Anda di halaman 1dari 18

EVIDENCE BASED PRACTICE

By Sri Sumarni
Pengertian:
Kadang disebut evidence based care
Pengunaan atau pemanfaatan dari suatu
konsensus, baik secara explisit maupun
keputusan yang berdasar pada current best
evidence (bukti bukti terkini) dalam decision
making mengenai asuhan pada pasien.
Ada hierarki yang menunjukkan tingkat
keakuratan suatu evidence based care.
Semakin tinggi hierarki semakin baik, berbobot,
dan akurat
Hierarchy of evidence based care:
• Randomised controlled testing
• Controlled testing on selected group
• Non-controlled testing
• Testing on selected small sample
• Evidence from test carried out outside a
formal research environment
• Personal experience
• Clinical tradition
• Anecdotes....myths
The Principal Objective of Midwifery Practice:
Bagi ibu dan bayi:
* Supporting the successfull birth of a viable child
* advancing the long-term quality of life of the child
* Promoting the physicall and emotional the well-being of
mother and baby
* Preserving resources which may be valuable for others
requiring care
Bagi nakes
* Avoidance of claim of negligence
* Improving knowledge and researches

Catatan: setiap tujuan tergantung dari asuhan yang diberikan pada masing
masing individu. Mungkin tujuan pada ibu A belum tentu seiring dengan
tujuan pada ibu B
MANFAAT EVIDENCE BASED
PRACTICE
• Untuk ibu dan keluarga
• Untuk bidan
• Untuk organisasi
:Ada 8 Advantages for women and their families:
1.Up to date information and openness
(ibu akan mendapatkan informasi yang lebih up to date
serta terbuka)
2. Involvement in decision making processes
(ibu secara aktif terlibat dalam proses pembuatan
keputusan)
3.Increased option of care based on available evidence
(Ibu dapat ditawarkan informed choice yang ada)
4. Improved quality through the abandonment of ineffective
or harmfull practice
(meningkatkan quality praktik dengan cara menghindari
praktik yang tidak bermanfaat/ justru membahayakan
Lanjutan……..
5. Adoption of effective and beneficial practice
(mengadop praktik yang lebih efektif dan bermanfaat)
6. Areas identified where improvement can or should be
made
(ruang lingkup praktik yang baik dapat teridentifikasi)
7. Resources directed to the appropriate women
(asuhan yang diberikan sesuai/ mengenai sasaran yang
tepat)
8. Dissemination of evidence encourages
standardization of good practice
(penyebarluasan dari bukti terkini akan mendorong
praktik yang terstandart)
Advantages for professional/
bidan:
• Produces reflective, confident and
assertive midwives
• Provide basis for constructive debate
about practice development
• Enable midwives to develop professional
autonomy
• Enables inter-professional team to operate
more effectively
Advantages for organization:
• Enables resources to be managed more
effectively
• Promotes improved standards of care and
quality
• Development of competence workforce
• Promote standardization and greater
efficiency
Ada 3 Masalah penting dlm
implementasi evidence-based care:
1. The cost of evidence-based care .... Upon
government bill on health
2. Resistance to change (Culturally)...need a
long time to change, lack of confidence of
professional, and midwives fear.
3. Urgent decision-making.......depend on
clinical judgement and experience
Bagaimana midwives menyikapi?

• Ragu- ragu.
• Negative.
• Positive.

• Yang manakah saudara????????


Research and evidence based care menurut
persepsi midwives:
• Masih sedikit bidan yang menerapkan evidence based care
dalam memberikan asuhan karena keraguan terhadap
manfaat evidence based care
• Tidak percaya diri terhadap cara membaca hasil riset. Sulit
menepis image bahwa midwives yang berpraktik cenderung
midwives yang mempunyai jam terbang yang banyak,
sedangkan midwives yang riset adalah midwives yang
cenderung jam terbangnya lebih sedikit.
• Kurangnya kemampuan midwives dalam menganalisa
masalah yan keb yang muncul secara mendalam,
cenderung masalah superfisial yang ditampilkan
Lanjutan… persepsi bidan
• Kurangnya akses sumber bacaan bagi
kebanyakan midwives.
• Rendahnya minat baca yang
memunculkan kurangnya informasi
terhadap hasil riset
• Midwives sebagai researcher masih
sedikit jumlahnya dan cenderung kurang
mempublikasikan hasilnya pada lingkup
yang benar
Coba renungkan….
• Apa saja evidence based practice yang
sudah anda rasakan dalam:
* antenatal care
* persalinan
* post partum care
* BBL dan balita
* Mslh reproduksi dan menopause
* Yan KB
Pengukuran Tinggi Fundus Uteri
• Palpasi dengan patokan simpisis pubis, Px,
umbilikus ....hasilnya masih kasar dan bersifat variatif
• Penggunaan pita ukur atau midline lebih representatif
dan lebih akurat dengan variasi 1-2 cm ketentuan:
*pita ukur jangan terbuat dari bahan yang mudah kendur
*Bidan terlatih dan sama
* Setelah umur kehamilan 24 minggu
* Posisi setengah duduk???
* Bila variasi lebih 2 cm cenderung polihidramnion atau
gemelli
Posisi dan gerakan ibu dalam persalinan
• Posisi mempengaruhi lamanya persalinan
• Posisi terlentang :
– berkurangnya aliran darah dari ibu ke janin
(penekanan autocaval menyebabkan gawat janin)
– Dengan kontraksi uterus aliran darah plasenta ke
janin sudah menurun
– Dalam 3 penelitian ibu bersalin dengan posisi
terlentang: menunjukkan bahwa sebagian besar
merasakan rasa nyeri yang sangat hebat.
– Lama waktu persalinan
– Robekan perineum lebih besar
• Sumber: Johnson, 1997, Molina, 1997.Nikodem, 1995
Keuntungan pemilihan posisi
persalinan
• Posisi: berbaring miring, berdiri atau tegak, berlutut, merangkak
– Kurangya rasa tak nyaman,
– Kurangnya trauma perineal
– Lebih mudah meneran
– Apgar score pada menit 1, 5 lebih baik
• Posisi tegak:
– Selain keuntungan diatas juga mengurangi waktu kala II persalinan
– Peluang besar partus spontan
• Posisi Jongkok:
– Mudah meneran, Nyeri menurun
– Secara radiologis: peregangan bawah sympisis pubis akibat
penekanan berat badan mengakibatkan 28 % perluasan pintu
panggul.....kebutuhan episiotomi sedikit
Sumber: Bhradway, 1995. Nikodem, 1995, McCandish, 1997, WHO, 1996, Sweet,
1997.Neiki & Bond, 1995)

Anda mungkin juga menyukai