Anda di halaman 1dari 54

FARMAKOLOGI

Dosen Pengampu :
Ririn Lispita Wulandari., S.Farm., M.Si.Med., Apt
KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN

 mampu menganalisis perbedaan


farmakokinetika dan farmakodinamika
POKOK BAHASAN
 Konsep farmakologi
 Farmakodinamik
 Farmakokinetika
PUSTAKA ACUAN POKOK
1. Goodman and Gilman, The Pharmacological Basis of
Therapeutic
2. Katzung, BG., Basic and Clinical Pharmacology
3. Rang, HP., Dale, MM., Ritter, JM., Moore, PK, 2003,
Pharmacology, 5th ed, Churchill Livingstone
4. Lullmann, H., et al, 2000, Color Atlas of Pharmacology, Thieme,
New York
5. Moh. Anief, Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta 2000.
6. Djamhuri Agus,Sinopsis Farmakologi dengan Terapan Khusus
di Klinik dan Perawatan Penerbit Hipokrates Jakarta,1992
7. Judono R.H., Farmakologi, Yayasan Badan Penerbit Gajah
Mada, Yogyakarta,1974
PENDAHULUAN
Obat ???

setiap zat kimia (alami maupun sintetik) selain makanan


yang mempunyai pengaruh terhadap atau dapat
menimbulkan efek pada organisme hidup, baik efek
psikologis, fisiologis, maupun biokimiawi

Tujuan
Pengobatan ??

Penetapan diagnosa, pencegahan (preventif), dan


penyembuhan (kuratif), simtomatik
Pemulihan kembali (rehabilitatif) dan peningkatan
kesehatan (promotif)
Kontrasepsi
SUMBER-SUMBER OBAT
 Tumbuhan ?
Kuinin, digitalis
 Hewan ?
insulin
 Mineral ?
kaolin, carbon
 Mikroorganisme ?
Penisilin, eritromisin
 Sintesis kimiawi ?
aspirin, parasetamol
 Bioteknologi ?
Interferon, hormon,
growth factors
PENGERTIAN FARMAKOLOGI
 Farmakologi berasal dari kata pharmacon yang berarti
obat dan logos yang berarti ilmu sehingga
 Farmakologi didefinisikan ilmu yang mempelajari
pengetahuan obat dengan seluruh aspeknya, baik sifat
kimiawi, fisika, kegiatan fisiologi, resorpsi dan nasibnya
dalam organisme hidup.
ISTILAH DALAM FARMAKOLOGI
 Biological availability (ketersediaan hayati) : prosentasi obat
yang diresorpsi tubuh dari suatu dosis yang diberikan dan tersedia
untuk melakukan efek terapetiknya.

 Therapeutical equivalent (kesetaraan terapeutik) : syarat


yang harus dipenuhi oleh suatu obat yang meliputi kecepatan
melarut dan jumlah kadar zat yang berkhasiat yang harus
dicapai dalam darah
 Bioassay : cara menentukan aktivitas obat dengan
menggunakan hewan percobaan seperti kelinci, tikus, dll.

 Farmakokinetik : segala proses yang dilakukan tubuh


terhadap obat berupa absorpsi, distribusi, metabolisme dan
ekskresi.
ISTILAH DALAM FARMAKOLOGI
 Farmakodinamik : mempelajari kegiatan obat terhadap organisme hidup
terutama cara dan mekanisme kerjanya, reaksi fisiologi, serta efek terapi
yang ditimbulkan.

 Toksikologi : pengetahuan tentang efek racun dari obat


terhadap tubuh.
 Farmakoterapi : mempelajari penggunaan obat untuk
mengobati penyakit atau gejalanya. Phytoterapi :
menggunakan zat-zat dari tanaman untuk mengobati
penyakit.
 Farmakologi klinik : cabang farmakologi yang mempelajari
efek obat pada manusia.
SEJARAH ILMU FARMAKOLOGI
Dibagi menjadi 2 periode :
• Periode kuno (sebelum th 1700)
– Ditandai dengan observasi empirik penggunaan
obat dapat dilihat di Materia Medika
– Catatan tertua dijumpai pada pengobatan Cina
dan
 Mesir

