara unik, namun secara umum polanya sama.
Tiap tahap perkembangan keluarga memiliki tugas
dan fungsi keluarga yang spesifik.
Cara dalam menjalankan tugas menjadi penentu
kemampuan keluarga dalam menangani tantangan
pada tahapan berikutnya.
Tahap Perkembangan Keluarga
Berdasarkan Konsep Duvall dan Miller (1985
dalam Friedman, Bowden, & Jones, 2003)
1
Pasangan Baru
2
Anak baru Anak
3 AUS
4
lahir Prasekolah
8 Lansia
7Dewasa
6Dewasa
5 Remaja
madya muda
Tahap I: Keluarga Pasangan Baru
newly established couple (no children)
Tugas Perkembangan:
Membina hubungan intim yang memuaskan
Membina hubungan kekerabatan secara
harmonis
Mendiskusikan rencana memiliki anak (KB)
Tahap I: Pasangan Baru
newly established couple (no children)
TUGAS PERKEMBANGAN :
memenuh kebutuhan anggota keluarga spt (tempat tinggal,
privasi & rasa aman, membantu anak utk sosialisasi)
Adaptasi dg anak yg baru lahir & kebutuhan anak yg lain
Mempertahankan hubungan yg sehat in/eksternal keluarga,
pembagian tanggung jawab anggota keluarga
Stimulasi tumbang anak
Pembagian waktu utk individu, pasangan & anak (paling
repot)
Tahap III: Keluarga Anak Usia Prasekolah
Family
Family With
With Preschool
Preschool Children
Children (oldest
(oldest child
child 2,5
2,5 -- 5
5
years)
years)
MASALAH KESEHATAN :
Masalah kesehatan fisik: penyakit menular, jatuh, luka
bakar, keracunan & kecelakaan-2 lain.
Tahap IV: Keluarga Dengan Anak Sekolah
Family
Family With
With School
School Children
Children (oldest
(oldest child
child 6-13
6-13 years)
years)
TUGAS PERKEMBANGAN :
Menyeimbangkan kebebasan dg tanggung
jawab ketika remaja menjadi dewasa dan
semakin mandiri
Menfokuskan hubungan perkawinan
Berkomunikasi secara terbuka antara ortu dg
anak-anak
Tahap V : Keluarga Dengan Anak
Remaja
Masalah-masalah kesehatan :
Masalah kesehatan fisik keluarga biasanya baik, tapi
promosi kesehatan tetap perlu diberikan.
Perhatian pada gaya hidup keluarga yg sehat ; penyakit
jantung koronen pd ortu (usia 35 th)
Pada remaja : kecelakaan, penggunaan obat-2an, alkohol,
mulai menggunakan rokok sbg alat pergaulan, kehamilan
tdk dikehendaki.
Konseling dan pendidikan kesehatan ttg sex education
menjadi sangat penting.
Terdapat beda persepsi antara ortu dg anak remaja
tentang sex education --> konseling hrs terpisah antara
ortu dg anak
Persepsi remaja ttg sex education: uji kehamilan, AIDS,
alat kontrasepsi dan aborsi.
Tahap
Tahap VI
VI :: Keluarga
Keluarga Melepas
Melepas Anak
Anak Usia
Usia Dewasa
Dewasa Muda
Muda
Family
Family As
As Launching
Launching Center
Center (oldest
(oldest child
child gone
gone to
to
departure
departure ofof youngest)
youngest)
Terima kasih