Jaringan Utilitas Fiber dan Penggunaan Duct Pengantar • Indonesia Broadband Plan 2015 – 2020 Infrastruktur, Pemanfaatan, Kerangka Regulasi, Pendanaan
• Target 2019 fixed broadband
Urban: 71% rumah tangga (20 Mbps), 100% gedung (1 Gbps), dan 30% populasi Rural: 49% rumah tangga (10 Mbps) dan 6% populasi
• Smart City Initiatives – Bandung
Tantangan Kabel optik dan jaringan utilitas lainnya yang masih digelar sendiri oleh masing-masing operator & kabel ditempatkan di udara/tiang: biaya tinggi & dampak terhadap estetika dan keselamatan Solusi yang ditawarkan Pemindahan kabel utilitas ke bawah tanah: kota bersih dari kabel udara
Pembangunan ducting bersama:
investasi rendah Regulasi eksisting di Indonesia Peraturan Menteri (PU & Kominfo), peraturan daerah Peraturan menteri PU no 20 tahun 2010 • Pedoman pemanfaatan dan penggunaan bagian-bagian jalan • Menjelaskan prosedur pengajuan izin, persyaratan administrasi & teknis, pembuatan rencana teknis hingga pengembalian jalan ke kondisi semula (namun tidak rinci) • Pasal 12 : Jaringan utilitas harus ditempatkan di luar bahu jalan, kedalaman paling sedikit 1.5 m dari permukaan tanah terendah (wilayah kota), dan di sisi terluar ruang milik jalan (luar kota) • Tidak ada regulasi tentang kapan galian boleh dilaksanakan Peraturan walikota Bandung no 589/2013 Mengenai penyelenggaran saluran serat optik bersama bawah tanah (ducting bersama) di kota Bandung
Tidak ditemukan dokumennya
Regulasi eksisting di negara lain COPIF 2013 by IDA Singapore COPIF (Code Of Practice for Info-Communication Facilities in building) Utamanya mengatur tentang akses fiber optic ke bangunan (FTTx), seperti ruang dan fasilitas yang wajib disediakan pemilik bangunan untuk mendukung penggelaran jaringan telekomunikasi, dan kewajiban-kewajiban pihak pemilik bangunan maupun penyedia jaringan telekomunikasi
Cukup komprehensif dan dapat dijadikan rujukan
COP for works on public street (1) Disusun oleh Land Transport Authority (LTA) Singapore Menetapkan prosedur dan persyaratan untuk mendapatkan izin melakukan pekerjaan yang berdampak pada jalanan umum
Struktur kurang lebih sama dengan Permen PU no 20 tahun 2010,
dari pegajuan izin, perencanaan pekerjaan hingga pengembalian jalan ke kondisi awal, namun kontennya lebih mendetail COP for works on public street (2) Ireland Department of Public Enterprise Rekomendasi untuk pengerjaan kabel telekomunikasi bawah tanah untuk jalan, kawasan komersial dan kawasan perumahan Cukup lengkap tentang aturan teknis fiber dan ducting (ukuran, lokasi, jarak jaringan utilitas dari permukaan tanah untuk semua kelas jalan), disertai banyak petunjuk dalam bentuk visual Ireland Department of Public Enterprise Poles, Duct & Manhole (PDM) Sharing MAFB Disusun oleh Malaysian Access Forum Berhad (MAFB) Petunjuk umum penyediaan akses ke dan/atau penggunaan bersama pole (tiang), duct dan manhole (lubang gorong-gorong)
Mengusung prinsip utama “Non-discriminatory access”
Penggunaan database untuk semua fasilitas PDM:
Duct space record & space availability! Peluang Penggabungan Kementerian PU dengan Kemenpera Implikasi: end-to-end regulasi dari tentang jalan hingga akses ke perumahan? Menteri-menteri baru ingin bekerja cepat membahas dan mencari solusi akan isu-isu strategis
Teknologi baru seperti smart grid, sensor network, IoT
Rekomendasi Pembuatan/pembaruan regulasi yang jelas dan komprehensif tentang prosedur dan persyaratan pengajuan izin, perencanaan Koordinasi yang lebih baik dari Kominfo dengan PU (dan menpera) untuk sinkronisasi peraturan Penyediaan database ducting, lokasi, ketersediaan kapasitas, perkiraan biaya, jalur Mengusung Asas non-diskriminatif Terima Kasih Diskusi & Pertanyaan