– Claudius Galen (129–200 A.D.) orang


pertama yg mengenalkan bahwa teori dan
pengalaman empirik berkontribusi seimbang dlm
penggunaan obat
LANJUTAN.........
 Theophrastus von Hohenheim
(1493–1541 A.D.), atau Paracelsus
“All things are
poison, nothing is without poison;
the dose alone causes a thing not
to be poison.”
 Johann Jakob Wepfer (1620–1695)
“the first to verify by
animal experimentation assertions
about pharmacological or
toxicological actions”
Periode modern
Pada abad 18-19, mulai dilakukan penelitian eksperimental
tentang nasib obat, tempat dan cara kerja obat, pada tingkat
organ dan jaringan
– Rudolf Buchheim (1820–1879) : mendirikan the first institute of
Pharmacology di the University of Dorpat (Tartu, Estonia) in 1847
pharmacology as an independent scientific discipline.
– Oswald Schmiedeberg (1838–1921), bersama seorang internist,
Bernhard Naunyn (1839–1925), menerbitkan jurnal farmakologi
pertama
– John J. Abel (1857–1938) : The “Father of American
Pharmacology”, was among the first Americans to train in
Schmiedeberg‘s laboratory and was founder of the Journal of
Pharmacology and Experimental Therapeutics (published from 1909
until the present
PERKEMBANGAN FARMAKOLOGI
CABANG ILMU FARMAKOLOGI ?
• Farmakodinamika
• Farmakokinetika
• Farmakologi molekuler
• Farmakoterapi
• Farmakologi klinik
• Toksikologi
• Farmakoepidemiologi
• Farmakogenetik
• Farmakogenomik
• Farmakoekonomi
FARMAKOLOGI DAPAT DIGAMBARKAN DGN
BAGAN SBB :

 Farmakodinamika
ORGANISME HIDUP
OBAT
 Farmakokinetika

Farmakodinamika Farmakokinetika
- Pengaruh obat terhadap - Pengaruh organisme hidup
organisme hidup terhadap obat
- Studi tentang tempat dan - Penanganan obat oleh
mekanisme kerja serta efek organisme hidup
fisiologi dan biokimia obat - Studi tentang absorpsi,
pada organisme hidup distribusi, metabolisme dan
ekskresi
FARMAKODINAMIKA

INTERAKSI OBAT DENGAN RESEPTOR


RESEPTOR ?
 Suatu makromolekul seluler yang secara spesifik dan
langsung berikatan dengan ligan (obat, hormon,
neurotransmiter) untuk memicu signaling kimia antara dan
dalam sel menimbulkan efek
 Komponen → protein (asetilkolinesterase, tubulin )

misalnya : Asam nukleat→reseptor untuk obat sitostatika


FUNGSI RESEPTOR ?
 mengenal dan mengikat suatu ligan/obat
dengan spesifisitas yang tinggi
 meneruskan signal ke dalam sel melalui:
- perubahan permeabilitas membran
- pembentukan second messenger
- mempengaruhi transkripsi gen
BEBERAPA ISTILAH PENTING:
 Ligan : Molekul spesifik (obat) yang dapat mengikat reseptor
 Afinitas: Kemampuan ligan untuk mengikat reseptor “arti ?” kemampuan obat untuk
berinteraksi dengan reseptornya, afinitas besar = semakin mudah berikatan dengan
reseptor (cocok)
 Efikasi/aktivitas intrinsik: Perubahan/efek maksimal yang dapat dihasilkan oleh
suatu obat atau kemampuan suatu obat untuk menghasilkan efek atau respon
jaringan.
 Analogi kunci dan gembok obat dengan reseptor seperti kunci dan
gemboknya Kenyataan ?
• Suatu reseptor dapat berikatan dengan sekelompok senyawa kimia
yang sejenis (a family of chemicals or hormones)
 Setiap senyawa tadi akan menunjukkan afinitas yang berbeda terhadap
reseptor (ikatan kuat atau lemah)
• Setiap senyawa akan menghasilkan efikasi yang berbeda
AKSI OBAT SPESIFIK
AKSI OBAT SPESIFIK (LANJUTAN)
 Diawali dengan okupasi (pendudukan) obat pada tempat
aksinya
Obat = Ligan
Agonis ligan/obat yang dapat berikatan dengan
reseptor dan menghasilkan efek
Antagonis ligan yang dapat berikatan dengan
reseptor tapi tidak menghasilkan efek
 Tempat aksi = Reseptor
MACAM AGONIS
MACAM ANTAGONIS
• Antagonis kompetitif
- Suatu obat yang mengikat reseptor secara reversibel pada daerah
yang sama dengan tempat ikatan agonis, tetapi tidak menyebabkan
efek
- Efek antagonis kompetitif dapat diatasi dengan peningkatan
konsentrasi agonis, sehingga meningkatkan proporsi reseptor yang
dapat diduduki oleh agonis
• Antagonis irreversibel
- Antagonis yang dapat mengikat reseptor secara kuat dan bersifat
irreversibel tidak bisa diatasi dengan penambahan agonis
• Antagonis non-kompetitif
Suatu antagonis yang dapat mengurangi efektifitas suatu agonis
melalui mekanisme selain berikatan dengan tempat ikatan agonis
pada reseptor
FARMAKOKINETIKA
Nasib Obat dalam Tubuh

Apa yang
terjadi pada
obat setelah
masuk ke tubuh
kita ?
CARA/JALUR PEMBERIAN

 Bagaimana dan di mana obat memasuki tubuh


akan menentukan seberapa banyak obat
mencapai tempat aksinya dan, pada gilirannya,
menentukan besarnya efek
 Jalur pemberian dapat mempengaruhi absorpsi
obat
 Yang menentukan adalah :
z Luas permukaan absorpsi
z Banyaknya membran/barrier yang harus
dilewati
z Banyaknya obat yang terdegradasi
z Jumlah ikatan dengan depot
MACAM CARA PEMBERIAN OBAT:

z • Intravenous Injections (i.v.)


z • Intramuscular Injections (i.m.)
z • Subcutaneous Administration (s.c.)
z • Intraperitoneal Injections (i.p.)
z • Inhalation
z • Oral Administration (p.o.)
z • Other (e.g., Sublingual, Topical,
Transdermal, etc.)
ABSORPSI OBAT
 Adalah perpindahan obat dari tempat pemberian
menuju ke sirkulasi darah dan target aksinya
 Untuk memasuki aliran sistemik/pembuluh darah
obat harus dapat melintasi membran/barrier
merupakan faktor terpenting bagi obat untuk
mencapai tempat aksinya ( misal: otak, jantung,
anggota badan lain)
 Obat harus dapat melewati berbagai membran sel
(misalnya sel usus halus, pembuluh darah, sel
glia di otak, sel saraf)
MEKANISME PERPINDAHAN/
TRANSPORT OBAT

 Difusi pasif
Perpindahan obat/senyawa dari
kompartemen yang berkonsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah merupakan
mekanisme transport sebagian besar obat
 Transport aktif
Perpindahan obat/senyawa dari
kompartemen yang berkonsentrasi rendah
ke konsentrasi tinggi membutuhkan energi
dan protein pembawa/carrier
mekanisme transport obat-obat tertentu
DIFUSI PASIF:
 Tergantung pada:
• ukuran dan bentuk molekul obat
• kelarutan obat dalam lemak
• derajat ionisasi obat
PENGARUH KELARUTAN OBAT DALAM LIPID
DERAJAT IONISASI

 Adalah banyaknya obat yang terionkan (menjadi


bermuatan) ketika dilarutkan dalam air
Faktor penentu utama ionisasi:
 Sifat asam-basa obat : asam lemah atau basa lemah
(sebagian besar obat adalah asam lemah atau
basa lemah)
 Sifat asam-basa cairan solven (pelarut)-nya : asam
atau basa
(obat yang bersifat asam lemah akan lebih
terionisasi pada suasana basa, sedangkan obat
yang bersifat basa lemah akan terionisasi pada
suasana asam)
CONTOH OBAT DAN SIFAT KEASAMANNYA
ABSORPSI PADA BLOOD-BRAIN BARRIER
(SAWAR DARAH OTAK)
CONTOH :
DISTRIBUSI -- IKATAN DEPOT
 Adalah ikatan suatu obat dengan suatu bagian tidak aktif, seperti
albumin (pada darah), otot, tulang, lemak, atau liver.

perlu diingat bahwa:


 Efek suatu obat tergantung kepada konsentrasi obat di tempat

aksinya (reseptor)
 Hanya obat dalam bentuk bebas (tidak terikat) yang dapat dengan

bekerja di tempat aksinya menghasilkan efek


 Obat terikat dan tidak terikat berada dalam kesetimbangan dalam

darah, digambarkan dgn persamaan sbb:


METABOLISME
(BIOTRANSFORMASI)
 Suatu proses kimia di mana suatu obat diubah di
dalam tubuh menjadi suatu metabolitnya
 Organ metabolisme utama : liver/hepar

 Hasil metabolisme bisa :


- Lebih atau kurang aktif, inaktif, atau tidak berubah, dalam kaitannya
dengan aktivitasnya umumnya menjadi bentuk yang kurang aktif
FIRST-PASS METABOLISM
TYPE METABOLISME
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI METABOLISME
OBAT

1. Induksi enzim: dapat meningkatkan kecepatan


biotransmormasi dirinya sendiri, atau obat lain yang
dimetabolisme oleh enzim yang sama dapat
menyebabkan toleransi
2. Inhibisi enzim: kebalikan dari induksi enzim,
biotransformasi obat diperlambat bioavailabilitas
meningkat efek menjadi lebih besar dan lebih lama
3. Kompetisi (interaksi obat) : terjadi pada obat yang
dimetabolisir oleh sistem enzim yang sama (contoh :
alcohol dan barbiturates)
4. Perbedaan individu: karena adanya genetic
polymorphisms, seseorang mungkin memiliki kecepatan
metabolisme berbeda untuk obat yang sama
ELIMINASI/EKSKRESI
 Obat akan dieliminasi dari dalam tubuh dalam
bentuk metabolitnya atau bentuk tidak berubah
 Organ ekskresi utama adalah ginjal urin
 Namun bisa juga melalui : paru-paru, keringat, air
liur, feses, ASI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai