Anda di halaman 1dari 15

Hypertensive heart disease

Oleh : Andika Zuldiansyah

Pembimbing : dr. Tajul Keumalahayati


dr. Leni Afriani
Laporan Kasus

Pasien datang ke
RSUD Langsa
dengan keluhan
sakit kepala disertai
kaku di leher dan
jantung terasa
berdebar-debar.
Identitas Pasien
Nama : Jamaliah
Umur : 58 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Lhok Banie
Tanggal periksa : 19 februari 2020
No. RM : 1663712
Anamnesis
Pasien datang ke RSUD Langsa dengan
keluhan sakit kepala di seluruh bagian
kepala yang semakin sering ± 2 minggu
ini disertai sakit dan kaku di leher bagian
belakang dan jantung terasa berdebar-
debar. Pasien juga mengeluhkan mudah
lelah saat berjalan kaki jarak dekat dan
saat aktivitas sehari-hari.
Anamnesis

Pasien mengkonsumsi obat hipertensi yg diberikan
Riwayat pengobatan
dipuskesmas

Riwayat Penyakit Dahulu ●


pasien mempunyai riwayat hipertensi lama


Tidak ada keluarga pasien yang mengalami
Riwayat penyakit keluarga
keluhan yang sama seperti pasien.

Riwayat pekerjaan/ ●
Pasien seorang IRT
kebiasaan
Pemeriksaan fisik

Co
89 x 20 x 160
mpo
/ / 36,9 /90
s
men men oC mm
men
it it Hg
tis
PEMERIKSAAN FISIK
MATA
Konjungtiva palp. Inf. Pucat
KEPALA : Normochephali (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor

HIDUNG
Napas Cuping Hidung (-), Sekret (-),
TELINGA : Sekret (-),
perdarahan (-) MULUT
LEHER : KGB tidak teraba Bibir pucat (-)

THORAX
ABDOMEN I : simetris saat statis dan dinamis
Inspeksi : Simetris,distensi(-) P : sf kanan = sf kiri
Auskultasi : Peristaltik (+) P : sonor (+/+)
Palpasi : Nyeri tekan (-) di A : ves (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
regio epigastrium,
Perkusi : Timpani (+)
JANTUNG
I : Ictus cordis tidak teraba
P : Iktus cordis teraba ICS V linea
midclavicula sinistra
EXTREMITAS SUPERIOR & P:
INFERIOR atas ICS II LMCS
Udem (-/-), akral dingin (-/-), kann ICS IV parasternal d
pucat (-), CRT dbn kiriICS V LMCS,
A : BJ I > BJ II, regular, bising (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Elektrokardiografi

 Kesimpulan: Multiple PVC


Diagnosis Tatalaksana
Hypertensive Heart Disease

Non- Farmakologis :
 Istirahat yang cukup
 Pengaturan diet
Farmakologis :
 IVFD : Infus NaCL 0,9 10 tpm
 Inj Ranitidin 1amp/12jam
 Bisoprolol 1x25 mg
 Candesartan 1x8 mg
 Simvastatin 1x20mg
Tinjauan Pustaka

Definisi
HHD atau bisa disebut penyakit jantung hipertensi

secara umum didefinisikan sebagai suatu penyakit


jantung seperti left ventricle hypertrophy (LVH),
penyakit arteri koroner, aritmia, dan congestive heart
failure (CHF) yang secara langsung maupun tidak
langsung disebabkan oleh peningkatan tekanan darah
Epidemiologi
Sampai saat ini prevalensi hipertensi di
Indonesia berkisar antara 5-10%
sedangkan tercatat pada tahun 1978
proporsi penyakit jantung hipertensi
meningkat menjadi sekitar 14,3% dan
meningkat menjadi sekitar 39% pada
tahun 1985 sebagai penyebab penyakit
jantung di Indonesia.
Etio patogenesis

Hipertrofi Ventrikel Kiri

Abnormalitas Atrium Kiri

Penyakit Katup

Gagal Jantung

Iskemik Miokard

Aritmia Kardiak
Gejala Klinis
 Padatahap awal, seperti hipertensi pada umumnya
kebanyakan pasien tidak ada keluhan. Bila
simtomatik, maka biasanya disebabkan oleh;
◦ Peninggian tekanan darah itu sendiri, seperti
berdebar-debar, rasa melayang (dizzy)
◦ Penyakit jantung atau vaskuler hipertensi seperti
cepat capek, sesak napas, sakit dada (iskemia
miokard atau diseksi aorta), bengkak kedua kaki.
Tatalaksana
Non Farmakologis
• Pengaturan Diet
Farmakologis
• Olahraga Teratur  Pasien hipertensi pasca infark
• Penurunan Berat Badan
Beta Blocker atau ACE
 Resiko PJK yang tinggi,

Diuretik, Beta Blocker dan


Calcium Channel Blocker
 Gangguan fungsi ventrikel,
Diuretik, ACE/ARB, Beta
Blocker, antagonis aldosteron
 Gagal jantung

Diuretik, Beta Blocker ,


ACE/ARB dan antagonis
aldosteron
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai