Anda di halaman 1dari 9

Volume 1 No.

4 Agustus 2019 e-ISSN: 2655-1438


p-ISSN: 2655-1632

AUDIT INFRASTRUKTUR FIBER OPTIK UDARA DI WILAYAH PEMERINTAH


KOTA YOGYAKARTA SEBAGAI LANGKAH PENERTIBAN KOTA
Ahmad Sa’di 1) , Enny Susana 2) , Niken Larasati 3)

1)
Informatika Fakultas Ilmu Komputer, Universitas AMIKOM Yogyakarta
2)
Magister Teknik Informatika, Universitas AMIKOM Yogyakarta
3)
Informasi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas AMIKOM Yogyakarta
email : ahmadsa@amikom.ac.id1), ennysusana@amikom.ac.id2) , larasati@amikom.ac.id 3)

Abstraksi
Keberadaan infrastruktur fiber optik memiliki manfaat besar,tetapi dalam perkembanganya, tiang-tiang fiber
optik yang berada di sepanjang trotoar mengganggu tata kota. Bahkan beberapa fasilitas umum terhalangi
keberadaannya, seperti yang terjadi di jalan Jalan A.M. Sangaji / Jalan Mangkubumi. Bukan hanya itu saja,
beberapa laporan warga tentang kondisi fisik tiang membahayakan keselamatan masyarakat karena telah
keropos atau tertimpa pohon saat terjadi angin besar.
Kebijakan terkait kondisi tersebut sangat diperlukan, tetapi sebelum membuat kebijakan diperlukan informasi
yang akurat dan lengkap. Oleh sebab itu, tindakan audit sangat perlu dilakukan. Hasilnya, terdapat selisih
antara data dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman dengan data audit lapangan.
Secara keseluruhan, terdapat selisih 1279 tiang. Kondisi fisik dan sosial ditemukan beberapa tiang mengalami
korosi dan kemiringan. Sebagian mengganggu fasilitas umum seperti menutupi lampu lalu lintas, papan
informasi dan akses jalan trotoar.

Kata Kunci :
Audit, infrastruktur telekomunikasi, fiber optic, e-government, kebijakan.

Abstract
The existence of fiber optic infrastructure has great benefits, but in its development, the fiber optic poles along
the sidewalk disrupt urban planning. Even some public facilities such as traffic lights, information boards are
blocked, as happened on A.M. Sangaji / Mangkubumi Street. Not only that, several reports of residents about
the physical condition of the pole endanger the safety of the community because it has been porous or hit by
trees when there is a big wind.
Policies related to these conditions are needed, but before making, policies needed accurate and complete
information. Therefore, audit activity is very necessary. As a result, there is a discrepancy between data from
the Public Works, Housing and Settlement Areas and field audit data. In total, there are 1279 poles. Physical
and social conditions found some poles experience corrosion and slope. Some disrupt public facilities such as
covering traffic lights, information boards and accessing sidewalks.

Keywords :
1. Audit, telecommunication governance, fiber optic, e-government, policy.

2. Pendahuluan tulang punggung untuk memenuhi kebutuhan di era


Di kota Yogyakarta, penggunaan layanan dengan digital bagi warga kota Yogyakarta maupun
dukungan teknologi kabel fiber optik (FO) pemerintah kota Yogyakarta [2]. Tetapi dalam
mengalami peningkatan yang cukup pesat. Hal ini perluasan jangkauan kabel fiber optik udara, tiang
ditandai dengan banyaknya operator dan tiang fiber fiber optik yang berada di jalan trotoar telah
optik di kota Yogyakarta. Setiap operator membuat tidak indah kota Yogyakarta yang
menawarkan berbagai layanan kepada pengguna. istimewa ini [3]. Bahkan beberapa fasilitas umum
Layanan tersebut diantaranya layanan komunikasi contohnya lampu lalu-lintas telah terhalang-halangi
dan data seperti telepon rumah (voice), internet keberadaan banyaknya tiang-tiang fiber optik [4].
(Internet on Fiber atau High Speed Internet), dan Usaha penertiban telah dilakukan oleh pemerintah
layanan televisi interaktif [1]. Layanan yang kota Yogyakarta dengan mensyaratkan membuat
tersedia tersebut telah masuk mulai dari rumah, pengajuan izin ketika mendirikan tiang fiber optik,
bisnis, sampai pemerintahan. Secara umum tetapi kondisi dilapangan diluar kontrol oleh
keberadaan teknologi fiber optik telah menjadi pemerintah kota Yogyakarta. Oleh karena itu,

1
Sa’di, Audit Infrastruktur Fiber Optik Udara di Wilayah Pemerintah Kota Yogyakarta Sebagai Langkah
Penertiban Kota

kegiatan ini dilakukan untuk mendata atau Menara sesuai dengan kaidah tata ruang
melakukan audit keberadaan tiang fiber optik wilayah”[3].
disetiap titik jalan nasional, jalan kabupaten kota
Fiber Optik Aerial
Yogyakarta.
Dari sisi teknis, kabel fiber optik memberikan
Harapanya mendapatkan informasi akurat terkini di
banyak keunggulan dibanding dengan kabel
lapangan, pemilik, pemakai, lokasi pendirian tiang,
tembaga maupun infrastruktur komunikasi lainnya.
dan kondisi. Hasilnya agar dapat menjadi landasan
Keunggulan kabel fiber optik [4], [5]
dalam membuat kebijakan-kebijakan dan aturan
pemerintah kota Yogyakarta.
1. bandwidth yang sangat besar, dalam pengiriman
data tidak terganggu oleh gelombang
3. Tinjauan Pustaka elektromagnetik dan frekuensi radio,
Designing Risk Qualitative Assessment on Fiber
Optic Instalation Project in Indonesia oleh Devi 2. kebal terhadap gangguan dari sinyal elektrik,
Pratami, dkk (2018). Penelitian ini bertujuan untuk karena tidak mengandung sinyal elektrik,
menganalisis risiko kualitatif pada proyek Instalasi sehingga terbebas dari induksi atau interensi
Serat Optik di Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia. sinyal elektrik.
Penilaian risiko menggunakan dampak dan 3. redaman yang sangat rendah sehingga
probabilitas untuk mengukur dampak terjadinya mampu digunakan untuk komunikasi jarak
risiko. Dampak lebih rinci dengan diklasifikasikan jauh,
berdasarkan dampak waktu, dampak biaya, dampak 4. lebih aman karena kabel serat optik tidak ada
kualitas, dampak keselamatan dan keamanan, permasalahan dengan grounding sehingga bebas
kedekatan. Hasilnya ada 36 risiko yang mungkin dari petir atau kebocoran arus listrik.
terjadi dan sebagian besar risiko dikaitkan dengan
5. ukuran kecil dan berat sangat ringan dibanding
dampak kualitas dan keselamatan dan keamanan[1].
dengan kabel tembaga.
Pada penelitian yang penulis lakukan melakukan Namun kekurangan dari kabel fiber optik yaitu [6];
penilaian berdasarkan pengamatan langsung di 1. Biaya instalasi mahal,
lapangan dengan mengukur kondisi fisik dan sosial 2. Membutuhkan tool lebih banyak dibanding
berdasarkan parameter peraturan Dinas instalasi kabel tembaga
Kominfosandi Kota Yogyakarta. 3. Kabel mudah patah saat lengkungan kecil,
4. Berbahaya saat penginstalasian apabila tidak
Penelitian dari Periyadi Periyadi (2017) melakukan
mengikuti prosedur
analisis resiko teknologi informasi sistem
terintegrasi igracias berbasis risk assesment 5. Proses penyambungan dan instalasi yang rumit.
menggunakan sni iso-iec 27001-2009. Hasilnya Ada 2 tipe dalam menggunakan fiber optik
sistem yang tidak susuai standar memiliki tingkat yaitu
resiko tinggi tidak dapat berjalan permanen. Perlu single mode dan multimode [7]. Dari kedua tipe
dilakukan perbaikan teknologi agar mengurangi tersebut memiliki perbedaan yaitu single mode
resiko kegagalan sistem[2]. mempunyai ukuran diameter core sangat kecil,
bandwidth tidak terbatas dan sumber sinar laser
Peneliti lain Aulia Yusman Yusuf (2014) meneliti memiliki jangkauan yang sangat jauh (>60km)
bagaimana kondisi SI/TI yang ada di instansi sedangkan multimode mempunyai ukuran
pemerintahan di kota Banda Aceh. Dengan asumsi diameter core sangat besar, bandiwthnya sangat
kondisi SI/TI saat ini yang masih sangat bisa terbatas dan sumber sinar laser atau light
dikembangkan jadi lebih baik lagi, maka dilakukan emitting diodes (LED) memiliki jarak yang cukup
suatu survei dan juga analisis dengan menggunakan dekat yakni 300-500m. Dalam kabel fiber optik
metode Ward and Peppard dan juga Cobit 5  terdapat 3 komponen utama [8], [9] seperti pada
Perancangan Tata Kelola Infrastruktur Teknologi Tabel 1.
Informasi dan Komunikasi Dinas Perhubungan, Komponen Fungsi
Komunikasi, dan Informatika Kota Banda Aceh
Dengan Menggunakan Metode Ward and Peppard Buffer Sebagai pelindung kabel
dan Cobit 5 Coating Sebagai pelindung kabel
Core Sebagai inti kabel
Kajian dari panatiaperancang undang-undang DPD
RI dengan Fakultas Hukum Airlangga Surabaya Keberadaan Infrastruktur Fiber Optik
mengatakan “penataan menara telekomunikasi Awal mula inslasi kabel fiber optik di udara
penting dilakukan untuk menjamin hak manusia menjadi pilihan baik bagi pemerintah kota
akan komunikasi dan pengendalian pertumbuhan Yogyakarta, manum perkebangan waktu harapan
awal tidak terealisasi dengan baik. Mulai dari
2
Volume 1 No. 4 Agustus 2019 e-ISSN: 2655-1438
p-ISSN: 2655-1632

keselamatan masyarakat saat di jalan, dampak


estetika, dampak lingkungan dan keamanan sistem
[9].
Menurut Iskandar Zulkarnain pada situs republika
mengatakan bentangan kabel di atas jalan kerap
menimbulkan gangguan-gangguan terhadap
jaringan komunikasi yang banyak digunakan warga,
terutama terhadap kegiatan perekonomian. Selain
itu, dia menilai kabel udara yang selama ini
terpasang di Kota Bandung menganggu karena
berantakan atau semrawut [10].
Ia menjelaskan penempatan jaringan optik yang
tidak beraturan merupakan salah satu persoalan
yang menambah kekumuhan kota. Karena itu, dia
mengatakan, perlu dikendalikan agar selaras
Gambar 1. Alur penelitian
dengan kaidah tata ruang dan estetika kota
Adapun penjabaran dari alur penelitian sebagai
sehingga menciptakan suasana kota yang indah,
berikut:
tertib dan nyaman bagi masyarakat.
Inisiasi kegiatan: merupakan kegiatan yang
Audit Fiber Optik mendasari awal penelitian. Tujunya untuk
Secara umum audit merupakan kegiatan untuk mengetahui informasi keberadaan tiang fiber optik,
melakukan pengumpulan informasi yang pemilik, pemakai dan kondisi.
diinginkan oleh organisasi atau auditor. Informasi
trersebut berupa temuan nyata di lapangan berupa Rapat dengan stackholder: merupakan kegiatan
kondisi, jumlah, pemilik dan pengguna [11]. Hasil yan mempertemukan dinas-dinas tekait dengan
dari audit dapat menjadi acuan dalam membuat peneliti. Tujuanya yaitu untuk menyamakan
penilaian, rekomendasi dan saran [12]. Tujuanya persepsi dari tujuan dan manfaat penelitian.
mengetahui kondisi saat ini dan memperbaiki Penentuan data: mencari informasi dan
kondisi kedepannya. menetapkan data primer dan sekunder agar
Adapun secara umum, ada lima tujuan dalam mendapatkan informasi yang akuran untuk
melaksanakan audit teknologi informasi, yaitu, dijadikan laporan penelitian.
1. Memberikan rekomendasi terhadap temuan yang Pembuatan kertas kerja: merupakan kegiatan
muncul pada proses audit, pembuatan lembar kerja sebagai panduan peneliti
2. Rekomendasi mengenai tindakan yang dalam memperoleh informasi yang akurat di
dikerjakan, lapangan.
3. Mengawasi pelaksanaan rekomendasi Observasi di lapangan: merupakan kegiatan
4. Memberikan jaminan kepada manajemen mencari data di lapangan untuk memperoleh data
tentang kondisi yang terjadi saat ini pada terbaru yang akan dibandingkan dengan data
organisasi Pemerintah Kota Yogyakarta.
5. Melakukan penilaian Pencatatan dan penilaian: kegiatan pencatatan
jumlah tiang fiber optik, ciri-ciri tiang,
pengelompokan tiang, di kertas kerja dan
4. Metode Penelitian melakukan penilaian terhadap tiang fiber optik
Bagian ini menjelaskan secara rinci tentang
tersebut.
penelitian yang dilakukan. Alur penelitian
digambarkan pada Gambar 1 yang dimulai dari Verifikasi data: melakukan verifikasi data yang
inisiasi kegiatan, rapat dengan Stackholder, didapat kepada operator dan membandingkan
penetapan dinas terkait, penentuan data, pembuatan dengan data yang dimiliki oleh Pemerintah Kota
kertas kerja, observasi di lapangan, pecatatan dan Yogyakarta.
penilaian, terakhir yaitu verifikasi data. Hasil audit infrastruktur fiber optik udara di
wilayah kota Yogyakarta diharapkan akan
menghasilkan 8 (delapan) output yaitu:
5. ID jalan, nama jalan,
6. titik koordinat dan street view melalui
layanan Google,
7. jumlah tiang FO,
8. pemilik tiang FO,
9. ID tiang,
3
Sa’di, Audit Infrastruktur Fiber Optik Udara di Wilayah Pemerintah Kota Yogyakarta Sebagai Langkah
Penertiban Kota

10. nama Operator, JL011 .........


11. diketahui dampak sosial,
Tabel 3. Nama-nama Operator Pemilik Tiang
12. diketahui kondisi fisik tiang.
A. Kebutuhan Data ID
NAMA OPERATOR
Hasil rapat dengan stackholder didapatkan TIANG
informasi nama-nama jalan kabupaten yang OP001 Telkom
menjadi ruang lingkup penelitian. Hal ini penting
OP002 Biznet
dilakukan untuk menghindari bias antara jalan
kabupaten, jalan provinsi, jalan desa dan jalan yang OP003 Jogja Media Net
tidak masuk di wilayah kota Yogyakarta. OP004 UII Net
Sumber data dari Dinas-dinas pemerintah kota
OP005 Tri
Yogyakarta diperlukan sebelum penentuan data
dilakukan hal ini dimaksukan agar mendapatkan OP006 Lintas Arta
informasi komprehensif. Adapun informasi data OP007 Citranet
yang dibutuhkan dari Dinas-dinas yaitu nama
OP008 Routelink
operator, jumlah tiang fiber optik, peta jalan, nama
jalan, titik penanaman tiang, ciri-ciri tiang dan OP009 Indosat
landasan hukum. OP010 Gmedia
Tabel 1. Sumber Data
OP011 Indonet
Data yang Dibutuhkan Sumber Data
OP012 Angkasawave
Nama Operator Dinas PUPKP
OP013 Centrin Online
Jumlah tiang Dinas PUPKP
Peta Jalan dan Nama Dinas OP014 WLAN
Jalan Perhubungan OP015 SaTNet
Titik Penempatan Tiang OPX016 ? (Tidak Diketahui)
Operator
FO
OP017 PEMKOT Yogyakarta
Ciri-ciri tiang Operator
Dinas OP018 Routelink
Landasan Hukum
Kominfosandi OP019 Indonet
B. Ruang Lingkup Penelitian Audit
OP020 ...............
Ruang lingkup jalan di kota Yogyakarta yang
diperlukan audit infrastruktur fiber optik pada
projek ini adalah Jl. Laksda Adi Sucipto, Jl. Urip
Sumoharjo, Jl. Sudirman, Jl. P. Diponegoro, Jl. 13. Hasil dan Pembahasan
Kyai Mojo, Jl. A.M. Sangaji, Jl. Margo Utomo, Jl. Bagian Hasil dan Pembahasan merupakan bagian
Magelang, Jl. Tentara Pelajar dan Jl. Letjen yang memuat semua temuan ilmiah yang diperoleh
Suprapto.
Adapun operator yang akan dikunjungi untuk A. Hasil Pendataan Infrastruktur Fiber Optic
dilakukan verifikasi data yaitu Telkom, Biznet, Laporan percontohan perekaman infrastruktur fiber
Jogja Media Net, Tri, Lintas Arta, Gmedia, Citranet optik di kota Yogyakarta kepada Dinas
dan PEMKOT Yogyakarta. kominfosandi berupa , ID jalan, nama jalan, ID
Tabel 2. Nama-nama jalan kota yogyakarta operator, nama operator, jumlah tiang fiber optik,
ID Jalan Nama Jalan pemilik tiang fiber optik beserta ciri-cirinya dan
JL001 Jl. Laksda Adi Sucipto titik koordinat keberadaan tiang yang dapat dilihat
melalui Google Street View.
JL002 Jl. Urip Sumoharjo Tabel 4. Nama Operator dan Ciri-ciri Tiang
JL003 Jl. Jendral Sudirman ID NAMA CIRI-CIRI
TIANG OPERATOR TIANG
JL004 Jl. P. Diponegoro
JL005 Jl. Kyai Mojo
Jl. A.M. Sangaji/ jl.
JL006
Mangkubumi
JL007 Jl. Margo Utomo
JL008 Jl. Magelang
JL009 Jl. Tentara Pelajar
JL010 Jl. Letjen Suprapto
4
Volume 1 No. 4 Agustus 2019 e-ISSN: 2655-1438
p-ISSN: 2655-1632

ID NAMA CIRI-CIRI ID NAMA CIRI-CIRI


TIANG OPERATOR TIANG TIANG OPERATOR TIANG
Tiang FO Telkom dan
Telkom XL di
menggunakan NOCnya
besi dengan Tiang FO Tri
warna cat menggunakan
dasar hitam besi dengan
dan cat silver OP005 Tri warna dasar
atau merah hitam dan
OP001 Telkom putih, terdapat cat
warna hijau
Beberapa Tiang FO
kabel fiber Lintas Arta
optik terdapat menggunakan
kotak besi dengan
Telkom/ODP OP006 Lintas Arta warna dasar
di dekat ujung hitam dan
tiang terdapat
Tiang FO stempel warna
Biznet putih "LA"
menggunakan Tidak
OP007 Citranet
besi dengan Diketahui
warna dasar Tidak
hitam OP008 Routelink
OP002 Biznet Diketahui
Tidak
Terdapat OP009 Indosat
Diketahui
stiker Biznet Tiang FO
dileher tiang Gmedia
dan di badan menggunakan
tiang besi dengan
Tiang FO warna dasar
JMN hitam
menggunakan OP010 Gmedia
beton dan besi Di leher atas
2. tiang terdapat
terda penanda
pat stempel warna biru
nama dari orange.
operator
Jogja (jogja Media
OP003 Tidak
Media Net Net) OP011 Indonet
Diketahui
Tiang besi
menggunakan
warna dasar
hitam dan Tidak
terdapat OP012 Angkasawave
Diketahui
identitas
tulisan Jogja
media Net
UII Net tidak
menggunakan Centrine Tidak
OP013
tiang fiber Online Diketahui
optik tetapi
OP004 UII Net
menggunakan
WIRELESS.
Menggunakan
provider
5
Sa’di, Audit Infrastruktur Fiber Optik Udara di Wilayah Pemerintah Kota Yogyakarta Sebagai Langkah
Penertiban Kota

ID NAMA CIRI-CIRI Tabel 5. Keberadaan Tiang FO


TIANG OPERATOR TIANG Nama
Titik Koordinat Tiang
Total
Pemilik
Jalan Tiang
Jl. Laksda
Adi 1 Biznet
Tidak Suicipto
OP014 WLAN -7.7831915,110.3917731 2
Diketahui (ruas jalan
1 Telkom
sebelah
selatan)
Jl. Laksda 1 Telkom
Adi
Suicipto
-7.7831915,110.3917732 2
(ruas jalan
Tidak sebelah
1 Gmedia
OP015 SaTNet
Diketahui selatan)
1 Telkom
Jl. Laksda
Adi 1 Biznet,
Tiang fiber Suicipto
-7.7831446,110.3913156 4
optik (ruas jalan 1 Gmedia
sebelah
menggunakan selatan) 1 Tidak
besi, hanya dketahui
? (Tidak berwarna 1 Jogja
OP016 Jl. Laksda
diketahui) hitam tidak Adi
Medianet
ada penanda Suicipto
-7.7831457,110.3910064 4 2 Telkom
(ruas jalan
warna lain dan sebelah
1 Tidak
tidak terdapat selatan)
diketahui
stiker Jl. Laksda
Tiang Adi
Suicipto
PEMKOT (ruas jalan
-7.7831453,110.3907972 1 1 Biznet
Yogyakarta sebelah
selatan)
memiliki ciri- Jl. Laksda
ciri warna Adi
Suicipto
dasaran hijau -7.783143,110.3903695 1 1 Biznet
OP017 PEMKOT (ruas jalan
tua dan di sebelah
badan tiang selatan)

terdapat strip 1 Biznet

warna kuning Jl. Laksda


1 Gmedia
Adi
dengan label Suicipto 1 Lintas
-7.78314,110.3902088 4
PEMKOT (ruas jalan Arta
sebelah
selatan) 1 Tidak
diketahui
Tidak
OP018 RouteLINK Jl. Laksda 1 Telkom
Diketahui Adi
Suicipto
-7.783143,110.3903695 2
(ruas jalan
1 Biznet
sebelah
selatan)
Jl. Laksda 1 Biznet
Adi
Suicipto 1 Telkom
-7.783097,110.3898995 3
(ruas jalan
sebelah 1 Gmedia
selatan)
Jl. Laksda 1 Telkom
Adi
Suicipto
-7.783097,110.3898995 2
(ruas jalan
1 Biznet
sebelah
selatan)
Jl. Laksda 1 Telkom
Gambar 2. Ciri-ciri tiang fo dan pemiliknya Adi
Suicipto
Data Lokasi Tiang fiber Optik (ruas jalan
-7.7831284,110.3895412 2
1 Biznet
Penulis melakukan pendataan tiang di jalan kota sebelah
selatan)
didapatkan titik koordinat keberadaan tiang, jumlah Jl. Laksda
tiang di titik tersebut dan pemilik tiang. Total tiang Adi
Suicipto
digunakan untuk membandingkan dengan data (ruas jalan
-7.7831264,110.3891466 1 1 Telkom
dinas, informasi pemilik digunakan untuk sebelah
pemanggilan atau konfirmasi kepada pemilik. selatan)
Jl. Laksda -7.7831101,110.3885971 2 1 Telkom

6
Volume 1 No. 4 Agustus 2019 e-ISSN: 2655-1438
p-ISSN: 2655-1632

Nama Total Nama Total


Titik Koordinat Tiang Pemilik Titik Koordinat Tiang Pemilik
Jalan Tiang Jalan Tiang
Adi Adi
Suicipto Suicipto
(ruas jalan 1 Biznet (ruas jalan 1 Biznet
sebelah sebelah
selatan) utara)
Jl. Laksda 1 Telkom 1 Telkom
Adi Jl. Laksda
Suicipto Adi 1 Biznet
-7.7831072,110.3883941 2
(ruas jalan Suicipto
1 Biznet -7.783104,110.3907478 4
sebelah (ruas jalan 1 Gmedia
selatan) sebelah
Jl. Laksda 1 Telkom utara) 1 Tidak
Adi diketahui
Suicipto
-7.783073,110.3882033 2
(ruas jalan 1 Telkom
1 Biznet
sebelah Jl. Laksda
selatan) Adi 1 Biznet
Jl. Laksda Suicipto
-7.7831448,110.3912229 4 1 Gmedia
Adi (ruas jalan
Suicipto sebelah
-7.783106,110.3882915 1 1 Telkom 1 Lintas
(ruas jalan utara)
sebelah Arta
utara) Jl. Laksda
Jl. Laksda 1 Gmedia Adi
Adi Suicipto
Suicipto -7.7831439,110.3914062 1 1 Gmedia
-7.7831072,110.3883941 2 (ruas jalan
(ruas jalan Tidak sebelah
sebelah diketahui utara)
utara)
Jl. Laksda 1 Telkom
1 Tidak Adi
Jl. Laksda diketahui Suicipto 1 Biznet
-7.7831439,110.3914062 3
Adi (ruas jalan
Suicipto 1 Lintas sebelah 1 Lintas
-7.7831072,110.3883941 5 Arta utara) Arta
(ruas jalan
sebelah
1 Gmedia Total 75
utara)
2 Telkom

1 Biznet Perbandingan Data dari Dinas PUPKP dan Data


Jl. Laksda Lapangan.
Adi 1 Lintas Tabel 6. Perbandingan dan Selisih Tiang FO
Suicipto Arta
-7.7830833,110.3889877 4
(ruas jalan
sebelah 1 Telkom
utara)
1 Gmedia

Jl. Laksda 1 Biznet


Adi
Suicipto 1 Lintas
-7.7830878,110.3891648 3
(ruas jalan Arta
sebelah
utara) 1 Telkom

1 Lintas
Jl. Laksda Arta Dampak Lingkungan dan Sosial
Adi Menjamurnya infrastruktur fiber optik udara
Suicipto 1 Gmedia
-7.7830918,110.389535 4 harapan awal dapat memberikan tolak ukur lebih
(ruas jalan
sebelah 1 Telkom baik kota Yogyakarta. Anggapan seperti itu tidak
utara)
1 Biznet salah dan tidak semua benar. Dikatakan benar
1 Telkom
karena hadirnya infrastruktur fiber optik udara
Jl. Laksda memberikan cakupan interkoneksi internet dan
Adi 1 Biznet
Suicipto
layanan-layanan di kota Yogyakarta semakin luas
-7.7830951,110.3898067 4
(ruas jalan 1 Gmedia dan membaik.
sebelah Hal ini dipelihatkan semua jalan-jalan besar di kota
utara) 1 Lintas
Arta Yogyakarta sudah terkover oleh media fiber optik,
1 Telkom
bukan kabel tembaga lagi, dan warga Yogyakarta
Jl. Laksda semakin banyak memanfaatkan layanan-layanan
Adi 1 Biznet,
Suicipto
tersebut. Tetapi menjamurnya infrastruktur fiber
-7.7831009,110.3902198 4
(ruas jalan 1 Gmedia optik udara tersebut ternyata juga memberikan
sebelah
utara) 1 Lintas dampak semprawutnya kota.
Arta Sebagai contoh keberadaan beberapa lampu traffict
Jl. Laksda -7.7831024,110.3904878 2 1 Telkom light, informasi untuk warga yang seharusnya dapat
dimanfaatkan dan dirasakan oleh publik justru
7
Sa’di, Audit Infrastruktur Fiber Optik Udara di Wilayah Pemerintah Kota Yogyakarta Sebagai Langkah
Penertiban Kota

tertutupi oleh keberadaan tiang-tiang dan kabel informasi dan lampu lalu lintas. Seperti yang
udara fiber optik. Selain itu tiang fiber optik terjadi di jalan Jl. A.M. Sangaji / jl.
menjadi tempat pemasangan baliho, tali-tali baliho Mangkubumi.
menjadikan tambah semprawutnya kota
Yogyakarta. Daftar Pustaka
REKOMENDASI [1] D. Pratami, F. Fadillah, and I. Haryono,
Masukan dan anjuran ini diperuntukkan untuk “Designing Risk Qualitative Assessment on Fiber Optic
Pemerintah Kota Yogyakarta. Diantaranya sebagai Instalation Project in Indonesia,” Int. J. Innov. Enterp.
berikut: Syst., vol. 2, no. 02, Jul. 2018.
1. Diterbitkan aturan yang mengatur [2] P. Periyadi, “Analisis Resiko Teknologi
penyelenggaraan infrastruktur telekomunikasi, Informasi Sistem Terintegrasi iGracias Berbasis Risk
berupa mengurangi dan mengendalikan menara Assesment Menggunakan SNI ISO-IEC 27001-2009,” J.
Teknol. Inf., vol. 2, no. 3, pp. 70–78, 2015.
telekomunikasi di udara [13].
[3] S. H. Sri Winarsi, M. D. E. Sujatmoko, M. SH,
2. Menertibkan penggalian saluran serat optik S. H. Lilik Pudjiastuti, M. A. Widyantoro, and Z. W. A.
bawah tanah maupun udara yang dilakukan oleh WP, “Pengendalian Menara Telekomunikasi melalui
selain Pemerintah Kota Yogyakarta. Penetapan zona Menara Telekomunikasi,” 2013.
[4] E. Hooda and J. Gupta, “Technological Trends
3. Dilakukan pemindahan infrastruktur fiber optik
in Optical Fibre Communication,” 2018.
uadara dengan kabel fiber optik di dalam tanah [5] I. Berlin, W. P. Cune, J. E. Greene, C. Heidler,
(ducting). J. A. Register III, and W. G. T. Schweiker, “Providing
4. Pemerintah perlu melakukan pembinaan, digital data services as electrical signals and radio-
pengawasan, dan pengendalian penyelenggaraan frequency (RF) communications over optical fiber in
saluran serat optik [14]. distributed communications systems, and related
components and methods,” Nov-2016.
5. Pemerintah Kota memiliki itikad untuk [6] F. Yusuf, A. L. Power, P. J. Hill, and M. I.
mewujudkan daerah yang bersih dari serat optik Cherniak, “Methods and systems for providing a fiber
di udara. optic cable network testing platform,” Feb-2018.
6. Jika masih mempertahankan kabel fiber optik [7] F. Yu, M. Xu, and J. C. Knight, “Experimental
study of low-loss single-mode performance in anti-
udara, maka harus menggunakan tiang bersama
resonant hollow-core fibers,” Opt. Express, vol. 24, no.
agar dapat mengurangi semrawut keberadaan
12, pp. 12969–12975, 2016.
tiang FO. [8] K. M. Seven, C. J. Kmiec, B. I. Chaudhary, and
M. Esseghir, “Optical fiber cable components,” Mar-
14. Kesimpulan dan Saran 2017.
Kesimpulan audit infrastruktur fiber optik udara di [9] F. Mitschke, Fiber optics: physics and
wilayah Pemerintah Kota Yogyakarta yaitu; technology. Springer, 2016.
[10] “Bandung Tertibkan Kabel Udara yang
1. Didapatkan selisih data antara data yang
Semrawut | Republika Online.” [Online]. Available:
dimiliki oleh pemerintah kota Yogyakarta https://www.republika.co.id/berita/nasional/pemprov-
dengan data di lapangan. Total selisih 1279. jabar/17/09/18/owgwgj-bandung-tertibkan-kabel-udara-
2. Terjadi selisih data disebabkan karena operator yang-semrawut. [Accessed: 24-Jan-2019].
tidak sabar menuggu surat izin mendirikan tiang [11] S. C. Foley, C. J. Berube, and S. Shechter, “File
fiber optik sehingga pendirian tiang fiber optik system monitoring and auditing via monitor system
having user-configured policies,” Jan-2017.
dilakukan diluar kontrol oleh pemerintah kota.
[12] K. Brasel, M. M. Doxey, J. H. Grenier, and A.
3. Pemilik tiang fiber optik udara yaitu Telkom, Reffett, “Risk disclosure preceding negative outcomes:
Biznet, Jogja Media Net, Tri, Lintas Arta, The effects of reporting critical audit matters on
Gmedia, dan PEMKOT Yogyakarta. judgments of auditor liability,” Account. Rev., vol. 91, no.
5, pp. 1345–1362, 2016.
4. Mayoritas tiang operator menggunakan tiang
[13] L. O. Rumapea, “Analisis Faktor-Faktor yang
besi dengan ciri khas masing-masing. Adapula
Mempengaruhi Operator Telekomunikasi dalam
operator yang menggunakan tiang beton (Lintas Pemilihan dan Penggunaan Tower leasing provider
Arta). Ditemukan juga tiang yang tidak (TLP),” 2015.
memiliki identitas khas operator (hanya [14] Viennaroito, “Pelaksanaan Perlindungan
berwarna hitam). Hukum Terhadap Konsumen Pelanggan Layanan
5. Pendirian tiang fiber optik operator ditanam IndiHome Fiber Terkait dengan Kualitas Layanan yang
Ditawarkan Ditinjau dari UU No. 8 Tahun 1999 Tentang
secara bergerombol di titik-titik koodinat seperti
Perlindungan Konsumen dan UU No. 36 Tahun 1999
Tabel 5. Hal ini bertujuan operator Tentang Telekomunikasi (Studi di PT. Telkom),” 2018.
meminimalisir izin dan risiko pencabutan oleh
pemerintah kota.
6. Pendirian tiang di beberapa tempat telah
mengganggu layanan publik seperti papan
8
Volume 1 No. 4 Agustus 2019 e-ISSN: 2655-1438
p-ISSN: 2655-1632

Anda mungkin juga menyukai