Anda di halaman 1dari 67

FIBERISASI

PROJECT
Rool Out
Standard
Rev. 23 Desember 2019
Topologi Jaringan
Spesifikasi Kabel Fiber Optik
Spesifikasi Kabel Fiber Optik
Spesifikasi Kabel Fiber Optik
Spesifikasi Closure 12 Core Model 1
Spesifikasi Closure 12 Core Model 2
Spesifikasi ODP 16 SC UPC
Fiber Optic Conector

Digunakan Pada : Digunakan Pada :


ODP & OTB OTB
TECHNICAL PARAMETER OSP
TECHNICAL PARAMETER FIBER OPTIC

TECHNICAL PARAMETER CONNECTOR

TECHNICAL PARAMETER PENYAMBUNGAN MENGGUNAKAN FUSION SPLICER


Metode Akses
Metode Akses
Metode Akses
Daily Report
Form Daily (setiap Ring ID) Report Berisikan :
• Perijinan Area (seluruh FO didalam ring ID)
• Perijinan Site (akses masuk all site di Ring ID tsb)
• Penggelaran Backbone :
1. Volume Kabel BB
2. Volume Tiang (Pembangunan sampai tiang berdiri)
3. Volume Galian (Sudah termasuk subduct)
• Penarikan Akses Kabel Site
1. Pemasangan Kabel Akses
2. Terminasi Closure
3. Terminasi OTB closure Site
• Pengukuran Elektrikal Ring (Setiap Ring ID tsb)
• Aktifasi / BA (Setiap Ring ID tsb)
NOTE :
Reporting update setiap hari jam 17.00 oleh setiap Admin kontraktor yang akan direkap
oleh Admin iFORTE
Acceptance Implementasi
1. Acceptance Penggelaran
Berisikan komponen utama :
- BAST (Berita Acara Serah Terima antara iforte dan vendor)
- BAUT (Berita Acara Uji terima kesesuaian Lapangan)
- Field Cheklist (Checklist kesesuaian dengan standard typical pembangunan)
- Dokumentasi Lapangan
- Foto dengan aplikasi GPS Map Cam (Contoh Foto Tiang terlihat, Pondasi, Label dan
tampak keseluruhan) yang menunjukan proses dan hasil implementasi.
- BAS (Berita Acara Survey)
- Asbuilt Picture penggeralaran kabel, HH, tiang dll
- Koordinat GPS HH, Tiang, Slag dll
Acceptance Electrical
2. Acceptance Electrical Span
Berisikan pengukuran kualitas kabe secara elektrikal, dengan form ATP template XL menggunakan
methode :
Acceptance Electrical OTDR & OPM
Acceptance Electrical OTDR & OPM
Metode Pembangunan (Penggelaran Kabel Backbone)
Pemilihan penempatan penggelaran kabel dilapangan diutamakan menggunakan jaringan
aerial / Tiang
(Komposisi Jaringan Udara:Galian = 90 : 10 dari keseluruhan jaringan )

1. Spesifikasi Jaringan Aerial / Tiang :


• Span tiang ~ 80 meter dengan
• Slag/Spare Kabel antara 200 – 250 meter, Spare Cable 20m / Slag
• Tiang 7 meter ; untuk jalur sisi jalan
• Tiang 9 meter ; untuk crossing jalan, sisi jalan yang dilewati lintas kendaraan besar
(komposisi rata-rata 7 m (80%) dan 9 m (20%) setiap 1km)
• Kabel yang digunakan 12 core aerial figure 8
Kabel 12 core perhaspal @4000 meter
2. Spesifikasi Jaringan Ducting (mengikuti typical iforte):
• HDPE 32/28
• Kedalaman Standard 120 cm
• Span HH 350 – 400 meter , HH 60x60 m
• Kabel yang digunakan 12 core/ sesuai info lanjut iForte
Metode Pembangunan (Penggelaran Kabel Akses)
Pemilihan penempatan penggelaran kabel dilapangan diutamakan menggunakan jaringan
aerial / Tiang.
1. Spesifikasi Jaringan Aerial / Tiang : mengikuti aturan seperti Backbone
2. Spesifikasi Jaringan Ducting (mengikuti typical iforte): mengikuti aturan Backbone

Check List :
Tipe Galian
Boring RailWay
Typical HH
400

600
600

400
400

100 400 100 100 400 100


600 600
Detail Frame HH
Self Support Type 1
Attachment Bridge
Tiang 9 m Lintas Sungai

Lebar Sungai > 80 meter


Pole specification
Pole 7M :
Option A Pipe 4"  4 M
Pipe 3"  3 M

Option B Pipe 4” 6 M


Pipe 3” 1 M

Pole 9M :
Pipe 4” 6 M
Pipe 3” 3 M

- Thickness : medium ( +/- 3 mm)


- Color : Black with Blue stripe white on top of pole
Spesifikasi Tiang
Tiang Kabel Udara

Jarak antar tiang 80 metermeter


Tiang 9 m Lintas Jalan
Jenis Aksesoris Tiang
Steel Band

Steel Buckle L Type Dead End


Aksesoris PadaTiang

SUSPENSION KLEM

PEMASANGAN AKSESORIS PADA TIANG

RANGKAIAN AKSESORIS PADA TIANG


Standar Pemasangan Aksesoris Tiang Model A

Dead End + Span Wartel Dead End + Span Wartel


+ Klem Penambat Suspension
+ Klem Penambat

Shagging

Jarak Permukaan Tanah - Kabel Jarak Permukaan Tanah - Kabel

Jarak antar tiang 40 - 50 meter Jarak antar tiang 40 - 50 meter


Standar Pemasangan Aksesoris Tiang Model B

Dead End + Span Wartel Dead End + Span Wartel Dead End + Span Wartel
+ Klem Penambat + Klem Penambat + Klem Penambat

Shagging

Jarak Permukaan Tanah - Kabel Jarak Permukaan Tanah - Kabel

Jarak antar tiang 80 - 100 meter Jarak antar tiang 80 - 100 meter
Catatan Penting Aksesoris Tiang
1) Pada jalur kabel dengan lingkungan sekitar yang ekstrim seperti area hutan, perbukitan dan
lainnya yang dapat menyebabkan ganguan bentangan kabel maka harus menggunakan
“Standar Pemasangan Aksesoris Tiang Model B” yaitu semua tiang menggunakan aksesoris
Dead End+Span Wartel+Klem Penambat.
2) Pada “Dead End” atau “Fixed Dead End” atau “Klem Penambat” hanya merobek jacket karet
untuk menambatkan tali seling kawatnya dan tidak harus memotong tali sling kabel.

3) Pada “Shagging” atau bentangan kabel harus sesuai standar bila tidak maka berpengaruh pada
karakteristik khusus kabel 12c Loose Tube Figure 8.
Ukuran Palang Kabel / Slack Support
Teknik Penarikan Kabel Udara

Teknik penarikan kabel fiber optic yang biasanya digunakan adalah:

1. Penarikan kabel fiber optik dilaksanakan dengan memperhatikan factor


kemudahan, keamanan dan kondisi lalu lintas pada saat itu apabila
penarikan dilakukan di jalan raya.
2. Kabel ditarik melalui bagian bawah haspel yang ditempatkan pada
trailer, kemudian ujung kepala kabel ditambatkan pada tiang awal.
Kemudian kabel digelar dengan cara menjalankan kendaraan penarik
secara pelan-pelan (metode drive off routes) atau haspel dipasang diatas
dongkrak yang kuat kemudian ujung kepala ditarik menjauhi haspel
(metode back pull routes).
CATATAN PENARIKAN KABEL
1. Perlakuan kepada kabel (Handling Treatment ) harus hati-hati dan
menggunakan Drum Jack saat penarikan.
2. Kabel tidak boleh melintir dan tertekuk saat penarikan.
Drum Cable Labelling

AA001
AA -> Nomor urut PO yang di release ke Pabrikan
Contoh : AA -> AB -> AC … dst
001 -> Nomor urut Drum Cable dari Pabrikan
Contoh : 001 -> 002 -> 003 …dst
Labelling
123 -> Singkatan Kota/Kab. Berdasarkan SNI 7657:2010 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 -> Angka “.1.” Proyek Fiberisasi XL
56 -> Nomor Urutan Ring
78910 -> Nomor urut Tiang atau HH
SBY.1.010001
Jika nomor urut sudah 999 maka urutan 1000 dan
seterusnya dilanjutkan dengan urutan
9AA -> 9AB -> 9AC … dst

123 -> Singkatan Kota/Kab. Berdasarkan SNI 7657:2010


4 -> Angka “.1.” Proyek Fiberisasi XL 1 2 3 4 5 6 7 8 9
56 -> Nomor Urutan Ring
7 -> Kode bagian atau kode perangkat
A -> Jalur Akses
SBY.1.01A01
B -> Jalur Backbone
C -> Joint Closure
D -> Optical Drop Point (ODP)
O -> Optical Termination Box (OTB)
89 -> Nomor urut bagian atau nomor urutan perangkat
Labelling Tiang SBY.1.01 -> Kota Surabaya Ring 1
SBY -> Singkatan Kota/Kab. Berdasarkan SNI 7657:2010
.1. -> Proyek Fiberisasi XL
01 -> Urutan Nomor Ring
Contoh : SDA.2.02 -> Kota Sidoarjo Ring 2 … dst
KOTA SURABAYA RING 1
Site TP SBY01.1. Site TP
SBY.1.010001 SBY.1.010009
01C02 -> Ring 1 Closure Site 1 Urutan ke-2
01 -> Urutan Nomor Ring
C -> Joint Closure
2 -> Closure Site 2
SBY.1.010002 SBY.1.0100008 1 -> Closure Urutan ke-1

SBY.1.010004 SBY.1.01C12 SBY.1.010006 SBY.1.01C21

SBY.1.01C11 SBY.1.010005 SBY.1.010007 SBY.1.010010


SBY.2.010003

SBY.1.01003 -> Kota Surabaya Proyek XL Ring 1


SBY -> Singkatan Kota/Kab. Berdasarkan SNI 7657:2010
.1. -> Proyek XL Fiberisasi
01 -> Urutan Nomor Ring
003 -> Urutan Nomor Tiang/HH
Labelling Jalur & Perangkat

Site TP Site TP Site TP

OTB SBY.1.01O01 OTB SBY.1.01O02 OTB SBY.1.01O03

SBY.1.01A01 ODP
16 PORT SBY.1.01D01 ODP
16 PORT SBY.1.01D02 ODP
16 PORT SBY.1.01D03

Closure
SBY.1.01B01
Closure
SBY.1.01B02
Closure SBY.1.01C31
SBY.1.01C11 SBY.1.01C21

01A01 -> Ring 1 Jalur Akses 01


01 -> Urutan Nomor Ring
A -> Jalur Akses 01B02 -> Ring 1 Jalur Backbone 02
01C31 -> Ring 1 Closure Site 3 Urutan ke-1
01 -> Urutan Jalur Akses 01 -> Urutan Nomor Ring
01 -> Urutan Nomor Ring
B -> Jalur Backbone
C -> Joint Closure
02 -> Urutan Jalur Backbone
3 -> Closure Site 3
1 -> Closure Urutan ke-1
Labelling

Warna Biru Marine atau Nippon Paint Blue Marine / 376-T


20 cm 10 cm Dan ditengah-tengah Warna Putih

SBY.1.01001

SBY01001
SBY.1.01 : Kota Surabaya, Proyek Operator, Ring 1 dari Near End –
Far End
001 : Tiang dengan nomor urut 1
Posisi berada di atas sambungan tiang dengan ukuran :
Jenis huruf Arial, ukuran 1 huruf 5 cm dan warna hitam
Cable Labelling
Optional Access Site
Management Core
Site B
OTB 12 Core (FCUPC)

Konfigurasi Port Site B :

To site A
Port 1 & 2 Production

To site C
ODP 16 1 4
Port 3 &4 Production

1 12

Konfigurasi ODP 16
ODP 161 4

1 12

12 core
To Site A
Closure 12 To Site C

Konfigurasi Closure :
T1;C1,2 BB To site A - T1;C1,2 Access Site B
T1;C1,2 BB To site C - T1;C7,8 Access Site B
Labelling
Core Connection
Core Connection
Core Connection
Core Connection
Core Connection
Core Connection
3 Ring Fiberisasi
menyatu ke dalam
Kabel 24 Core
Core Management (4c in -> 4c out)

Loop
Core Management (4c in -> 4c out)
Loop
Core Connection
Core Connection
Core Management (4c in -> 4c out)
Backbone Route has 2 Ring Route Loop

Loop
ATP Civil Form
KMZ Files Standard
As Build Drawing Standard
As Build Drawing Standard
ATP Commissioning Form
ATP Commissioning Form
List Document Project Close
• WOV (kecuali Project Akses Protelindo)
• Purchase Order
• Bill of Quantity (BOQ)
• SPH Final
• Laporan Harian
• Berita Acara Lapangan (BALAP)
• Berita Acara Pekerjaan Selesai (BAPS)
• Berita Acara Uji Terima (BAUT)
• Berita Acara Serah Terima (BAST)
• NOD
• Drawing Handhole
• Drawing Flow
• Drawing Core To Core Connection
• Data Sheet Koordinat HH
• As Build Drawing
• Diagram Batang
• Dokumentasi Foto & master file Foto dari aplikasi GPS Map Cam
• OTDR
• Email Konfirmasi Pekerjaan
• Packing Slip
• Lain-lain (Surat Ijin)
• Dan untuk penagihan Tiang tolong dilengkapi data yang sudah di tentukan oleh Iforte.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai